Penelitian ini memiliki tujuan untuk menyelidiki pandangan karyawan lokal mengenai Cultural Intelligence (CQ) ekspatriat serta dampaknya terhadap keberhasilan Knowledge Transfer di perusahaan yang berada di Soloraya. Tantangan muncul akibat adanya perbedaan dalam budaya, bahasa, serta cara berkomunikasi yang sering kali menghalangi interaksi antara ekspatriat dengan karyawan lokal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei. Sampel yang digunakan terdiri dari 122responden karyawan lokal yang pernah berinteraksi langsung dengan ekspatriat. Alat ukur penelitian berupa kuesioner yang didasarkan pada skala Likert lima poin, dan analisis data dilakukan dengan teknik Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Temuan penelitian menunjukkan bahwa Cultural Intelligence memiliki dampak signifikan terhadap Knowledge Transfer, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Cross-Cultural Communication sebagai mediator. Semua indikator menunjukkan nilai loading factor > 0,70, Cronbach’s Alpha > 0,70, dan AVE > 0,50, sehingga alat ukur penelitian dinyatakan valid dan dapat diandalkan. Hasil ini menegaskan bahwa semakin baik pemahaman dan adaptasi ekspatriat terhadap budaya lokal, semakin efisien pula proses Knowledge Transfer yang berlangsung. Oleh karena itu, CQ berperan penting dalam meningkatkan efektivitas interaksi antar budaya di perusahaan multinasional.
Copyrights © 2025