Sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai obat luka, diare, obat kumur dan malaria. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman khasiat daun sungkai secara saintifik melalui pelatihan pemanfaatan daun sungkai sebagai minuman herbal. Kegiatan pendampingan dimulai dari sosialisasi dan edukasi untuk peningkatan pemahaman serta pelatihan pengolahan daun sungkai menjadi teh berstandar dengan penambahan herbal lainnya guna meningkatkan keterampilan masyarakat dan diakhiri dengan survei untuk evaluasi kegiatan. Teh daun sungkai dibuat dalam empat variasi: variasi 1 (daun sungkai + gula aren + kayu manis), variasi 2 (daun sungkai + gula aren + lemon), variasi 3 (daun sungkai + kayu manis + madu) dan variasi 4 (daun sungkai + lemon + madu). Hasil observasi dan survei terhadap masyarakat terkait variasi teh sungkai, ditemukan bahwa masyarakat menyukai variasi teh sungkai mencapai 87 – 94% dengan tingkat preferensi 25% pada masing-masing varisi 1, 2, 3, dan 4. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mencapai 95%. Sungkai (Peronema canescens Jack) is a medicinal plant traditionally used by the community as a medicine for caterpillars, diarrhea, mouthwash, and malaria. This activity aims to provide an understanding of the scientific efficacy of sungkai leaves through training in the use of sungkai leaves as herbal drinks. The mentoring activity begins with socialization and education to increase understanding and training in processing sungkai leaves into standardized tea with the addition of other herbs to improve community skills. It ends with a survey to evaluate the activity. Sungkai leaf tea is made in four variations: variation 1 (sungkai leaves + palm sugar + cinnamon), variation 2 (sungkai leaves + palm sugar + lemon), variation 3 (sungkai leaves + cinnamon + honey), and variation 4 (sungkai leaves + lemon + honey). The results of observations and surveys of the community regarding variations of sungkai tea found that the community liked the variation of sungkai tea, reaching 87 - 94% with a preference level of 25% for each variation 1, 2, 3, and 4. This activity increased community knowledge and skills by 95%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024