Background: Pemanfaatan tanaman murbei (Morus alba) sebagai pakan ternak alternatif memiliki potensi besar dalam mendukung sistem peternakan berkelanjutan di tingkat desa. Peternak di Desa Rompegading mengalami keterbatasan hijauan pakan ternak terutama pada musim kemarau, sehingga sosialisasi pemanfaatan tanaman murbei sebagai pakan alternatif perlu dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Rompegading, Kabupaten Maros, mengenai potensi agronomis dan nutrisi tanaman murbei sebagai hijauan pakan ternak. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada Juli 2025 melalui metode penyuluhan interaktif, difusi ipteks, dan pemberian bibit murbei, disertai pre-test dan post-test sebagai alat ukur efektivitas. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan. Pemahaman bahwa murbei bukan hanya untuk pakan ulat sutera meningkat dari 33,33% menjadi 93,33%; bahwa murbei termasuk hasil hutan bukan kayu (HHBK) naik dari 20% menjadi 80%. Pengetahuan tentang kandungan protein kasar murbei ≥15% meningkat dari 20% menjadi 73,33%, serta kesadaran akan rendahnya tannin murbei naik dari 13,33% menjadi 73,33%. Peningkatan juga terjadi pada aspek budidaya dan formulasi pakan, pemangkasan merangsang daun muda (20% ke 80%), stek sebagai teknik perbanyakan umum (13,33% ke 73,33%), dan murbei sebagai campuran dedak sapi perah (13,33% ke 73,33%). Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan sosialisasi kontekstual efektif dalam meningkatkan pemahaman dan mendorong adopsi teknologi lokal.
Copyrights © 2025