cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENANGGULANGAN DIARE PADA BALITA DI DESA MANGON KECAMATAN SANANA KABUPATEN KEPULAUAN SULA PROVINSI MALUKU UTARA Mus, Agriati Yulin; Kandou, Grace D.; Maramis, Franckie R. R.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1155

Abstract

Abstract: Diarrhea is a disease characterized by changes in the shape and consistency of stools which becomes soft until watery and increase of the frequency of defecation (more than normal three times a day). North Maluku province is one of the islands in Indonesia which is prone to diarrhea. Data of North Maluku Provincial Health Office showed that most children with diarrhea in Mangon village were under five years. This study aimed to find a description of the housewives’ behaviour in diarrhea management in children under five years in Mangon village, Sanana Sula Islands, North Maluku Province. This study was a descriptive survey. There were 91 respondents in accordance with the number of cases of diarrhea in children under five. The results showed that the knowledge about diarrhea management were categorized as good in 75 respondents (82.4%); the mother's attitude were categorized as good in 48 respondents (52.7%); and the mothers’ actions in diarrhea management were categorized as good enough in 63 respondents (69.2%). Conclusion: Most mothers of children under five in  Mangon village Sanana Sula Islands, North Maluku Province were categorized as good related to their knowledge and attitude in diarrhea management, and were categorized as good enough related to their actions. Keywords: behavior, housewives, handling of diarrhea, children under five Abstrak: Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja lembek atau cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (tiga kali dalam sehari). Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang rawan dengan gejala diare. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara menunjukkan bahwa kasus diare terbanyak terdapat di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Sula yang terutama dijumpai pada balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang penanggulangan diare pada balita di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 91 responden sesuai dengan jumlah kasus diare pada balita. Hasil penelitian memperihatkan bahwa pengetahuan ibu tentang penanggulangan diare pada anak balita di desa Mangon termasuk kategori baik sebanyak 75 responden (82,4 %), sikap ibu balita yang termasuk kategori baik sebanyak 48 responden (52,7%), dan tindakan ibu balita termasuk kategori cukup sebanyak 63 responden (69,2 %). Simpulan: Sebagian besar pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap penanggulangan diare di desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Sula Propinsi Maluku Utara termasuk kategori baik sedangkan tindakan penanggulangan diare termasuk kategori cukup. Kata Kunci: perilaku, ibu rumah tangga, penaggulangan diare, balita.
GAMBARAN MUSCULI FACIALIS PADA EKSPRESI WAJAH DAN EMOSI DENGAN MENGGUNAKAN FACIAL ACTION CODING SYSTEM PADA CALON PRESIDEN JOKOWI Batoteng, Friska G.; Pasiak, Taufiq F.; Ticoalu, Shane H. R.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6846

Abstract

Abstract: Facial expression recognition is one way to recognize emotions which has not received much attention. Muscles that form facial expressions known as musculli facial, muscles that move the face and form human facial expressions: happy, sad, angry, fearful, disgusted and surprised which are the six basic expressions of human emotion. Human facial expressions can be measured using FACS (Facial Action Coding System). This study aims to determine the facial muscles which most frequently used and most rarely used, and determine the emotion expression of Jokowi, a presidential candidate, through assessment of the facial muscles using FACS. This study is a retrospective descriptive study. The research samples are the whole photo of Jokowi’s facial expression at first presidential debate in 2014, about 30 photos. Samples were taken from a video debate and confirmed to be a photo using Jokowi’s facial expressions which then further analyzed using FACS. The research showed that the most used action units and facial muscle is AU 1 whose work on frontal muscle pars medialis (14.75%). The least appear muscles on Jokowi’s facial expressions were musculus orbicularis oculi, pars palpebralis and AU 24 musculus obicularis oris (0.82%). The dominant facial expressions was seen in Jokowi was sad facial expression (36.67%).Keywords: musculi facialis, facial expression, expression of emotion, FACSAbstrak: Pengenalan ekspresi wajah adalah salah satu cara untuk mengenali emosi yang belum banyak diperhatikan. Otot-otot yang membentuk ekspresi wajah yaitu musculli facialis yang merupakan otot-otot penggerak wajah dan membentuk ekspresi – ekspresi wajah manusia yaitu bahagia, sedih, marah, takut, jijik dan terkejut yang merupakan 6 dasar ekspresi emosi manusia. Ekspresi wajah manusia dapat diukur dengan menggunakan parameter FACS (Facial Action Coding System). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui musculi facialis yang paling sering digunakan dan yang paling jarang digunakan, serta untuk menentukan ekspresi emosi calon presiden Jokowi. Desain penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan retrospektif. Sampel penelitian ialah seluruh foto ekspresi wajah Jokowi saat debat calon presiden pertama tahun 2014 sebanyak 30 foto. Sampel diambil dari video debat dan dikonfirmasi menjadi foto kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan FACS. Penelitian ini didapatkan hasil bahwa Musculi yang paling banyak digerakkan, yaitu Musculi frontalis pars medialis (14,75%). Musculi yang paling sedikit muncul pada ekspresi wajah Jokowi yaitu musculus orbicularis oculi, pars palpebralis dan musculus obicularis oris (0,82%). Ekspresi wajah yang dominan dinampakkan oleh Jokowi merupakan ekspresi wajah sedih (36,67%).Kata kunci: musculi facialis, ekspresi wajah, ekspresi emosi, FACS
Perbandingan deteksi plasmodium spp. dengan cara pemeriksaan rapid diagnostic test dan pemeriksaan mikroskopik Lasena, Nur M.; Pijoh, Victor D.; Bernadus, Janno B.
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.13330

Abstract

Abstract: Malaria is caused by an obligate intracellular protozoa Plasmodium genus that may affect any people residing in its reproductive area. WHO has recommended quick parasite detection methods based on microscopic examination and Rapid Diagnostic Test (RDT) to all patients suspected of malaria before any antimalaria drug was prescribed. This study aimed to compare plasmodium spp. detection methods by using RDT and microscopic examination as the gold standard. The results of comparing RDT to microscopic examination showed 90.47% sensitivity, 100% specifity, 100% positive predictive value, and 87.5% negative predictive value. Conclusion: Rapid Diagnostic Test could detect malaria plasmodium almost the same as microscopic examination, and could be practically used as an alternative to confirm the diagnosis of malaria.Keywords: rapid diagnostic test, microscope examination, plasmodium sppAbstrak: Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intrasel dari genus plasmodium yang dapat menyerang siapa saja terutama penduduk yang tinggal di daerah yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan nyamuk. WHO merekomendasikan cara cepat mendeteksi parasit berdasarkan diagnosis dengan uji mikroskopik dan Rapid Diagnostic Test (RDT) pada semua pasien yang dicurigai malaria sebelum pengobatan antimalaria diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan deteksi plasmodium spp. dengan cara pemeriksaan RDT dan pemeriksaan mikroskopik yang merupakan gold standard. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemeriksaan dengan metode RDT dibandingkan dengan metode mikroskopik menunjukkan sensitivitas 90,47%, spesifitas 100%, nilai prediksi positif 100%, dan nilai prediksi negatif 87,5%. Simpulan: Metode pemeriksaan Rapid Diagnostic Test dapat mendeteksi plasmodium malaria kurang lebih setara dengan pemeriksaan mikroskopik, dan dapat dijadikan pilihan (alternatif) untuk menetapkan diagnosis malaria secara praktis.Kata kunci: rapid diagnostik tes, pemeriksaan mikroskopik, plasmodium spp.
POLA BAKTERI PADA URIN PASIEN YANG MENGGUNAKAN KATETER URETRA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sie, Jemmy C.
e-Biomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i1.4029

Abstract

Abstract: One of the most common nosocomial infection is urinary tract infection (UTI); 80% of cases are associated with the use of urethral catheters. The most common pathogens are Escherichia coli, Enterococcus, Klebsiella, Pseudomonas, Proteus, and Enterobacter species. Bacteria patterns could change from time to time and from area to area. This study aimed to obtain the bacteria pattern in urine of patients using urethral catheter.This was a descriptive prospective study. There were 20 urine samples from November 2013 until January 2014 in IRINA RSUP Prof Dr RD Kandous Manado. The results showed that age >60 years was the most common age group (41.8%). Males (84.9%) were predominantly affected in this study. Staphylococcus epidermidis was found in 20% of samples, followed by several other bacteria. Conclusion: The most affected age group using urethral catheter with bacteriuria was over 60 years, more frequent in males, and the most common pathogen was Staphylococcus epidermidis.Keywords: bacteria, bacteria pattern, urinary tract infection, nosocomial infection, urethral catheterAbstrak: Salah satu infeksi nosokomial yang sering terjadi adalah infeksi saluran kemih (ISK), 80% kasus ISK diasosiasikan dengan penggunaan kateter uretra. Patogen yang paling sering ditemukan adalah Escherichia coli, Enterococcus, Klebsiella, Pseudomonas, Proteus, dan Enterobacter. Pola bakteri dapat berbeda dari waktu ke waktu dan dari daerah ke daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri pada urin pasien yang menggunakan kateter.Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif prospektif pada 20 sampel urin selama bulan November 2013 hingga Januari 2014 di instalasi rawat inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian memperlihatkan umur 61-70 tahun merupakan insidensi tertinggi. Jumlah sampel laki-laki dengan bakteriuria lebih banyak dibandingkan perempuan. Simpulan: Kelompok umur tersering yang menggunakan kateter uretra dengan bakteriuria ialah umur di atas 60 tahun, lebih sering pada laki-laki, dan bakteri yang paling banyak ditemukan Staphylococcus epidermidis.Kata kunci: bakteri, pola bakteri, infeksi saluran kemih, infeksi nosokomial, kateter uretra
Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran di Universitas Sam Ratulangi Manado Tompodung, Linda M.
eBiomedik Vol 5, No 2 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.5.2.2017.17072

Abstract

Abstract: Learning environment in any medical school is an important factor to determine the quality and success of curriculum. Students’ experience about their learning environment in medical education is related to their achievement, satisfaction, and success. It is important to get reguler feedback from the students on how they experience their learning environment as basis of strategic planning for futher improvement. This study was aimed to assess the educational environment of Sam Ratulangi University (Unsrat) undergraduate medical program based on the students’ perspection and also to identify the difference in perception between genders. This was an analytical study with a cross-sectional design conducted in October 2016 among undergraduate students of academic year 2016/2017. Data about the learning environment were obtained by using questionnaire of Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) and further analyzed with the Mann-Whitney test to identify the significance between genders. The total DREEM score indicated more positive than negative perception with rooms of improvement (127/200). The scores for all the five subscales of DREEM indicated a more positive perception. The overall mean DREEM score of the females (128,16) was higher compared to males (126,13) but not statistically significant. Conclusion: The medical students of Sam Ratulangi University showed a positive perception about their undergraduate educational environment. Continuous quality improvement and innovation are essentially needed.Keywords: educational environment, medical education, DREEM Abstrak: Lingkungan pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas dan keberhasilan kurikulum pendidikan kedokteran. Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran terbukti memengaruhi prestasi, kepuasan dan kesuksesan mahasiswa. Penting untuk mendapatkan umpan balik berkala dari mahasiswa tentang yang mereka rasakan terkait lingkungan pembelajaran sebagai dasar strategi perencanaan untuk peningkatan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai lingkungan pembelajaran melalui persepsi mahasiswa dan mengidentifikasi perbedaan jenis kelamin di Fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang, dilakukan pada bulan Oktober 2016 terhadap mahasiswa TA 2016/2017. Data persepsi terhadap lingkungan pembelajaran didapat dari kuesioner Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM). Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengidentifikasi perbedaan antara jenis kelamin. Hasil nilai total DREEM menunjukkan lingkungan yang lebih positif daripada negatif dengan ruang untuk perbaikan (127/200). Nilai skor dari kelima subskala DREEM mengindikasikan persepsi yang lebih positif. Nilai total rerata DREEM mahasiswa perempuan (128,16) lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki (126,13) namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara persepsi terhadap lingkungan pembelajaran berdasarkan jenis kelamin. Simpulan: Mahasiswa kedokteran Unsrat memiliki persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran. Peningkatan kualitas secara berkala dan inovasi merupakan hal yang esensial dalam pendidikaan kedokteran.Kata kunci: lingkungan pembelajaran, pendidikan kedokteran, DREEM
GAMBARAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK BASIL TAHAN ASAM PADA PASIEN DIAGNOSA KLINIK LEPRA DI POLI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DI BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Soumilena, Herlina; Soeliongan, Standy; Buntuan, Velma
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5192

Abstract

Abstract: Leprosy or Hansen Morbus (MH), is a chronic infection of Mycobacterium leprae which mainly affects the skin and nervous system, Mycrobacterium leprae shaped bacillus with a size of 3-8 um x 0.5, acid and alcohol resistant gram-positive as well as some of the factors that affect M.leprae include: duration of contact, closeness, nutritional status, immune status, and environment to establish the diagnosis of leprosy is necessary to do history taking, physical examination, special examination (sensibility and nerves) and laboratory Examination of Acid Bacillus (AFB) staining using 3 different methods, namely staining Thian Hok Tam, Zeihl Neelsen staining, staining Flourokrom.The Goal of this research is To be able to know and do the bacteriological examination in patients with clinical diagnosis of Morbus Hansen Method: The study was a descriptive research study in do in the Skin and Venereal diseases Poly BLU Prof. Dr. R. D. Kandou hospital. Sample management is done at the Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, University of North Sulawesi Sam Ratulangi This study was done in November 2013-20 January 2014. Results of the study sample was found to be largely male samples 13 samples (65%) while 7 samples of women (35%). of 20 samples were examined in the number of patients found positive 11 samples (55%) and 9 samples negatife (45%), so the results of this study indicate that more men compared women, of 20 samples examined were found 11 samples showed positive results and 9 negative samples Keywords: mycrobacterium leprae, basil resistant acid, laboratory tests.    Abstrak: Kusta atau Morbus Hansen (MH), adalah infeksi kronis dari Mycobacterium lepraeyang sebagian besar mempengaruhi kulit dan system saraf, Mycrobacterium.leprae berbentuk basil dengan ukuran 3-8 Um x 0,5; tahan asam dan alcohol serta gram positif beberapa faktor yang mempengaruhi M. leprae antara lain: lama kontak, keeratan, status gizi , status imun, dan lingkungan Untuk menetapkan diagnosis penyakit kusta perlu di lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus (sensibilitas dan saraf) dan pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan  Basil Tahan Asam (BTA) menggunakan 3 macam metode pewarnaan yaitu pewarnaan Tam Thian Hok, pewarnaan Zeihl Neelsen, pewarnaan Flourokrom. Tujuan: untuk dapat mengetahui dan melakukan pemeriksaan bakteriologi pada pasien dengan diagnosa klinik Morbus Hansen. Metode Penelitian: penelitian merupakan penelitian deskriptif yang di lakukan di Poli penyakit Kulit dan Kelamin BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Pengelolaan Sampel di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara. Penelitian ini di lakukan pada bulan November 2013- Januari 2014. Hasil dari 20 Sampel penelitian ditemukan sebagian besar sampel 13 sampel pria (65%) sedangkan 7 sampel wanita (35%), dari 20 sampel yang di periksa di temukan jumlah pasien positif 11 sampel (55%) dan 9 sampel negatif (45%), jadi dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pria lebih banyak di bandingkan Wanita, dari 20 sampel yang di periksa ditemukan 11 sampel menunjukan hasil positif dan 9 sampel negatif. Kata kunci: mycrobacterium Leprae, basil tahan asam, pemeriksaan laboratorium.
Gambaran profil lipid pada remaja obes di Kota Bitung Senduk, Billy; Bodhi, Widdhi; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10847

Abstract

Abstract: Obesity is a condition of increased body weight because of sexcessive fat accumulation in the body. The prevalence of obesity is increasing becoming one of the things that concern in Indonesia, especially in urban areas. Obesity is also associated with blood lipid levels that can cause dyslipidemia. Lipid profile can be observed by levels of total cholesterol, LDL, HDL, and triglycerides. Dyslipidemia has related with the occurrence of atherosclerosis and lead to acute myocardial infarction. This research used a descriptive observational study with cross sectional design. The samples were taken from adolescents obesity as measured by waist circumference. The amount of sample that is willing to sign an informed consent 50 samples. Based on the measurement of waist circumference of 966 students obtained 220 obese students (22.8%) and were taken 50 obese students who are willing to become a sample. From the results of blood samples examination of the 50 obese students was obtained 13 students (26%) had total cholesterol levels above normal, 31 students (62%) had HDL levels below normal, 41 students (82%) had LDL levels above normal, and 6 students (12%) have triglyceride levels above the normal value.Keywords: obesity, adolescents, lipid profileAbstrak: Obesitas adalah kondisi meningkatnya berat badan akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Prevalensi obesitas yang terus meningkat menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan di Indonesia, terutama di perkotaan. Obesitas juga berkaitan dengan kadar lipid darah yang dapat menyebabkan dislipidemia. Profil lipid adalah keadaan lemak yang dilihat dari kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan Trigliserida. Dislipidemia memiliki hubungan erat dengan terjadinya aterosklerosis dan berujung pada infark miokard akut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian diambil dari remaja obesitas yang diukur berdasarkan lingkar pinggang. Jumlah sampel penelitian yang bersedia menandatangani informed consent 50 sampel. Berdasarkan hasil pengukuran lingkar pinggang 966 siswa didapatkan 220 siswa (22,8%) mengalami dan diambil 50 siswa obesitas yang bersedia untuk dijadikan sampel penelitian. Dari hasil pemeriksaan sampel darah terhadap 50 siswa obesitas tersebut didapatkan 13 siswa (26%) memiliki kadar kolesterol total diatas normal, 31 siswa (62%) memiliki kadar HDL dibawah normal, 41 siswa (82%) memiliki kadar LDL diatas normal, dan 6 siswa (12%) memiliki kadar trigliserida diatas nilai normal.Kata kunci: obesitas, remaja, profil lipid
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DI RSIA KASIH IBU MANADO Mandagi, Debora V. V.; Pali, Cicilia; Sinolungan, Jehosua S. V.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1617

Abstract

Abstract: Anxiety commonly happen in the time of growing, changing, facing new experiences, accompanies the discovery of self-identity and meaning of life. Pregnancy is growth and development of fetoes intrauterin since conception until the beginning of labour. Anxiety can interferre pregnancy individually. Pregnancy could be one of major stressor that increasing anxiety.The purpose of this study is to determine differences of anxiety in between primigravida and multigravida patient at Maternal and Child (RSIA) Kasih Ibu Hospital, Manado. This study was using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), total of sampel is 30 patients, consist of 15 primigravida and 15 multigravida. It was obtained that 20 persons from both groups were not had anxiety, in primigravida 30% and multigravida 36,7%. That nine persons had mild anxiety consist of 16,7% primigravida and 13,3% multigravida, and 1 had moderate anxiety. Conclusion:Use the statistic T-Test it was obtained there is no significance differences occured in between primigravida and multigravida patients at RSIA Kasih Ibu Manado. From primigravida respondences obtained some had moderate and mild anxiety, but most of the respondence did not experiencing anxiety (60%). Most of the Multigravida respondences in this study did not experiencing anxiety, only four of them had mild anxiety. Key Word : Anxiety, Primigravida, Multigravida     Abstrak: Kecemasan  adalah  sesuatu yang normal terjadi dalam pertumbuhan, perubahan, pengalaman  baru, dan dapat menyertai penemuan identitas diri dan arti hidup.Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Secara individu cemas dapat mengganggu. Proses kehamilan, bisa menjadi salah satu stresor yang besar dalam meningkatkan kecemasan khususnya pada wanita hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan pada ibu hamil primigravida dan multigravida di RSIA kasih Ibu Manado. Penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS, dengan sampel penelitian 30 wanita (15 primigravida dan 15 multigravida). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 20 orang tidak mengalami cemas, 30% pada primigravida dan 36,7% pada multigravida. Sebanyak sembilan orang mengalami cemas ringan, 16,7% primigravida dan 13,3% multigravida. Sebanyak satu orang mengalami cemas sedang yaitu pada primigravida.Simpulan:Berdasarkan statistik dengan menggunakan Uji T tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kecemasan yang terjadi pada primigravida dan multigravida di RSIA Kasih Ibu Manado. Dari responden primigravida di RSIA Kasih Ibu Manado, ada yang mengalami kecemasan sedang, kecemasan ringan dan paling banyak tidak mengalami kecemasan (60.0%). Responden multigravida di RSIA Kasih Ibu Manado, didapat bahwa paling banyak tidak mengalami kecemasan, hanya ada empat responden mengalami kecemasan ringan. Kata kunci :   Kecemasan, Primigravida, Multigravida
PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tjandra, Yohanes; Rampengan, Jouri; Supit, Siantan
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7490

Abstract

Abstract: Various studies show that sufficient physical activity can reduce the risk of obesity, diabetes and heart disease and vascular disorders. There are two types of sports activities, namely: anaerobic and aerobic. Gymnastics zumba combines elements of dance and aerobics. Gymnastics zumba is a form of application of the method of HIIT (High Intensity Interval Training), which cardio exercise is done in a short time with a high intensity; so, it is very helpful in the process of fat burning and weight loss. Conclusion: Based on the paired t test results, there was no significant difference in platelet count between pretest and posttest (p = 0.654).Keywords: platelets, gymnastics zumbaAbstrak: Berbagai penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang cukup dapat mengurangi risiko obesitas, diabetes dan penyakit jantung serta gangguan pembuluh darah. Ada dua jenis aktivitas olahraga, yaitu: anaerobik dan aerobik. Senam zumba menggabungkan unsur tari dan aerobik. Senam zumba merupakan bentuk penerapan dari metode HIIT (High Intensity Interval Training), yakni latihan kardio yang dilakukan dalam waktu singkat dengan intensitas yang tinggi, sehingga sangat membantu dalam proses pembakaran lemak dan penurunan berat badan. Simpulan: Berdasarkan hasil uji t berpasangan maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan jumlah trombosit yang bermakna antara pretest dan posttest (p=0,654).Kata kunci: trombosit, senam zumba
Pola bakteri aerob yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial di kamar operasi RSAD Robert Wolter Mongisidi Manado Tindas, Kezia A.; Homenta, Heriyannis; Porotuo, John
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14609

Abstract

Abstract: Operating room of a hospital is a place to do both elective and acute surgery. Operating room condition is associated with the risk of disease transmission such as infections. Nosocomial infections are infections that arise in a period of more than 48 hours after being treated in hospital. This research aims to determine the pattern of aerobic bacteria that could potentially cause nosocomial infections in Operating Room of RSAD. Robert Wolter Mongisidi Manado. This research uses descriptive prospective study where samples were taken by acquiring swabs from the walls, floor, bed and also air sample as much as 25 samples. This research found 6 species of bacteria, 3 Gram positive bacterias and 3 Gram negative bacterias. Gram-positive bacteria consisting of Staphylococcus sp (40.3%), Streptococcus sp (3.5%) and Bacillus sp (35.08%), whereas Gram-negative bacteria consisting of Enterobacter agglomerans (5.3%), Proteus sp (12.3 %) and Neisseria sp (3.5%). The most bacteria that could potentially cause nosocomial infections were Staphylococcus sp (40.3%).Keywords: nosocomial infection, operating room, aerobic bacteria. Abstrak: Kamar operasi suatu rumah sakit merupakan tempat untuk melakukan tindakan pembedahan baik secara elektif maupun cito. Kondisi kamar operasi berhubungan dengan resiko penularan penyakit salah satunya melalui infeksi. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang timbul dalam kurun waktu lebih dari 48 jam setelah dirawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri aerob yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial di kamar operasi CITO RSAD Robert Wolter Mongisidi Manado. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan prospektif dimana sampel diambil melalui usapan pada dinding, lantai, dan tempat tidur serta pengambilan sampel udara sebanyak 25 sampel. Hasil penelitian ditemukan 6 jenis bakteri, 3 bakteri Gram positif dan 3 bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif terdiri dari Staphylococcus sp (40.3%), Streptococcus sp (3.5%) dan Bacillus sp (35.08%), sedangkan bakteri Gram negatif yaitu Enterobacter agglomerans (5.3%), Proteus sp (12.3%) dan Neisseria sp (3.5%). Bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial terbanyak yang ditemukan adalah Staphylococcus sp (40.3%). Kata kunci: infeksi nosokomial, kamar operasi, bakteri aerob.