Sejarah merupakan mata pelajaran yang kerap dianggap membosankan terutama oleh siswa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), tidak terkecuali SMA di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kebosanan umumnya disebabkan karena materi sejarah yang banyak, cenderung hafalan, dan proses pembelajaran yang monoton baik dari segi model, metode, teknik dan soal-soal yang digunakan oleh guru. Soal sejarah dianggap kurang variatif karena kerap menampilkan tipe pilihan ganda dan uraian standar. Akibatnya, siswa kurang berkembang dalam mengoptimalkan daya pikirnya yang potensial. Untuk itulah Program Studi Pendidikan Sejarah UNS menginisiasi adanya pelatihan penyusunan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) sebagai bekal penting bagi para guru sejarah SMA di Karanganyar. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan dan penugasan. Lewat pelatihan ini diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, guru sejarah harus memahami pengertian, tujuan dan arti penting penggunaan soal-soal berbasis HOTS dalam pembelajaran sejarah abad 21. Kedua, guru sejarah harus memahami berbagai tipe soal sejarah seperti esay, multiple choise, true-false, completion, short answer, dan penugasan. Ketiga, guru sejarah harus berlatih menguasai ketrampilan menyusun soal-soal sejarah variatif berbasis HOTS. Keempat, mengimplementasikan soal-soal sejarah variatif berbasis HOTS tersebut dalam pembelajaran sejarah SMA sehari-hari sehingga menjadi sebuah habit (kebiasaan).
Copyrights © 2023