Tuberkulosis (TB) paru, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan salah satu penyakit menular dengan angka kematian yang tinggi di seluruh dunia. Di Indonesia, TB paru menduduki peringkat kedua setelah India, dengan 969 ribu kasus dan 93 ribu kematian per tahun. Meskipun telah tersedia vaksin BCG untuk pencegahan, efektivitasnya hanya sekitar 50%, sehingga penularan masih menjadi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pendekatan Continuity of Care (CoC) dalam meningkatkan kepatuhan dan pengetahuan pasien TB paru. Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental dengan desain Posttest-Only Control Design, di mana pasien TB paru dibagi menjadi kelompok eksperimen yang menerima intervensi CoC dan kelompok kontrol yang tidak menerima intervensi. Data dikumpulkan dari tiga Puskesmas di Aceh Besar antara Maret hingga Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CoC secara signifikan meningkatkan kepatuhan (87%) dan pengetahuan (69,6%) pasien dibandingkan dengan kelompok kontrol (P < 0,005). Temuan ini menunjukkan bahwa CoC berperan penting dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien melalui peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatannya. Dengan hubungan yang lebih baik antara pasien dan penyedia layanan kesehatan, CoC dapat membantu menurunkan angka penularan dan meningkatkan keberhasilan pengobatan TB paru. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi implementasi CoC dalam konteks yang lebih luas dan populasi yang lebih beragam.
Copyrights © 2024