cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI
ISSN : 25280201     EISSN : 25283278     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI is a scientific media dissemination of research results in agriculture to support agricultural development. This journal is a national journal containing agricultural research results, routinely published by the Faculty of Agriculture - University of Muhammadiyah Jakarta since 2016
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
HUBUNGAN HARA K - Mg DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR HARA DAUN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Mardiana Wahyuni; Wira Astri Manurung
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.785 KB) | DOI: 10.24853/jat.5.1.19-26

Abstract

Keberhasilan pembibitan adalah salah satu hal penting dalam bisnis perkebunan kelapa sawit. Pemberian pupuk sangat bermanfaat guna meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh antagonis pupuk K-Mg terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit serta mengetahui dosis optimal, dan hubungan korelasi pupuk K-Mg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu pupuk K yaitu K0 (0 gr/polybag), K1 (60 gr/polybag), K2 (120 gr/polybag); pupuk Mg yaitu Mg0 (0 gr/polybag), Mg1 (60 gr/polybag), Mg2 (120gr/polybag). Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian pupuk K tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lingkar batang, berat kering akar dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Pemberian pupuk Mg tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumalah daun, lingkar batang, berat kering akar, berat kering tajuk. Dosis terbaik adalah K2Mg1. Korelasi K dan Mg yaitu Y = -1,908x + 5,293 dengan koefisien determinasi 0,158 dan koefisien korelasi 0,39.
PENGARUH DOSIS PAKLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) Laras Ayu Kinasih; Elfarisna Elfarisna
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.084 KB) | DOI: 10.24853/jat.5.1.27-35

Abstract

ABSTRAKTanaman bunga matahari pada umumnya masih dibudidayakan di lahan luas dan masih sedikit yang membudidayakannya dalam pot. Beragamnya jenis bunga matahari yang ditanam membuat orang untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman tersebut. Salah satunya dengan pemberian zat pengatur tumbuh yaitu Paklobutrazol. Paklobutrazol merupakan jenis retardan yang digunakan untuk mempercepat pembungaan serta menghambat pertumbuhan tanaman. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis Paklobutrazol yang tepat untuk menghambat pertumbuhan tanaman bunga matahari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2019 di Jalan Parakan, Pamulang Permai 2, Tangerang Selatan. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu P0 = kontrol, P1 = 50 mL/polibag, P2 = 100 mL/polibag, P3 =  150 mL/polibag, P4 = 200 mL/polibag, dan P5 = 250 mL/polibag dengan konsentrasi 50 ppm. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah ruas, jumlah cabang dan ranting, umur berbunga, diameter bunga primer, jumlah biji dan berat biji. Hasil penelitian dapat disimpulkan : Pemberian Paklobutrazol dengan berbagai dosis memberikan pengaruh yang sangat nyata umur 6 sampai 11 MST pada tinggi tanaman bunga matahari tetapi tidak berpengaruh nyata pada pengamatan lainnya. Perlakuan Paklobutrazol dosis 250 mL/polibag memberikan pengaruh yang terbaik dalam menekan tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan kontrol.Kata kunci: Bunga matahari, paklobutrazol, dosisABSTRACTSunflower plants in general are still cultivated on vast grounds and still few are cultivating them in pots. The variety of the planted sunflowers makes people to optimize the growth of these crops. One of them with the provision of growing regulatory substances is Paklobutrazol. The liquid paklobutrazole used to accelerate the flowering and inhibit the growth of plants. The research aims for the proper Kokoro Paklobutrazol dosage to inhibit the growth of sunflower plants. Research conducted in February to June 2019 in Parakan Street, Pamulang Permai 2, South Tangerang. The study uses the randomized complete Block  design (RCBD) with 6 treatments and 4 replication, i.e. P0 = control, P1 = 50 mL/polybag, P2 = 100 mL/polybag, P3 = 150 mL/polybag, P4 = 200 mL/polybag, and P5 = 250 mL/polybag with a concentration of 50 ppm. The observed variable is height of the plant, diameter of the stem, number of leaves, number of sections, number of branches and ranting, age of flowering, Diameter of primary flowers, number of seeds and seed weight. The results of the study can be concluded: the administration of paklobutrazole with a variety of doses gives a very noticeable effect of 6 to 11 WAP on high sunflower plants but has no noticeable effect on other observations. Paklobutrazol treatment Dose 250 mL/Polybag gives the best influence in the high pressing of the plant compared to the treatment control.Keywords: Sunflower, paclobutrazol, doses
EFEK KOMBINASI PUPUK NITROGEN DAN ZEOLIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BAGAL TEBU (Saccharum officinarum L.) Darsiman Darsiman; Any Kusumastuti; Wiwik Indrawati
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.92 KB) | DOI: 10.24853/jat.5.1.36-45

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sumber utama produksi gula komersial. Gula adalah komoditas yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia baik sebagai kebutuhan dasar maupun bahan baku industri makanan atau minuman. Permintaan gula meningkat dengan pertumbuhan populasi dan beragam makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pupuk Nitrogen dan zeolit untuk mengetahui interaksi antara distribusi pupuk Nitrogen dan zeolit dengan pertumbuhan benih tebu. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, dari Oktober 2018 hingga Maret 2019. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk Nitrogen (Urea) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: N1: 2.1 g.ember-1, N2: 3 g.ember-1 dan N3: 4 g.ember-1. Faktor kedua adalah dosis zeolit yang terdiri dari empat level, yaitu: Z1: 0 g.ember-1, N2: 100 g.ember-1, N3: 200 g.ember-1 dan N4: 300 g. ember-1. Hasilnya dianalisis menggunakan analisis varians kemudian dilanjutkan dengan uji perbedaan paling signifikan (LSD) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk Nitrogen 4 g.ember-1 berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit bagal tebu pada pengamatan 135 hari setelah tanam yaitu pada variabel diameter batang, jumlah anakan, jumlah ruas, dan bobot kering akar, dosis zeolit tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit bagal tebu. Interaksi terjadi pada kombinasi dosis pupuk Nitrogen (4 g.ember-1) dan dosis zeolit (100 g. ember-1) berpengaruh terhadap pertumbuhan benih tebu hingga diameter batang untuk pengamatan 135 hari setelahtanam.
DINAMIKA POLA PEMASARAN KOPI PADA WILAYAH SENTRA PRODUKSI UTAMA DI INDONESIA Nia Rosiana
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.457 KB) | DOI: 10.24853/jat.5.1.1-10

Abstract

Adanya market power dalam saluran pemasaran kopi diduga berpengaruh terhadap pola pemasaran kopi disetiap wilayah sentra produksi kopi utama. Adapun  tujuan penelitian ini yaitu 1) menganalisis dinamika pola pemasaran kopi di lima sentra produksi kopi Indonesia dan 2) implikasi kebijakan yang dapat dilakukan dalam pengembangan pasar kopi guna meningkatkan ekonomi petani. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang didasarkan pada hasil survey lapang dan desk study di lima sentra produksi utama kopi Indonesia (Prov. Sumatera Selatan, Prov. Lampung, Prov. Sumatera Utara, Prov. Aceh, dan Prov. Jawa Timur). Hasil menunjukkan bahwa petani kopi di lima sentra produksi utama Indonesia menjual kopi dalam bentuk kopi asalan yang secara umum menjual ke pedagang pengumpul. Adanya kemudahan cash economy dan tidak ada perlakuan khusus untuk kopi yang dijual menjadi alasan utama petani menjual ke lembaga pemasaran tersebut. Perlunya penguatan kelembagaan (kemitraan) pada sistem pemasaran dalam upaya mengatasi keterbatasan informasi dan penentuan harga jual. Selain itu, perlunya pendampingan petani yang diarahkan pada proses sertifikasi yang berkelanjutan baik dari sisi produksi maupun ekonomi diantaranya peningkatan mutu greenbean dan kopi bubuk.
ANALISIS KERAGAMAN DAN KEKERABATAN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L) GENERASI M2 Yukarie Ayu Wulandari; Sobir Sobir; Syarifah Iis Aisyah
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.696 KB) | DOI: 10.24853/jat.5.1.46-56

Abstract

Cowpea (V. unguiculata L) has great potential as a nutritious food as a substitute for soybeans because it contains sufficient protein and low fat content. The diversity of cowpea is low so that need to increase diversity through the mutation induction of gamma ray irradiation. The study was carried out in the experimental garden of Pasir Kuda PKHT of IPB in February - May 2018 using a design of augmented in the Complete Group Design in a Randomized. The study was carried out using 90 putative mutant genotypes of M2 generation as the test genotype and KM4 genotype as a comparison which was repeated 10 times. The results showed that the M2 generation putative mutants showed diversity in the qualitative and quantitative characters of cowpea. High genetic diversity is shown in the character of plant height, harvest period, number of seeds / pods and weight of cowpea seeds / plants and high broad mean heritability values obtained on the character of stem length, flowering age, number of seeds / pods and weight of beans / plant nuts arrears. The result of kinship analysis showed thirteen different putative mutant genotypes with KM4 genotypes, namely T6599P, T8028P, T7525P, T7551P, T7520P, T6574P, T6533P, T7058P, T6577P, T6591P, T7062P, T7069P and T6561.
ANALISIS LINTAS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TERHADAP PROTEIN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L) GENERASI M2 Yukarie Ayu Wulandari; Sobir Sobir; Syarifah Iis Aisyah
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.6.1.7-14

Abstract

Cowpea (V. unguiculata L) can be developed as a source of vegetable protein because it contains relatively high protein and high lysine. The protein content in seeds is an accumulation of character components that play a role in protein formation, whose relationship can be predicted using cross correlation and analysis coefficients. The study was carried out in the experimental garden of Pasir Kuda PKHT of IPB in February - May 2018. Protein analysis is carriedout in the Testing Laboratory of the Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB in June - July 2018. The study was conducted using 30 putative mutant test genotypes of M2 generation result from the mutation of gamma ray irradiation and KM4 genotype as a comparison which was repeated three times. The protein content of the seeds was analyzed using the Kjeldahl method and then analyzed the variance, correlation coefficient and path. The results showed that M2 generation putative mutants showed diversity for the character of protein content in cowpea seeds. The protein content in cowpea seeds can be predicted through the character of plant height and number of branches.
MORPHOLOGY CHARACTERISTICS OF PANICLES AND FLOWER TWELVE GENOTYPES LOCAL RICE OF KUANTAN SINGINGI Anton Kurniawan; Elfi Indrawanis; Chairil Ezward
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.5.2.87-98

Abstract

Germplasm is a very useful genetic resource for assembling a variety. The preservation of germplasm accompanied by characterization is an effort to provide useful genes. The aims of the research is to identify and characterize 12 genotypes local rice in Kuantan Singingi. This research was used purposive random sampling method. Data were collected by identifying the characteristics of 12 genotypes local rice in Kuantan Singingi directly into the field. Data observations were carried out on samples based on the guidelines for the characterization and evaluation system for rice plants, the National Commission for Germplasm (2003) and Bioversity International, IRRI and WARDA (2007). The characters observed were qualitative and quantitative characters on panicle and flower organs. Observation data were processed using Ms. software. Excel and (NTSYS-pc) version 2.02. The results showed that the diversity of the morphological characters of flowers and panicles, where in the 75% similarity coefficient there are 2 groups, namely group I (PL01 with PL05) and group II (PL03 with PL11).
KARAKTER TINGGI TANAMAN, UMUR PANEN, JUMLAH ANAKAN DAN BOBOT PANEN PADA 14 GENOTIPE PADI LOKAL Nopia Yulina; Chairil Ezward; A. Haitami
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.6.1.15-24

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomi seperti tinggi tanaman, umur panen, jumlah anakan dan bobot panen 14 genotipe padi lokal (Oryza sativa. L). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi, pada bulan November 2019 hingga Maret 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 14 perlakuan yang berasal dari genotipe padi lokal. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh genotip yang nyata terhadap tinggi tanaman, umur panen, dan jumlah anakan. Hasil tinggi tanaman terbaik adalah PL04 (148,42 cm), umur panen PL07 (99 Hari Setelah Tanam) dan jumlah anakan PL07 (9,26 batang). Sedangkan rendemen tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kegunaan penelitian ini sebagai informasi awal untuk mengetahui karakter agronomi padi lokal. Sehingga nantinya dapat dipertimbangkan atau digunakan untuk pengembangan benih padi. ABSTRACTThis research aimed to evaluate agronomical characterssuch as plant height, harvest age, number of tillers and harvest weight of 14 genotypes of local rice (Oryza sativa. L). This research was conducted in Petapahan Village, Gunung Toar District, Kuantan Singingi Regency, from November 2019 to March 2020. The design used was a randomized completely block design (RCBD) with 14 treatments in from of local rice genotypes. The result showed a significant effect of genotipy on plant height, harvest age, and number of tillers. The best result of plant height was PL04 (148.42 cm), harvesting age was PL07 (99 Days After Planting) and the number of tillers was PL07 (9.26 stems). Meanwhile the yield showed no significant effect. The use of this research is as initial information to determine the agronomic character of local rice. So that later it can be considered or used for the development of rice seeds.
VIABILITAS RHIZOBIUM DALAM FORMULA BAHAN PEMBAWA DAN CARA INOKULASI DALAM TEKNIK PRODUKSI MASSAL PUPUK HAYATI Jati Purwani; Didik Sucahyono
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.5.2.99-108

Abstract

ABSTRAKTanaman kedelai dapat memfiksasi nitrogen dengan bantuan bakteri bintil akar yaitu bakteri Rhizobium sp. Pemanfaatan Rhizobium sp sebagai inokulan pupuk hayati sangat mendukungpeningkatan produktivitas kedelai. Inokulasi biji kedelai dengan Rhizobium spdapat membantu penyediaan N tanah untuk kedelai. Formula pupuk hayati yang terdiri atas 6 konsorsia isolat Rhizobium sp telah diuji di beberapa lokasi pada tanah masam menunjukkan hasil yang positif, sehingga untuk pengembangannya perlu dilakukan “produksi massal”. Penelitian teknik produksi massal dilakukan di “Pilot Plant Produksi Pupuk Hayati” Balai Penelitian Tanah di Bogor. Penelitian disusun dengan rancangan acak lengkap, perlakuan terdiri atas kombinasi antara cara inokulasi dan pengemasan dengan formula bahan pembawa. Perlakuan terdiri atas delapan kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Pertumbuhan sp sebelum diinokulasi ke dalam bahan pembawa diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Rhizobium sp yang digunakan mempunyai fase pertumbuhan berkisar antara 4–48 jam. Populasi Rhizobium dalamformula pupuk hayati yang diinokulasi ke dalam bahan pembawa Biochar+Gambut mampu mempertahankan populasi Rhizobium tertinggi hingga masa simpan 6 bulan dibandingkan perlakuan lainnya. Populasi Rhizobium pada perlakuan tersebut sebanyak8,13 log CFU.g -1 . Sedangkan populasi inokulan Rhizobium sp dalam pupuk hayati yang diinokulasikan menggunakan mesin injektor dengan bahan pembawa Biochar sebanyak 7,66 log CFU.g -1 .ABSTRACTSoybean plants can fix nitrogen with the help of root nodules bacteria, namely Rhizobium sp. The use of Rhizobium sp as an inoculant of biofertilizers supports to increase the productivity of soybean. Inoculation Rhizobium sp of soybean seeds helps to provide soil N for soybeans. Biofertilizer formula consist of six consortia of Rhizobium sp had been tested in more locations on acid soils showed positive results, so for it’s development for biofertilizer it is necessary to do "mass production", was conducted at the "Biofertilizer Production Plant Pilot" of Indonesian Soil Research Institute. The study was arranged in a completely randomized design, the treatment consist of ways of packaging methods and the carrier formula. The treatment consisted of eight combinations repeated three times. Rhizobium sp growth before inoculation into the carrier was observed. Rhizobium population in the formula of biofertilizer which is inoculated into the Biochar+Peat carrier and then packaged by packaging machine is able to maintain the highest Rhizobium population up to a shelf life of 6 months compared to other treatments,. Rhizobium sp population in this treatment was 8.13 logCFU.g -1 . While the population of Rhizobium sp inoculants in biofertilizers inoculated using an injector with Biochar carrier as much as 7.66 log CFU.g -1.
PENGGUNAAN BIOCHAR DAN MOL BONGGOL PISANG UNTUK PERBAIKAN KUALITAS BIBIT TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L). Yohana Merci Belit; Amir Hamzah; Reza Dwi Julianto Prakoso
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.6.1.35-46

Abstract

ABSTRAKSelama ini petani menanam pisang hanya mengandalkan bibit dari anakan yang tumbuh dari pangkal pisang. Dampaknya produk pisang selalu tidak optimal. Permasalahan ini merupakan masalah serius, sehingga perlu dicari alternative solusi. Salah satusolusi yang dapat memperkecil permasalahan bibit pisang adalah dengan menggunakan biochar dan Mikro Organisme Lokal (MOL) dari bonggol pisang. Kedua bahan ini merupakn potensi sumberdaya alam yang selama ini masih belum banyak dimanfaatkan untuk memperbaiki mutu bibit pisang. Kombinasi biochar dan MOL bonggol pisang diharapkan mampu menghasilkan bibit tanaman pisang yang berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis biochar dan MOL bonggol pisang yang tepat untuk pembibitan pisang. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak adanya perbedaan yang siginifikan pada kombinasi perlakuan pemberian biochar dan MOL bonggol pisang (B) dengan umur anakan bonggol pisang (P) pada semua parameter pengamatan. Perlakuan anakan bonggol pisang terbaik terdapat pada perlakuan anakan bonggol umur dewasa (P2) karena berpengaruh hampir pada semua parameter yang diamati. Perlakuan pemberian biochar dan MOL bonggol pisang (B) pada semua parameter tidak berbeda nyata, namun secara terpisah perlakuan pemberian tanah + MOL 200 cc/L.air (B5) menunjukan perbedaan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainABSTRACTDuring this time farmers planted bananas only relying on seedlings from saplings growing from the base of bananas. The impact of banana products is always not optimal. This issue is a serious problem, so it needs to look for alternative solutions. One of the solution that can minimize the problem of banana seedlings is to use biochar and local micro organism (MOL) from banana excrescence. These two materials are the potential of natural resources that have not been widely utilized to improve the quality of banana seedlings. Combination of biochar and MOL banana excrescence are expected to produce good quality banana crop seeds. This research aims to obtain a dose of biochar and MOL proper of banana excrescence for breeding bananas. The results analysis of variance showed that the combination treatment of biochar and MOL Banana excrescence (B) not significantly affect  to the Age of banana seedlings (P) on all observation parameters. The best banana seedlings treatment is found in the treatment of Adult age (P2) saplings because it affects almost all the observed parameters. The treatment of biochar and MOL of Banana excrescence (B) on all parameters are not significantly different, but separately the soil + MOL 200 cc/L. (B5) shows a better in growth compared to other treatments

Page 6 of 12 | Total Record : 119