Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Tindak tutur direktif dalam pembelajaran daring Akhmad Sauqi Ahya; Lailatul Qomariyah; Heru Subakti
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v5i2.10035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif dalam pembelajaran daring di prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalaam penelitian adalah tuturan guru dalam pembelajaran daring di program studi pendidikan Bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru yang mengandung tindak tutur direktif yang  berupa kata-kata yang dituturkan secara langsung oleh pengajar saat proses pembelajaran. Pada peneitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik catat analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis tindak tutur direktif dalam pembelajaran yakni memesan (ordering), memerintah (commanding), memohon (requesting), menasihati (advising), dan merekomendasi (recommending).
Kesalahan gramatikan pada teks terjemahan (Indonesia-Arab) siswa MA At-Taufiq Diwek Jombang Akhmad Sauqi Ahya
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v5i1.9420

Abstract

Kesulitan mencari padanan dalam menerjemah merupakan permasalahan yang sulit di pecahkan dalam kajian ilmu terjemahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk kesalahan gramatikal pada terjemahan Arab-Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif berupa kata-kata yang ada dalam teks terjemahan siswa MA At-Taufiq. Sumber datanya berupa teks terjemahan yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif. Pengidentifikasian tipe kesalahan, digunakan format analisis kesalahan bahasa yang mengelompokkan kesalahan berdasarkan taksonomi kategori linguistik yaitu kesalahan fonologis, morfologis, sintaksis dan leksikon. Identifikasi kesalahan juga didasarkan pada jenis-jenis kesalahan menurut Ellis. Ellis membagi kesalahan berbahasa menjadi empat jenis kesalahan yakni Omission, Addition, Misformation, Misordering. Temuan penelitian adalah, 1). penghilangan Al- yang ditemukan pada dua teks terjemah siswa; 2) Penghilangan an masdariyah yang ditemukan pada enam teks terjemahan; 3) Kesalahan dalam kaidah penyusunan huruf; 4). Kesalahan bentuk deklinasi ditemukan pada lima teks terjemah; 6) kesalahan letak pola urutan sintaksis pada kaedah Na’at Man’ut dan tamyiz yang  ditemukan pada tiga teks terjemahan.
KEKERABATAN BAHASA JAWA NGANJUK DENGAN BAHASA JAWA JOMBANG ( Kajian Leksikostatistik) Akhmad Sauqi Ahya; Heru subakti subakti; surotin surotin
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v6i1.12681

Abstract

Kekerabatan Bahasa Kridalaksana dalam Kamus Linguistik mengatakan kekerabatan adalah hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber bahasa induk yang sama yang disebut bahasa purba. Kekerabatan dalam istilah linguistik diartikan sebagai hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumber yang sama . Bahasa berkerabat adalah bahasa yang memiliki hubungan antara bahasa yang satu dengan yang lain. Hubungan ini bisa jadi merupakan asal dari induk yang sama sehingga terdapat kemiripan atau karena adanya ciri-ciri umum yang samaHakikat Tingkat Kekerabatan Tingkat kekerabatan menunjukkan adanya persamaan yang jelas antara kata -kata dari berbagai bahasa/dialek yang berbeda-beda melalui pengelompokan sesuai kategori tingkat kekerabatan, karena pada hakekatnya bahasa-bahasa itu. Pada penelitian objek yang digunakan sebagai objek penelitian adalah bahasa jawa dialek nganjuk  dan bahasa jawa dialek jombang.Metode yag digunakan untuk mencari tingkat kekerabatan adalah metode leksikostatistik yaitu  suatu teknik  dalam  pengelompokkan  bahasa  yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata  (leksikon)  secara    statistik,  untuk kemudian  berusaha  menetapkan pengelompokan  itu  berdasarkan  persentase kesamaan dan perbedaan suatu bahasa dengan bahasa  lain sedangkan untuk klasifikasi status isolek menggunakan tabel klasifikasi bahasa.
Pematuhan maksim kuantitas Grice pada tuturan guru dalam interaksi kelas Bahasa Indonesia di MI Al-Adnani Kayangan Diwek Jombang Akhmad Sauqi Ahya; Heru Subakti; S Surotin
Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/linguista.v6i2.14330

Abstract

Tuturan guru mendominasi dalam kegiatan interaktif dengan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan pembelajaran yang komunikatif dan interaktif, guru mematuhi maksim kuantitas yang dikemukakan oleh Grice, yaitu berbicara sesingkat dan sejelas mungkin agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah. Artikel ini membahas bagaimana mematuhi maksim kuantitas Grice dalam tuturan guru. Sumber Data penelitian ini adalah tuturaan guru Bahasa Indonesia di  MI Al Adnani. Adapun data yang digunakan adalah tuturan guru yang mengandung pentaatan maxim kuantitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif dimana data dikumpulkan melalui metode dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode interaktif. Pengumpulan data dengan cara merekam semua kegitan aktifitas guru Bahasa Indonesia di MI Al-adnani kemudian data tersebut dittranskip dan klasisfikasikan berdasarn kategori teori grice dan dikelompokkan berdasarkan pola yang sama.Hasil penelitian ini adalah pola-pola kalimat yang digunakan guru ketika berbicara dan menjelaskan mata pelajaran bahasa indonesia. Pola kalimat pada saat mentaati maksim kuantitas dalam tuturan guru digunakan dalam beberapa kategori; yaitu, 1) Permintaan "memohon", 2) Permintaan "Berdoa"; 3) Permintaan Bertanya; 4) Pertanyaan "tanyakan"; 5) Soal “menyelidiki”, dan 6) Larangan “Melarang”. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mempolakan interaksi yang yang efektif yang digunakan guru.