Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK KARYAWAN (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh) Usman, Said
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.81 KB) | DOI: 10.32672/makma.v1i1.630

Abstract

Perilaku merokok adalah bentuk nyata yang dilakukan individu terhadap kebiasaan merokok. Determinan perilaku merokok dapat disebabkan oleh banyak faktor baik internal dan eksternal individu. Perilaku merokok pada karyawan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di Banda Aceh merupakan suatu fenomena perilaku merokok karyawan. Strategi pengurangan perilaku merokok karyawan dilakukan dengan upaya promosi kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dimaksudkan untuk menganalisis perubahan perilaku merokok pada karyawan. Sampel untuk penelitian ini adalah staf perokok laki-laki sebanyak 152 orang. Data dianalisis dengan Uji Wilxocon Rank, Chi Square Test, t-dependent, dan Uji Regresi Multi Logistik pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi promosi kesehatan terdiri dari pemberdayaan, dukungan sosial, dan advokasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap meningkatnya perilaku merokok pada karyawan dan mengembangkan konsep perilaku berhenti merokok. Intervensi promosi kesehatan, pengetahuan dan sikap karyawan mempengaruhi perilaku karyawan berhenti merokok. Intervensi promosi kesehatan melalui program konseling (perorangan, kelompok dan massa), pemberian leaflet, pemasangan poster di dalam Rumah Sakit, dan pemasangan tanda dilarang merokok terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, sikap positif dan dapat mengurangi perilaku merokok karyawan. Teruslah evaluasi, pantau dan perkuat kebijakan pelarangan merokok di Rumah Sakit, serta peningkatan promosi kesehatan melalui pemberdayaan karyawan, membangun kemitraan, advokasi dan partisipasi semua elemen Rumah Sakit. Kata Kunci: Intervensi Promosi Kesehatan, Perilaku Merokok Karyawan.
ANALISIS PEMILIHAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN BIREUEN Fauzan, Ahmad; Ichwansyah, Fahmi; Usman, Said
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.861 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1299

Abstract

Pelayanan Dokter Keluarga merupakan pelayanan kesehatan yang di dukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh, paripurna, terpadu, berkesinambungan dalam menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa atau pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialmya.Tujuanpenelitianmenganalisisfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan dokter keluarga di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control dengan perbandingan 1:2.  Kelompok kasus adalah semua pasien yang menggunakan layanan dokter keluarga, sedangkan kontrol adalah semua pasien yang dinyatakan tidak menggunakan layanan dokter keluarga tetapi di puskesmas. Jumlah sampel adalah126 orang responden, yang terdiri dari 42 orang kasus dan 84 kontrol. Hasil analisis bivariat diketahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan dokter keluarga adalah :faktor pendidikan tinggi (P value= 0,0001: OR 10,9), faktor  pekerjaan formal (P value= 0,0001: OR 5,7), faktor  penghasilan cukup (P value= 0,001: OR 3,8), faktor jarak dekat (P value= 0,0001: OR 5,8), faktor fasilitas pelayanan kesehatan baik (P value= 0,001: OR=5,2), faktor persepsi baik (P value= 0,0001: OR= 4,4), faktor sikap tenaga kesehatan  baik (P value= 0,0001: OR=5,6), faktor jenis (P value= 0,015: OR=2,5). Kesimpulan dari penelitian ini  fasilitas baik (P value= 0.012: OR= 4,7) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pemelihan pelayanan dokter keluarga dibandingkan variabel lainnya. Kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar dapat mengadvokasi praktek dokter keluarga agar lebih meningkatkan kulitas pelayaan dan peningkatan sarana dan prasarana. Dokter keluarga dapat menjalin dan memperluas kerjasama dengan asuransi lainnya dalam hal cakupan pelayanan dan penggunakan layanan kesehatan.
BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireuen) ismail, ismail; Usman, Said; Maulida, Mahya
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 3 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.963 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i3.1545

Abstract

Berdasarkan wawancara dan observasi di lapangan pada responden trimester III kehamilan yang berada di Desa Pante Rheng mengenai kecemasan pada saat menjelang persalinan sangatlah tinggi. Sekilas dari pengetahuan ibu, diketahui belum mengerti bagaimana cara menghadapi, mengatasi serta menenangkan diri dari kecemasan pada saat persalinan. Sementara dukungan dari keluarga, beberapa ibu mengatakan kurang karena terbiasa pergi sendiri sementara suami yang bekerja sebagai nelayan akan berangkat ke laut sesuai jadwalnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Wilyah Kerja Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun Tahun 2018 Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain cross sectional studi. Dengan jumlah populasi 127 responden dan sampel berjumlah 56 responden. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Tempat penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun pada tanggal 20 s/d 26 Februari tahun 2019. Dari hasil uji statistik chi-square dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan (P-value  0,025 < 0,05), psikologis (P-value  0,014 < 0,05), dukungan keluarga (P-value  0,048 < 0,05), dan tidak ada pengaruh pendapatan (P-value  0,055 > 0,05) terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireuen Tahun 2019. Diharapkan kepada puskesmas, dapat memegaskan kepada sang ibu saat pemeriksaan kehamilan untuk menikuti masa pemeriksaan kehamilan untuk mengurangi tingkat komplikasi dan kematian ibu demi meningkatkan derajat kesehatan.
Determinant Analysis of Restraint History and Length of Stay (LOS) of Patients with Schizophrenia in Aceh Mental Hospital 2018 Humaira, Humaira; Saputra, Irwan; Nurjannah, Nurjannah; Usman, Said
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1095

Abstract

Schizophrenia is classified as serious mental illness (SMI) due to its chronicity. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh is the only referral mental hospital in Aceh Province. The number of inpatient visits in 2018 with a diagnosis of schizophrenia is 2,083 (96.12%). The average length of stay is 59.76 days. The purpose of this study was to determine the relationship between history of restraint and the length of stay (LOS) of schizophrenic patients in the Aceh Mental Hospital in 2018. This study uses quantitative method. Secondary data is collected from the medical records of patients returning home in 2018. The study population was all schizophrenic patients who returned in 2018, thus using the total sampling method. The study reveals that history of restraint influences the length of stay (LOS) of schizophrenic patients in Aceh Mental Hospital in 2018. The patients with restraint history was treated longer that the patients without restraint. Restraint exacerbates the clinical symptoms of Schizophrenia and causes physical abnormalities such as wasting in the extremities so that more time is needed in treatment. To avoid the severity of clinical symptoms, extremities deformation and the length of stay, stakeholders need to take strategic steps to eradicate restraint as a method in the handling of people with mental disorders at the community level.
ANALISIS DETERMINAN STUNTING MENURUT WILAYAH GEOGRAFI DI INDONESIA TAHUN 2018 Maria, Ima; Nurjannah, Nurjannah; Mudatsir, Mudatsir; Bakhtiar, Bakhtiar; Usman, Said
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 4 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.04.4

Abstract

Indonesia memiliki prevalensi stunting sangat tinggi menurut WHO. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman suku bangsa. Perbedaan kondisi geografis dan budaya memberikan kontribusi yang berbeda-beda terhadap prevalensi stunting di setiap daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara determinan langsung dan tidak langsung dengan persentase stunting di Indonesia pada tingkat provinsi melalui pendekatan Sistem Informasi Geografis. Data dikumpulkan dari data publik resmi, yang kemudian dilakukan uji korelasi Pearson dan regresi linear berganda. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS 10.7 sehingga dihasilkan peta tematik yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas. Hasil meneunjukkan bahwa persentase populasi di bawah kemiskinan (r = 0,431, p = 0,011), persentase imunisasi dasar lengkap (r = -0,485, p = 0,004), persentase ibu hamil dengan tablet tambah darah (r = -0,341, p = 0,048), dan rasio puskesmas (r = -0,439, p = 0,009) memiliki hubungan negatif terhadap stunting kecuali kemiskinan. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap dan rasio puskesmas per kecamatan merupakan faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap stunting. Peta tematik yang dihasilkan menunjukkan adanya variasi di setiap provinsi. Studi ini membuktikan bahwa stunting berhubungan dengan banyak faktor. Maka, pemerintah perlu mempertimbangkan faktor determinan yang menjadi karakteristik dari masing-masing provinsi dalam upaya pencegahan stunting, sehingga program pencegahan stunting dapat berjalan dengan maksimal. 
Analysis of Differences between INA CBG’s Rates and Hospital Real Rates in Hemophilia Patients at RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh Haslinur, Sari; Saputra, Irwan; Syahrizal, Dedy; Bakhtiar, Bakhtiar; Usman, Said
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1107

Abstract

INA CBG’s rate is system of health financing packages from government based on cased and hospital services. Real tariff are the actual costs incurred by hospitals service based to local governments. During this time there are differences between INA CBGs rated and hospital rates. Hemophilia is a high-cost disease paid by INA CBGs. The aim of this study was to analyze the differences of INA CBGs and real rates in Hemophilia Patients at RSUDZA Banda Aceh. The research used quantitative analyticmethod. Data collection was carried out by taking secondary data from visits of hemophilia patients at RSUDZA in January-Desember 2019. The study population was all hemophilia patients in RSUDZA in 2019 with purpousive random sample of 100 people. There was a significant difference between INA CBGs rated and hospital rates rates in Hemophilia Patients at RSUDZA Banda Aceh.which indicated by p-value 0,000. Differences between INA CBGs and real rates of hospital are Rp.-431.095.538 or -25%. Differences of INA CBGs rated dan real rates causes’ hospital loss, but hospital needs to re-review the calculation of more efficient service cost to improve the quality of service.
Relationship between Physical Activities, Stress and Eating Patterns with the Risk of Hipertension in Women in Baiturrahman Community Health Centers Banda Aceh Sari, Etika; Yusni, Yusni; Usman, Said; Syukri, Maimun; Yusuf, Hanifah
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1142

Abstract

The pattern of disease events at this time has experienced a change marked by changes in disease and death that were originally dominated by infectious diseases switch to non-communicable diseases. In the 2018 Riskesdas results the prevalence of hypertension in Aceh increased compared to 2013. Purpose: to find out the factors associated with the incidence of hypertension in women at the Baiturrahman Health Center in Banda Aceh City. Research Methods: This research is a type of quantitative research with cross-sectional study design conducted on 124 samples. Sampling was carried out using the Accidental Sampling technique. Data analysis uses univariate, bivariate and multivariate. Statistical analysis using chi-square and logistic regression. Results: The results showed that there was a significant relationship between family history (p-value = 0.007, OR = 2.8), food consumption patterns (p-value = 0.025, OR = 2.5), obesity status (p-value = 0.046, OR = 2.2), Physical activity (p-value = 0.012, OR = 3.2) and Stress (p-value = 0.017, OR = 2.9) with the incidence of hypertension in women. Multivariate analysis results indicate that family history is a dominant factor in the incidence of hypertension (OR = 4.7). Conclusion: Family history, food consumption patterns, obesity, physical activity and stress are related to the incidence of hypertension and the most dominant factor in the incidence of hypertension in women in the working area of the Baiturrahman Health Center in Banda City is family history of hypertension.
The Analysis of Infant Death Determinants in Aceh Besar Regency of 2019 Nilawati, Nilawati; Nurjannah, Nurjannah; Usman, Said; Saputra, Irwan; Bakhtiar, Bakhtiar
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1087

Abstract

This study deals with the analysis of infant death determinants in Aceh Besar Regency of 2019. One effort to get people to care and know a lot about their health and that of their families well needs a health literacy program. Pregnant women who have low health literacy reduce the success of early pregnancy detection efforts and increase the risk of death in infants or complications. This study is conducted by quantitative design using analytical methods with a Case Control approach. The result shows that there are relationship inter variables. And the most dominant variable in causing infant mortality in Aceh Besar Regeny of 2019 is socioeconomic.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK KARYAWAN (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh) Usman, Said
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v1i1.630

Abstract

Perilaku merokok adalah bentuk nyata yang dilakukan individu terhadap kebiasaan merokok. Determinan perilaku merokok dapat disebabkan oleh banyak faktor baik internal dan eksternal individu. Perilaku merokok pada karyawan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di Banda Aceh merupakan suatu fenomena perilaku merokok karyawan. Strategi pengurangan perilaku merokok karyawan dilakukan dengan upaya promosi kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dimaksudkan untuk menganalisis perubahan perilaku merokok pada karyawan. Sampel untuk penelitian ini adalah staf perokok laki-laki sebanyak 152 orang. Data dianalisis dengan Uji Wilxocon Rank, Chi Square Test, t-dependent, dan Uji Regresi Multi Logistik pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi promosi kesehatan terdiri dari pemberdayaan, dukungan sosial, dan advokasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap meningkatnya perilaku merokok pada karyawan dan mengembangkan konsep perilaku berhenti merokok. Intervensi promosi kesehatan, pengetahuan dan sikap karyawan mempengaruhi perilaku karyawan berhenti merokok. Intervensi promosi kesehatan melalui program konseling (perorangan, kelompok dan massa), pemberian leaflet, pemasangan poster di dalam Rumah Sakit, dan pemasangan tanda dilarang merokok terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, sikap positif dan dapat mengurangi perilaku merokok karyawan. Teruslah evaluasi, pantau dan perkuat kebijakan pelarangan merokok di Rumah Sakit, serta peningkatan promosi kesehatan melalui pemberdayaan karyawan, membangun kemitraan, advokasi dan partisipasi semua elemen Rumah Sakit. Kata Kunci: Intervensi Promosi Kesehatan, Perilaku Merokok Karyawan.
ANALISIS PEMILIHAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN BIREUEN Fauzan, Ahmad; Ichwansyah, Fahmi; Usman, Said
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1299

Abstract

Pelayanan Dokter Keluarga merupakan pelayanan kesehatan yang di dukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh, paripurna, terpadu, berkesinambungan dalam menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa atau pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialmya.Tujuanpenelitianmenganalisisfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan dokter keluarga di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control dengan perbandingan 1:2.  Kelompok kasus adalah semua pasien yang menggunakan layanan dokter keluarga, sedangkan kontrol adalah semua pasien yang dinyatakan tidak menggunakan layanan dokter keluarga tetapi di puskesmas. Jumlah sampel adalah126 orang responden, yang terdiri dari 42 orang kasus dan 84 kontrol. Hasil analisis bivariat diketahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan dokter keluarga adalah :faktor pendidikan tinggi (P value= 0,0001: OR 10,9), faktor  pekerjaan formal (P value= 0,0001: OR 5,7), faktor  penghasilan cukup (P value= 0,001: OR 3,8), faktor jarak dekat (P value= 0,0001: OR 5,8), faktor fasilitas pelayanan kesehatan baik (P value= 0,001: OR=5,2), faktor persepsi baik (P value= 0,0001: OR= 4,4), faktor sikap tenaga kesehatan  baik (P value= 0,0001: OR=5,6), faktor jenis (P value= 0,015: OR=2,5). Kesimpulan dari penelitian ini  fasilitas baik (P value= 0.012: OR= 4,7) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pemelihan pelayanan dokter keluarga dibandingkan variabel lainnya. Kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar dapat mengadvokasi praktek dokter keluarga agar lebih meningkatkan kulitas pelayaan dan peningkatan sarana dan prasarana. Dokter keluarga dapat menjalin dan memperluas kerjasama dengan asuransi lainnya dalam hal cakupan pelayanan dan penggunakan layanan kesehatan.