cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 253 Documents
PENGARUH BISING LALU LINTAS UDARA BANDARA SAM RATULANGI TERHADAP KENYAMANAN PENGHUNI PERUMAHAN DI SEKITARNYA Suryono, -; Betteng, Luther; Mastutie, Faizah
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 3 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi pengaruh bising lalu-lintas pesawat terbang bandar udara Sam Ratulangi, terhadap rasa nyaman dan rasa aman para penghuni permukiman disekitarnya perumahan: CBA, Griya 4, dan Permata Klabat. Obyek penelitian tersebut dipilih karena jarak dari Bandar udara Sam Ratulangi relatif dekat, sekitar 300 meter hingga 4.000 meter dan berada satu garis lurus dengan landasan pacu, sehingga permukiman tersebut patut diduga terkena dampak negatif penting dari bising yang bersumber dari aktifitas take off dan landing pesawat udara. Adapun metoda penelitian yang digunakan: pertama, Observasi yakni pemetaan letak bandara dan tiga lokasi perumahan, data penerbangan, kedua adalah pengukuran bising obyektif, yaitu bising latar belakang dan kebisingan dengan menggunakan sound level meter dan pengukuran subyektif yakni dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisener untuk mendapatkan tanggapan responden, perihal rasa nyaman dan rasa aman para penghuni. Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa rasa nyaman dan aman secara obyektif dan subyektif, terdapat perbedaan yang cukup signifikan, untuk rekomendasi guna mengantisipasi dampak negatif dari bising bagi pihak terkait antara lain: penghuni, pengembang dan pemerintah sebagai pembuat dan pengontrol kebijakan Kata kunci: bising, gangguan rasa nyaman, aman dan antisipasi
SEMIOTIK GEREJA GMIM JEMAAT PNIEL BAHU MANADO Mandey, Johansen Cruyff
MEDIA MATRASAIN Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja merupakan bangunan tempat ibadah bagi orang yang beragama kristen. Secara umum bentuk-bentuk arsitektur geraja yang ada banyak kemiripan, baik secara bentuk tampak fasade, ruang serta simbol-simbol yang digunakan pada bangunan arsitektur gereja. Gereja GMIM “Pniel” yang berarti wajah Allah merupakan hasil pemekaran jemaat gereja GMIM Imanuel Bahu.Seiring dengan perkembangan waktu sehingga menjadikan bangunan gereja mengalami perubahan secara arsitektural. Salah satu perubahan yang terjadi yaitu perubahan Semiotik. Perlambangan, tanda atau biasa disebut dengan semiotik merupakan suatu penerapan pada arsitektur, dimana ada anggapan arsitektur merupakan suatu bahasa yang memiliki tanda.Kata kunci: gereja, arsitektur, semiotik
STUDI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ESTETIKA DESAIN FASADE BANGUNAN DENGAN PENDEKATAN TEORI SUBYEKTIF Studi Kasus di Koridor Boulevard on Business (BoB) Jalan Piere Tendean Manado Kamurahan, Steven R.; Waani, Judy O.; Rogi, Octavianus H.A.
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya dinamika pertumbuhan pembangunan di Indonesia, khususnya  Sulawesi utara yang memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Indonesia ke kawasan Asia Timur dan Pasifik yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan berbasis pada kelautan, perikanan, dan pariwisata serta berwawasan lingkungan dan kebudayaan. Kota Manado yang mempunyai fungsi dan peran sebagai ibukota provinsi, menunjukan adanya pertumbuhan fisik maupun non fisik, sedangkan di lain pihak, Kota manado dihadapkan pada perubahan wajah kota. Fakta menunjukan bahwa keberadaan beragam bentukan fasade bangunan (bangunan komersial) tersebut berhubungan dengan kualitas visual estetika yang terbentuk dalam ruang koridor Boulevard on Bussiness di Jalan Piere Tendean ini. Adapun tujuan dari penelitian ini fokus pada pengungkapan keberlakuan prinsip desain pada Estetika Fasade Bangunan Komersial di Koridor Boulevard on Bussines (BoB) Kota Manado berdasarkan persepsi masyarakat terhadap nilai kualitas estetika visual keindahan (keterpaduan, proporsi, skala, irama, keseimbangan dan warna). Lokasi kajian meliputi Koridor Boulevarrd on Bussines di Jalan Piere Tendean Manado. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan Rasionalistik. Temuan studi ini, yakni pengungkapan adanya prinsip estetika  yang hampir diterapkan semua bangunan komersial yang ada di Koridor Boulevard on Bussines (BoB) Jalan Piere Tendean dan hanya ada pada beberapa jenis bangunan tertentu yang prinsip estetikanya diabaikan, berdasarkan pengungkapan respon pengguna di area studi yang menunjukan skala antara “Sangat tidak baik” dan “Sangat  baik”. Hanya sedikit yang menyatakan  sangat baik dan juga hanya sedikit menyatakan sangat tidak baik. Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan  untuk pengembangan teori dalam hal perancangan desain bangunan khususnya fasade dengan memperhatikan kualitas estetika (keindahan) dan sebagai masukan untuk perencanaan dan perancangan arsitektur di Koridor Boulevard (BoB) Jalan Piere Tendean Manado. Kata Kunci : Bangunan Komersial, Fasade, Estetika Subyektif
PUSAT PENELITIAN KANKER DI MANADO. Neoplasmatic Architecture Maweikere, Glory; Syafriny, Reny; Erdiono, Deddy
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan penyakit yang terus berkembang dari tahun ke tahun dan menjadi perbincangan yang sangat hangat terlebih khusus di negara berkembang. Sulawesi Utara dengan ibukota Manado menjadi bagian dari Negara berkembang yang belum memiliki wadah dan sarana prasarana informasi yang akurat. Oleh karena itu perlu dihadirkan Pusat Penelitian Kanker agar dapat mencapai studi klinis.Konsep Neoplasmatic Architecrure pada bangunan menjadi salah satu bentuk penerapan arsitektur dalam pemanfaatkan desain sebagai metode untuk mengeksplorasi dan memanipulasi bahan biologis yang sebenarnya, dimana analogi dari perkembangan sel yang abnormal dalam tubuh akan digambarkan melalui konsep Neoplasmatic Architecture yang menyiratkan adanya entitas tentang semi-living, yakni antara biologi dan engineering. Kata Kunci : Pusat Penelitian, Kanker, Neoplasmatic Architecture
LANDASAN PEMAHAMAN ”GREEN ARCHITECTURE” UNTUK PENDIDIKAN ARSITEKTUR Poedjowibowo, Djajeng; Tondobala, Linda
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada dasarnya, perkuliahan Arsitektur Lingkungan mensinergikan materi sub arsitektur dan lintas disiplin untuk mendukung tercapainya rancangan yang optimal dan bernuansa berkelanjutan dengan meminimalisir : pencemaran, perusakan, dan pemborosan sumberdaya.Selama ini kurikulum pendidikan arsitektur masih menempatkan konteks perkuliahan arsitektur lingkungan dalam porsi yang tidak signifikan dalam sudut pandang jumlah SKS maupun isi materi. Sementara itu, dalam kondisi sekarang (dan masa depan) kebutuhan akan pemahaman arsitektur ramah lingkungan, sudah semakin kompleks dan membutuhkan perhatian yang sangat memadai, khususnya pada calon arsitek. Berbagai permasalahan lingkungan hidup dunia seperti “global warming”, urban heat island, air bersih, persampahan, maupun pencemaran domestik lainnya, membutuhkan pemecahan dengan peran penting para arsitek.Tulisan ini memaparkan usulan komposisi mata kuliah terkait arsitektur lingkungan terhadap mata kuliah lainnya. Komposisi tersebut dihasilkan melalui kajian dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama berupa uji struktur kurikulum pada kasus di Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi. Pendekatan kedua melalui penyebaran kuesioner yang dievaluasi secara statistik. Kuesioner ditujukan kepada mahasiswa, user, profesional arsitek yang berdomisili di Sulawesi Utara.Ternyata dalam hasil uji kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar user, mahasiswa maupun para praktisi belum memahami dengan baik mengenai arsitektur hijau yang sebenarnya akan menjadi tuntutan arsitektur masa depan.Kata kunci : silabus, kompetensi, arsitektur hijau
ATMOSPHERES - PARAMETER DESAIN PETER ZUMTHOR DALAM ARSITEKTUR Langi, Jean S. P.; Tinangon, Alvin J.
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 2 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini merupakan buah pikir dalam menanggapi pesatnya perkembangan Arsitektur serta fenomena-fenomena yang muncul di dunia Arsitektur; dengan tujuan untuk dapat membuka wawasan serta membawa pemahaman yang hakiki terhadap Arsitektur serta mengetahui bagaimana seharusnya kita ber-Arsitektur. Penulisan ini membahas tentang 9 atmosfir desain arsitektur dari Peter Zumthor, yakni: The Body of Architecture, Material Compatibility, The Sound of a Space, The Temperature of Space, Surrounding Objects, Tension Between Interior and Exterior, Levels of Intimacy, dan Light on Things. Kesembilan aspek desain ini merupakan parameter yang digunakan Peter Zumthor dalam mendesain ruang dan bangunan arsitektural. Metode yang digunakan dalam mengkaji penulisan ini adalah dengan mengambil 3 objek arsitektural karya Peter Zumthor, kemudian dianalisis keterkaitannya dengan kesembilan atmosfir desain.Hasil dari pembahasan kemudian dijabarkan dalam suatu strategi implementasi tematik dimana kesembilan atmosfir desain tersebut diimplementasikan pada elemen–elemen yang ada pada konsep desain arsitektur.Kata kunci: Peter Zumthor, atmosfir desain, implementasi tematik Paper ini merupakan buah pikir dalam menanggapi pesatnya perkembangan Arsitektur serta fenomena-fenomena yang muncul di dunia Arsitektur; dengan tujuan untuk dapat membuka wawasan serta membawa pemahaman yang hakiki terhadap Arsitektur serta mengetahui bagaimana seharusnya kita ber-Arsitektur. Penulisan ini membahas tentang 9 atmosfir desain arsitektur dari Peter Zumthor, yakni: The Body of Architecture, Material Compatibility, The Sound of a Space, The Temperature of Space, Surrounding Objects, Tension Between Interior and Exterior, Levels of Intimacy, dan Light on Things. Kesembilan aspek desain ini merupakan parameter yang digunakan Peter Zumthor dalam mendesain ruang dan bangunan arsitektural. Metode yang digunakan dalam mengkaji penulisan ini adalah dengan mengambil 3 objek arsitektural karya Peter Zumthor, kemudian dianalisis keterkaitannya dengan kesembilan atmosfir desain. Hasil dari pembahasan kemudian dijabarkan dalam suatu strategi implementasi tematik dimana kesembilan atmosfir desain tersebut diimplementasikan pada elemen–elemen yang ada pada konsep desain arsitektur. Kata kunci: Peter Zumthor, atmosfir desain, implementasi tematik
Sekapur Sirih Vol 11, No 1, 2014 Rogi, Octavianus Hendrik Alexander
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekapur SirihPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemampuan untuk mewujudkan edisi yang terbaru dari Jurnal Media Matrasain ini, yang telah memasuki tahun ke-11 dalam kontinuitas penerbitannya. Sejalan dengan perjalanan waktu kami dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga keberlanjutan penerbitan jurnal ini sebagai medium publikasi karya tulis ilmiah, baik dari para staf pengajar maupun mahasiswa di lingkungan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, maupun kontributor tulisan dari lingkungan eksternal lainnya.Edisi kali ini (Volume 11, No.1) menampilkan enam artikel dengan beragam bahasan. Tiga diantaranya merupakan essay yang mengungkap sejumlah isyu di bidang arsitektur. sementara tiga artikel lainnya merupakan hasil penelitian yang dilakukan para penulisnya. Dalam essay yang pertama, “Kreatifitas berarsitektur melalui saluran paradoks dan metafisika”, diulas tentang paradoks dan metafisika yang merupakan saluran kreatifitas yang potensial dalam perancangan arsitektur. Dalam essay yang kedua, “Situasi Otoritatif Arsitek”, penulis mengungkap indikasi probabilitas terdegradasinya aspek otoritas arsitek dalam dimensi futuristik. Dalam essay ketiga, “Aplikasi arsitektur biomorfik dalam rancangan arsitektur”, oleh penulis dikemukakan tentang potensi aplikasi pendekatan tematik arsitektur biomorfik dalam rancangan arsitektur. Untuk selanjutnya, dalam artikel berupa hasil penelitian yang pertama, “Pengaruh Permukaan Jalur Pedestrian terhadap kepuasan dan kenyaman pejalan kaki di pusat kota Manado”, penulis mengungkap temuan tentang pola pengaruh kondisi permukaan jalur pejalan kaki terhadap aspek kenyamanan penggunanya, dengan studi kasus pada kawasan pusat kota Manado. Dalam artikel penelitian yang kedua, “Kenyamanan Termal Pada Sebuah Rumah Adat Tradisional Gorontalo”, para penulis memaparkan suatu hasil evaluasi terhadap kondisi kenyamanan termis pada objek kasus rumah tradisional di Gorontalo. Dalam artikel yang terakhir, “Pengaruh topografi pada kinerja pencegahan dan pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan di kota Manado”, penulis menyajikan temuan penelitiannya tentang bagaimana kondisi topografi suatu kawasan atau wilayah mempengaruhi kinerja penanggulangan ancaman bahaya kebakaran di kota Manado.Dengan segenap kerendahan hati kami berharap kiranya artikel-artikel dalam edisi kali ini dapat memberikan tambahan wawasan yang bermanfaat bagi para segenap pembaca yang mulia. Kami juga senantiasa mengharapkan adanya kontribusi karya tulis ilmiah, baik dari para staf pengajar di lingkungan Jurusan Arsitektur secara internal maupun dari pihak-pihak lain yang berkerinduan untuk berbagai wawasan ilmiah bersama kami, tentunya yang terkait dengan bidang Arsitektur, Sains Bangunan, Perkotaan, Permukiman dan Lingkungan yang merupakan domain dari jurnal ilmiah ini. Semoga perjalanan ke depan Jurnal Media Matrasain ini akan semakin baik dan bermutu dan dapat menjadi sebuah medium ilmiah yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, sesuai dengan spesialisasinya. Pada kesempatan ini, sebagai pengakhir pengantar redaksional ini, ijinkan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penerbitan edisi ini, terutama kepada para penulis yang telah menjadi kontributor naskah artikel untuk edisi ini. Mei 2014Dewan Redaksi
KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN FISIK KAWASAN DALAM WUJUD DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) SEBAGAI IMPLEMENTASI PRODUK RTBL DI KORIDOR TUMBUH CEPAT KOTA SENTANI JAYAPURA Suriandjo, Hendrik S.
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan  Penataan  Bangunan  dan  Lingkungan  adalah  kegiatan  yang  bertujuan mengendalikan pemanfaatan  ruang  dan  menciptakan  lingkungan  yang tertata, berkelanjutan,   berkualitas   serta menambah   vitalitas ekonomi   dan   kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penyusunan dokumen Desain Kawasan, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta  penataan  bangunan  dan  lingkungan  pada  kawasan  terpilih,  juga  sebagai dokumen   panduan / pengendali   pembangunan   dalam  penyelenggaraan  penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan Lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata  bangunan  dan  lingkungan,  peningkatan  kualitas  hidup  masyarakat  melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Selain  hal  tersebut,  penyusunan  desain  kawasan  mempunyai   manfaat  untuk mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/ kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan. Penyusunan desain kawasan diharapkan dapat mensinergikan produk RTBL sebelumnya agar tidak mengalami inkonsistensi yang terlalu besar, agar produk perencanaan tidak dianggap mubazir.
PENDEKONSTRUKSIAN BENTUK DAN RUANG DALAM ARSITEKTUR Erdiono, Deddy
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses terjadinya bentuk dan ruang dalam arsitektur seringkali diungkap melalui pendekatan morfologis secara dua atau tiga dimensional baik melalui ruang maupun wujud/sosok pukal geometriknya. Beberapa kasus perancangan arsitektur lebih banyak menunjukkan proses perubahan bentuk yang terjadi diskenariokan melalui penyampaian perkembangan tahap demi tahap menuju bentukan utuhnya. Apa yang dilakukan oleh Hiromi Fujii dalam menciptakan bentuk dan ruang dalam salah satu proyek rancangannya dilakukan dengan cara sebaliknya melalui proses fragmentasi terhadap elemen dan komponen kubus yang telah mengalami pembagian, pemisahan, pemotongan dan pelepasan, yang kemudian disusun kembali sedemikian rupa sehingga menghasilkan komposisi bentuk dan ruang yang cukup kompleks. Pembongkaran bentuk yang dilakukan dimaksudkan untuk menyusunnya kembali sehingga transformasi yang terjadi merupakan struktur bentuk dan ruang tanpa makna, pusat dan hirarki yang secara keseluruhan terkesan menjadi berantakan dan tak terselesaikan.Pendekonstruksian semacam inilah yang oleh Broadbent dikatagorikan sebagai Dekonstruksi Non-Derridean yang pada prakteknya mencoba untuk mengganggu bentuk dan struktur dari pukal geometriknya. Kata kunci : Bentuk dan Ruang, Pukal Geometrik, Fragmentasi, Transformasi, Dekonstruksi Non-Derridean.
ADAPTASI SUREALISME DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR Tiwow, Anita; Siswanto, Wahyudi
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSurealisme merupakan gerakan budaya yang pertama berkembang di daerah Eropa tepatnya di Prancis. Surealisme beradaptasi dari dadaisme yang merupakan suatu gerakan revolusioner. Dalam hal ini surealisme mengangkat hal-hal yang tidak rasional ke dalam dunia nyata. Psikoanalisis dari Sigmund Freud menjadi pemikiran dasar para surealis. Dimana perilaku manusia dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Paham surealis mengangkat mimpi, mitos, dan metamorfosis serta halusinasi dan fantasi manusia. Keadaan yang seperti ini membuat suatu pengaplikasian yang secara otomatis membentuk suatu karya. Optimisme dan otomatisme merupakan dua hal yang penting dalam mengangkat dan menerapkan alam bawah sadar. Berbagai teknik pun dilakukan untuk menerapkan surealisme. Teknik-teknik itupun dibagi menjadi dua prinsip, yakni incongruous combination dan metamorfosis.Kata kunci : otomatisme, optimisme, metamorfosis

Page 2 of 26 | Total Record : 253