cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 120 Documents
Pembuatan Biodiesel Dari Biji Karet Dengan Proses Alkoholisis Sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Ekonomis Kiagus Ahmad Roni; Sri Martini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.537 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.738

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak yang semakin hari semakin meningkat, seiringnya semakin bekembangnya industrialisasi dan juga masyarakat yang menggunakan kendaraan semakin banyak jumlahnya. Jika ditinjau dari sumber BBM fosil yang semakin menipis, merupakan tantangan untuk mencari sumber energy terbaharukan. Salah satunya yaitu, pembuatan biodiesel dengan menggunakan minyak nabati sebagai bahan baku. Dan disini menggunakan biji karet sebagai bahan baku biodiesel dengan proses alkoholisis. Pembuatan biodiesel menggunakan NaOH sebagai katalis. Salah satu tujuan dari penelitian ini, agar diperoleh komposisi baik bahan atau kondisi operasi yang optimal. Proses alkoholisis diterapkan pada seperangkat alkoholisis dengan labu leher tiga yang dilengkapi oleh kondensor, agitator, serta thermometer. Setiap sepuluh menit cuplikan diambil kemudian dianalisa sehingga diketahui kinetika serta konversi reaksi yang terjadi. Pada penelitian ini diperoleh kondisi optimal berada pada temperature operasi 110oC, rasio minyak dan etanol 5:1, kadar katalis sebanyak 2%, dengan waktu operasi 50 menit, dan kecepatan pengadukan sebesar 200rpm. Dengan kondisi ini diperoleh konversi sebesar 89,04%.
Optimalisasi Penggunaan Zeolit Dalam Proses Penyerapan Sulfur Pada Limbah Sabun Andrik Rosela; Takdir Syarif; Zakir Sabara; Mustafiah Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.515 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.1064

Abstract

Limbah sabun detergen mengandung bahan berbahaya sulfur yang bisa mengganggu keseimbangan biota laut. Limbah detergen dapat mengubah warna air menjadi kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk. Oleh karena itu perlu dilakuakan suatu upaya untuk mengurangi jumlah polutan pada limbah detergen tersebut sebelum di alirkan ke masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa penggunaan zeolite dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun, dan mengetahui perbandingan waktu pengadukan dan berat optimum zeolite untuk mencapai proses penyerapan yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di di laboratorium riset jurusan Teknik kimia FTI UMI Indonesia dan pengujian dilakukan pada SMAK Makassar. Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel limbah laundry, bahan bahan seperti zeolite, karbon aktif dan Analisa dengan menggunakan alat spektrofotometer . Proses penelitian dilakukan dengan mengambil 250 ml sampel limbah kemudian ditambahkan dengan zeoilt sesuai dengan variable yang digunakan  dan dilakukan proses adsorbansi. Setelah itu di Analisa menggunakan alat spektrofotometer. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan zeoilit dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun limbah laundry dan penyerapan optimal terjadi pada penambahan 40 gr zeolite dengan waktu pengadukan 210 menit.
Modifikasi Bioadsorben Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)-Abu Sekam Padi Sebagai Bioadsorben Limbah Cair Industri Minuman Ringan Agus Salim; Neny Rasnyanti M Aras; Boy Chandra Sitanggang
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.733 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.800

Abstract

Adsorpsi bahan pencemar dengan menggunakan biomassa telah banyak diteliti dua diantaranya adalah menggunakan abu sekam padi dan rumput laut. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kombinasi dua biomassa tersebut dalam menurunkan nilai cemaran limbah serta untuk mengetahui bobot adsorben dan waktu kontak optimum terhadap kemampuan bioadsorben dalam mengadsorpsi limbah cair. Efektifitas bioadsorben diuji melalui beberapa parameter yakni pH, turbiditas, kadar logam Cd, total padatan tersuspensi (TSS) dan COD. Dosis optimum yang paling efektif dalam menurunkan cemaran limbah cair industri minuman ringan adalah pada 0,5 gram dalam 150 mL limbah cair selama 30 menit dan 1.5 gram selama 30 menit pada penurunan kadar logam Cd yang diuji menggunakan adsorben abu sekam padi. Kemudian dilakukan variasi kombinasi rumput laut dan abu sekam padi 100, 75, 50, dan 25(%). Dari kombinasi tersebut rumput laut sebanyak 100% memiliki efektivitas yang paling tinggi dengan penurunan kadar pH sebesar 27 %, turbiditas sebesar 75,16 %, TSS sebesar 91,43 % dan COD sebesar 97,77 %.
Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Popok Bayi Melalui Proses Hidrolisis dan Fermentasi Rachmat Rachmat; Syamsuddin Yani; Andi Artiningsih; Nurfika Ramdani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.105 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.719

Abstract

Penggunaan popok bayi sekali pakai di Indonesia mencapai 85% dari angka kelahiran bayi setiap tahunnya akan menjadi permasalahan di bidang lingkungan, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan melakukan penelusuran pustaka untuk kondisi optimum untuk proses hidrolisis dan fermentasi dalam pembuatan bioetanol, serta menentukan analisa kelayakan pembuatan bioetanol dari limbah popok bayi. Metode penelitian ini melalui proses hidrolisis menggunakan larutan asam sulfat dan proses fermentasi menggunakan bakteri saccaromyces cereviceae. Hasil studi literatur dari penelusuran pustaka menunjukkan bahwa popok bayi memiliki serat selulosa sebanyak 40% yang dapat menghasilkan glukosa menjadi bahan baku bioetanol. Kondisi optimum proses hidrolosis dan fermentasi pembuatan bioetanol adalah konsentrasi asam 0,05M pada suhu121oC selama 150 menit dengan perbandingan ragi : NPK = 3:4 gram selama 5 hari memberikan kadar etanol yang tinggi. Analisa kelayakan ekonomi untuk skala home industry berbasis bahan baku 6.875 kg/bulan menunjukkan layak untuk diaplikasikan dengan BEP: 15,70%, ROI: 16,72% dan POT: 9,42 bulan.
KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO ASSAB 608 HASIL PERLAKUAN PANAS UNTUK APLIKASI OUTER OLEO STRUT LANDING GEAR Halim Asiri
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.25 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1171

Abstract

Inti SariOuter oleo strut adalah salah satu komponen landing gear yang  berfungsi sebagai penopang benturan pendaratan dan meredam osilasi output vertikal. Outer oleo strut dibuat dengan material ASSAB 608 melalui proses perlakuan panas. ASSAB 608 adalah baja paduan rendah dengan unsur pemadu utama yaitu chromium, molybdenum dan nikel. Baja jenis ini mempunyai keuletan, ketangguhan, kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap beban impak. Metode yang digunakan adalah perlakuan panas. Proses pemanasan dilakukan ditemperatur austenit (950ºC) ditahan selama 30 menit dan didinginkan secara cepat di oli, kemudian dilanjutkan dengan proses temper pada temperatur 300 ºC. Untuk mengetahui karakteristik hasil proses, maka dilakukan pemeriksaan komposisi, pengujian kekerasan, pengujian impak, dan pengujian metalografi. AbstractThe outer oleo strut is one of the components of the landing gear that functions as a support for landing collisions and dampens vertical output oscillations. The outer oleo strut is made with ASSAB 608 material through a heat treatment process. ASSAB 608 is a low alloy steel with the main alloying elements being chromium, molybdenum and nickel. This type of steel has ductility, toughness, high strength and resistance to impact loads. The method used is heat treatment. The heating process is carried out at austenite temperature (950ºC) held for 30 minutes and cooled rapidly in oil, then followed by a tempering process at a temperature of 300 C. To determine the characteristics of the results of the process, the composition examination, hardness test, impact test, and metallographic test were carried out.
Recovery Fosfat Pada Hasil Ekstraksi Dolomit Sebagai Mineral Struvite Dengan Metode Aerasi Ra Niyatul Falah; Maria Rizky Fauziah; Luluk Edahwati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.241 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1141

Abstract

Inti SariSisa cadangan fosfat yang dapat diakses dari mineral fosfat diperkirakan akan habis dalam 50 tahun, jika pertumbuhan permintaan pupuk tetap 3% per tahun. Mengurangi penggunaan fosfat secara berlebihan, akan membantu cadangan fosfat bertahan lebih lama. Adapun alternatif untuk menghemat cadangan fosfat adalah dengan recovery fosfat, yang memiliki keuntungan tambahan untuk meminimalkan eutrofikasi. Struvite merupakan recovery mineral fosfat yang optimal dan berfungsi sebagai pupuk lepas lambat. Pembuatan struvite pada penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan hasil ekstraksi dolomit (Mg3(PO4)2) dan Amonium Hidroksida (NH4OH). Digunakan variasi rasio MAP sebesar 1:1:1, 1,5:1:1, 2:1:1, 2,5:1:1 dan 3:1:1. Melakukan penambahan Natrium Hidroksida (NaOH) guna mendapatkan pH yang bervariasi yaitu 7, 8, 9, 10 dan 11. Pada recovery fosfat digunakan metode aerasi, dengan laju alir udara sebesar 1 liter per menit. Aerasi dibutuhkan untuk proses pengadukan pada larutan.  Penelitian ini menggunakan pengujian yaitu uji  X-ray Fluorescence (XRF), sehingga diperoleh kandungan mineral fosfat ter tinggi dalam pembentukan struvite. Recovery fosfat tertinggi diperoleh pada rasio MAP sebesar 2,5 : 1 : 1 dengan pH yaitu 9. Hasil recovery fosfat yang diperoleh sebesar 84,3% , dan menurut SNI 02-3776-2005 kandungan P pada pupuk struvite yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki tingkat mutu yang baik. Abstract If the growth demand of fetrtilizer is constant at 3% per year, the remaining accessible phosphate reserves from phosphate minerals will run out in about 50 years. The simplest way to help it last longer is by reducing the use of phosphate. However, there is an alternative for saving phosphate reserves, by recovering phosphate which has another advantage of eutrophication. Struvite is an optimal mineral phosphate recovery and works as a slow release fertilizer. The manufacture of struvite in this study was carried out by reacting the extraction results of dolomite (Mg3(PO4)2) and Ammonium Hydroxide (NH4OH). The MAP ratio variation is 1:1:1, 1.5:1:1, 2:1:1, 2.5:1:1 and 3:1:1. The addition of NaOH with various concentrations is operated to obtain a various pH, such as 7, 8, 9, 10, and 11. In the aeration method, the air flow rate is needed and we use 1L/min In phosphate recovery aeration is needed for the stirring process in the solution. We use X-ray Fluorescence (XRF) test in this research, so we know the highest phosphate mineral content in the formation of struvite. The highest phosphate recovery was obtained at a MAP ratio of 2.5: 1: 1 with a pH of 9. The result of phosphate recovery obtained was 84.3%, according to SNI 02-3776-2005 the P content in the struvite fertilizer produced in this study has good level of quality.
Analisa Tegangan Panas Housing Batang Kendali Reaktor Nuklir Dalam Batas Desain SA403X Anni Rahmat; Yuni Kurniati; Fahmi Alfa Muslimu
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.059 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.995

Abstract

Inti SariBatang kendali reaktor Nuklir adalah satu komponen yang digunakan untuk mengendalikan populasi netron yang beredar dalam teras reaktor nuklir. Untuk memenuhi desain PLTN tipe PWR perlu dibuat sebuah prototype housing batang kendali. Oleh karena itu dalam rangka pembuatan prototype housing batang kendali di perlukan sebuah pradesain yaitu berupa pemodelan integritas housing batang kendali dengan mmenggunakan metode element hingga. Simulasi perpindahan panas dan mekanik  pada housing batang kendali reaktor nuklir tipe PWR telah dilakukan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak Ansys. Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui distribusi temperatur selama operasi dan distribusi tegangan vonmisses pada kondisi tegangan panas yang terjadi pada housing batang kendali reaktor dengan tujuan untuk mengetahui integritas strukturnya. Simulasi dilakukan dengan kondisi temperatur operasi 280 ºC dan tekanan 15 MPa dan adanya faktor konveksi pada temperatur 60 ºC serta pada kondisi unsteady state. Dalam simulasi di dapatkan hasil bahwa distribusi temperatur pada housing batang kendali berada pada range 170 ºC – 280 ºC dengan distribusi tegangan Vonmises pada tegangan panas paling rendah adalah 2 MPa dan tegangan Vonmises pada tegangan panas  tertinggi  sebesar 217 MPa. Dengan menggunakan teori kegagalan tegangan luluh dan distorsi energi maka tegangan panas (dalan vonmises) yang ada pada housing batang kendali masih dalam batas aman karena tegangan yang terjadi masih di bawah tegangan luluh dari bahan SA403X. AbstractControl rod nuclear reactor is one of part for control of netron population in core reactor. To fulfill the  requirement PWR type nuclear power plant design, it is necessary to make a prototype control rod housing. Therefore, in order to manufacture a control rod housing prototype, a pre-design is needed, namely modeling the integrity of the control rod housing using the finite element method. Simulation of heat transfer and mechanics on the control rod housing of the PWR type nuclear reactor has been carried out using the finite element method with the help of Ansys software. This simulation was carried out to determine the temperature distribution during operation and the distribution of the Vonmisses stress in thermal stress condition that occurred in the reactor control rod housing in order to determine the structural integrity. Simulationswere carried out with operating temperature conditions of 280 ºC and pressure of 15 MPa and the presence of a convection factor at a temperature of 60 C and in unsteady state conditions. In the simulation, it is found that the temperature distribution in the control rod housing is in the range of 170 ºC – 280 ºC with the lowest Vonmises stress in thermal stress condition distribution is 2 MPa and the highest Vonmises stress is 217 MPa. By using the failure theory of yield stress and energy distortion, the stress on the control rod housing is still within safe limits because the stress that occurs is still below the yield stress of the SA403X material.
Uji Karakteristik Magnesium Fosfat dari Pelarutan Mineral Dolomit dengan Asam Fosfat Bayu Sastra Dewangga; Mochammad Alief Setyanugraha; Luluk Edahwati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.324 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1146

Abstract

Inti SariMagnesium fosfat (Mg3(PO4)2) adalah senyawa organik yang terbentuk dari garam magnesium yang berasal dari asam fosfat (H3PO4) dengan kata lain, unsur magnesium yang melapisi antara anion fosfat. Selain itu magnesium fosfat saat ini dibutuhkan oleh industri, khususnya pada bidang material maju dan biologis. Namun hal yang menjadi kebutuhan saat ini adalah mahalnya harga bahan dasar yang mengharuskan impor. Mineral dolomit tersebar melimpah di Indonesia, dengan kandungan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) di dalamnya, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan dasar alternatif sintesis magnesium fosfat. Tahapan-tahapan dalam pembuatan magnesium fosfat adalah kalsinasi, pelarutan mineral dolomit dengan asam fosfat menggunakan metode extraction-aeration, dan proses terakhirnya adalah kristalisasi. Variabel penelitian menggunakan variasi konsentrasi asam fosfat (H3PO4) yaitu 8N dan 10N serta laju alir udara 1, 2, dan 3 L/menit. Hasil yang dipaparkan adalah mengenai karakteristik magnesium fosfat yang diperoleh menggunakan metode XRF (X-Ray Fluorensence) dan SEM-EDX (Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive X-Ray). Dari hasil tersebut dapat dijadikan sebagai acuan karakteristik dari magnesium fosfat yang diperoleh dari sintesis mineral dolomit. AbstractMagnesium phosphate (Mg3(PO4)2) is an organic compound formed from magnesium salts derived from phosphoric acid (H3PO4) in other words, elemental magnesium that is sandwiched between the phosphate anions. In addition, magnesium phosphate has been needed by industry, especially in the field of advanced and biological materials. However, what is currently needed is the high price of basic materials that require imports. The mineral dolomite is widely distributed in Indonesia, contains calcium (Ca) and magnesium (Mg) in it so that it can be used as an alternative base material for the synthesis of magnesium phosphate. The steps in the manufacture of magnesium phosphate are calcination, dissolution of dolomite minerals with phosphoric acid using the extractionaeration method, and the last process is crystallization. The research variables used variations in the concentration of phosphoric acid (H3PO4), namely 8N and 10N, and airflow rates of 1, 2, and 3 L/min. The results presented regarding the characteristics of magnesium phosphate obtained using the XRF method (X-Ray Fluorensence) and SEMEDX (Scanning Electron Microscope–Energy Dispersive X-Ray). From these results, it can be used as a reference for the characteristics of magnesium phosphate obtained from the synthesis of dolomite minerals.
PreparasiI Katalis Nanomaterial dari Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa Linn) untuk Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah dengan Menggunakan Microwave Ardiansah - Ardiansah; Hermin Hardyanti Utami; Shokhul Lutfi; Cherly Firdharini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.06 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1034

Abstract

Salah satu pilihan pemanfaatan limbah cangkang kerang darah yaitu dapat digunakan untuk produksi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karasteristik katalis dari cangkang kerang darah. Metode yang digunakan adalah metode esterifikasi dan transesterifikasi dengan menggunakan microwave dengan bahan baku jelantah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bersarkan hasil analisa XRD menunjukkan puncak utama fase sudut 2θ pada 34.10˚ yang menunjukkan bahwa senyawa yang diperoleh adalah kalsium Hidroksida (Ca(OH)2), selain itu juga terdapat puncak difraksi sudut 2θ pada 64.20˚ yang menunjukkan bahwa juga terdapat senyawa kalsium oksida (CaO). Hasil SEM menunjukkan bahwa cangkang kerang darah hasil kalsinasi mempunyai bentuk yang tidak seragam dan juga teragregasi sebagian dengan berdasarkan persamaan Sherrer diperoleh ukuran rata-rata kristal yaitu 23.77 nm. Biodiesel yang dihasilkan dengan menggunakan katalis cangkang kerang darah memiliki densitas 0,89 g/ml, Viskositas 4.05 mm2/s, Angka Asam 0.21 Mg KOH/g dan Gliserol Total sebesar 0.27 % massa dengan waktu optimum untuk produksi biodiesel yaitu pada menit ke 15 dengan konsentrasi 3 %wt/wt dengan perbandingan rasio mol minyak dan metanol yaitu 1: 12. Abstract One alternative method of processing the waste of clamshells is by utilizing it as the catalyst of biodiesel production. This research aims at finding the characteristics of catalysts made of the blood clamshells. The research applies the methods of esterification and Transesterification by using the microwave and the used cooking oil. The result of the research indicates that (1) based on the XRD analysis results it is known that the main peak of the angle phase of 30 in 34.10 degrees shows that the obtained compound is the Hydroxide Calcium (Ca(OH)2). Besides that, the peak of angle diffraction of 2θ on 64.20˚ indicates the existence of a calcium oxide compound. The result of SEM points out the shells of the blood clams as the result of calcination have ununiformed shapes and some of them are aggregated based on the Sherrer equation which produces average crystal sizes of 23.77 nm. The biodiesel fuel produced through the process of blood clamshell catalyst contains a density of 0.89 g/ml, a viscosity of 4.05 mm2 /s, an acid density of 0.21 Mg KOH/g, and total glycerol as much as  0.27%.  The mass with a maximum time of biodiesel production is on the minute of 15 with 3%wt/wt of concentration with the oil moll and methanol ratio of 1:12.
Pengaruh Asap Cair Sebagai Biohandsanitizer Dengan Penambahan Essential Oil Daun Jeruk Nipis M Arman; D Darnengsih; M Munira; M Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.004 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v7i1.1193

Abstract

Inti SariAsap cair merupakan bahan baku alternatif pembuatan biohandsanitizer karena kandungan utamanya dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertunjuan mengetahui apakah asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku biohandsanitizerad, mengetahui daya hambat asap cair terhadap pertumbuhan bakteri dengan esensial oil dari bahan daun jeruk nipis. Metode yang digunakan yaitu proses produksi asap cair dengan cara pirolisis. Asap cair grade 3 di destilasi menghasilkan asap cair grade 1 dan 2. Pembuatan biohandsanitizer dilakukan dengan mencampurkan asap cair grade 1 dengan esensial oil. Perbandingan asap cair dan esensial oil yang memenuhi persyaratan 80:20 dengan nilai pH 4,55. Analisa Angka Lempeng Total (ALT) jika pertumbuhan mikroba pada media biakan semua jenis sampel yaitu 1,0x101, sehingga bahan baku yang digunakan sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan mikroba sebagaimana tujuan dari penelitian ini. Standar handsanitizer yang memenuhi persyaratan berada pada kisaran  pH 4-10 (SNI 06-2588-1992) dan standar Angka Lempeng Total pada prodak handsanizer yaitu 1,0x103. Analisa GCMS, 31% kandungan dari asap cair adalah trans-caryophyllene merupakan senyawa organik efektif sebagai antibakterial. Abstract Liquid smoke is an alternative raw material for making biohandsanitizer because its main content can be used as an inhibitor of microbial growth. This study aims to determine whether liquid smoke can be used as a raw material for biohand sanitizers, to determine the inhibitory power of liquid smoke on bacterial growth with essential oil made from lime leaves. The method used is the process of producing liquid smoke by means of pyrolysis. Grade 3 liquid smoke is distilled to produce grade 1 and 2 liquid smoke. The biohandsanitizer is made by mixing grade 1 liquid smoke with essential oil. Comparison of liquid smoke and essential oil that meets the requirements of 80:20 with a pH value of 4.55. Analysis of Total Plate Number (ALT) if microbial growth in culture media for all types of samples is 1.0x101, so the raw materials used are very effective in inhibiting

Page 10 of 12 | Total Record : 120