Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengenalan Pupuk Kompos Untuk Pertumbuhan Tanaman di Bumi Perkemahan H. M. Yasin Limpo Candika, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Herawaty, Herawaty; Mukhlishah, Nurul; Harlina, Harlina; Mahi, Faizah; Muchtar, Andi Asikin
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62728/jtcsa.v3i2.414

Abstract

Compost fertilizer is the result of weathering foliage, straw, reeds, grass, animal manure, municipal garbage and so on. The use of compost is very important because it can be used as one of the planting media needed to provide adequate nutrition to every growing plant. Community service is carried out to utilize science and technology through counseling on the introduction of compost. This activity consists of preparation, socialization activities in the form of delivering material, and discussion or question and answer. The material presented contains knowledge related to compost, the benefits of compost, materials and how to make compost. This activity was attended by 40 members of the Gowa Branch of the Kwartir Scouts which was carried out at the H. M. Yasin Limpo Campground, Pa'bentengan Village, Bajeng District, Gowa Regency, South Sulawesi Province. received excellent response and enthusiasm from counseling participants. This can be seen from the enthusiasm of the participants starting from the provision of material and questions and answers about compost fertilizer and how to make it.
TEKNIK BELAH KOLONI DAN MODEL STUP UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LEBAH TANPA SENGAT Prastiyo, Andi; Muchtar, Andi Asikin; Nuraeni, Sitti; Rahman, Abd.; Latif, Nurfadilah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1582

Abstract

The productivity of stingless bees in Indonesia is hindered by farmers' limited knowledge of proper beekeeping techniques, such as colony splitting and hive optimization. This community service program aimed to improve productivity by training farmers on effective colony splitting and introducing optimal hive models. Activities included problem identification, material delivery, demonstrations, hands-on practice, and evaluation. The hive model used had dimensions of 15x15x20 cm for the lower section and 30x30x8 cm for the upper topping, supporting colony sustainability. Results showed 70% of farmers had 1-10 years of beekeeping experience, with 60% owning 1-20 colonies. Colony splitting was the main method for increasing colonies (40%), while 70% of farmers harvested honey 1-2 times per year. Training evaluations highlighted improved farmer understanding of colony splitting and hive use, offering practical solutions to enhance stingless bee productivity through better beekeeping practices
Eksistensi Ekowisata Bissoloro Terhadap Pendapatan Masyarakat Desa Bissoloro Mukhlishah, Nurul; Muchtar, Andi Asikin; Herawaty; Mas’ud; Mahi, Faizah
Jurnal Kehutanan dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Provinsi Sulawesi Selatan perlu mendapatkan dukungan dalam mengembangkan untuk pengelolaan kepariwisataan di Indonesia. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui potensi ekowisata Bissoloro dan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan berupa survei dengan menggunakan instrumen wawancara dari responden. Purposive sampling digunakan untuk mengambil sampel responden dari 2250 kepala keluarga menggunakan rumus slovin didapatkan 34 responden. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dari data wawancara dan dokumen yang ada. Hasilnya Desa Bissoloro menawarkan sejumlah objek wisata menarik dan menunjukkan bahwa ekowisata memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan tahunan masyarakat Bissoloro yaitu kios, petani jagung, dan kuliner. Usaha kios campuran menjadi penyumbang terbesar dengan persentase 42,65%, diikuti oleh usaha petani jagung (18,96%), dan usaha kuliner (18%). Secara keseluruhan, usaha campuran, petani jagung, dan kuliner menyumbang lebih dari 80% terhadap pendapatan masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekowisata tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang memikat, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Murbei (Morus alba) sebagai Sumber Pakan Alternatif bagi Ternak di Desa Rompegading, Kabupaten Maros Sadapotto, Andi; Nuraeni, Sitti; Mujetahid, Andi; Prastiyo, Andi; Latif, Nurfadilah; Taskirawati, Ira; Muchtar, Andi Asikin; Amaliah, Rizki
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.20080

Abstract

Background: Pemanfaatan tanaman murbei (Morus alba) sebagai pakan ternak alternatif memiliki potensi besar dalam mendukung sistem peternakan berkelanjutan di tingkat desa. Peternak di Desa Rompegading mengalami keterbatasan hijauan pakan ternak terutama pada musim kemarau, sehingga sosialisasi pemanfaatan tanaman murbei sebagai pakan alternatif perlu dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Rompegading, Kabupaten Maros, mengenai potensi agronomis dan nutrisi tanaman murbei sebagai hijauan pakan ternak. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada Juli 2025 melalui metode penyuluhan interaktif, difusi ipteks, dan pemberian bibit murbei, disertai pre-test dan post-test sebagai alat ukur efektivitas. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan. Pemahaman bahwa murbei bukan hanya untuk pakan ulat sutera meningkat dari 33,33% menjadi 93,33%; bahwa murbei termasuk hasil hutan bukan kayu (HHBK) naik dari 20% menjadi 80%. Pengetahuan tentang kandungan protein kasar murbei ≥15% meningkat dari 20% menjadi 73,33%, serta kesadaran akan rendahnya tannin murbei naik dari 13,33% menjadi 73,33%. Peningkatan juga terjadi pada aspek budidaya dan formulasi pakan, pemangkasan merangsang daun muda (20% ke 80%), stek sebagai teknik perbanyakan umum (13,33% ke 73,33%), dan murbei sebagai campuran dedak sapi perah (13,33% ke 73,33%). Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan sosialisasi kontekstual efektif dalam meningkatkan pemahaman dan mendorong adopsi teknologi lokal.