cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 253 Documents
KAJIAN PENGARUH URBAN SPRAWL TERHADAP PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR DI KECAMATAN MAPANGET Tambani, Jessica; Sangkertadi, .; Sela, Rieneke Luisa Evany
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Mapanget mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat, dimana jumlah penduduk pada tahun 1992 sebanyak 23.789 jiwa dan pada tahun 2017 sebanyak 53.716 jiwa, ini membuktikan pesatnya pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh urbanisasi dengan munculnya kawasan permukiman baru sebagai wadah pertumbuhan penduduk. Urbanisasi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan daerah pinggiran kota terus berkembang dan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Kondisi ini dapat berdampak pada pemekaran kota sebagai akibat dari ekspansi perkotaaan yang tidak terkendali. Oleh karna itu, urban sprawl dapat mengakibatkan kebutuhan ruang untuk tempat tinggal yang berdampak pada kedudukan fungsi perkotaan sehingga kenampakan fisik kekotaan mengalami perembetan ke arah luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat urban sprawl dan mengakaji pengaruh urban sprawl terhadap perkembangan kondisi infrastruktur di Kecamatan Mapanget. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana teknik analisis datanya berupa analisis deskriptif, spasial dan skoring dengan sumber data penelitian secara time series dari tahun 1992, 2002, 2012, dan 2017. Berdasarkan hasil penelitian (1) 5 kelurahan dari 10 kelurahan di Kecamatan Mapanget teridentifikasi urban sprawl dimana 2 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 1 (urban sprawl rendah), 1 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 2 (urban sprawl sedang) dan 2 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 3 (urban sprawl tinggi). (2) kondisi infrastruktur mengalami perembetan kenampakan fisik kekotaan kearah luar serta dapat mempengaruhi perkembangan prasarana diantaranya jaringan jalan, jaringan drainase dan jaringan listrik serta sarana berupa peribadatan, pendidikan, dan kesehatan sebagai faktor yang mengindikasikan tahapan pertumbuhan penutupan lahan urban di wilayah penelitian melalui analisis secara time series.
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SITU JATIJAJAR SEBAGAI TEMPAT REKREASI EDUKASI AGROWISATA DAN WISATA AIR Mildawani, Irina; Saputra, Ogi Julian
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan kualitas ruang kota sebagai akibat pertumbuhan ekonomi kota yang menepikan badan air sebagai elemen lanskap kota perlu diwaspadai demi keberlanjutan pembangunan. Kota Depok yang menamakan diri sebagai “Kota Seribu Situ” telah kehilangan beberapa situnya dalam dasawarsa terakhir ini akibat penggusuran pembangunan infrastruktur yang tidak peka terhadap badan air. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan pembangunan yang lebih peka terhadap hidrologi lingkungan (water sensitive urban design), terutama Situ-situ yang seyogyanya menjadi potensi wisata di kota Depok. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami seberapa jauh peran desain arsitektur dapat berfungsi sebagai inovasi desain yang peka terhadap hidrologi lingkungan dan menjadi fasilitas pendukung atau pembangkit kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mendukung kebijaksanaan pemerintah Kota Depok dikaitkan dengan wisata air, edukasi, dan agrowisata. Dengan metoda penelitian kualitatif partisipatif yang bersifat eksploratif, penelitian ini menggunakan Situ Jatijajar sebagai studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan, meliputi survei lapangan dengan observasi visual ditambah dengan arsip dan data sekunder untuk melengkapi metode pengambilan data primer yang dilakukan dengan interview terhadap masyarakat dan para pemangku kepentingan. Paper ini memaparkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Kawasan sekitar Situ Jatijajar, dengan hasil akhir berupa eksplorasi rancangan inovasi untuk Kawasan Wisata Air dan Rekreasi Edukasi serta Agrowisata. Hasilnya meliputi tipologi fasilitas lanskap wisata yang dilengkapi dengan fasilitas bangunan wisata air, yang berfungsi juga untuk mendukung rekreasi edukasi dan agrowisata. Hasilnya diharapkan dapat berfungsi sebagai eksperimen arsitektur dalam mendesain, yang sekaligus diharapkan dapat menjadi pendorong terjadinya inovasi sosial. Penelitian ini juga diharapkan dapat menawarkan suatu pendekatan 'Desain sebagai Generator' yang mendukung kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui desain.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KESIAP SIAGAAN MENGANTISIPASI ANCAMAN BENCANA ALAM DI DESA KALI DAN KALI SELATAN MINAHASA Poli, Hanny; Franklin, Papia J.C.; Lakat, Ricky M.S
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan suatu luaran dari implementasi kegiatan bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang kebencanaan yang dapat melibatkan masyarakat. Melalui program dengan skim Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tahun 2018, tim telah melaksanakan kegiatan “PKM Pelatihan Teknis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana di Desa Kali dan Kali Selatan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa” yang telah dihadiri sebanyak 46 orang peserta dari anggota masyarakat setempat. Luaran dari kegiatan ini ialah tersedianya karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional serta tersedianya petunjuk teknis yang praktis dan memadai bagi masyarakat.  Program ini dilaksanakan dengan metode survey, observasi lokasi lingkungan permukiman desa, melakukan wawancara dengan pemerintah desa Kali dan Kali Selatan serta mitra kerja yaitu masyarakat yang ada disekitar lokasi rawan banjir, tanah lonsor, erupsi gunung berapi dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) serta studi pustaka. Sebagai kesimpulan, upaya peningkatan ketentraman, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di desa memerlukan kerjasama antara pemerintah dari kedua desa dimaksud dengan masyarakat, lembaga sosial masyarakat, lembaga pendidikan tinggi sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana. Pertumbuhan dan perkembangan suatu komunitas masyarakat ditentukan oleh adanya rasa tenteram, aman dan nyaman yang perlu difasilitasi oleh pemerintah melalui: pembangunan infrastruktur yang tanggap terhadap ancaman bencana alam seperti: banjir dan tanah longsor dan erupsi gunung berapi; melaksanakan penghijauan bukit serta memelihara drainase; penegakan peraturan dalam membangun rumah pada kawasan rawan bencana; pelatihan teknis / sosialisasi;  penempatan tanda-tanda jalur evakuasi; pendampingan baik dari pemerintah dalam hal ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Minahasa serta Lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki kepakaran ilmu dan teknologi, ketrampilan dalam bidang kebencanaan serta lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lainnya yang berkompeten dalam rangka memberikan rasa tenteram, aman dan kenyamanan.
ARSITEKTUR NEW BRUTALISME Sinaga, Meilin R.; Tinangon, Alvin Jantje
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 2 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKarya tulis ini menelaah Gerakan Arsitektur New Brutalisme yang diawali dengan sejarah terbentuknya Gerakan ini, konsepsi para tokoh arsitek seperti Alison dan Peter Smithson, James Stirling, Charles Jencks dan Louis I. Kahn, dan manifestasi tematik yang dihasilkan oleh para arsitek tersebut.New brutalisme merupakan ancangan yang dikeluarkan oleh arsitek idealis pada masa periode heroik khususnya oleh arsitek-arsitek Britain dalam aksinya menentang International Style yang baru berkembang pada tahun 1950an karena gaya ini dianggap sangat keras oleh masyarakat Britania Raya dalam konteks kepekaan terhadap manusia dan lingkungan.Manifestasi dari gerakan New Brutalisme ini terangkum dari studi tipologi bangunan yang dirancang oleh arsitek idealis seperti Alison Smithson dan Peter Smithson, James Stirling, dan Erno Goldfinger. Dengan manifestasi tersebut terbentuklah suatu strategi desain New Brutalisme yang didukung oleh teori yang positif dalam arsitektur.Kata kunci: New Brutalisme, kronologi, strategi desain.
ANALOGI DRAMATURGI DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Tawalujan, Yieldni; Sela, Rieneke Luisa Evany
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dahulu drama dan arsitektur sudah menjadi suatu bagian dalam kehidupan manusia. Dalam teori arsitektur ada sebuah analogi yang sering digunakan para ahli untuk menjelaskan arsitektur itu sendiri, yaitu analogi Dramaturgi. Kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai teater (“seluruh dunia adalah panggung”), karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung. Manusia memerankan peranan, dan demikian pula bangunan-bangunan merupakan rona panggung dan perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung. Menganalisis sebuah karya drama memiliki beberapa pendekatan, salah satunya dengan “Pendekatan Ekspresif”. Dalam pendekatan ini pengarang dianggap sebagai faktor yang paling penting dalam proses penciptaan suatu karya sastra drama. Pandangan ini  jika ditarik kedalam perancangan Arsitektur, persis memposisikan arsitek sebagai sutradara, karena arsiteklah yang paling bertanggung jawab dalam pengejawantahan alur/ plot cerita hingga  akhirnya hadirlah geometri yang mempunyai jiwa. Kata kunci : Analogi, Dramaturgi, Arsitektur.
ADAPTASI SENI FAUVISME PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR Lubis, Dian Arista; Tinangon, Alvin Jantje
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKarya tulis ini meneliusuri tentang konsep-konsep dasar aliran seni lukis fauvisme, dan kemudian di adaptasikan kedalam lingkup wilayah arsitektur. fauvisme merupakan suatu aliran seni yang inovatif, dan menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, terutama dalam hal penggunaan warna. Warna-warna yang di gunakan terkesan ‘liar’ atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah lukis sebelumnya. Dimana dalam aliran seni terdahulu, selalu memprioritaskan kemiripan situasi baik warna ataupun objektifitas pemandangan yang di tangkap oleh indera pelihat.Konsep-konsep dasar yang kemudian menjadi karteristik dari fauvisme itu sendiri, di adaptasikan kedalam lingkup arsitektur, yang pada dasarnya sudah berdiri di atas pondasi seni. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya stagnasi dari seorang arsitek, yang sering terlihat pada hasil-hasil perancangan belakangan ini, yaitu desain yang monotone dan berulang.Dalam implementasi seni fauvisme ke dalam perancangan arsitektur, digunakan strategi transformasi, dimana ‘bahasa seni’ di adaptasikan kedalam ‘bahasa arsitektur’ dan kemudian diolah dalam tinjauan perancangan arsitektur, yang dapat melahirkan konsep-konsep perancangan arsitektur.Kata kunci : Fauvisme, Adaptasi, Perancangan
PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG : MEREDUKSI MOBILITAS PERKOTAAN Tondobala, Linda
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan perkotaan yang berlangsung sangat pesat telah berdampak meluas/menyebar sehingga batas antara perkotaan dan perdesaan menjadi tidak jelas (urban sprawl). Jumlah penduduk yang terus meningkat berimbas pada permasalahan transportasi yang semakin kompleks. Salahsatu konsep pengembangan kota saat ini adalah smart growth dan compact city dimana dimensi keberlanjutan menjadi perhatian utama. Pengembangan struktur ruang yang kompak dengan skala ruang kecil, merupakan respon terhadap urban sprawl dan mobilitas perkotaan. ‘Kepadatan’ dalam compact city yang tercermin dalam tata guna lahan sangat berpengaruh terhadap perilaku mobilitas masyarakat. Kata kunci : struktur ruang, keberlanjutan, kota kompak, mobilitas
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG Erdiono, Deddy
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembacaan ekspresi metaforik karya arsitektur dapat dilakukan oleh setiap orang dengan latar belakang yang berbeda, sesukanya sesuai dengan pengalaman masing-masing. Sehingga makna metaforik yang diperolehnyapun menjadi variatif, sekalipun tidak sama dengan makna yang ingin disampaikan oleh arsiteknya (Charles Jencks : ‘The Language of Post Modern’, 1991). Ekspresi metaforik karya arsitektur yang terlalu formal dan eksplisit dalam pengungkapan maknanya, seringkali dianggap dangkal, karena sangat jelas dan mudah dibaca oleh setiap orang. Sifatnya yang langsung seakan tidak perlu melalui proses pemikiran lebih lanjut, sehingga yang demikian ini dianggap tidak menyisakan ruang bagi imajinasi untuk berkembang (Robert Venturi : ‘Complexity and Contradiction in Architecture, 1966). Oleh karenanya, pembacaan dan pencarian makna metaforik suatu karya arsitektur harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya dilacak dari tampilan visual yang kasat mata saja, tetapi juga dari ‘passion of design’ sang arsitek yang sifatnya non fisik/abstrak. Kata kunci : ekspresi metaforik, makna metaforik, ‘passion of design’.
PRODUK RANCANGAN URBAN DESAIN : PENDEKATAN KONSEP “MARRIAGE OLD AND NEW” PADA PERANCANGAN KAWASAN WISATA RELIGI SCHWARZ DI LANGOWAN - MINAHASA Atteng, Richard E.; Kumurur, Veronica A.; Wuisang, Cynthia E.V.
MEDIA MATRASAIN Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Langowan adalah salah satu wilayah di kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara yang telah berkembang dan dipersiapkan menjadi salah satu kota otonom baru yaitu Kota Langowan. Di perkotaan Langowan teridentifikasi adanya satu kawasan bersejarah yang berkaitan dengan Kristenisasi di Minahasa oleh Misionaris Kristen Johann Gottlieb Schwarz. Dalam perkembagan Langowan menjadi kota yang definitif muncul kekuatiran terjadinya demolisi terhadap kawasan bersejarah ini termasuk pula objek-objek bersejarah didalamnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kawasan termasuk artefak dan bangunan-bangunan bersejarah didalamnya. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan historis. Kawasan bersejarah dari Schwarz di Langowan yang telah dikonotasikan sebagai Kawasan Schwarz merupakan objek penelitian yang dikaji berdasarkan Sejarah Penginjilan Schwarz di Minahasa serta Sejarah Langowan. Adapun pengumpulan data diperoleh dari wawancara, obsevasi, studi dokumentasi, data dari beberapa institusi terkait, dan studi literatur. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis dengan teknik deskriptif naratif.Hasil dari penelitian ini adalah berupa penentuan delineasi kawasan Schwarz serta penentuan artefak dan bangunan bersejarah di dalam Kawasan Schwarz.Dalam koteks urban desain, hasil dari penelitian ini merupakan input untuk dijadikan acuan pengembangan kawasan dalam bentuk perancangan sebagai kawasan wisata religi. Perancangan kawasan Schwarz dilakukan melaui pendekatan konsep Marriage Old And New untuk menghasilkan produk rancangan urban desain secara kontekstual. Kata kunci : Urban desain, marriage old and new, kawasan Schwarz, wisata religi, Langowan
PLACE MAKING DI RUANG PUBLIK TEPI LAUT KOTA MANADO Syafriny, Reny; Tondobala, Linda; Waani, Judy O.; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tepi laut kota Manado, yang didominasi oleh pembangunan pusat perdagangan dan rumah makan telah mengurangi peluang warga untuk mengakses tepi laut untuk berekreasi. Meski terdapat dalam jumlah dan jenis yang sangat terbatas, ruang rekreasi yang disediakan kurang memberikan peluang maksimal bagi warga untuk beraktivitas karena dirancang dan dikelola tidak berdasarkan kebutuhan pengguna.Placemaking adalah sebuah filosofi, konsep, dan pendekatan yang memberi sinergi maksimal antara kualitas ruang dan kualitas manusia secara berimbang dalam perancangan dan evaluasi ruang yang dianggap gagal dalam penyelenggaraan ruang publik. Prinsip kerjanya adalah pendekatan berbasis pengguna yang mampu membantu warga kota merubah ruang publiknya menjadi tempat yang hidup dan menyenangkan untuk dikunjungi di waktu senggang.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai keterikatan warga kota dengan ruang tepi laut, mengungkap jenis aktivitas dan tingkat kepuasan warga terhadap kondisi ruang rekreasi yang ada guna menetapkan kebutuhan rancangan. Metode yang digunakan adalah kuesioner tertutup dan terbuka dengan analisis kualitatif eksploratori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat warga untuk berekreasi di tepi laut cukup tinggi, namun peluang untuk melakukannya sangat terbatas karena penyediaan fasilitas penunjang tidak mendukung kegiatan yang diinginkan.Kata kunci : placemaking, ruang publik, rekreasi, pengguna ruang.