cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
UJI BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI DITINJAU DARI FAKTOR KONSTRUKSI DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKITAR SUMUR DI KELURAHAN MAKAWIDEY KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Sabanari, Gita Leoni; Joseph, Woodford B.S.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah sehingga dapat dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi bakteriologis air sumur gali ditinjau dari faktor konstruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur di kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain deskriptif berbasis laboratorium serta dilakukan pengamatan dan pengukuran menggunakan lembar checklist dan meteran. Uji kualitas bakteriologis air sumur gali dilakukan di laboratorium dengan parameter Total Coliform, sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu semua sumur gali di kelurahan Makawidey tidak memenuhi syarat kontruksi dan sanitasi lingkungan sekitar sumur. Hasil uji laboratorium, menunjukkan bahwa dari terdapat 12 sumur yang tidak memenuhi syarat Total Coliform dan hanya 4 sumur yang memenuhi syarat. Kesimpulan penelitian ini yaitu 12 dari 16 sumur gali (75%) tidak memenuhi syarat total coliform dan 4 sumur (25%) memenuhi syarat. Secara keseluruhan (100%) sumur tidak memenuhi syarat konstruksi dan sanitasi. Saran dari penulis yaitu sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap konstruksi sumur serta melakukan penambahan kaporit untuk meminimalisir jumlah bakteri coliform.Kata Kunci : Total Coliform Air Sumur Gali, Konstruksi Sumur, Sanitasi Lingkungan Sekitar SumurABSTRACTDug wells provide water from soil layers that are relatively close to the soil surface so that it can be easily exposed to contamination through seepage. The aim of this study is to determine the bacteriological conditions of dug well water in terms of construction factors and environmental sanitation around the well in the Makawidey sub-district of Aertembaga Subdistrict. This research was an observational study with a laboratory-based descriptive design and observations and measurements using a checklist and meter. Bacteriological quality test of dug well water was carried out in a laboratory with Total Coliform parameters, according to the requirements of Minister of Health Regulation number 32 of 2017. The results of this research is the construction and environmental sanitation of all dug wells in Makawidey were not eligible. Laboratory test results shows that there are 12 wells that not eligible due to the number of Total Coliform and only 4 wells that qualify. The conclusion of this research is that 12 of 16 wells (75%) not eligible according to the requirements of total coliform and 4 wells (25%) were eligible the requirements. Overall (100%) wells not eligible for construction and sanitation requirements. The suggestion from the author is that it’s better to improve the construction of wells and to add chlorine to minimize the number of coliform bacteria.Keywords: Total ColiformDigging WellWater, Well Construction, Environmental Sanitation Around Wells
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO) KOTA BITUNG Kaunang, Delalia Christy; Suoth, Lery F.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan merupakan suatu mekanisme pelindungam tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakkan ebih lanjutn sehinggan tejadinya pemulihan setelah istirahat. Kelalehan biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang diebabkan oleh karena monoton, insentisitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan kerja, sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. Penelitian ini tujuanya utuk mengetahui ada atau tidanya hubungan antara beban kerja fisik dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dilaksanakan di PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung pada bulan September-Desmber 2019. Sampel penelitian ini yaitu seluruh populasi pekerja bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota Bitung jumlahnya 42 orang. Variabel yang diteliti adalah beban kerja fisik, status gizi dan kelelahan kerja. Uji hubungan menggunakan uji statistik Chisquare dengan tingkat kemaknaan α(0,05). Hasil penelitian didapatkan beban kerja fisik terbanyak adalah beban kerja fisik sedang yaitu sebanyak 26 orang (63,4%), Status gizi terbanyak adalah status gizi tidak normal sebanyak 23 orang (56,1%), dan Kelelahan kerja terbanyak adalah kelelahan kerja sedang sebanyak 28 orang (68,3%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value=0,005 yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai α(0,05) maka terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja, dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja yaitu dengan nilai p value=1,000 yang berarti nilai p lebih besar dari nilai α (0,05). Terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja. Dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja. Kata Kunci : Beban Kerja Fisik, Status Gizi, Kelelahan Kerja  ABSTRACTFatigue is a body's protective mechanism so that the body is protected from further damage resulting in recovery after rest. Fatigue is usually marked by a reduced willingness to work due to monotony, intensity and length of physical work, environmental conditions, mental causes, health status and nutritional conditions. This study aims to determine the relationship between physical workload and nutritional status with work fatigue in production workers at PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung. Research methods using this type of observational analytic study using an approach cross sectional. Held at PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung September-Desember 2019. The sample in this study is the total population of production section workers at PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota Bitung with a total of 42 people. The variables studied were physical workload, nutritional status and work fatigue. The relationship test uses the Chi-square statistical test with the significance level α (0.05). The results showed that the highest physical workload was moderate physical workload, namely 26 people (63.4%), the most nutritional status was abnormal nutritional status of 23 people (56.1%), and the most work fatigue was moderate work fatigue 28 people (68.3%). Statistical test results show the value of p value = 0.005 which means the value of p is smaller than the value of α (0.05), there is a relationship between physical workload with work fatigue, and there is no relationship between nutritional status with work fatigue that is with a value of p value = 1,000 which means the value of p is greater than the value of α (0.05). There is a relationship between physical workload and work fatigue. And there is no relationship between nutritional status and job exhaustion. Keywords: Physical Workload, Nutrition Status, Work Fatigue
PERILAKU REMAJA TENTANG KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI DESA TOULIANG KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA Linelejan, Monalisa; Ratag, Budi T.; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa, dan batasan umur remaja menurut World Health Organization (WHO, 2007) adalah 12-24 tahun. Berdsarkan data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukan kebiasaan konsumsi alkohol terjadi pada usia 15-25 tahun, prevalensi peminum alkohol meningkat pada usia 15 tahun, dengan berbagai macam faktor, lingkungan, sosial, budaya. Peminum alkohol di desa lebih tinggi dibandingkan perkotaan, dan laki-laki lebih banyak yang mengkonsumsi alkohol dibandingkan perempuan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan tentang konsumsi minuman beralkohol pada remaja Desa Touliang Kec. Kakas Barat Kab. Minahasa. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain Cross Sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja pria yang berumur 14-19 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 52 remaja. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner selama bulan Agustus-November 2017. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 52 sampel, remaja yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 33 remaja (63.5%), sedangkan remaja yang memiliki sikap yang baik sebanyak 27. remaja (51.9%), dan untuk tindakan konsumsi alkohol remaja yang berada di Desa Touliang ada 39 remaja (75.0%). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai probabilitas antara pengetahuan dan tindakan konsumsi alkohol p=0.205 dan antara sikap dan tindakan konsumsi minuman beralkohol p = 0.000. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan konsumsi minuman beralkohol dan terdapat hubungan antara sikap dan tindakan konsumsi alkohol.Kata Kunci : Remaja, Pengetahuan, Sikap, Konsumsi AlkoholABSTRACTBackground: Adolescents are defined as the transition from childhood to adulthood, and the age limit of adolescents by the World Health Organization (WHO, 2007) is 12-24 years. Based on the results of Basic Health Survey called ‘Riskesdas’ in 2007 showed the habit of alcohol consumption occurred at the age of 15-25 years, the prevalence of alcohol drinkers increase at the age of 15 years, with various factors, environment, social, culture. The alcohol drinkers in the village are higher than urban, and more men consume alcohol than women. Purpose: This study aimed to determine the relationship of knowledge, attitudes and actions about the consumption of alcoholic beverages in adolescents in Touliang Village, in Kakas Barat sub-district, Minahasa District. Method: This study was an observational analytic study, with cross sectional study design. The population in this study were all male adolescents aged 14-19 years. The number of samples in this study amounted to 52 adolescents. Data collection through interviews using questionnaires during August-November 2017 The statistical test used to analyze the relationship between variables was chi-square test. Results: The results showed that from 52 samples, adolescents who have good knowledge are 33 adolescents (63.5%), while teenagers who have a good attitude are 27 teenagers (51.9%), and for teenage alcohol consumption measures in Touliang Village are 39 teenagers (75.0%). The results showed that the probability value between knowledge and alcohol consumption p = 0.205 and between attitude and action of alcoholic consumption p = 0.000. Conclusion: The results of this study indicate that there was no relationship between knowledge and action of alcoholic beverages consumption and there was a relationship between attitude and action of alcohol consumption.Keywords: teens, knowledge, attitude, alcohol consumption
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT.TROPICA COCOPRIMADESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Mintalangi, Singyee; Kawatu, Paul A.T; Sekeon, Sekplin A.S
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penyebab  kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia dan  faktor lingkungan (Suma’mur, 2009). Faktor lingkungan berupa keadaan lingkungan yang tidak aman, seperti mesin tanpa pengaman, peralatan kerja yang sudah tidak baik tetapi masih dipakai, cuaca, dan kondisi disekitar tempat kerja lainnya. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat cross sectional dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Populasi yang ada dalam penelitian ini berjumlah 252 responden. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling sehingga didapati 100 sampel. Digunakan kuesioner untuk mengukur persepsi lingkungan kerja dan kecelakaan kerja. Berdasarkan uji chi square didapati bahwa ada hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja dengan nilai p=0,000  . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden yang memiliki persepsi lingkungan baik sebanyak 55% dan persepsi kurang baik sebanyak 45%. Responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 52% dan tidak pernah  mengalami kecelakaan kerja sebanyak 48%. Ada Hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Lingkungan kerja, Persepsi pekerja. ABSTRACTFactors causing work accidents are caused by human factors and environmental factors (Suma'mur, 2009). Environmental factors in the form of unsafe environmental conditions, such as machines without safety, work equipment that is not good but still used, weather, and conditions around other workplaces.This study aims to determine the relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency. The study used was observational which was cross sectional by using primary and secondary data collection methods. The population is 252 respondents. This study is an analytical survey research with cross sectional study design. Sampling was done by simple random sampling so that 100 samples were found. A questionnaire was used to measure perceptions of the work environment and workplace accidents.Based on the chi square test, it was found that there was a relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents with a value of p = 0,000. The conclusion of this study is that respondents who have a good perception of the environment as much as 55% and perception is not as good as 45%. Respondents who had experienced work accidents were 52% and had never experienced work accidents as much as 48%. There is a relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency Pay more attention to the conditions of the working environment so that workers are comfortable working in the company environment and can avoid the incidence of work accidents. Keywords: Work accident, work environment,Perception of workers.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP BAHAYA MEROKOK PADA PELAJAR LAKI-LAKI DI SMA NEGERI 1 MAESAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Suoth, Visi; Engkeng, Sulaemana; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Kebiasaan merokok umumnya dilakukan pada saat usia remaja, kebiasaan tersebut sebanyak 47% pada remaja usia 11-15 tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita. Pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda dengan jumlah konsumsi rokok di negara lain yang bisa diperkirakan akan menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat hingga 90% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Bahaya Merokok Pada Pelajar Laki-laki di SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi-Eksperiment dengan one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar laki-laki kelas XI dan kelas XII yang berjumlah 123 pelajar laki-laki. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi, dimana yang menjadi responden adalah seluruh pelajar laki-laki kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan uji T Paired t-Test. Hasil uji Paired Simple t-Test diperoleh nilai t hitung pengetahuan pre-test dan post-test yaitu -16,355 dengan p value 0,000 dan nilai     t hitung sikap pre-test dan post-test yaitu -12,993 dengan p value 0,000, oleh karena nilai p value 0,000<0,05 berarti pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan terjadi peningkatan yang signifikan. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada pelajar laki-laki di SMA Negeri 1 Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Pengetahuan bahaya merokok ABSTRACTSmoking is a habit of smoking cigarettes carried out in everyday life, is a necessity that can not be avoided for people who experience a tendency towards smoking. Smoking is generally done during adolescence, the habit as much as 47% in adolescents aged 11-15 years is a male population, while 12% is the female population. In 2015 in Indonesia an estimated 36% or around 60 million people of Indonesia smoke regularly, this is different from the amount of cigarette consumption in other countries which can be expected to decrease, but in Indonesia it has even been estimated by WHO that by 2025 it will increase to 90% of Indonesia's population becoming active smokers. To find out the effect of health promotion on the knowledge and attitudes of the dangers of smoking on male students at Maesaan Senior Highschool, distric South Minahasa. This research uses Quasi Experiment with one group pre-test and post-test design. The population in this study were all male students of class XI and XII, amounting to 123 male students. The sample used in this study is the total population, where the respondents were all male students of class XI and class XII at Maesaan Senior Highschool, distric South Minahasa. This research uses Paired t-Test. Paired Sample t-Test test results obtained the value of the t-test pre-test and post-test knowledge is -16,355 with a p value 0,000 and the t-test of the attitude of pre-test and post-test is -12,993 with a p value 0,000, because the         p value 0,000<0.05 means that knowledge and attitudes before counseling and after counseling there is a significant increase. This means that there is an effect of health promotion on the knowledge and attitudes about the dangers of smoking on male students at Maesaan Senior Highschool, Distric South Minahasa..Keywords: Health Promotion, knowledge of the dangers of smoking
KUALITAS AIR SUMUR BERDASARKAN PARAMETER FLUORIDA DAN PARAMETER PH DI KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Wulandari, Priscilla Eka; Pinontoan, Odi R.; Boky, Harvani B.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air sumur adalah air yang berasal dari dalam dalam tanah, air tersebut didapatkan dengan cara menggali tanah sehingga akan terbentuk sumur. Dampak fluorida berlebihan dapat menimbulkan kerusakan rangka dan email gigi berbintik, Sedangkan kekurangan fluor dapat menimbulkan karies pada gigi. Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu bagian dari kualitas kimia yang dapat menurunkan kualitas air bersih. Air dengan derajat keasaman yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada wadah penampungan air, pipa dan bahkan dapat merusak pakaian jika digunakan untuk mencuci pakaian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas air sumur di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan observasional dan berbasis laboratorium. Pengambilan sampel air sumur untuk parameter fluorida dan parameter pH menggunakan metode Purposive sampling dengan kriteria air sumur yang digunakan untuk memasak, mandi, cuci, kakus (MCK), pemeriksaan sampel di lakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado (BARISTAND).  Hasil parameter Fluorida terdapat 5 titik sumur yang tidak memenuhi syarat dan 13 titik air sumur yang memenuhi syarat. Hasil parameter pH didapatkan 10 titik  yang memenuhi syarat dan 8 titik tidak memenuhi syarat. Kesimpulan kandungan Fluorida 13 titik air sumur yang memenuhi syarat dan kandungan pH 10 titik  yang memenuhi syarat.  Kata Kunci: Air Sumur, Fluorida, pH,  ABSTRACTWell water is water that comes from in the soil, the water is obtained by digging the soil so that it will form a well. The impact of excessive fluoride can cause skeletal tooth enamel damage, whereas fluorine deficiency can cause dental caries. The degree of acidity (pH) is one part of chemical quality that can reduce the quality of clean water. Water with a high degree of acidity can cause damage to water reservoirs, pipes and can even damage clothing if used to wash clothes. The purpose of this study was to determine the quality of well water in Sumompo Sub-District, Tuminting District, Manado City. This research is descriptive with an observational and laboratory-based approach. Well water sampling for fluoride parameters and pH parameters using the Purposive sampling method with well water criteria used for cooking, bathing, washing, latrines (MCK), sample checking is carried out at the Manado Industrial Research and Standardization Laboratory Laboratory (BARISTAND). Fluoride parameter results there are 5 well points that do not meet the requirements and 13 well water points that meet the requirements. The results of the pH parameters obtained 10 points that meet the requirements and 8 points do not meet the requirements. Conclusion Fluoride content of 13 points of well water that meets the requirements and pH content of 10 points that meet the requirements. Keywords: Well Water, Fluoride, pH,
ANALISIS KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP HANA RUMAH SAKIT GMIM PANCARAN KASIH MANADO Lalintia, Friskyla S.; Kolibu, Febi K.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat yang telah lulus dalam pendidikan keperawatan, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan profesional untuk individu sehat maupun sakit, dan juga perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio psikologi sosio dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja perawat di ruang rawat inap hana rumah sakit GMIM Pancaran Kasih Manado. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada 6 informan yang terdiri dari 1 kepala bidang keperawatan, 1 kepala ruang rawat inap hana, 2 orang pasien, 2 orang keluarga pasien. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ditemukan tenaga keperawatan yang ada di ruang rawat inap hana masih kurang, dan juga banyak perawat-perawat yang sudah terlatih banyak diterima di rumah sakit lain. Ada 30% perawat yang baru diterima dengan pengalaman kerja dan pengetahuan yang masih kurang, tentu hal ini mempengaruhi kinerja perawat, tidak semua tindakan keperawatan bisa dilakukan, perawat sering tidak sempat melakukan pendataan yang lengkap terhadap status kesehatan pasien, dikarenakan banyaknya pasien dan pekerjaan yang harus diselesaikan, perawat juga masih bekerja secara fungsional. Kurangnya tenaga keperawatan dan kurangnya pengetahuan dan pengalaman kerja, dapat mempengaruhi kinerja perawat itu sendri.Kata Kunci : Kinerja, Perawat.ABSTRACTNurses who have graduated in nursing education, required to be able to provide comprehensive and professional health services for healthy and sick individuals, as well as nurses are obliged to meet needs of patients include bio socio psychology and spiritual. This study aims to analyze of nurse performance in hana interrupted room GMIM Pancaran Kasih Hospital Manado. This research uses qualitative approach method with in-depth interview to 6 informants consisting of 1 head of nursing, 1 head of hospital ward, 2 patients, 2 family of patient. Methods of data collection is done by interview, observation, and documentation. It was found that nursing staff in hana interrupted room were still lacking, and also many well-trained nurses were accepted in other hospitals. There are 30% of newly admitted nurses with insufficient work experience and knowledge, of course this affects the performance of nurses, not all nursing actions can be done, nurses often do not have time to do a complete data collection on the health status of patients, it is because the large number of patients and work to be accomplished, nurses are also working functionally. Lack of nursing staff and lack of knowledge and work experience, can affect the performance of nurses themselves.Keywords : Performance, Nurse
PERBANDINGAN ANALISIS PENCEMARAN AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER KIMIA BOD DAN COD DI KELURAHAN KETANG BARU KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO TAHUN 2018 DAN 2019 Duhupo, Dewanti; Akili, Rahayu H.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan tentang lingkungan hidup dalam konteks internalisi secara langsung maupun tidak langsung dalam membentuk kepribadian mandiri serta pola tindak dan pola pikir peserta didik/mahasiswa/peserta diklat sehingga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Pencemaran lingkungan (environmental pollution) merupakan satu dari berbagai faktor yang dapat memengaruhi kualitas lingkungan.Undang-undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat (12).Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti perannya bagi makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan kehidupan makhluk hidup kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air memiliki pengertian bahwa adanya penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurnian air tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui Perbandingan Analisis Pencemaran Air Sungai Dengan Menggunakan Parameter Kimia BOD dan COD Di Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil Kota Manado Tahun 2019 dan 2019.Jenis penelitian ini adalah survei penelitian sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Hasil penelitian menyatakan bahwa Pencemaran  AirSungai  dengan menggunakan Parameter  kimia BOD di SungaiKetang Baru kecamatan singkil kota Manado di pagi hari pada tahun 2018 dan tahun 2019 nilai rata-rata <2 mg/l. Pencemaran Air sungai dengan menggunakan Parameter kimia COD di Sungai Ketang Baru Kecamatan Singkil Kota Manado di pagi hari pada tahun 2018 dan tahun 2019 nilai rata-rata <10 mg/l.  Sebagai saran, Perlu adanya penyuluhan dari tenaga kesehatan setempat untuk mensosialisasikan pentingnya  kebersihan sungai.Kata Kunci: Pencemaran Air Sungai, BOD, COD  AbstractEnvironmental education is education about the environment in the context of internalization directly or indirectly in forming independent personalities and patterns of action and mindset of students / students / training participants so that they can reflect in daily life. Rivers are places and containers and networks of water flowing from springs to estuaries, bounded by the right and left and along the flowing by border lines. Environmental pollution (environmental pollution) is one of various factors that can affect the quality of the environment. RI Law No. 23 of 1997 concerning Environmental Management article 1 paragraph (12). Water is a very important requirement and cannot be replaced by its role for living things. Water quality is a determinant of the survival of living things in the future, especially humans. Water pollution means that there is a deviation in the nature of the water from normal conditions, not from the purity of the water. The purpose of this study was to determine the Comparison of Analysis of River Water Pollution Using Chemical BOD and COD Parameters in Ketang Baru Village, Singkil District, Manado City in 2019 and 2019. This type of research is a secondary research survey that is data obtained by researchers from existing sources. The results of the study stated that River Water Pollution using BOD chemical parameters in SungaiKetang Baru, Singkil sub-district of Manado city in the morning in 2018 and in 2019, the average value <2 mg / l. River water pollution using chemical parameters of COD in the Ketang Baru River, Singkil District, Manado City in the morning in 2018 and in 2019, the average value <10 mg / l. As a suggestion, there is a need for counseling from local health workers to socialize the importance of river cleanliness.Keyword: River Water Pollution, BOD, COD
Gambaran Tingkat Ketulian pada Tenaga Kerja Ruang Mesin PLTA Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo Tak, Nadya R. M.; Rumajar, Poltje D.
KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development period at last decay show the requirement of energy electrics non-stoped to experience of the very keen improvement. This matter not only because of more its is the development of industrial development. Limited Copartnership of company of electrics of Regional Sector Minahasa State of North Sulawesi of South-East Gorontalo (PT. Regional PLN Sector Minahasa Suluttenggo) owning three centre’s of hydropower (PLTA) that is PLTA Tonsealama, PLTA Tanggari I and PLTA Tanggari II. In its operation activities, PLTA use the machine equipments yielding noise so hat an effect on to all existing labour. Research Target that is to know the deafness level description at labour in machine room of Regional PLTA Sector Minahasa Suluttenggo. This Research is included in descriptive research use the method survey through transversal crosscut approach (cross sectional), with the responder amount as much 36 people.Result of research indicate that for the right ear 39 % responder is included in normal category is its hearing, 50 % experiencing of light deaf and 11 % is deaf. While result of the left ear 47 % still in normal category, 42 % light and 11 % experiencing of deaf is. Relate at data of result of measurement mount noise in one of unit PLTA at October 2009 and result of May measurement 2010 indicating that at machine room have exceeded the sill of hearing boundary which have been specified by Ministrial Decree of Labour of Number Kep-51/Men/1999 about Value Float The Boundary of Physics Factor at work that is 85 dB for the standard of working 8 hours each day and 40 hours for a week, that is reach 89,5 dB - 92,2 dB.Suggestion for the company to be executing observation to use of Appliance of Ear Protector ( APT) and applying of management of safety and health work to all labour and also for the labour of in order that obedient in use of appliance of protector of moment ear work in place which mount its noise is high. ABSTRAKPeriode pembangunan pada dasawarsa terakhir menunjukkan kebutuhan energi listrik terus mengalami peningkatan yang sangat tajam. Hal ini bukan saja disebabkan oleh semakin banyaknya kebutuhan listrik tiap keluarga tetapi diakibatkan pula oleh semakin besar energi listrik yang digunakan untuk pembangunan dan pengembangan industri. Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Sektor Minahasa Wilayah Sulawesi Utara Tenggara Gorontalo (PT. PLN Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo) yang memiliki 3 Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Tonsealama, PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II. Dalam kegiatan operasinya PLTA menggunakan peralatan mesin yang menghasilkan kebisingan sehingga berpengaruh bagi para tenaga kerja yang ada. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat ketulian pada tenaga kerja ruang mesin PLTA Sektor Minahasa Wilayah Suluttenggo. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif menggunakan metode survei melalui pendekatan potong lintang (cross sectional), dengan jumlah responden sebanyak 36 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk telinga kanan 39 % sampel termasuk dalam kategori normal pendengarannya, 50 % mengalami tuli ringan dan 11 % tuli sedang. Sedangkan untuk hasil telinga kiri 47 % masih dalam kategori normal, 42 % tuli ringan dan 11 % mengalami tuli sedang. Mengacu pada data hasil pengukuran tingkat kebisingan di salah satu unit PLTA pada bulan Oktober 2009 dan hasil pengukuran Mei 2010 menunjukkan bahwa pada ruang mesin telah melebihi ambang batas pendengaran yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja yaitu 85 dB untuk standar 8 jam kerja per hari dan 40 jam per minggu, yaitu mencapai 89,5 dB – 92,2 dB.Saran bagi pihak perusahaan agar melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) dan penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi para tenaga kerja serta untuk tenaga kerja agar supaya patuh dalam penggunaan alat pelindung telinga saat bekerja di tempat yang tingkat paparan bisingnya tinggi.
KANDUNGAN Escherichia Coli PADA AIR SUMUR GALI DAN JARAK SUMUR DENGAN Septic Tank DI KELURAHAN RAP-RAP KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2018 Awuy, Stiffany Clara; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Boky, Harvani B.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) merupakan suatu keadaaan dimana masuknya bakteri E. coli dalam air yang dapat mengakibatkan keracunan yang serius pada manusia karena umumnya bakteri ini ditemukan pada usus manusia dan di atur dalam peraturan Permenkes Nomor 32 tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kandungan E. coli pada air sumur gali di Kelurahan Rap-rap Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Rap-Rap Kebupaten Minahasa pada 12 sumur gali yang memenuhi kriteria inklusi. Pengujian kandungan E. coli dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Sulawesi Utara. Hasil analisis dilakukan secara univariat. Berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium diketahui jumlah kandungan E. coli pada berada pada kisaran 23 sampai > 1600 MPN/100 mL air. Kandungan E. coli dalam air sumur gali menandakan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh kotoran atau tinja manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Selain itu, hasil pengukuran pada 12 sampel sumur gali di Kelurahan Rap-Rap yaitu terdapat 5 sumur gali memenuhi syarat (≥ 11 meter dari septictank) dan 7 sumur gali (58,33%) (jaraknya < 11 m dari septictank). Kesimpulan dari Penelitian ini yaitu kandungan E. coli dalam air sumur gali di Kelurahan Rap-rap Kabupaten Minahasa Utara melebihi nilai ambang batas yaitu 0/ 100 mL air. Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Kesehatan dan Masyarakat melakukan upaya perbaikan sumur melalui perbaikan konstruksi sumur dan penggunaan air sumur dilakukan setelah dilakukan pemasakan atau klorinasi.Kata Kunci: Escherichia coli, Septic Tank, Minahasa UtaraABSTRACTWater contamination of Escherichia coli (E. coli) is a circumstance where the E. coli bacteria enter in a water which causes serious poisoning in humans. In generally, these bacteria are found in human intestine and set in Permenkes regulation number 32/2017. The purpose of this research was to known the number of E. coli in well water in Rap-Rap village, Minahasa Utara. The type of this research was a descriptive research. This research was conducted in Rap-Rap village of 12 samples dug wells that met the inclusion criteria. The samples were examined in laboratory of Environmental Health Engineering Center and Disease Control North Sulawesi. The results of the analysis would carried out univariately. Based on the results of laboratory examinations, the number of E. coli has exceeded the threshold value in all samples (23- >1600 MPN/100 mL). This bacteria was indicated that the water has been contaminated by feces (human or animal) and may contain intestinal pathogens. In addition, the results of 12 samples there was in Rap-Rap Vllage North Sulawesi 5 dug wells qualified with the distance of the septic tank (41,67%) and 7 dug wells unqualified with the distance of the septic tank (58,33%). The conclusion of this research was the number of E. coli more than threshold value (0/100 mL water). Based on this research that the Health Department service should make improve the dug well construction and must boiled or chlorine well water before consumption.Keywords: Escherichia coli, Septic Tank, Minahasa Utara

Page 5 of 97 | Total Record : 961


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue