cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 120 Documents
Synthesis and Characterization of Biodegradable Blend based on LDPE/cassava stem nanofiber cellulose L Lismeri; N Herdiana; D Kameswara; P S Anungputri; Y Darni; Azhar Azhar
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.704 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.732

Abstract

Conventional plastic becomes trend topic due to its long degradation time and needs attention related to environmental problem. One type of plastic that is difficult to be degraded is LDPE. Some of the efforts done is to synthesize plastics with organic material so that it becomes biodegradable plastic. Cellulose is an organic material that is abundant in nature and can be used as a filler. This research aims to synthesis the biodegradable plastic films composted by nanocellulose – LDPE. Mechanical (UTM), water resistance and degradation test has been done. The properties of the biodegradable blend still meet the commercial LDPE standart. Even though the biocomposite based on LDPE-nanofiber cellulose can not totally degradable but it is can be used as a solution to reduce the degradation time of a plastic waste.
Pengaruh Waktu dan Kecepatan Homogenisasi terhadap Emulsi Virgin Coconut Oil-Sari Jeruk dengan Emulsifier Gum Arab Lastri Wiyani; Andi Aladin; Zakir Sabara; M Mustafiah; Rahmawati Rahmawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.921 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.701

Abstract

Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan produk yang dibuat dengan mencampurkan VCO dan air dengan menggunakan emulsifier.  Pembuatan emulsi VCO yang stabil dan dapat diterima konsumen akan menguntungkan industri yang memproduksi VCO.  Telah dilakukan penelitian tentang  pengaruh waktu dan kecepatan homogenisasi terhadap sifat fisik dan kimia emulsi VCO-sari jeruk dengan menggunakan emulsifier gum arab. Emulsi dibuat dengan mencampurkan VCO dan sari jeruk  (9:1) dan emulsifier gum arab 0,75 persen. Proses homogenisasi dilakukan selama 2, 4 dan 6 menit dengan kecepatan 5000, 10000 dan 15000 rpm. Emulsi yang dihasilkan ditentukan stabilitas dan viskositasnya. Waktu terbaik yang menghasilkan produk stabil adalah 4 menit dan kecepatan homogenisasi 15000 rpm. Emulsi VCO yang dihasilkan mempunyai viskositas 52,5 cP dan stabil pada suhu ruang.
Uji Aktifitas Katalis NaOH/Ni/gamma Al2O3 pada Proses Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Alda Titania Dewanti; Muhammad Fitrah; Budi Setiawan; Andi Suryanto; Rismawati Rasyid
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.388 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.899

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif. Biodiesel dapat dibuat dari minyak sawit dan bahan baku lainnya. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh katalis (NaOH/Ni/γ-Al2O3) pada reaksi transesterfikasi minyak kelapa sawit terhadap persentase rendemen biodiesel, densitas, persentase etil ester, serta konversi asam lemak bebas dari produk biodiesel dari minyak kelapa sawit. Proses pembuatan biodiesel melalui transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan pereaksi etanol pada suhu 60oC dengan penambahan katalis NaOH/Ni/γ-Al2O3 . Setelah waktu reaksi yang ditentukan, produk biodiesel didiamkan selama 24 jam ini bertujuan agar terjadi pemisahan antara sisa etanol, dan gliserol. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, produk biodiesel terbaik pada penelitian ini adalah produk dengan persentase katalis 4% dan waktu reaksi 3 jam. Produk biodiesel ini, menghasilkan persentase rendemen sebesar 94,26% dan persentase etil ester sebesar 89,21% dan nilai konversi FFA sebesar 85,28%.
Pengaruh Suhu dan Waktu Reaksi Hidrogenasi Pembuatan Bahan Pelunak Kompon Karet dari Minyak Jarak La Ifa; Ruslan Kalla; Muhammad Fajar Rasyidin; Rezky Windisari Natsir
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.279 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.630

Abstract

Bahan pelunak karet salah satu bahan kimia yang ditambahkan saat pembuatan kompon karet. Bahan pelunak pada pembuatan kompon karet saat ini banyak digunakan berasal dari minyak bumi. Minyak Jarak mengandung ikatan rangkap dapat digunakan sebagai bahan pelunak. Ikatan rangkap dirubah menjadi ikatan tunggal dengan proses hidrogenasi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu reaksi hidrogenasi minyak jarak terhadap kualitas bahan pelunak serta untuk mengetahui pengaplikasian bahan pelunak terhadap kuat  tarik kompon karet.. Reaksi hidogenasi dipelajari pada suhu 40, 50, 60 dan 700C dan waktu reaksi selama 1,  3 dan 5 jam. Minyak jarak dimasukan kedalam reaktor labu leher tiga 500 mL yang dilengkapi dengan pengaduk magnetis. Kedalam minyak jarak ditambahkan metanol 2 M, ditambahkan hidrogen peroksida 0,6 M dan katalis CuSO4.5H2O sebanyak 1 gr. Minyak jarak terhidrogenasi kemudian dipindahkan kedalam corong pisah untuk dimurnikan secara dekantasi.  Lapisan atas sebagai produk disaring dan dianalisa. Minyak jarak terhidrogenasi dikarakterisasi sifat kimianya meliputi bilangan iod dan derajat hidrogenasi. Penentuan gugus fungsi dengan spektroskopi FTIR dan kuat tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik  pada suhu 40 oC dan waktu1 jam diperoleh bilangan iod 62,09% dan derajat hidrogenasi 30,62%. Aplikasi bahan pelunak terhadap kompon karet diperoleh kuat tarik 0.7404N/mm2
Kombinasi Bahan Koagulan Moringa Oleifera Dan Eichornia Crassipes Untuk Mereduksi BOD Dan COD Dalam Air Limbah Domestik Andi Haslinah; Andrie Andrie
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.573 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.749

Abstract

Diversifikasi pengolahan bahan koagulan alami menjadi sesuatu yang dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi bahan koagulan efektif dalam mereduksi BOD, COD dalam air limbah domestik. Penelitian ini merupakan experimental laboratory yang dilakukan di Laboratorium Traya Tirta Makassar. Penelitian ini diawali dengan pengambilan Moringa Oleifera dan Eichornia crassipes, pembuatan koagulan dari kedua bahan tersebut, lalu mengambil air limbah setelah itu mempersiapan alat pengaduk, kedua bahan koagulan dimasukkan dalam beaker glass kemudian larutan diaduk dengan alat jar test, setelah perlakuan filtrat dan endapan dipisahkan dengan kertas saring (membran filter) lalu dilakukan pengukuran BOD dan COD. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah nilai BOD tertinggi pada perlakuan Eichornia crassipes yaitu mencapai 47,651%, diikuti Moringa oleifera, kombinasi 1 serta berturut-turut mengalami penurunan terdapat pada kombinasi 2, kombinasi 5, kombinasi 3 dan kombinasi 6. Serta untuk COD yaitu menunjukkan bahwa jenis perlakuan pada Eichornia crassipes mengalami penurunan yang tertinggi sebesar 64,181% lalu Moringa oleifera, kombinasi 1 dan kombinasi 2, Serta berturut-turut penurunan terdapat pada kombinasi 5 dan 3. Kesimpulannya dari kombinasi antara Moringa Oleifera dan Eichornia crassipes yang terbaik mereduksi BOD dan COD yaitu kombinasi 1 (perbandingan 10 : 10).
Pengaruh Ukuran Partikel Bahan dan Waktu Penahanan Pada Pirolisis Lambat Limbah Tongkol Jagung Menjadi Bioarang Zakiyah Darajat; Munira Munira; Mimin Septiani; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.171 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.933

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dengan kandungannya tersebut, tongkol jagung sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi bioarang yang bisa digunakan sebagai zat aditif dalam pembuatan biobriket. Sebanyak 1 kg tongkol jagung dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan variasi ukuran yaitu kasar (−1/+112 inch), sedang (−38/+ 1 inch), dan halus (−14/+38inch). Pirolisis lambat dilakukan pada suhu 400 oC, dengan waktu penahanan 120 menit setelah suhu yang ditentukan tercapai. Biorang yang diperoleh ditimbang dan dianalisis proksimatnya, serta diuji nilai kalorinya. Metode yang sama dilakukan untuk 1 kg tongkol jagung berukuran sedang (−38 / + 1 inch) pada suhu 400 oC dengan waktu penahanan 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Ukuran bahan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah ukuran sedang (−38/+ 1 inch) dengan nilai kalor 6950 Cal / gram, dan waktu penahanan optimum yang digunakan pada proses pirolisis lambat limbah tongkol jagung adalah 150 menit dengan nilai kalor 7066 Cal / gram.
Produksi Biogas secara Anaerob dari Popok Bayi Bekas dan Limbah Organik Asrianti Chalik; Ruslan Kalla; N Nurjannah; M Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.545 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.698

Abstract

Biogas merupakan salah satu bioenergi alternatife yang dihasilkan dari fermentasi anaerob bahan organik yang berasal dari limbah. Limbah  rumah tangga termasuk limbah yang belum banyak dimanfaatkan dan berpotensi menjadi biogas. Pada penelitian ini dilakukan metode fermentasi anaerob dengan menggunakan substrat limbah organik dari kulit pisang dan sisa sayur kubis, popok bayi bekas dan kotoran sapi sebagai starter dibuat dalam tiga komposisi. Perbandingan limbah organik, popok bayi bekas  dan kotoran sapi pada Digester 1 yaitu, 4: 0: 6, pada Digester 2 yaitu 3: 1: 6 dan Digester 3 yaitu 2: 2: 6 dengan rasio C/N campuran substrat berturut-turut 17.17, 15.51 dan 13.85. Pengamatan fermentasi selama waktu retensi 21 hari, suhu didalam Digester relative  sama setiap hari yaitu  25-29 oC  pada pagi hari dan 31-34,5oC pada sore hari sehingga suhu digester sangat dipengaruhi suhu lingkungan. Hasil penelitian Digester 1 menghasilkan gas dengan tekanan optimal 1,0223 atm pada hari ke-10 dan gas tidak menyala.  Adanya substrat popok bayi bekas pada Digester 2 dan Digester 3 menjadi inhibitor pencernaan anaerobic sehingga tidak menghasilkan gas. Analisis dengan Gas Cromatografi  pada slurry biogas menunjukkan komposisi volatile fatty acid (VFA) sebagai substrat pembentukan gas metan pada Digester 1 mengandung asam asetat dan asam propionate, Digester 2 mengandung asam asetat dan asam butirat dan asam organik lain dan Digester 3 hanya mengandung asam organik lain
Integrasi Aspen Plus Dynamics dengan Matlab Simulink (Studi Kasus: Simulasi Proses Distilasi Propana-Isobutana) Zahrotul Azizah; Trisna Kumala Dhaniswara
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.906 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.989

Abstract

Sebagian besar proses kimia berkaitan erat dengan proses nonlinier sehingga masalah pengendalian menjadi tantangan bagi seorang engineer dan industri kimia itu sendiri. Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan antara Aspen Plus Dynamics dan Matlab Simulink sebagai upaya untuk menghilangkan teknik linierisasi sehingga proses yang bersifat nonlinier mampu dikendalikan secara maksimal. Metode yang digunakan adalah simulasi steady state menggunakan Aspen Plus pada proses distilasi dengan studi kasus pemisahan propana dan isobutana. Selanjutnya simulasi dynamic menggunakan Aspen Plus Dynamics. Proses yang telah dibangun di Aspen Plus Dynamics selanjutnya diintegrasikan dengan Matlab Simulink melalui blok AMSimulation. Hasil penelitian ini yaitu simulasi steady-state dan dynamics berhasil dijalankan. Aspen Plus Dynamics dan Matlab Simulink telah terintegrasi dan mampu secara bersama – sama dijalankan dalam satu waktu. Terdapat tiga controller yang terpasang yaitu refluk drum level control, top column pressure control, dan reboiler level control. Ketiga controller mampu mengendalikan proses dengan baik dibuktikan dengan proses dapat kembali ke setpoint.
Pemanfaatan Daun Ketapang Kering dan Kulit Kakao menjadi Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif Melani Ganing; Andi Suryanto; Zakir Sabara; M Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.547 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.757

Abstract

Briket dapat dibuat dari limbah organik baik secara konvensional maupun dengan proses pirolisis. Limbah daun ketapang kering merupakan limbah organik yang dapat diperoleh dalam jumlah banyak setiap harinya. Daun ketapang kering jika tidak dimanfaatkan maka akan mengalami penumpukan. Selain itu jika dibakar akan meningkatkan produksi CO2 yang dapat mengganggu pernapasan bagi manusia. Sama halnya dengan limbah kulit kakao, limbah kulit kakao merupakan limbah biomassa yang paling banyak dijumpai pada sektor perkebunan. Musim panen pada perkebunan kakao menghasilkan kulit kakao yang jumlahnya cukup banyak sehingga menjadi limbah padat. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui berapa komposisi campuran daun ketapang kering dan kulit kakao untuk menghasilkan briket yang berkualitas dan mengetahui pengaruh komposisi briket terhadap kualitas nyala. Bahan baku diarangkan dengan metode pirolisis menggunakan variabel suhu dan waktu yang tetap. Arang yang dihasilkan diayak dengan ukuran 60 mesh. Briket yang dibuat dengan memvariasikan komposis arang daun ketapang kering dan kulit kakao (0 : 100 (M1); 10: 90 (M2); 30: 70 (M3); 50: 50 (M4); 70: 30 (M5); 90:10 (M6); 100:0 (M7) %) dengan penambahan 10% perekat. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh komposisi campuran terbaik yaitu komposisi campuran 10:90 dimana komposisi campurannya yaitu 10 % Daun ketapang kering dan 90% kulit kakao. Nilai kalor yang dihasilkan yaitu 4871 kalori/gram, hasil ini belum sesuai standar baku mutu briket yaitu 5000 kalori/gram (SNI 01-6235-2000). Untuk uji nyala, komposisi bahan 50% Daun ketapang kering dan 50 % kulit kakao (50:50) merupakan briket yang paling lama waktu penyalaannya hingga menjadi abu yaitu 1 jam 33 menit 20 detik. Komposis dari masing-masing briket tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lama briket menyala hingga menjadi abu. Sedangkan jika dilihat dari asap yang dihasilkan, komposisi dengan penambahan jumlah arang daun ketapang kering yang menghasilkan asap lebih banyak dari briket arang kulit kakao.
Pengaruh Waktu Perendaman Terhadap Daya Awet Ikan Katombong Dalam Larutan Asap Cair Tongkol Jagung Grade 1 Hasil Pirolisis Andi Aladin; Takdir Syarif; D Darnengsih; Sabrianah Badaruddin; Nurafni Ridwan
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.153 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.1044

Abstract

Ikan katombong merupakan jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun sering harganya jatuh sehingga sering merugikan nelayan karena daya simpannya yang sangat terbatas. Perlu diusahakan metode pengawetan ikan yang aman, murah dan mudah dilakukan. Limbah tongkol jagung dengan kandungan kimia utama lignin dan selulosa memungkinkan diolah secara pirolisis menghasilkan asap cair yang mengandung senyawa asam, fenol, dan karbonil yang bersifat antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet ikan.  Pada penelitian ini dilakukan aplikasi asap cair grade 1 hasil pirolisis simulthan limbah biomassa tongkol jagung sebagai bahan pengawet ikan katombong. Dipelajari pengaruh waktu perendaman ikan di dalam larutan asap cair terhadap daya awet ikan yang dihasilkan. Dari hasil penelitian  disimpulkan bahwa: (1) Asap cair grade 1 dari bahan tongkol jagung terbebas dari zat benzopiren yang bersifat karsinogenik, (2) waktu optimum perendaman optimum ikan di dalam larutan 10% asap cair yaitu 15 menit dengan lama penyimpanan 3 hari. (3) Berdasarkan kondisi optimum tersebut memberikan kualitas ikan layak dikonsumsi, dengan aroma agak amis menuju amis (skala 2,5), tekstur agak lembek menuju lembek (skala 2,5) dan angka lempeng total bakteri sebesar 9,1 x 104memenuhi Standar Nasioanl Indonesia (SNI).

Page 9 of 12 | Total Record : 120