cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
ISSN : 20879334     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
The Pasca Teknik Sipil (S2) Unsrat Open Journal System (PTSU-OJS) consist of Jurnal Ilmiah Media Engineering (Online Not Yet) and Jurnal Ilmiah Media Engineering (Print) are published fourannualy, in Februari, March, July and November.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
ANALISIS KAPASITAS SIMPANG SUKUR DAN KINERJA RUAS JALAN MANADO-BITUNG (EXISTING) PASCA PEMBANGUNAN TOLL MANADO-BITUNG (SEGMEN 1) Untung, Evangelina; Rompis, Semuel Y. R.; Sendow, Theo K.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The road infrastructure sector is one of the lifebloods in the region's economic growth, so theaccuracy of its provision through the amount of investment is of paramount importance. With regardto economic development, road and bridge investments have a wide influence both for road users and/ or bridges as well as for the region as a whole. Therefore, it is necessary to have the right policies inthe way of the roads so as to support the development of the region and its economic growth.Currently, the construction of road and bridge infrastructure throughout the province of NorthSulawesi is being actively undertaken, including the construction of Manado - Bitung Toll Road, withfunding sources from the State Budget, Loan China as well as funding sources from multiyearcontracted Investors. In accordance with Presidential Regulation No. 56/2011, toll road concessionsmay be undertaken by the Government for economically viable but less financially feasible segments.So with the limitation of pure Government fund and weak domestic fund mobilization, it is necessaryto initiate the development of toll road through bilateral / multirateral loan mechanism.      The aims of this research is: To analyze the intersection capacity of the intersection of ManadoBitungatSimpangSukurintwoconditionsbefore(junction3arm)andafteraccessroadofSimpangSusunSukur (Exit Tol Manado - Bitung Segment 1) was built (junction 4 arm), to analyzePerformance of Manado-Bitung Road Area with PKJI 2014 Method and  to formulate the necessaryhandling at the Sukur intersection.      In this research it were used data collection method (Primary and secondary sampling method).      The primary survey is a traffic survey on Manado - Bitung road (eksisting), especially in thelocation of Sukur Intersection in the intersection survey in three approach namely Sukur, Manado andKauditan approach were give proportion of LV(%), HV(%) and MC (%) as follows : 56.5; 1.2; and42.3 for Sukur approach, 5.73; 7.3; and 35.5 for Manado approach and 52.9; 6.2 ; and  40.9 forKauditan respectively. The calculation of the degree of saturation (DS) in observation year (2017)shows that 2/3 of the daytime is greater than 0.75 which means there will be a possibility of traffic(queue) with an opportunity above 70%. From the results of performance analysis on Manado -Bitung roads in 2020 and so on the existing volume has passed the available capacity. By the year2018 VCR has reached 0.82 and this has become a warning for the passengers of the road to open anew road that is Manado - Bitung toll road. The level of service of Manado - Bitung road is in therange of service level D until 2019 and service level E in 2020 and 2021 to F. Sukur - Matungkas roadsegment until the end of 2022 the available volume is still below the available capacity and obtainedservice level of Sukur - Matungkas road is in the range of service level A and B from 2017 to 2022. Keywords: intersection capacity analysis, economic growth, level of service, degree of saturation
ANALISIS RESPON SPEKTRA KOTA MANADO Manaroinsong, Lanny Dian Kusuma; Manalip, Hierico; Balamba, Sjachrul
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan kejadian gempa yang tinggi, sehingga aspek kegempaan perlu diperhitungkan secara seksama dalam pembangunan sarana dan prasarananya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, analisis probabilitas resiko gempa atau lebih dikenal dengan PSHA (Probability Seismic Hazard Analysis) menggunakan teori probabilitas total dilakukan dengan bantuan piranti lunak EZFRISK 7.52 agar diperoleh respon spektra permukaan untuk perioda panjang (1,0 detik) pada kondisi tanah keras, sedang dan lunak dengan probabilitas terlampaui 2 % dalam masa layan bangunan 50 tahun atau yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 2500 tahun. Sumber-sumber gempa yang berkontribusi terhadap Kota Manado dibatasi dalam radius 500 Km dari Kota Manado dengan Magnitudo ≥ 5 pada kedalaman ≤ 200 Km, dan kejadian gempa dari tahun 1905-2012.Kata kunci: analisis probabilitas resiko gempa, PSHA, respon spektra.
PENGARUH DEBIT TERHADAP POLA GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN JEMBATAN (UJI LABORATORIUM DENGAN SKALA MODEL JEMBATAN MEGAWATI) Halim, Fuad
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abutmen merupakan salah satu bangunan yang ada di sungai yang dapat merubah pola aliran, sehingga secara umum dapat menyebabkan terjadinya gerusan lokal. Penelitian pola gerusan di sekitar abutmen jembatan ini menggunakan skala model yaitu keadaan di lapangan dibawa ke laboratorium dengan perbandingan skala dan ukuran yang lebih kecil dengan pengaruh variasi debit dan dilakukan di laboratorium Hidraulika Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bangunan Abutmen pada jembatan megawati. Sebagai kajian fisik digunakan flume dengan panjang 4m, tinggi 0.30m, lebar 0.40m dengan kondisi aliran seragam dan dimensi abutmen yang digunakan yaitu panjang 10cm, lebar 1,1cm dan tinggi30cm. Penelitian menggunakan 2 variasi debit aliran masing–masing Q1 = 1,434 ltr/det dengan kedalaman aliran 0,064m, Q2 = 0,7032 ltr/det dengan kedalaman aliran 0,04912m. Material yang digunakan berupa pasir yang sesuai dengan model prototipe dengan nilai d50 = 2,4mm. Model diuji selama 180 menit untuk setiap kali running.Hasil penelitian menunjukan gerusan maksimum terjadi pada sisi samping bagian depan abutmen sebelah kanan hulu. Untuk Kondisi di lapangan sesuai dengan Q2 (0,7032 ltr/det) dengan kedalaman yang didapat 30cm. Debit berpengaruh terhadap kedalaman gerusan, semakin bertambah kecil debit maka gerusan yang terjadi semakin kecil. Pola gerusan yang terjadi di semua abutmen dengan berbagai variasi debit relatif sama meskipun dengan lebar dan kedalaman gerusan yang berbeda.Kata kunci: skala model, abutmen, debit, gerusan
ANALISA PERKUATAN TANAH DENGAN BAMBU SEBAGAI MICRO PILE PADA TANAH LIQUEFACTION (Proyek PLTU Manokwari) Salauwe, Richard; Manoppo, Fabian J.; Monintja, Saartje
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likuifaksi adalah salah satu fenomena dari Permanent Ground Deformation (PGD) yang terjadi pada kondisi gempa dengan skala besar, dimana tanah pasir jenuh kehilangan kekuatannya akibat meningkatnya tekanan air pori secara berlebihan dan menurunnya tegangan efektif tanah karena proses pemadatan yang terjadi akibat adanya getaran gempa. Tanah pasir ini kemudian memiliki perilaku lebih mirip cairan dari pada tanah itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkuatan tanah dengan bambu sebagai pemodelan micro pile untuk daya dukung  aksial,  perkuatan tanah dengan bambu sebagai pemodelan micro pile untuk daya dukung lateral, serta defleksi yang terjadi dengan bantuan plaxis 3D, serta aman terhadap penurunan yang terjadi, baik sebelum terlikifaksi, sesudah terlikifaksi, dan setelah perkuatan dengan bambu sebagai pemodelan micro pile. Hasil dari penelitian ini juga menyatakan bahwa daya dukung tanah terlikifaksi adalah 1992,145 KN/m2, setelah diberikan perkuatan dengan bambu pemodelan micropile, hasil daya dukung meningkat menjadi 2219,355 dari metode Meyerhof, dan 3609,723 dari metode Luciano Decourt. Sedangkan menggunakan bantuan program Plaxis 3D, daya dukung menjadi lebih kecil yaitu 7,36 KN. Sedangkan untuk penurunan tanah setelah terlikifaki sebesar 2,987127 mm, dan setelah perkuatan, penurunan menjadi 0,82717 mm dari Qp dan Qs meyerhof, dan untuk Qp dan Qs Luciano Decourt 1,990 mm. Jika di bandingkan dengan program plaxis 3D, penurunan yang terjadi akan  lebih kecil = 0,0022940 mm, dari pada cara analitisnya. Kata Kunci: Tanah Liquefaction, Perkuatan DDT, Plaxis 3D
MASALAH BUDAYA DALAM PROYEK INTERNATIONAL JOINT VENTURE Lumeno, Shirly Susanne
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 2 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini menggambarkan bagaimana budaya menjadi salah satu masalah dalam proyek pembangunan infrasrtuktur di Indonesia oleh dua perusahaan yang bergabung dalam international joint operation. Salah satu alasan mengapa budaya menimbulkan masalah pada perusahaan IJO karena perbedaan budaya antara mitra memiliki pengaruh kerugian terhadap perusahaan yang tercermin dari hubungan kerja. Data diperoleh dengan melakukan survei melalui kuesioner yang diisi oleh manajer kedua mitra. Temuan menunjukkan solusi secara umum terhadap masalah yangdihadapi oleh kedua aliansi yang terlibat dalam proyek international yaitu kontraktor asing dan kontraktor domestik.Kata-kata kunci : International Joint Operation, masalah, budaya, hubungan kerja.
PENETAPAN PRIORITAS PENANGANAN PANTAI BERDASARKAN PEMILIHAN JENIS BANGUNAN PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI-I (BWSS-I) Ratulangi, Deddy R. G.; Manoppo, Fabian J.; Willar, Debby
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The eastern outskirts of North Sulawesi province areas are areas of local government development. Its geographical position which almost entirely consist of coastal areas are ultimately requires protection in the framework of synergy for the holistic government policy. An alternative way to protect the beach is by construct  a beach shoreline structures. Coastal protection building type if structurally reviewed consists of 4 (four) main type of building that is Seawall, Groin, Jetty, and Breakwater. These types of coastal protection buildings can be combined. The beaches in the eastern region of North Sulawesi province for this research are Rumbia beach, Walensorit beach, Bukit Tinggi beach, Parentek beach, Atep Oki beach, and Kament beach. The aims of this research are  to examine the extent of damage, vulnerability and coastal virtues on the beaches of the eastern ring road of North Sulawesi province and to conduct the process of selecting the type of security building on the eastern coastal beaches of North Sulawesi province if viewed in a priority scale of interest and also to determine the most dominant type of coastal security building to be built on the eastern coastal coasts of North Sulawesi province. In this study, data were analized by using Analytical Hierarchy Process, AHP. Based on the research results obtained, for the type of coastal protection building that is generated are as follows: Rumbia beach: Seawall (24.142%), Breakwater (20.510%), and Seawall + Breakwater (17.965%); Walensorite beaches: Groin (17,671%), Jetty (17,033), and Seawall + Groin (14,528); Bukit Tinggi beaches: Seawall (15.349%), Jetty (12.674%), and Groin (12.609%); Parentek beaches: Seawall (13.149%), Groin (13.132%), and Seawall + Jetty (10,437%); Atep Oki beach: Groin (19.234%), Jetty (15.430%), Seawall + Groin (14.44%); And Kamenti beaches: Seawall (12.763%), Seawall + Breakwater (11.283%), and Breakwater (10.960%). For the type and condition of the eastern coastal shore, the most dominant type of coastal safety building is the Seawall and Groin beach type safety structures. Both types of buildings are very appropriate for large erosion, abrasion and wave rates. While the difference between these two types of coastal safety buildings is the level of sedimentation, which for Seawall is suitable for low sedimentation levels, while Groin is suitable for large sedimentation levels. Keywords: Coastal Protection Structure, AHP, Seawall, Groin, Jetty, Breakwater
KAJIAN SISTEM SERTIFIKASI LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG DI KOTA TERNATE PROPINSI MALUKU UTARA Harisun, Endah
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sertifikat Laik Fungsi atau SLF, pemberlakuannya dimulai sejak tahun 2010 akan menjadi dokumen yang wajib dimiliki setiap bangunan gedung, baik yang baru atau Pekerjaan Umum yang sudah lama berdiri. Ketentuan ini dikeluarkan pemerintah demi memastikan keselamatan pengguna bangunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sistem yang berlaku pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate, menganalisa pemahaman masyarakat dan pelaku jasa konstruksi terhadap pemberlakuan SLF bangunan gedung, dampak yang dihadapi terhadap pemberlakuannya. Selain itu, untuk mengetahui korelasi antara pemahaman Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan terhadap dampak yang dirasakan dengan adanya kewajiban sertifikasi laik fungsi bangunan tersebut.Metodologi yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penyatuan data dilakukan dengan cara mengkombinasikan data kualitatif dalam bentuk teks dengan data kuantitatif dalam informasi angka. Penyatuan ini dicapai melalui melaporkan hasil secara bersama-sama di dalam hasil dan pembahasan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan belum berjalan sama sekali. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah Kota belum siap terhadap pemberlakuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25 tahun 2007. Pada satu sisi pentingnya pemahaman dari masyarakat dan pelaku jasa konstruksi tentang SLF bangunan gedung sangat berpengaruh terhadap dampak yang akan dirasakan pada pemberlakuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut. Penelitian yang dilakukan terhadap pemahaman masyarakat dan pelaku jasa konstruksi berdasarkan analisis, terlihat bahwa masyarakat dan pelaku jasa konstruksi kurang mengetahui dan memahami Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Demikian juga dengan dampak yang dirasakan dengan pemberlakuan Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan khususnya bagi masyarakat, dapat disimpulkan bahwa aturan-aturan maupun sanksi yang diberlakukan dalam Peraturan Menteri tersebut tidak berpengaruh pada masyarakat.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin masyarakat dan pelaku jasa konstruksi memahami Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, masyarakat dan pelaku jasa konstruksi akan lebih mematuhi aturan-aturan yang diberlakukan oleh Peraturan Menteri tersebut. Demi tertatanya suatu kondisi bangunan gedung yang laik fungsi, pemerintah diharapkan lebih tegas dalam memberikan sanksi-sanksi baik yang teringan berupa sanksi administratif maupun sanksi terberat berupa pembongkaran.Kata kunci: Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, Ternate Maluku Utara
ANALISA KONSOLIDASI DAN KESTABILAN LERENG BENDUNG KOSINGGOLAN Imbar, Sesty E. J.; Sompie, Oktovian B. A.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 3 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi khususnya pada daerah irigasi kosinggolan mensyaratkan kebutuhan konstruksi bendung yang mampu menampung cadangan air lebih banyak. Kesuksesan pembangunan konstruksi dan pegoperasian dam membutuhkan evaluasi yang komperhensif dalam desain dam sebelum dimulainya proses konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang bisa mengakibatkan instability pada bendung serta analisa perilaku bendung Kosinggolan pada kondisi-kondisi kritis dengan memperhitungkan faktor keamanan bendung. Proses Konsolidasi merupakan faktor penting yang menjadi tujuan analisa karena bisa mengakibatkan penurunan yang sangat besar. Penelitian laboratorium dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah serta koefisien konsolidasi. Selanjutnya analisa dilakukan dengan menggunakan metode FEM (finite element method). Konsep model 2-D dari earth-fill dam disimulasikan pada program komputer Plaxis. Earthfill dam Kosinggolan model 2-D ini dapat diklasifikasikan stabil dimana faktor keamanan yang diperoleh berada pada range 1,52-1,59, diatas nilai minimum yang disyaratkan.Kata kunci: Earth-fill dam, konsolidasi, kestabilan lereng, metode FEM, Plaxis, faktor keamanan.
PEMODELAN MATEMATIS KEJADIAN KECELAKAAN DI RUAS JALAN A. A. MARAMIS KOTA MANADO Palenewen, Steve Ch. N.; Timboeleng, James A.; Jansen, Freddy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan lalu lintas di jalan raya dipahami oleh sebagian besar orang sebagai hal yang sudah takdir atau kehendak yang Maha Kuasa. Namun demikian ada hal-hal lain yang dapat menyebabkan kecelakaan di jalan raya. Kejadian kecelakaan di jalan raya merupakan interaksi antara pengguna jalan raya dengan fasilitas infrastruktur jalan. Di dalam pembangunan infrastruktur jalan diperlukan suatu perencanaan yang baik melalui ilmu Teknik Sipil agar pembangunan jalan sesuai dengan keadaan parameter maximum yang sudah ditetapkan sejak awal perencanaan pembuatan jalan serta kelas jalan yang ditetapkan. Tetapi seringkali di lapangan dapat ditemui pembuatan jalan yang sudah tidak standar yang ditetapkan dalam perencanaan. Untuk itu perlu ditinjau penyimpangan parameter geometrik jalan seperti radius tikungan, elevasi bahu jalan terhadap tepi perkerasan, lebar bahu jalan dan lain-lain. Untuk itu pengambilan sampel lokasi harus terdapat angka kejadian kecelakaan yang tinggi sehingga mengindikasikan atau dicurigai ada penyebab sering terjadinya kecelakaan. Data analisis yang digunakan adalah hasil ukur dan pengamatan defisiensi keselamatan infrastuktur jalan di lokasi penelitian serta data anatomi kecelakaan yang dikeluarkan Polresta Manado. Kata-kata Kunci: Kecelakaan, jalan, keselamatan, defisiensi
Studi Tingkat Kerusakan Garis Pantai Dan Prioritas Penanganan di SWPP Minahasa Jasin, Muhammad Ihsan
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 1 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Study of coastal damage level is one way in determining the quality of coastal territorial units, whether classified as damaged or good. Study of the calculation process that occurs in each location of the beach, followed by calculation of the score of each location and determine the level of damage based on the total score obtained from each location of the beach. The amount of damage the coastal territory can be classified in class so Very Preferred, Very Preferred, Preferred and Less Preferred.The result of the assessment of damages in Minahasa SWPP classified into 4 categories of damage that is 4 level beach classified locations Extremely Serious, 3 beach sites have high levels of damage Very Serious and 7 locations coast to the level of damage Serious and 2 locations with slightlydamaged.Keywords: damage level, coastal territorial units

Filter by Year

2011 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 14 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 13 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 3 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 3 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 1 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 9, No 1 (2019): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 4 (2017): Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 2 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 6, No 1 (2016): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 1 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 3 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 2 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 3 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 4 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 3 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 2 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 1 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 2 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 1, No 1 (2011): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING More Issue