Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Transformasi Pengetahuan Kelembagaan dan Pemasaran secara Digital di Kampung Sabbe’ta Desa Pissing, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Indonesia Yunianti, Andi Detti; Supratman, Supratman; Nuraeni, Sitti; Pangestu, Kidung Tirtayasa Putra; Prastiyo, Andi
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1244

Abstract

Kampung Sabbe’ta di Desa Pising merupakan Sentra Pengembangan Sutra yang memiliki beberapa kelompok masyarakat pengrajin sutra yang aktif menghasilkan benang sutra. Belum adanya kelembagaan yang mendukung kegiatan peruteraan di daerah tersebut sehingga perlu adanya penguatan sistem kelembagaan untuk kegiatan tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pada tahun 2024, tim pengadian Fakultas Kehutanan, Unhas fokus pada transfer ilmu pengetahuan tentang pentingnya pembentukan kelembagaan guna meningkatkan produktifitas masyarakat serta strategi promosi kegiatan-kegiatan yang telah ada di Kampung Sabbeta’. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah pemantapan kelembagaan sentra pengembangan sutra dengan berbagai divisi terutama R&D (Riset and Development), divisi pengemasan dan divisi penjualan. Selain itu membantu memfasilitasi promosi secara daring dan luring. Metode pengabdian dilakukan dengan cara ceramah dan FGD (Fokus Group Discussion). Hasil kegiatan program pengabdian kepada masyarakat melalui program kemitraan-masyarakat, diharapkan Kampung Sabbe’ta sebagai sentra pengembangan sutra memiliki kelembagaan yang intergrated mulai dari alur pemasaran, peningkatan produktifitas serta penanganan limbah. Pemerintah dan semua stakeholder dapat menjadi mitra kerjasama yang akan mendukung kegiatan pengembangan sutra terutama di Kampung Sabbe’ta, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
TEKNIK BELAH KOLONI DAN MODEL STUP UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LEBAH TANPA SENGAT Prastiyo, Andi; Muchtar, Andi Asikin; Nuraeni, Sitti; Rahman, Abd.; Latif, Nurfadilah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1582

Abstract

The productivity of stingless bees in Indonesia is hindered by farmers' limited knowledge of proper beekeeping techniques, such as colony splitting and hive optimization. This community service program aimed to improve productivity by training farmers on effective colony splitting and introducing optimal hive models. Activities included problem identification, material delivery, demonstrations, hands-on practice, and evaluation. The hive model used had dimensions of 15x15x20 cm for the lower section and 30x30x8 cm for the upper topping, supporting colony sustainability. Results showed 70% of farmers had 1-10 years of beekeeping experience, with 60% owning 1-20 colonies. Colony splitting was the main method for increasing colonies (40%), while 70% of farmers harvested honey 1-2 times per year. Training evaluations highlighted improved farmer understanding of colony splitting and hive use, offering practical solutions to enhance stingless bee productivity through better beekeeping practices
Diversifikasi Produk Olahan Jamur Tiram dalam Meningkatkan Keterampilan Masyarakat di Desa Labuaja Kabupaten Maros Taskirawati, Ira; Yunianti, Andi Detti; Halimah Larekeng, Siti; Syahidah, Syahidah; Arif, Astuti; Gusmiaty, Gusmiaty; Iswanto, Iswanto; Tirtayasa Putra Pangestu, Kidung; Suhasman, Suhasman; Saad, Sahriyanti; Agussalim, Agussalim; Supratman, Supratman; Alam, Syamsu; Prastiyo, Andi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5277

Abstract

Pengabdian masyarakat ini berfokus pada pengolahan jamur tiram sebagai alternatif peningkatan ekonomi di Dusun Kappang, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, daerah yang memiliki potensi wisata. Isu yang diangkat adalah kurangnya pemanfaatan jamur tiram sebagai produk bernilai tambah meskipun budidayanya sudah mulai berkembang. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengolah jamur tiram menjadi produk seperti bakso, keripik, dan nugget. Metode yang digunakan adalah demonstrasi langsung pembuatan produk olahan jamur tiram dengan pendekatan berbasis partisipasi masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat dapat memahami dan mempraktikkan proses pengolahan jamur tiram. Produk yang dihasilkan memiliki potensi pemasaran, baik untuk konsumsi lokal maupun sebagai cenderamata wisata. Misalnya, dari 500 g jamur tiram dapat dihasilkan ±30 bakso atau ±500 g keripik. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dan mendorong pengembangan ekonomi lokal melalui produk olahan jamur tiram.
Keanekaragaman dan Peranan Serangga Akuatik sebagai Bioindikator di Sungai Lekopancing, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan: Diversity and Role of Aquatic Insects as Bioindicators in the Lekopancing River, Maros District, South Sulawesi Nuraeni, Sitti; Budiaman, Budiaman; Lismayani, Lismayani; Prastiyo, Andi; Wahyudi, Wahyudi
PERENNIAL Artikel Terkini
Publisher : Forestry Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v21i2.43381

Abstract

The Lekopancing River, located in Maros Regency, is a crucial source of clean water supply for the people of Makassar City and the surrounding wereas. This study aims to analyze the diversity and role of insects as bioindicators of water quality based on aquatic insect families. The study was conducted in the upstream, middle, and downstream parts of the Lekopancing River, using handpicking and kick sampling for data collection. The collected aquatic insect samples were then identified and analyzed using the diversity index Shannon-Wienner (H') and Hilsenhoff Family Biotic Index (HFBI) methods, which were widely accepted in ecological research for assessing biodiversity and water quality. The number of aquatic insects found was 614 individuals, consisting of 13 species, 13 families, and 7 orders. The diversity index of aerial insects in the upstream and middle parts of the Lekopancing River was 1.26 and 1.72, while in the downstream part, it was 0.42. The HFBI value of 3.26 in the upstream section is still very good; in the middle section, the HFBI value of 4.84 is considered good; in the downstream section, the HFBI value of 7.00 indicates poor quality.
PENGEMBANGAN USAHA MADU LEBAH TRIGONA DAN LEBAH HUTAN DI HUTAN PENDIDIKAN UNHAS, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN Nuraeni, Sitti; Budiaman; Sadapotto, Andi; Muin, Andi Vika Faradiba; Prastiyo, Andi; Chairil; Arif, Astuti; Baharuddin
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi usaha madu lokal di kawasan hutan dapat diperkuat melalui edukasi dan pendampingan berbasis masyarakat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok peternak lebah di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Kabupaten Maros, dalam produksi dan pengembangan usaha madu Trigona dan madu hutan. Metode yang digunakan meliputi pretest-posttest, pelatihan partisipatif, dan penyerahan alat produksi. Hasil menunjukkan peningkatan, seperti pengetahuan tentang pengaruh suhu dan kelembapan terhadap kestabilan madu naik dari 53,33% menjadi 93,33%. Hasil menunjukkan peningkatan pada pemahaman peserta terhadap aspek kualitas madu, budidaya lebah, pengolahan tanpa pemanasan, strategi pemasaran melalui media sosial, hingga kerja sama antarpeternak. Pengetahuan mengenai kadar air, fermentasi, dan teknik panen madu yang ramah lingkungan juga meningkat. Edukasi ini membekali peserta dengan praktik budidaya, pengolahan, dan pemasaran madu secara berkelanjutan. Harapannya, model kegiatan ini dapat direplikasi di wilayah lain yang memiliki potensi lebah madu lokal sebagai sumber ekonomi dan konservasi.