cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
KUALITAS UDARA BEBERAPA RUANG PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO BERDASARKAN UJI KUALITAS FISIKA Sahilatua, Josefine D.
eBiomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.2.1.2014.3651

Abstract

Abstract: Air pollution not only comes from the outdoors but also indoors. Library is indoors that could potentially by polluted. Level of air quality that not complies the standard will cause symptoms such as sneezing, coughing, skin irritation, shortness of breathing, eye irritation and headache on library users. This research conducted on the five libraries at the Sam Ratulangi University using observational methods. Data collected was content of physical air quality. The variables were air temperature, relative humidity and light intensity. Five libraries complied the standard of air temperature, but didn?t comply the standard of relative humidity. Only one library that complied the levels of light intensity. In general, level of air quality in five libraries didn?t comply applicable standard.Keywords: indoor air quality, physical air quality, library   Abstrak: Polusi udara tak hanya bersumber dari luar ruangan tapi juga dalam ruangan.Perpustakan adalah salah satu ruangan yang berpotensi mengalami polusi udara dalam ruangan. Kadar kualitas udara yang tak memenuhi standar akan  menimbulkan gejala seperti bersin, batuk, iritasi kulit, sesak nafas, iritasi mata, sakit kepala dan sebagainya pada pengguna perpustakaan. Penelitian ini dilakukan pada pada lima perpustakaan di Universitas Sam Ratulangi dengan menggunakan metode observasi. Data yang dikumpulkan ialah kadar kualitas fisik udara dengan variabel suhu, kelembaban relatif dan intensitas cahaya. Lima perpustakaan memiliki kadar suhu yang memenuhi standar dan kadar kelembaban yang tidak memenuhi standar. Hanya satu perpustakaan yang memenuhi kadar intensitas cahaya. Secara umum, kadar kualitas udara pada lima perpustakaan belum memenuhi standar yang berlaku.Kata kunci: kualitas udara dalam ruangan, kualitas fisik udara, perpustakaan
UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT AKAR TUMBUHAN BAKAU (SONNERATIA ALBA) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIAE COLI Faraknimella, Titi L.; Bara, Robert; Wowor, Pemsi M.; Posangi, Jimmy
eBiomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.3.2015.10144

Abstract

Abstract: Mangrove has been known long to have many benefits. One of the mangrove species that believed to have antimicrobial effects is Sonneratia alba. The objective of the study was to evaluate any antibacterial effect of the endophytic fungi isolated from the roots of Sonneratia alba toward the growth of Staphylococcus aureus and Eschericiae coli, using the combination method of PDA (Potato Dextrose Agar) and NA (Nutrient Agar). From the result we found two types of endophytes. Black and white colored fungus obtained from Sonneratia alba roots. Both fungi have the effect to inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Eschericiae coli bacterial tested.Keywords: endophyte, Sonneratia alba, antibacterial, staphylococcus aureus, escherichiae coli.Abstrak: Tumbuhan bakau sejak lama telah diketahui memiliki banyak khasiat. Salah satu jenis tumbuhan bakau yang diyakini memiliki efek antimikroba adalah Sonneratia alba. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat adanya efek antibakteri dari jamur endofit yang diambil dari akar tumbuhan bakau Sonneratia alba terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericiae coli. Metode penilitian yang digunakan dengan cara kombinasi PDA (Potato Dextrose Agar) dan NA (Nutrient Agar). Hasil penelitian di dapatkan dua jenis miselia jamur endofit. Jamur endofit berwarna hitam dan berwarna putih diperoleh dari akar tumbuhan bakau Sonneratia alba. Kedua jenis jamur ini memiliki efek daya hambat pada bakteri yang diujikan yaitu Staphylococcus aureus dan Escherichiae Coli.Kata kunci: jamur endofit, Sonneratia alba, antibakteri, staphylococcus aureus, escherichiae coli.
Gambaran bilirubin dan urobilinogen urin pada pasien tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Makay, Faleriano; Rambert, Glady I.; Wowor, Mayer F.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14767

Abstract

Abstract: Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacillus Mycobacterium tuberculosis. Antituberculosis drugs prescribed to TB patients is hepatotoxic drug. Liver damage caused by side effects of the drugs will cause an alteration in urinary bilirubin and urobilinogen level. This study was aimed to obtain the profile of urinary bilirubin and urobilinogen in adult pulmonary tuberculosis patients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from October to November 2016. This was an observational descriptive study. Samples obtained by using random sampling urine from all pulmonary tuberculosis patient that met the inclusion criteria. The results showed that according to urinary bilirubin and urobilinogen examination in 30 patients, most of them were in normal level. Only 6 out of 30 patients has bilirubinuria in this urinary bilirubin examination. In urinary urobilinogen examination, all results is in normal level. Conclusion: Urinary bilirubin and urobilinogen examination in this research was normal in general, bilirubinemia was found only in some patients.Keywords: pulmonary tuberculosis, urinary bilirubin, urinary urobilinogen Abstrak: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Obat antituberkulosis yang diberikan pada pasien TB bersifat hepatotoksik. Kerusakan hepar yang disebabkan oleh efek samping obat tersebut akan menyebabkan perubahan pada kadar bilirubin dan urobilinogen urin. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran bilirubin dan urobilinogen urin pada pasien tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional, untuk mendapatkan data tentang bilirubin dan urobilinogen urin pada pasien tuberkulosis paru dewasa di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada Oktober-November 2016. Sampel penelitian adalah sampel urin sewaktu dari semua pasien tuberkulosis paru yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian memperlihatkan berdasarkan pemeriksaan bilirubin dan urobilinogen urin pada 30 pasien, sebagian besar kadarnya normal. Hanya 6 dari 30 pasien yang mengalami bilirubinuria pada pemeriksaan bilirubin urin. Pada pemeriksaan urobilinogen urin semua hasil dalam batas normal. Simpulan: Pemeriksaan bilirubin dan urobilinogen urin pada umumnya normal, hanya beberapa pasien yang mengalami bilirubinuria.Kata kunci: tuberkulosis paru, bilirubin urin, urobilinogen urin
HUBUNGAN JUMLAH PEMERIKSAAN ANTENATAL DENGAN HASIL KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO Simanjuntak, Janson; Sondakh, Joice M. M.; Wagey, Freddy
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.4624

Abstract

Abstract: Maternal and perinatal mortality rate in Indonesia is still high. The most cause of maternal and perinatal deaths related to pregnancy and complication of pregnancy can be prevented. Adequate antenatal care is an important factor in reducing maternal and perinatal deaths. This is an analytic observasional cross-sectional study of 2268 women delivered and 2305 neonates born at Prof.Dr.R.D.Kandou Manado hospital  was used. Data is collected from medical record. This study shows that number of antenatal care <4 times is significantly associated with the incidence of severe asphyxia (p=0,003; PR: 2,047; 95% CI: 1,29-3,25) and low birth weight (p=0,000; PR: 1,713; 95% CI: 1,32-2,23). The number of antenatal care >4 times is significantly associated with operative delivery (p=0,001), this is due to Prof.Dr.R.D.Kandou Manado hospital is a referral hospital in North Sulawesi, many samples in this study are women with complicated pregnancy (26,7%). Pregnancy with complications is significantly related to operative delivery  (p=0,000; PR: 1,962; 95% CI: 1,77-2,17). Conclusion is number of antenatal care <4 times relates and increases the risk of incidence of asphyxia and low birth weight, while women with operative delivery are likely to have history of antenatal care visit more (>4 times) during pregnancy. Keywords: antenatal care, delivery outcome, pregnancy outcome.   Abstrak: Angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia masih tinggi. Sebagian besar penyebab kematian ibu dan perinatal yang berhubungan dengan kehamilan dan komplikasi kehamilan dapat dicegah.Pemeriksaan antenatal yang adekuat merupakan faktor penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan perinatal. Jenis penelitian ini adalah analitik observatif cross-sectionalterhadap 2268 ibu yang melahirkan di RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado dan 2305 bayi yang dilahirkan. Data diperoleh dari catatan medis.Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pemeriksaan antenatal <4 kali berhubungan dengan kejadian asfiksia berat (p=0,003; PR: 2,047; 95% CI: 1,29-3,25) danBBLR (p=0,000; PR: 1,713; 95% CI: 1,32-2,23). Jumlah pemeriksaan antenatal >4 kali berhubungan dengan persalinan tindakan (p=0,001), hal ini disebabkan RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado merupakan rumah sakit rujukan di Sulawesi Utara sehingga banyak sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu dengan kehamilan dengan komplikasi (26,7%). Kehamilan dengan komplikasi berhubungan dengan persalinan tindakan (p=0,000; PR: 1,962; 95% CI: 1,77-2,17). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pemeriksaan antenatal <4 kali berhubungan dan meningkatkan risiko kejadian asfiksia berat dan BBLR, sementara itu wanita yang melakukan persalinan tindakan cenderung memiliki riwayat melakukan pemeriksaan antenatal lebih banyak (>4 kali) selama kehamilan. Kata kunci:hasil kehamilan, hasil persalinan, pemeriksaan antenatal
GAMBARAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA ANGKATAN 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Putra, Adriansyah L.; Wowor, Pemsi M.; Wungouw, Herlina I. S.
eBiomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.3.2015.10153

Abstract

Abstract: Blood sugar or blood glucose is a universal fuel for human cells and functioning as the source of carbon for the synthesis of many other compounds. As the globalization causes changes of lifestyle that tend be unhealthy lifestyle, there is a need for early detection of blood sugar level since adolescence. This was a descriptive study with a cross sectional design. This study aimed to obtain the random blood sugar levels among college students at Medical Faculty of Sam Ratulangi University Manado. The result showed that of 51 subjects, at age 17, 5 (9.8%) had low blood sugar level and 5 (9,8%) had normal blood sugar level. At age 18, 2 students (3.9%) had low blood sugar level and 24 (47.1%) had normal blood sugar level. At age of 19, 2 students (9,8%) had low blood sugar level and 13 (25.5%) had normal blood sugar level. Of 24 male students, 19 (37.3%) had normal blood sugar level and 5 (9.8%) had low blood sugar level. Of 27 female students, 23 (45.1%) had normal blood sugar level meanwhile 4 (7.8%) had low blood sugar level.Keywords: blood sugar, studentsAbstrak: Gula darah atau glukosa darah merupakan bahan bakar universal bagi sel-sel tubuh manusia dan berfungsi sebagai sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa lainnya. Seiring arus globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan pola hidup yang cenderung mengacu pada gaya hidup tidak sehat maka diperlukan deteksi dini gula darah sejak remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah sewaktu pada mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 51 subyek penelitian, pada usia 17 tahun 5 orang (9,8%) dengan kadar gula rendah dan 5 orang (9,8%) dengan kadar gula darah normal. Pada usia 18 tahun diperoleh 2 orang (3,9%) dengan kadar gula rendah dan 24 orang (47,1%) dengan kadar gula darah normal. Pada usia 19 tahun diperoleh 2 orang dengan kadar gula rendah (9,8%) dan 13 orang dengan gula darah normal (25,5%). Dari 24 subyek laki-laki, 19 (37,3%) memiliki kadar gula normal dan 5 (9,8%) memiliki kadar gula darah rendah. Dari 27 subyek perempuan, 23 (45,1%) memiliki kadar gula normal dan 4 (7,8%) memiliki kadar gula darah rendah.Kata kunci: gula darah, mahasiswa
GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DAN CSP (CHILD SURVIVAL PROGRAMME) CS 07 KELURAHAN RANOMUT MANADO Sugeha, Yusni; Ottay, Ronald I.; Palandeng, Henry M.F.
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.1156

Abstract

Abstract: Nutritional status is body condition that affected by food consumption and nutrient substance using. It is distinguished among bad nutrition, less nutrition and good nutrition status and it is measured by body mass index based on age as the one anthropometer index. Objective: The objectives of this research is to know a description of toddler?s nutirional status at PPA ID ? 127 (Chldren Development Center) and CSP CS-07 (Child Survival Programme) in Ranomut Subdistrict, Manado City. The research methodology is  using descriptive analysis with doing survey . The research population is toddler 0 ? 59 month with 80 toddlers as sample and the respondent is the toddler?s mother. Result: Based on anthropometer measurement with body mass indicator based on age, the results are 11 toddlers (13,5 %) with less nutrition status, 69 toddlers (86,5 %) with good nutrition status while toddle with bad nutrition status is nothing. Keywords: Nutrional status,  toddlers. Abstrak: Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, dan lebih yang diukur dengan menggunakan salah satu indeks antopometri yaitu indeks berat badan menurut umur (BB/U). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi anak balita di PPA ID-127 (Pusat Pengembangan Anak) dan CSP CS-07 (Child Survival Programme) di Kelurahan Ranomut Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengadakan survey. Populasi penelitian adalah balita 0-59 bulan dengan sampel sebanyak 80 anak balita, responden dalam penelitian ini adalah ibu dari anak balita yang menjadi sampel penelitian. Hasil: Berdasarkan pengukuran antopometri dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) didapatkan anak balita dengan status gizi kurang sebanyak 11 orang (13,5%), gizi baik sebanyak 69 orang (86,5%) sedangkan gizi buruk tidak ada. Kata kunci: Status gizi, anak balita.
PENGARUH PEMBERIAN ZINK (ZN) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN DEWASA (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIBERIKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) Tandung, Katarina K.; Satiawati, Lusiana; Wantow, Benny
eBiomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.1.2015.6847

Abstract

Abstract: Zinc is a cofactor of more than 100 enzymes that are essential for the metabolism of nucleic acid and protein synthesis. Zinc plays an important role in growth and development, immune response, neurological and reproductive functions. Monosodium glutamate (MSG) is the sodium salt of glutamic acid , a food flavor enhancer in the form of L-glutamic acid. The purpose of this study was to determine the effect of zinc on sperm quality adult male wistar (Rattus norvegicus), following administration of monosodium glutamate (MSG). This study is experimental with a completely randomized design were conducted from November to Desember 2014 using a sample of 6 male wistars as a control group (P0) with 2 mg MSG being administered. The P1 group consist of 2 male wistars with 2 mg of MSG and zinc at a dose of 10 mg as treatment were administered to this group. The last group P2 also consist of 2 male wistars with the administration 2 mg of MSG and 20 mg doses of zinc as treatment.This study results in an increasement of spermatozoa consentration in the treatment group (P2), accounted for 78,25x106 as well as the increased of spermatozoa motility of 43,5 % for the treadment group (P2). Morfologically, 83,5 % of normal spermatozoa were accounted from the same group. Conclusion: Administration of zinc can improve the quality of male wistar spermatozoa following the administration of MSG, which includes concentration, motility and morphology. The increasing dosage of zinc being administered showed higher impact in improving the quality of spermatozoa.Keywords: zinc, MSG, male wistar, the quality of spermatozoa.Abstrak: Zink adalah kofaktor lebih dari 100 enzim yang penting untuk metabolisme asam nukleat dan sintesis protein. Zink berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, respon kekebalan, fungsi neurologis dan reproduksi. Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat (glutamic acid), sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk L-glutamic acid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian zink terhadap kualitas spermatozoa wistar jantan dewasa (Rattus norvegicus) yang telah diberi monosodium glutamat (MSG). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap (completely randomized design) yang dilakukan pada bulan November sampai Desember 2014 dengan menggunakan sampel sebanyak 6 ekor terdiri dari 2 ekor wistar pemberian MSG dengan dosis 2 mg sebagai kontrol (P0), 2 wistar pemberian MSG dengan dosis 2 mg dan zink dengan dosis 10 mg sebagai perlakuan (P1), dan 2 wistar pemberian MSG dengan dosis 2 mg dan zink dengan dosis 20 mg sebagai perlakuan (P2). Hasil penelitian ini di dapatkan peningkatan konsentrasi spermatozoa pada kelompok perlakuan P2 sebesar 78,25 x 106, peningkatan motilitas spermatozoa kategori A pada perlakuan kelompok P2 sebesar 43,5% dan morfologi normal spermatozoa pada kelompok perlakuan P2 sebesar 83,5%. Simpulan: Pemberian zink dapat menyebabkan perbaikan pada spermatozoa wistar jantan yang sebelumnya telah di beri MSG meliputi konsentrasi, motilitas, dan morfologi. Peningkatan dosis zink yang diberikan menunjukkan adanya perbaikan kualitas spermatozoa yang semakin meningkat juga.Kata kunci: zink, MSG, wistar jantan, kualitas spermatozoa.
Gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4) Syahrin, Satriani; Kairupan, Carla; Loho, Lily
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.13331

Abstract

Abstract: Moringa (Moringa oleifera) is a traditional plant, which is known to treat liver disease. The effect of moringa is related to the antioxidant activity of its compounds such as quercetin and flavonoid silymarin which are useful as liver protector. Carbon tetraclorida is a hepatotoxic substance that is usually used as an inducer of liver damage in studies related to hepatoprotector activity of a substance. This study aimed to describe liver histopathological features of Wistar rats fed with moringa leaf extract after CCl4 induction. This was an experimental study using 24 Wistar rats (Rattus norvegicus) which were divided into 4 groups. Group A, the negative control, was terminated at day 6th, and the other groups (B, C, and D) were induced with CCl4 0.05 cc/day for 5 days. After CCl4 induction, group B were terminated at day 6th; group C was treated with moringa leaf extract 100 mg/day for 5 days and was terminated at day 11th; group D received no treatment for 5 days and was terminated at day 11th. The results showed that groups induced with CCl4 for 5 days showed the presence of inflammatory cells and fatty cells. The groups treated with moringa leaf extract 100mg/day for 5 days after CCl4 induction 0.05 cc/day exhibited regeneration of liver cells in nearly all lobules. Conclusion: Administration of moringa leaf extract of 100mg/day could accelerate liver cell regeneration of Wistar rats after induction of CCl4 0.05cc/day.Keywords: moringa leaf extract, carbon tetrachloride, histopathologogical image of liverAbstrak: Kelor merupakan tanaman tradisional yang diketahui dapat mengobati penyakit hati. Khasiat obat tanaman kelor dihubungkan dengan kandungan senyawa kimia quercetin dan silymarin golongan flavonoid dengan aktivitas antioksidan yang dapat melindungi dan mengobati kerusakan hati. Karbon tetraklorida merupakan zat hepatotoksik yang lazim dipakai sebagai penginduksi kerusakan hati dalam pengujian aktivitas hepatoprotektor suatu zat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik hati tikus wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi CCl4. Jenis penelitian ini ialah eksperimental menggunakan 24 ekor tikus Wistar spesies Rattus norvegicus yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok A merupakan kelompok kontrol negatif, diterminasi pada hari ke-6; kelompok B,C, dan D (kelompok perlakuan) diberi CCl4 dengan dosis 0,05 cc/hari selama 5 hari. Setelah pemberian CCl4, kelompok B langsung diterminasi pada hari ke-6; kelompok C diberi ekstrak daun kelor 100 mg/hari selama 5 hari, diterminasi pada hari ke-11; kelompok D tidak diberi perlakuan selama 5 hari, diterminasi pada hari ke-11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tikus yang diinduksi CCl4 selama 5 hari secara histopatologik memperlihatkan sel-sel radang dan perlemakan sel. Kelompok tikus yang diberi ekstrak daun kelor 100 mg/hari selama 5 hari setelah diinduksi CCl4 0,05 cc/hari menunjukkan regenerasi sel hati, hampir di seluruh lobuli hati. Simpulan: Pemberian ekstrak daun kelor 100 mg/hari setelah induksi CCl4 0,05 cc/hari dapat mempercepat regenerasi sel hati tikus Wistar yang mengalami cedera akibat CCl4.Kata kunci: ekstrak daun kelor, karbon tetraklorida, gambaran histopatologik hati
PENGARUH EKSTRAK DAUN GEDI (ABELMOSCHUS MANIHOT L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI AORTA TIKUS WISTAR DENGAN DIET ATEROGENIK Papodi, Nadya Nadiratika
eBiomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.2.1.2014.4043

Abstract

Abstract: High blood cholesterol is a major risk factor for atherosclerosis. Gedi plants contain polyphenolic compounds that can lowering blood cholesterol levels. This study aimed to find out the effect of gedi (Abelmoschus manihot L) leaves extract on histopatologic features of aorta of those wistar rats, which had been administered an atherogenic diet. This was an experimental study on animal using 20 Wistar rats as samples. The rats were divided into 4 different groups, 5 rats for each group. Negative control group was fed only pelet, positive control group was fed pork fat as much as 2 ml/day, group C was fed on pork fat and gedi leaf extract, and group D was fed on pork fat then continued with gedi leaf extract. The results indicated that administration of 30 mg gedi leaf extract showed a histopathologic feature which is decreasing of foam cells. Conclusion: Microscopically, aorta of those rats fed on pork lard diet showed a number of foam cells in tunica intima and media whereas the rats that were fed on pork lard along with gedi leaf extract, generally there were no foam cells, but there aresome parts which contain few foam cells. On the group of Wistar rats which were fed on pork lard, continued with gedi leaf extract showed less foam cells compared to the positive control group.Keywords: Gedi leaf extract, pork lard, foam cell.Abstrak: Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis. Tumbuhan gedi mengandung senyawa polifenol yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun gedi terhadap gambaran histopatologi aorta tikus wistar dengan diet aterogenik. Hewan uji yang digunakan berupa 20 ekor tikus Wistar yang dibagi ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan pelet biasa, kelompok kontrol positif diberikan diet lemak babi 2ml/hari, kelompok C diberikan diet lemak babi bersamaan dengan ekstrak daun gedi, dan kelompok D diberikan lemak babi kemudian dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun gedi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak daun gedi 30 mg mampu memberikan gambaran histopatologi aorta berupa berkurangnya jumlah sel busa. Simpulan: Secara mikroskopik, aorta tikus wistar yang diberi lemak babi menunjukkan adanya penumpukan sel-sel busa pada tunika intima dan media, sedangkan pada aorta tikus wistar yang diberi lemak babi bersamaan dengan ekstrak daun gedi maupun yang dilanjutkan dengan ekstrak daun gedi ditemukan berkurangnya jumlah sel-sel busa.Kata Kunci : Ekstrak daun gedi, Lemak babi, Sel busa.
Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi Panelewen, Rian; Rumbayan, Janette M.; Satiawati, Lusiana
e-Biomedik Vol 5, No 2 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i2.17513

Abstract

Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a disease with high blood glucose level due to the inadequasy of insulin. Erectile dysfunction or inability to maintain an erection often occurs among males due to various factors. Males with DM have higher risk of erectile dysfunction compared to those without DM. This study was aimed to determine the relationship of the age of type 2 diabetes mellitus (T2DM) patient and erectile dysfunction. This was an analytical survey study with a cross sectional design. Respondents were all patients with T2DM at the Endocrine Polyclinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from October 2015 to January 2016. There were 38 respondents in this study; most had mild erectile dysfunction (36.8%). The Chi-square analysis showed a significant relationship (p<0.05) between the age of T2DM patients and erectile dysfunction. Conclusion: There was a significant relationship between the age of T2DM patients and erectile dysfunction. The older the patient, the more severe the erectile dysfunction.Keywords: diabetes mellitus, erectile dysfunction Abstrak: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit dimana kadar glukosa dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Disfungsi ereksi (DE) atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi seringkali dialami oleh pria karena berbagai faktor. Laki-laki yang menyandang DM berisiko DE lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menyandang DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia penyandang DMT2 dan tingkat DE. Jenis penelitian ialah survei analitik dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah semua pasien DMT2 di Poliklinik Endokrin periode Oktober 2015-Januari 2016. Hasil penelitian mendapatkan dari 38 responden, terbanyak yang mengalami DE ringan (36,8%). Berdasarkan analisis chi-square didapatkan hubungan bermakna (p <0,05) antara usia penyandang DMT2 dan DE. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara usia penyandang DMT2 dan disfungsi ereksi. Semakin tinggi usia, semakin parah tingkat disfungsi ereksi yang terjadi.Kata kunci: diabetes mellitus, disfungsi ereksi