cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 253 Documents
RUANG DALAM ARSITEKTUR BERWAWASAN PERILAKU Angkouw, Rieka; Kapugu, Herry
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines how an architect designing a building, especially in the interior are not just based on his own imagination, but also pay attention to human behavior as a user. The assessment starts from the design of the architecture design of modern movement influenced by the lack of attention to the man himself as a user, but only focused on the architect and design objects, where as the behavior or the behavior of human beings who need to be considered in the design, especially in the formation of the space, so the design produced will be beneficial to humans. Keywords: Interior, in space, human behavior.
POLA PERMUKIMAN RUMAH BERLABUH MASYARAKAT SERUI ANSUS DI KOTA SORONG Sahambangun, Devy S.; Warouw, Fela; Waani, Judy O.
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah berlabuh merupakan sebutan umum di daerah Papua untuk rumah yang berada di atas air. Masyarakat Serui Ansus yang berasal dari pulau Yapen-Serui merupakan salah satu suku papua yang banyak mendiami permukiman pesisir Papua dan menempati rumah berlabuh. Penelitian ini dilakukan di kota Sorong, untuk melihat bentuk permukiman di daerah yang bukan tempat suku Serui asli berasal, dengan pertimbangan bahwa Sorong merupakan salah satu kota pesisir di Papua yang sedang berkembang. Manfaat penelitian yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam merencanakan permukiman untuk masyarakat lokal yang layak dan sesuai dengan karakteristik pola permukiman masyarakat di Papua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naturalistik dimana peneliti tinggal dan menyatu dengan masyarakat Serui Ansus di Sorong dan data didapat dengan cara pengamatan langsung serta wawancara mendalam. Dari penelusuran tersebut terdapat temuan yang pertama yaitu bentuk teritori rumah berlabuh masyarat Serui Ansus memiliki perbedaan dengan rumah berlabuh suku lain dimana terdapat teritori yang jelas antara satu rumah dengan rumah yang lainnya dengan adanya pembatas rumah dalam bentuk air, pagar, dan teras. Kedua, empat pola permukiman berbentuk linier dan berkembang kearah laut dan kedudukan rumah selalu berada di depan jalan/ jembatan. Terdapat dua pola arah orientasi pintu masuk rumah, dimana pola pertama merupakan permukiman yang berkembang secara alami memiliki pintu masuk rumah langsung menghadap jalan/ jembatan, dan pola yang kedua merupakan pola permukiman yang berkembang dari sebuah rumah besar dengan campur tangan pemerintah memiliki pintu masuk rumah tidak langsung menghadap jalan/ jembatan. Kata kunci: pola permukiman, masyarakat Serui Ansus
PENILAIAN TERHADAP ARSITEKTUR Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerbedaan penafsiran tentang arsitektur bukanlah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan, dipertentangkan dan diperdebatkan dalam mencari yang benar dan yang salah. Permasalahan ini dibahas dengan maksud untuk mengkaji nilai-nilai keindahan yang dipancarkan lewat karya-karya arsitektur dari masing-masing tafsiran tersebut.Penilaian terhadap arsitektur pada dasarnya berhubungan dengan estetika visual. Sejak zaman dahulu banyak filosof yang memikirkan tentang hakekat estetika / keindahan. Keindahan adalah unsur emosional, sesuatu perasaan terpesona yang menyenangkan pada diri kita, merupakan kesadaran yang bersifat apresiatif, suatu sensasi yang membangkitkan kekaguman dan penghargaan.Tepat atau tidak suatu suatu penilaian terhadap arsitektur harus menggunakan kaca mata yang tepat untuk dapat mendudukan karya tersebut dalam bingkai penilaian yang sesuai.Pendekatan dalam perencanaan merupakan suatu kekuatan yang mempengaruhi hasil rancangan berupa karya arsitektur. Ada dua kekuatan dalam pendekatan perencanaan yaitu, “kekuatan fisik” dan “kekuatan sosial budaya”, dimana kekuatan fisik adalah milik tingkatan fungsi dan teknik, sedangkan kekuatan sosial budaya adalah milik dari tingkatan bentuk. Sehingga dengan kekuatan-kekuatan yang berpengaruh terhadap rancangan inilah dapat dilihat pusatperhatian dalam proses perancangan.Preseden dalam arsitektur adalah salah satu metode penilaian terhadap arsitektur yang secara mendalam meliputi tiga aspek, yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal.Kata kunci: arsitektur, estetika, penilaian, preseden
ANALISIS TEKS DAN KODE INTERIOR GEREJA “CHURCH OF THE LIGHT” DAN “CHURCH ON THE WATER” KARYA TADAO ANDO Siregar, Frits O.P.
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya arsitektural selalu mengandung pesan di dalamnya, baik itu berupa gagasan, ideologi, dan bahkan misi yang ingin dicapai oleh sang arsitek melalui hasil karyanya tersebut. Pesan ini kemudian terwujud dalam bentukan elemen-elemen arsitektural bangunannya, baik yang secara lepas maupun saling terintegrasi kemudian membentuk suatu sistem tanda baik pada ruang luar (eksterior) maupun ruang dalam (interior) dan menjadi karakter dari bangunan tersebut. Gereja sebagai bangunan yang dipakai oleh umat Kristen dalam melaksanakan ibadahnya merupakan salah satu contoh bangunan yang  menggunakan penampilan visual dalam menyampaikan ajarannya. Penerapan simbol-simbol pada arsitektur gereja adalah sebuah komunikasi petunjuk-petunjuk yang dapat dipakai sebagai pedoman antara sesama umat Kristen dan dengan Tuhan. Salah satu cara penerapan simbol-simbol tersebut  adalah melalui bentuk arsitektur gereja dan ragam hiasnya. Arsitektur Gereja Church of The Light dan Church on The Water  karya Tadao Ando merupakan contoh yang menarik untuk dianalisis. Persinggungan antara kebudayaan Kristiani, yang berakar dari kebudayaan luar, dengan kebudayaan Jepang yang merupakan latar belakang budaya dari desainernya  menjadikan  bangunan  tersebut  memiliki  kekhasan  tersendiri. Rumusan pemaknaan dari hasil analisis teks dan kode interior “Church of The Light” dan “Church on The Water” karya Tadao Ando harmonis dengan karakter arsitektur Jepang yang penuh dengan kesederhanaan, kepolosan, kelurusan, dan ketenangan batin. Jiwa Jepang tradisional yang mencari keheningan dan ketenangan dalam perasaan yang bersemadi. Kata kunci : simbol, gereja, Tadao Ando
FENG SHUI DALAM ARSITEKTUR Hakim, Teguh Rohman; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFeng Shui merupakan salah satu Ilmu tentang tata bangunan yang menyarankan manusia dan alam hidup harmonis dan sejalan. Pengrusakan dan bencana akan terjadi bila tidak ada keselarasan.Dasar ilmu Feng Shui diterapkan melalui pemahan tentang teori Yin dan Yang yang mana teori Yin dan Yang menjelaskan tentang hakekat keseimbangan serta ketergantungan antara satu dengan yang lain serta aplikasi yang dijelaskan melalui media warna hitam, putih yang saling mempegaruhi. Selain itu teori dasar lima unsur yaitu air, kayu, api, logam, tanah yang diterapkan melalui pencocokan elemen agar mendapatkan kebahagiaan dalam penerapan ilmu Feng Shui terhadap bangunan. Serta berbagai kasus yang dijelaskan sebagai landasan pembangunan.Kata kunci : Feng Shui, Aplikasi
RUANG KREATIF DI KAWASAN MEGAMAS – MANADO Solang, Steven; Warouw, Fela; Egam, Pingkan P.
MEDIA MATRASAIN Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep kota kreatif dari Charles Landry merupakan sebuah konsep penataan dan pengembangan kota yang menekankan pada keterpaduan seluruh pemangku kebijakan kota dan lingkungan kreatif kota dalam memberdayakan dan mewadahi kreativitas warga kota. Kota Manado memiliki potensi ekonomi kreatif dan peran serta creative class dalam mewujudkan Manado sebagai kota kreatif namun tidak sebanding dengan lingkungan kreatif yang mendukung. Fenomena tersebut juga terjadi di Kawasan Megamas sebagai salah satu kawasan dengan ruang publik yang menjadi salah satu tujuan kunjungan warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan kriteria ruang kreatif di kawasan Megamas. Penelitian dilaksanakan dengan memakai pendekatan kuantitatif rasionalistik untuk mengetahui keadaan atau fenomena yang terjadi di lokasi penelitian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Pengambilan data primer melalui observasi lapangan, wawancara dan kuesioner pada masyarakat yang ada di lokasi penelitian. Hasil penelitian menemukan kawasan Megamas belum memenuhi syarat sebagai ruang kreatif untuk menunjang kota Manado menjadi kota Kreatif. Kata kunci : kota kreatif, ruang kreatif, kota Manado, kawasan Megamas
MENGUNGKAP PERUBAHAN ARSITEKTUR DAN FUNGSI KAWASAN KOTA LAMA MANADO SEJAK ABAD 16 HINGGA TAHUN 2012 (To discover The Changes of Architecture and Land Use of The Old Town of Manado Since 16th Century to 2012) Silomba, Denny
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pusat kota Manado atau kawasan kota lama, dalam kaitan wilayah kota Manado memiliki arti yang sangat penting, berkaitan dengan fakta bahwa pusat kota merupakan kawasan yang paling sering dikunjungi dan memiliki daya tarik sejarah yang menarik terkait perkembangan kota Manado. Kawasan pusat kota merupakan daerah yang memiliki nilai sejarah sekaligus sebagai pusat perdagangan. Penelitian ini diangkat untuk mengetahui perubahan fungsi yang telah terjadi dari sejarah masa lalu samapai sekarang ini di Kota Manado khususnya Kawasan Kota Lama Manado yang kita kenal sekarang ini sebagai Pusat Kota atau kompleks Pasar 45, telah melalui hampir 400 tahun, bertumbuh dan bertransformasi, hingga akhirnya menjadi kota Manado yang kita kenal saat ini. Bentukan bangunan arsitektur dan lansekap yang tersisa di kawasan ini menjadi saksi bisu sejarah yang tidak ternilai. Bangunan-bangunan cantik bergaya Belanda dibangun, membentuk suatu pusat aktivitas masyarakat zaman kolonial yang ramai dan amat dibanggakan pada masanya. Namun pada saat ini kawasan Pusat Kota ini hanya menyisakan bangunan-bangunan tua yang sangat memprihatinkan dan telah hancur dibongkar dan digantikan dengan bangunan-bangunan baru bergaya arsitektur masa kini. Tinjauannya lebih kepada pengungkapan sejarah pada masa abad 16, masa sebelum kemerdekaan dan sekarang ini untuk dijadikan pembanding dalam melakukan kegiatan konservasi kawasan bersejarah di Kota Manado.Kata Kunci : Sejarah, Perubahan Fungsi, Kawasan Kota Lama Manado
APLIKASI ARSITEKTUR BIOMORFIK DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Supardjo, Surijadi
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAnalogi arsitektur biomorfik diartikan bahwa arsitektur sebagai makhluk hidup atau arsitektur itu hidup. Jika arsitektur itu hidup maka arsitektur mengalami metabolisme yaitu tumbuh dan berkembang. Hal ini merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah hasil karya arsitektur bisa direncanakan. Gagasan pertumbuhan tersebut bisa dilakukan secara vertikal atau horisontal. Jika perkembangan karya arsitektur tersebut tidak direncanakan maka perkembangannya bisa secara sporadis yaitu tidak beraturan. Bangunan adalah suatu proses biologis, bangunan bukan suatu proses estetika.Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada dua bentuk. Pertama yang bersifat umum, terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya / penataannya, seperti konsep Frank Lloyd Wright dengan Arsitektur Organis-nya. Yang kedua, yang bersifat khusus, terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme.Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses proses dinamik yang berhubungan denganpertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan,penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), struktur pneumatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll).Kata Kunci : Analogi, Biomorfik, Arsitektur
STUDI KOMPARATIF ANALOGIS UNSUR ARSITEKTURAL DAN MUSIKAL BALI Sugiarto, Roni
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bentuk kesenian musik memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi sisi personal manusia dan bersifat universal – mampu dinikmati beragam kalangan usia, status, latar belakang budaya dan sebagainya. Kekuatan musik mampu menembus batas ruang dan waktu. Hal ini yang menjadi inspirasi untuk menelaah lebih jauh sejauh mana kekuatan musik mampu merambah pula ranah arsitektural. Bahasa arsitektur dan musik berbeda, namun dua konfigurasi seni ini memiliki kesamaan motif berkesenian yaitu pencarian makna keindahan yang tiada akhir, untuk memenuhi kerinduan manusia akan nilai-nilai puitis yang tertanam dalam lubuk sanubarinya. Arsitektur bisa menjadi sesuatu yang sangat indah, dan bagi setiap orang keindahannya berbeda-beda karena ada ‘lagu’ dalam setiap komposisi arsitektur yang dinikmati secara visual dan berdasarkan sensasi persepsi subjektif. Melalui penjelajahan imajinatif karya seni Bali, tulisan ini dilakukan dalam usaha menelusuri analogi antara sensasi auditory (berupa nada, irama, ritme, tempo, dinamika, gerakan) dengan manifestasi wujud arsitektur (bentuk, material, tekstur, struktur, hirarki, sikuens) dengan bantuan pendekatan konsep representatif dan analogis. Melalui konteks kajian komparatif analogis telah membuktikan adanya keterkaitan dan kesinambungan unsur-unsur antara arsitektur serta musik Bali. Sistem representasi menjadi kunci dalam menghantarkan visi arsitektur serta musik Bali yang bersifat imajinatif dan ekspresif ke dalam perwujudan suatu manifestasi melalui bentuk atau komposisi. Kata Kunci: Arsitektur, Musik, Bali, Auditory, Representasi
PARTISIPASI MASYARAKAT MENGANTISIPASI ANCAMAN BENCANA ALAM PADA DESA TATELI TIGA DAN TATELI WERU MANDOLANG DI MINAHASA Poli, Hanny; Siregar, Frits O.P.; Lakat, Ricky M.S
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai tenaga pendidik yang berada di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi dengan tugas dan fungsi yaitu melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu: pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat. Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Melalui program PKM tahun 2019 tim telah melaksanakan pengabdian yang diberi judul yaitu: “PKM Pelatihan Teknis Antisipasi Masyarakat terhadap ancaman bencana di desa Tateli Tiga dan Desa Tateli Weru Mandolang Minahasa” yang telah dihadiri sebanyak 35 orang peserta (daftar hadir telampir). Luaran yang direncanankan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat kegiatan PKM yaitu: Tesedianya Artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISBN atau Prosiding ber ISBN dari seminar nasional atau tersedianya artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui media cetak/elektronik. Bagi masyarakat yang telah terlatih dapat juga menjadi pelopor dalam memberikan dorongan atau ajakan bagi masyarakat lainnya yang ada di sekitar kecamatan Mandolang dalam mengantisipasi terhadap ancaman bencana alam apabila diminta baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat lainnya yang membutuhkan bantuan dalam rangka peningkatan kewaspadaan masyarakat sesuai permasalahan yang dihadapi. Metode pelaksanaan program PKM Pelatihan Teknis Antisipasi Masyarakat terhadap ancaman bencana di desa Tateli Tiga dan Desa Tateli Weru Mandolang Minahasa melalui: survei, observasi lokasi lingkungan permukiman desa, wawancara dengan pemerintah desa Tateli Tiga dan desa Tateli Weru, serta masyarakat yang ada disekitar lokasi rawan banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, gelombang pasang dan tsunami dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) serta melakukan studi pustaka. Kesimpulan bahwa upaya peningkatan ketentraman, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di desa diperlukan kerjasama antara Pemerintah desa serta kabupaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lembaga sosial masyarakat (LSM), lembaga pendidikan tinggi sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana alam. Pertumbuhan dan perkembangan suatu komunitas masyarakat yang memiliki tujuan dan sasaran untuk menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya, dapat ditentukan oleh rasa tenteram, aman dan nyaman sehingga perlunya difasilitasi oleh pemerintah melalui: Membangun infrastruktur yang tanggap bencana alam seperti: banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, tsunami; mengurangi penebangan pohon-pohon serta membangun dan memelihara drainase; penegakan peraturan dalam membangun rumah pada kawasan rawan bencana; perlu kesadaran masyarakat; perlu adanya jalur evakuasi apabila terjadi bencana; perlu adanya pendampingan baik dari pemerintah dan Lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki kepakaran ilmu dan teknologi, keterampilan dalam bidang kebencanaan.

Page 4 of 26 | Total Record : 253