Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENERAPAN KONSEP KOTA BERKELANJUTAN PADA DESAIN KAWASAN TEPIAN PANTAI PERKOTAAN TAHUNA Ijong, Jonathan F.; Kumurur, Veronica A.; Wuisang, Cynthia E. V.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Nomor 2, November Tahun 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkotaan Tahuna merupakan ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe yang masuk ke dalam kawasan strategi nasional Republik Indonesia sebagai area yang berada di perbatasan negara. Sebagai perkotaan yang ada diperbatasan antar negara, perkotaan Tahuna melakukan serangkaian pembangunan untuk mengembangkan kawasan perkotaan Tahuna Khususnya kawasan yang berada di tepian pantai. Didalam serangkaian pembangunan di perkotaan Tahuna, seringkali pembangunan dilakukan dengan menghilangkan lingkungan alami tampa memberikan solusi perbaikan lingkungan alami yang rusak akibat pembangunan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang diarahkan ke proses desain untuk memberikan konsep dan strategi desain kota berkelanjutan terhadap pembangunan yang terjadi di perkotaan Tahuna. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan ciri deskriptif, dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara serta analisa literatur. Dari analisa yang dilakukan didapatkan beberapa konsep dan strategi desain kota berkelanjutan yang disesuaikan dengan komponen urban design yang membentuk perkotaan Tahuna. Kata-kunci : Perkotaan Tahuna, Pembangunan, Kota Berkelanjutan 
TAMAN BUDAYA DI JAILOLO - Simbol Budaya sebagai Fungsi Arsitektur Awa, Claudia Verona; Kumurur, Veronica A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TAMAN BUDAYA DI JAILOLO (SIMBOL BUDAYA SEBAGAI FUNGSI ARSITEKTUR) Claudia Verona Awa[1] Veronica A. Kumurur[2]   ABSTRAK Indonesia  merupakan  negara yang memiliki beragam budaya serta tradisi yang berasal dari beragam suku yang tersebar di seluruh pulau Indonesia. Budaya merupakan identitas jati diri setiap suku di Indonesia. Kebudayaan adalah hasil aktivitas manusia dan mencerminkan keberadaan manusia sebagai makhluk beradab. Hasil kebudayaan biasanya selalu berkaitan dengan bentuk-bentuk seni yakni pada musik, tari-tarian, lagu, rumah adat, bahasa, pakaian dan lain sebagainya. Jailolo sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Barat, propinsi Maluku Utara merupakan daerah yang kaya akan potensi seni dan budaya sehingga menjadikan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata. Tetapi masih kurangnya pengetahuan dan informasi akan kebudayaan  baik pada masyarakat Halmahera Barat maupun para wisatawan. Serta masih kurangnya kesadaran dari pemerintah maupun masyarakat terhadap pentingya menjaga dan melestarikan kebudayaan sebagai identitas daerah yang dapat dikenali dunia. Kehadiran suatu objek yaitu Taman Budaya diharapkan dapat menampung berbagai aktivitas kesenian dan kebudayaan dalam satu wadah seperti belajar (mendapatkan informasi) dan berkreasi sambil menikmati hasil budaya yakni pertunjukan/pagelaran,pameran  serta dapat menikmati keindahan taman. Fasilitas yang disediakan  yaitu  teater tertutup, teater terbuka, galeri seni, tenant seni, sanggar seni, perpustakaan, mess seniman serta restoran. Pendekatan tema yaitu Simbol Budaya sebagai Fungsi Arsitektur. Konsep ini menerapkan teori semiotika yakni pemisahan antara signifiers (tanda) dan signified (penanda). Hasil budaya yang disimbolkan dengan aplikasi arsitektur. Kata kunci: Budaya, Jailolo, Taman Budaya, Simbol. [1]Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2]Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI PSIKOLOGI DI MANADO (Penerapan Prinsip Zen dalam Desain) Fransz, Jerry M.; Kindangen, Jefrey I.; Kumurur, Veronica A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Psikologi merupakan ilmu dengan potensi penerapan yang baik dalam berbagai bidang terapan, terkait dengan fungsinya untuk mendalami sifat dan perilaku manusia. Potensi ilmu psikologi ini sangat bermanfaat untuk menanggapi kondisi masyarakat yang pada daerah yang sedang berkembang. Dengan penerapan yang tepat, ilmu psikologi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia suatu daerah. Melihat prospek ini, maka dirasa sangat tepat untuk mengembangkan pemahaman terhadap psikologi melalui fasilitas pembelajaran yang memadai. Secara nasional, fasilitas pendidikan psikologi di Indonesia terbilang menunjang secara kuantitas maupun kualitas. Namun secara lokal, tepatnya di Provinsi Sulawesi Utara, masih belum tersedia fasilitas pendidikan ilmu psikologi yang cukup. Ini dibuktikan dengan ketersediaan fasilitas pendidikan psikologi yang hanya terdapat pada 2 universitas, masing-masing di Manado dan Tondano. Melihat permasalahan tersebut maka dibutuhkan adanya solusi berupa pengadaan tambahan fasilitas pendidikan psikologi di kota Manado. Solusi ini hadir dalam bentuk perancangan obyek “Sekolah Tinggi Psikologi di Manado”. Pengadaan fasilitas ini untuk menunjang perkembangan ilmu psikologi di Manado, dimana diharapkan dengan adanya objek ini dapat meningkatkan antusiasme masyarakat Manado untuk mempelajari tentang psikologi serta penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Perancangan Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi ini akan dilakukan dengan pendekatan tema “Penerapan Prinsip Zen dalam Disain” berupa pemaknaan prinsip estetika Zen dalam rancangan arsitektural. Lewat pemaknaan tema serta berbagai analisa aspek perancangan diharapkan dapat mengoptimalkan pemahaman personal dan terutama dalam kaitannya dengan fungsi belajar-mengajar bagi pengguna objek. Kata kunci : Sekolah tinggi, Psikologi, Zen, Manado
KONSEP TAMAN HIBURAN TEMATIK di KOTA MANADO (Pendekatan Architecture for Fun) Awaeh, Junita; Kumurur, Veronica A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan akan hiburan dan rekreasi merupakan satu hal yang selalu ingin dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.  Pada kenyataannya, fasilitas rekreasi yang ada di Kota Manado terbilang kurang. Sarana rekreasi seperti tempat wisata tersebar di beberapa tempat dan belum semuanya tertata dengan baik. Secara khusus,  fasilitas permainan berkualitas dengan skala besar, jenis permainan yang banyak dan menarik dengan berbagai macam  jenis permainan dengan fungsi yang berbeda belum tersedia di Manado. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dirasa perlu untuk menghadirkan suatu wadah yang dapat menampung kebutuhan masyarakat akan hiburan dan rekreasi untuk segala lapisan umur. Wadah yang dianggap cocok dan layak untuk dihadirkan sebagai sarana ini adalah Taman Bertema. Untuk inilah maka diajukan sebuah gagasan perancangan berupa Manado Theme Park yang merupakan jenis sarana hiburan dan rekreasi bersama dengan Architecture for Fun sebagai pengoptimalisasian tema yang diangkat. Diharapkan gagasan perancangan ini bisa menjadi solusi yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan sarana hiburan dan rekreasi. Kata kunci: Manado, Theme Park, Fun.
HOTEL RESORT DI TEPI DANAU TONDANO, MINAHASA “ CULTURAL IDENTITY “ Sampouw, Ocklen G.; Tungka, Aristotulus E.; Kumurur, Veronica A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel Resort adalah sebuah wadah arsitektural dalam bentuk hunian penginapan yang dibangun untuk memfasilitasi para wisatawan mancanaegara atau wisatawan lokal yang datang berkunjung ke sebuah daerah atau objek wisata untuk menikmati fasilitas-fasilitas atau tempat-tempat wisata yang ada. Keberadaan wadah ini sudah cukup banyak tetapi masih sedikit yang menyediakan hunian Hotel Resort dengan kualitas dan pelayanan  terbaik. Selain itu tingkat kunjungan wisatawan asing maupun lokal terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang membuka peluang untuk dihadirkannya sebuah hunian Hotel Resort dengan fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang terbaik, dan sebagai jembatan dalam merancang objek arsitektural ini ?Cultural Identity? dianggap cocok menjadi tema perancangan dengan pertimbangan identitas kebudaya yang saat ini mulai terlupakan, sehingga dengan rancangan Hotel Resort ini diharapkan dapat mengangkat nila-nilai budaya yang ada terlebih budaya Minahasa. Selain itu Cultural Identity  memiliki karakteristik sendiri yang dapat diterjemhkan dalam bahasa dan rancangan Arsitektur. Kata Kunci : Hotel Resort, Hunian, Cultural Indentity, Arsitektur
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI KECAMATAN LANGOWAN SELATAN Pangau, Debora Sara; Egam, Pingkan P.; Kumurur, Veronica A.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Langowan Selatan memiliki empat jenis objek wisata yang menjadi daya tarik yaitu wisata alam Pantai Rumbia, Pantai Walensorit, wisata budaya Waruga Toar Lumimuut, dan wisata buatan Gua Maria Kawatak. Berdasarkan Laporan Akhir Rencana Induk Perencanaan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Minahasa objek wisata yang ada di Kecamatan Langowan Selatan masih belum terpenuhi secara maksimal untuk ketersediaan prasarana dan sarana dalam menunjang suatu objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketersediaan prasarana sarana di objek wisata di Kecamatan Langowan Selatan serta mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di objek wisata di Kecamatan Langowan Selatan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif . Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi secara langsung kelokasi wisata, selanjutnya data diolah menggunakan data primer dan sekunder, dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase tertinggi dari ketersediaan prasarana dan sarana terdapat pada objek wisata Gua Maria dengan hasil 79%, kedua Waruga Toar Tumimuut 63%, ketiga Pantai Rumbia 54%, keempat Pantai Walensorit 24%.Kata Kunci: Pengembangan, Kawasan Wisata.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA Kadang, Octavia A.; Kumurur, Veronica A.; Supardjo, Surijadi
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Toraja Utara merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki topografi paling tinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki tingkat rawan bencana longsor yang tinggi. Selain merupakan dataran tinggi yang rawan akan bencana longsor Kabupaten Toraja Utara memiliki kemiringan lereng yang sangat beragam dan sebagian besar tergolong kemiringan lereng yang sangat curam dan tersebar di beberapa bagian di Kabupaten Toraja Utara. Tingkat kerawanan bencana longsor dan kemiringan lereng yang tinggi sangat berpengaruh terhadap kualitas penggunaan lahan khususnya penggunaan lahan permukiman. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kesesuaian lahan permukiman di Kabupaten Toraja Utara sesuai dengan peruntukan dan kemampuan lahannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial yaitu analisis overlay dan skoring. Analisis spasial dilakukan dengan cara overlay atau menumpangtindihkan parameter-parameter kesesuaian lahan kemudian dilakukan analisis skoring untuk menentukan fungsi kawasan sehingga didapatkan output berupa peta kesesuaian lahan permukiman. Kabupaten Toraja Utara memiliki 3 kategori kesesuaian lahan yaitu tidak sesuai seluas 61.655 ha, sesuai bersyarat seluas 42.080 ha dan yang sesuai seluas 12.012 Ha. Lahan permukiman yang menempati kawasan permukiman atau kawasan yang sesuai seluas 451 Ha dengan persentase 68,75 dari total luas permukiman di Kabupaten Toraja Utara sedangkan lahan permukiman yang tidak sesuai atau lahan permukiman yang menempati kawasan lindung seluas 205 ha dengan persentase 31,25 dari total luas permukiman yang ada di Kabupaten Toraja Utara.Kata Kunci: penggunaan lahan, kesesuaian lahan, permukiman
PENENTUAN KUALITAS PERMUKIMAN BERDASARKAN KRITERIA ECO-SETTLEMENT DI KELURAHAN SINDULANG SATU KOTA MANADO Dewi, Kartika Puspa; Kumurur, Veronica A.; Sela, Rieneke L. E.
SPASIAL Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eco-settlement merupakan tempat bermukim yang ekologis, konsep eco-settlement sendiri mengarah pada pencapaian nilai ekologis. Kegiatan penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini adalah mengidentifikasi kualitas permukiman di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado dengan menggunakan pendekatan kriteria eco-settlement . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas permukiman yang ada di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif berupa analisis skoring yang digunakan untuk mengetahui kualitas rumah sehat sedangkan deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kualitas aspek-aspek lainnya. Hasil analisa diketahui bahwa kualitas permukiman di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado yang dinilai dengan menggunakan pendekatan kriteria eco-settlement yang terdiri dari masing-masing aspek, yaitu untuk kualitas aspek ekologi pada kriteria rumah sehat, kepadatan bangunan, kondisi jalan lingkungan, kondisi drainase, ketersediaan air bersih dan persampahan memiliki kualitas yang baik sedangkan untuk RTH dan proteksi pemadam kebakaran memiliki kualitas yang buruk dikarenakan tidak sesuai standar yang ada. Sedangkan untuk aspek ekonomi, sosial dan kelembagaan memiliki kualitas yang baik karena sudah sesuai dengan standar yang ada.Kata kunci: Kualitas permukiman, eco-settlement
ANALISIS KARAKTERISTIK WILAYAH PERI URBAN BERDASARKAN ASPEK FISIK DI KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA Oroh, Alfiando; Kumurur, Veronica A.; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah peri urban merupakan wilayah yang dinamis dan terus mengalami perkembangan dalam berbagai aspek seiring dengan perkembangan kota dan wilayah sekitarnya, sehingga dapat menggeser kenampakan kedesaannya ke arah kekotaan. Kecamatan Pineleng adalah salah satu wilayah peri urban yang mengalami perkembangan fisik akibat dampak perkembangan Kota Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik wilayah peri urban di Kecamatan Pineleng berdasarkan aspek fisik. Karakteristik aspek fisik ditinjau dari variabel penggunaan lahan pertanian, kepadatan bangunan, luas permukiman, panjang jalan aspal, tingkat pelayanan fasilitas kesehatan serta fasilitas pendidikan. Data tiap variabel adalah data sekunder yang diperoleh melalui survei instansional dan data primer dari observasi-dokumentasi untuk memperkuat data sekunder. Data-data yang diperoleh di analisa menggunakan tiga teknik analisis yang diawali analisis statistik deskriptif untuk mendapat hasil sesuai definisi operasional, kemudian analisis skoring untuk memberikan skor berdasarkan tingkat kekotaan-kedesaan dan terakhir analisis overlay untuk mengetahui total skor untuk klasifikasi karakteristik. Dari rangkaian analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada dua karakteristik wilayah peri urban di Kecamatan Pineleng yaitu karakteristik peri urban sekunder yang ditunjukkan 3 desa (Pineleng Satu, Pineleng Dua, dan Sea Tumpengan) dan karakteristik rural peri urban yang ditunjukkan 11 desa (Kali Selatan, Kali, Lotta, Winangun Atas, Pineleng Satu Timur, Pineleng Dua Indah, Warembungan, Sea, Sea Satu, Sea Dua, dan Sea Mitra).Kata Kunci : Peri-urban, karakteristik, fisik, Kecamatan Pineleng
PERSEBARAN SUHU PERMUKAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DI KOTA MANADO Rumengan, Stevianus H.; Kumurur, Veronica A.; Moniaga, Ingerid L.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urban heat island (UHI) atau pulau panas perkotaan merupakan sebuah fenomena yang terjadi akibat adanya peningkatan suhu pada wilayah tertentu sehingga membentuk pulau-pulau panas. Dalam perencanaan kota, urban heat island atau pulau panas perkotaan di pengaruhi oleh geometri perkotaan, pola penggunaan lahan, dan property perkotaan. Penggunaan lahan Kota Manado terus mengalami perubahan dari kawasan tidak terbangun menjadi kawasan terbangun sehingga menyebabkan peningkatan suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran suhu panas perkotaan di Kota Manado dan mengetahui pemanfaatan lahan di Kota Manado. Penelitan ini mengunakan metode analisis spasial. Analisis Spasial dilakukan untuk melakukukan pengolahan citra lansat 8 untuk menentukan suhu permukaan, menetukan pola sebaran suhu permukaan dan pemanfaatan lahan pada suhu permukaan. Hasil pengloahan suhu permukaan dari citra satelit lansat 8 mendapatkan suhu permukaan tertinggi adalah 48°C dan suhu permukaan terendah adalah 25°C dengan rata-rata suhu 33,43°C. suhu tertinggi berada pada lahan yang digunakan untuk transportasi. Sedangkan suhu terendah, berada pada lahan yang digunakan untuk hutan.Kata Kunci: Persebaran suhu permukaan, Pemanfaatan lahan