cover
Contact Name
Dewi Muliyati
Contact Email
dmuliyati@unj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
dmuliyati@unj.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika)
ISSN : 24610933     EISSN : 24611433     DOI : 10.2109/1
Core Subject : Science, Education,
The Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika (JPPPF) is dedicated to all physics education practitioners. The coverage of JPPPF includes: experimental research, action research, qualitative research, quantitative research, and development research (model, media, and learning evaluation) aimed to improving the quality and building innovation in Physics Education.
Arjuna Subject : -
Articles 319 Documents
Pengaruh Pendekatan Multi Representasi dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa SMA Laras Widianingtiyas; Siswoyo Siswoyo; Fauzi Bakri
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.433 KB) | DOI: 10.21009/1.01105

Abstract

AbstractThe aim of this research is to know the effect of multiple representations approach in teaching physics towards cognitive ability of senior high school students. Multiple representations have five advantages such 1) Accomodate the difference of intelligence capabilities, 2)Visualization of brain, 3) Help to construct other forms of representation, 4) Some of representations are useful for qualitative reasoning, and 5) Abstract mathematical representation is used to qualitative reasoning. The multiple representations which are used in this research are verbal representation, visual representation and mathematical representation. The research was carried out using a quasi-experimental methode with non-randomized control group pretest-posttest design. The sample was taken by purposive sampling technique. This research was conducted at SMAN 7 Bekasi with the subject of the research are studenst of X MIA 3 as the experimental class and the X MIA 1 as the control class. Data collection techniques were a multiple choice objective test to determine students’s cognitive abilities. The cognitive abilities that will be examinde according to Anderson taxonom. Based on the result of hypothesis test ( test - T ) with a significance level of 5 % and dk = 86 obtained tcount at 6.11 and ttable at 1.671, so that it can be seen that Ho is refused and H1 is accepted . It can be concluded that the multiple representation approach give a positive effect on students' cognitive abilities.Keywords: multiple representations approach, cognitive ability, Anderson taxonomyAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan multi representasi dalam pembelajaran fisika terhadap kemampuan kognitif siswa SMA. Pendekatan multirepresentasi memberikan 5 manfaat, yaitu 1) Mengakomodasi kemampuan intelegensi yang berbeda; 2) Visualisasi bagi otak; 3) Membantu mengkonstruksi bentuk lain dari representasi; 4) Beberapa representasi berguna untuk penalaran kualitatif; dan 5) Representasi matematik yang abstrak digunakan untuk penalaran kuantitatif . Multirepresentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah representasi verbal, representasi visual dan representasi matematis. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain nonrandomized control group pretestposttest. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Bekasi dengan subjek penelitian siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes objektif pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Adapun kemampuan kognitif yang akan diteliti menurut taksonomi Anderson. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji-T) dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 86 didapatkan nilai thitung sebesar 6,11 dan ttabel sebesar 1,671 sehingga dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan multi representasi memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa.Kata-kata kunci: Pendekatan Multirepresentasi, Kemampuan Kognitif, Taksonomi Anderson
Validitas Modul Pembelajaran Berbasis Guided Inquiry pada Materi Fluida di STKIP PGRI Sumatera Barat Silvi Trisnaa; Aidhia Rahmi
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 2 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.961 KB) | DOI: 10.21009/1.02102

Abstract

AbstractFundamental physics is one subjects for Physics Education’s Department in STKIP PGRI West Sumatra. For supporting the course and geting a good result it require the lecturer’s note like module. The developed a lecturer’s note is a module based guided inquiry that is expected to make students more active, creative and critical thinking as well as skilled in the discovery of the facts in Physics. Guided inquiry is a learning model which there are some activities that are scientific, students submit ideas before the topic studied, then investigate a phenomenon or phenomena. After that, the student explained that based on existing facts and compare them scientifically. This type of research is research and development using a Plomp’s model is passing through the stages: (1) the initial investigation (preliminary research), (2) design and realization (prototyping phase), and (3) testing and assessment (assessment phase). On the preliminary research, curriculum analysis will be doing, so students analysis, and analysis of the concept. On prototyping phase the module for the Physics at the fluid is designed. Next, we get the formative evaluation that includes self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one and small group). We get the validity at this stage. The research data was obtained through the validation module sheet, which then produces a valid module.Keywords: validity, modules, guided inquiry, fundamental physics, fluid AbstrakFisika Dasar merupakan salah satu mata kuliah Program Studi PendidikanFisika di STKIP PGRI Sumatera Barat. Untuk mendukung perkuliahan dan mendapatkan hasil belajar yang bagus maka dibutuhkan bahan ajar berupa modul. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan modul yang berbasis guided inquiry yang diharapkan mampu membuat mahasiswa lebih aktif, kreatif, dan berfikir secara kritis serta terampil dalam penemuan fakta-fakta dalam Fisika Dasar. Guided inquiry adalah model pembelajaran yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang bersifat ilmiah, mahasiswa menyampaikan ide-ide sebelum topik tersebut dipelajari, kemudian menyelidiki sebuah gejala atau fenomena. Setelah itu, mahasiswa menjelaskan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan membandingkannya secara saintifik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development) menggunakan model Plomp yaitu yang melewati tahapan: (1) investigasi awal (preliminary research), (2) perancangan dan realisasi (prototyping phase), dan (3) ujicoba dan penilaian (assessment phase). Pada tahap preliminary research dilakukan analisis kurikulum, analisis mahasiswa, dan analisis konsep. Pada tahap prototyping phase dilakukan perancangan modul untuk mata kuliah Fisika Dasar pada materi fluida. Setelah itu dilakukan langkah formative evaluation yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one, dan small group). Pada tahap ini dilakukan validitas. Data penelitian ini diperoleh melalui lembar validasi modul, yang kemudian menghasilkan modul yang valid.Kata-kata kunci: validitas, modul, guided inquiry, fisika dasar, fluida
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Koperatif Tipe Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Fisika Kelas X: Penelitian Tindakan Kelas Septian Efendi; Irwan Koto
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.452 KB) | DOI: 10.21009/1.01106

Abstract

AbstractThis paper addresses how to plan and implement the Group Investigation (GI) in an attempt to enhance the efectiveness of physics learning. It reports research with 30 Year-10 high school students studying temperature and heat transfer, during which the researchers employed a participatory action research approach. The research tools used to achieve the research aim were the written test, observations of teacher and student activities. To assess the students’ performance, a written test was administered following the validity and realibility of item test. Of 24 items was tried out, 18 items were valid with Cronbach Alpha reliabilities > 0.70. The teacher roles in learning activities were evaluated by using the classroom observation protocols conducted by three observers with ICC coefficient varrying above 0.71 to below 0.54. The results suggest that the GI instructional strategy can contribute positively to the efectiveness of physics learning (1) in terms of students’ performance on the test, and (2) by adaptating stage 1 (identifying the topics) and stage 2 (planning the investigation).Keywords: Group investigation, the efectivenss of physics learning.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran fisika di kelas Xd SMA Negeri 6 Kota Bengkulu melalui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran koperatif tipe investigasi kelompok. (GI) yang melibatkan 30 siswa dan tiga pengamat. Penelitian tindakan partisipatori dilaksanakan dengan indikator efektifitas pembelajaran adalah daya serap dan ketuntasan belajar. Instrumen penelitian terdiri dari tes hasil belajar serta lembar observasiguru dan siswa. Melalui analisis butir tes, 18 butir tes diketahui valid dengan koefisien Alpha Cronbach >0,70. Lembar observasi guru dan siswa digunakan untuk menentukan efektivitas pembelajaran dengan koefisien ICC antar tiga pengamat (0,54) siklus I dan koefisien ICC (0,71) siklus II. Validasi internal dilakukan melalui Triangulasi. Simpulan menunjukkan bahwa model pembelajaran GI dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran fisika: (1) ditinjau daya serap dan ketuntasan belajar; dan (2) melalui modifikasi model pembelajaran koperatif tipe GI pada tahap menetapkan topik permasalahan (Tahap-1) dan merencanakan penyelidikan (Tahap-2).Kata-kata kunci: Investigasi kelompok, Efektivitas pembelajaran fisika.
Pengembangan Modul Berbasis Discovery-Inquiry untuk Fisika SMA Kelas XII Semester 2 Upik Rahma Fitri; Desnita Desnita; Erfan Handoko
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.963 KB) | DOI: 10.21009/1.01107

Abstract

AbstractResearch aimed at developing the Discovery Inquiry-based module for high school physics class XII second half of this is a study that is based on that of high school students has not yet fully meet the needs of adequate facilities. The method used is a method of research and development. In the implementation of the study outlines the development of research carried out in two stages: Theoretical and Empirical. The result of this research is a module that has been developed and can be used by high school students or equivalent that will conduct independent study about the physics of atomic nuclei and radioactivity. From the results of the validation test results were obtained expert grouped into three, namely the assessment of media experts at 81%, 83.6% material experts, and validation of professional teachers with the results of 90%. Implementation of modules in SMAN 9 Jakarta indicate that the module has been able to boost the students' cognitive value with an increase of 10.23 points. Based on the results of this study concluded that, modules developed that is based Discovery Inquiry has met the criteria so that modules can be used in self-learning.Keywords: Learning, Modules, Development, Discovery InquiryAbstrakPenelitian yang bertujuan mengembangkan Modul berbasis Discovery Inquiry untuk fisika SMA kelas XII semester 2 ini merupakan penelitian yang didasarkan bahwa siswa SMA belum sepenuhnya mendapat fasilitas pemenuhan kebutuhan yang mencukupi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (Research and Development). Dalam pelaksanaan penelitian secara garis besar penelitian pengembangan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Teoritik dan Empiris. Hasil penelitian ini adalah sebuah modul yang sudah dikembangkan dan dapat digunakan oleh siswa SMA atau sederajat yang akan melakukan pembelajaran fisika secara mandiri tentang inti atom dan radioaktivitas. Dari hasil uji validasi ahli didapatkan hasil yang dikelompokan menjadi 3 yaitu penilaian dari ahli media sebesar 81%, ahli materi sebesar 83,6%, dan validasi guru profesional dengan hasil 90%. Implementasi modul di SMAN 9 Jakarta menunjukkan bahwa modul telah mampu menigkatkan nilai kognitif siswa dengan peningkatan sebesar 10,23 point. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, modul yang dikembangkan yaitu berbasis Discovery Inquiry telah memenuhi kriteria modul sehingga dapat digunakan pada pembelajaran mandiri.Kata-kata kunci: Pembelajaran, Modul, Pengembangan, Discovery Inquiry
Implementasi Metode Saintifik Menggunakan Setting Argumentasi pada Mata Kuliah Mekanika untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Calon Guru Fisika Yusiran Yusiran; Siswanto Siswanto
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 2 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.894 KB) | DOI: 10.21009/1.02103

Abstract

AbstractThe study was conducted to get an information about the increase of cognitive ability of preservice physics teacher in the mechanics concept that implement the scientific method using argumentation setting. The cognitive abilities were measured include of remember (C1), understand (C2), apply (C3), analyze (C4), and evaluate (C5). This study was conducted by pre-experiment method with the one group pretest-posttest design. The subject were all of the preservice physic teacher student at third semester, is taking courses in mechanics, on one of the college in Bima district. Test with scoring rubric used to measure the cognitive ability. The results showed that the implementation of the scientific method using argumentation setting can improve the cognitive abilities of students with high criteria. The results of improvements to every aspect of cognitive abilities: remember, understand, apply, analyze, and evaluate are also included in the high criteria.Keywords: scientific method, setting argumentation, cognitive ability AbstrakTelah dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran peningkatan kemampuan kognitif mahasiswa calon guru fisika pada mata kuliah mekanika yang proses pembelajarannya mengimplementasikan metode saintifik menggunakan setting argumentasi. Kemampuan kognitif yang diukur, yaitu kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group Pretest-posttest. Subjek penelitiannya yaitu mahasiswa calon guru fisika semester III pada salah satu perguruan tinggi swasta di kabupaten Bima yang mengambil mata kuliah mekanika. Instrumen yang digunakan yaitu tes berbentuk essay yang menggunakan rubrik penilaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi metode saintifik menggunakan setting argumentasi dapat meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa dengan kriteria peningkatan yang tinggi. Hasil peningkatan untuk setiap aspek kemampuan kognitif yaitu kemampuan mengingat, kemampuan memahami, kemampuan menerapkan, kemampuan menganalisis, dan kemampuan mengevaluasi juga termasuk dalam kriteria peningkatan yang tinggi.Kata-kata kunci: metode saintifik, setting argumentasi, kemampuan kognitif
Rancang Bangun Virtual Laboratory Pemuaian untuk SMP Novi Nurhayati; Ijang Rohman
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.554 KB) | DOI: 10.21009/1.01108

Abstract

AbstractThis paper describes the development of Virtual Laboratory for simulation lab expansion (VLExpansion) at Junior High School (SMP). The reason of building VL- Expansion is the demands science teaching in the schools which are able to construct mastery of concepts and critical thinking skills within an effective and an efficient. Based on the preliminary studies in several junior high school in Bandung found that: 1) the number of tools to support theexpansion practicum available in laboratories is still limited, 2) practical implementation of such material is infrequency performed, while the practical implementation can build mastery of concepts and critical thinking skills. On the other hand, schools (SMP) have a lots of the computer lab facilities. Nevertheless, in fact it was never done for the science lab. The development steps were conducted, there were: 1) analysis of the concept and indicators ofcritical thinking skills, 2) analysis of the working principle Muschenbroek, 3) extracting the fundamental concepts and phenomena of expansion for various metals, 4) design prototypes VL- Expansion. Thus, the results of the test to the teachers revealed that the VL-Expansion is feasible to be used to construct mastery of concepts and critical thinking skills junior high school students.Keywords: design, virtual laboratory, expansionAbstrakMakalah ini memaparkan pengembangan Virtual Laboratory untuk simulasi praktikum pemuaian (VL-Pemuaian) di Sekolah Menengah Pertama (SMP). VL-Pemuaian dibangun karena kebutuhan dalam pembelajaran IPA di sekolah yang mampu membangun penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis yang efektif dan efisien. Berdasarkan studi pendahuluan di beberapa SMP di kota Bandung diperoleh bahwa: 1) jumlah alat untuk mendukung praktikum pemuaian yang tersedia di laboratorium masih terbatas, 2) pelaksanaan praktikum untuk materi tersebut jarang dilakukan, sedangkan pelaksanaan praktikum dapat membangun penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis. Di sisi lain, sekolah-sekolah (SMP) sudah banyak yang memiliki fasilitas laboratorium komputer. Namun kenyataannya tidak pernah dilakukan untuk praktikum IPA. Langkah pengembangan yang dilakukan meliputi: 1) analisis konsep dan indikator keterampilan berpikir kritis, 2) analisis prinsip kerja Muschenbroek, 3) penggalian konsep dasar dan fenomena pemuaian untuk berbagai logam, 4) rancang bangun prototipe VL-Pemuaian. Dari hasil uji coba pada guru diperolah hasil bahwa VL-Pemuaian ini layak untuk digunakan untuk membangun penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMP.Kata-kata kunci: rancang bangun, virtual laboratory, pemuaian
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Dinamika Gerak Partikel Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Project Based Learning Vina Serevina; Dewi Muliyati
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.444 KB) | DOI: 10.21009/1.01109

Abstract

AbstractThis study aims to determine improving student learning outcomes in learning physics by applying the Project Based Learning Model with Planning phases (planning), Creating (creation or implementation), and processing. The object of this research is the students of class X MIPA 3 SMA Negeri 68 Jakarta with 37 students. The research method used is Classroom Action Research with Model Chemish & Mc.Taggart which are the phases: planning (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting), in collaboration with the teacher of the class. The study was conducted by two cycles, the first cycle consisted of two meetings, in the second cycle two meetings, too. Data collection been done from the results of Physics of student learning, interviews and field notes. The results of this research with the achievements in materials physics of Dynamics Motion Particle, respectively in the first cycle: Average of Affective score: Scientific Attitude and motivation of students is not optimal, Average of Cognitive score of Students: 43.7 and Average of Psychomotor score of student: 45.3. Results in cycle 1 is still below The Minimum Criteria Score for completeness (KKM) in Physics of SMAN 68 Jakarta = 75. In Cycle II: Average Affective score of students: Attitudes Scientific is high score with the student response was quick and student motivation was optimal with high residual enthusiasm, Average Cognitive score of student: 84.5 and Average Psychomotor score of students: 83.5. The result of this research showed that by applying the Project Based Learning Model can improve student learning outcomes (affective, cognitive and Psychomotor).Keywords: Project Based Learning Model, Result Study of Physics.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dengan tahapan Planning (perencanaan), Creating (mencipta atau implementasi), dan Processing (pengolahan). Objek penelitian adalah siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 68 Jakarta sebanyak 37 siswa. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan kelas Model Kemis & Mc.Taggart dngan tahap: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), yang berkolaborasi dengan guru pengajar di kelas. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, pada siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan, pada siklus kedua dua kali pertemuan. Metode pengumpulan data dengan hasil belajar siswa, wawancara dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini dengan capaian pada materi Fisika Dinamika Gerak Partikel, secara berturut-turut pada siklus I: Nilai Afektif Rata-rata: Sikap Ilmiah dan Motivasi siswa belum optimal, Nilai Kognitif Siswa rata-rata: 43.7 dan Nilai Naskah diterbitkan: 30 Juni 2015 DOI: doi.org/10.21009/1.01109 JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Volume 1 Nomor 1, Juni 2015p-ISSN: 2461-0933 | e-ISSN: 2461-1433 Halaman 62 e-Jurnal: http://jpppf.fisika-unj.ac.id Psikomotor siswa rata-rata: 45,3. Hasil pada siklus 1 masih di bawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Fisika SMAN 68 Jakarta = 75. Pada Siklus II: Nilai Afektif Rata-rata: Sikap Ilmiah yang tinggi dengan respon yang siswa cepat dan Motivasi siswa sudah optimal dengan antusiasme sisa yang tinggi, Nilai Kognitif Siswa rata-rata Hasil Test: 84.5 dan Nilai Psikomotor siswa rata-rata: 83.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa (aspek afektif, kognitif dan Psikomotornya).Kata-kata kunci : Model pembelajaran Project Based Learning, Hasil Belajar Fisika.
Desain Didaktis Pembelajaran Konsep Energi dan Energi Kinetik Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa pada Sekolah Menengah Atas Heni Rusnayati; Rahellia Stefani; Agus Fanny Chandra Wijaya
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.678 KB) | DOI: 10.21009/1.01110

Abstract

AbstractPhysics is one of the subjects that is often considered difficult by students, whereas Hewitt (2006) stated that physics is a foundation of science which studies nature’s orderliness. If student’s learning obstacles continue to come up, then their potential on physics concepts couldn’t be optimally developed. This research is conducted to observe student’s learning obstacles towards physics concept, especially on energy and kinetic energy concept, and to build a didactical design of learning which is capable to minimize stated learning obstacles. This is a qualitative descriptive research based on Didactical Design Research (DDR). Learning obstacle observed on this research is associated with epistemological obstacle. Didactical design implementation has been applied on the research subject, second grade high school students, and resulted a revision of initial design which can be used as an alternative to learn energy and kinetic energy concepts. Almost all of the student’s learning obstacles’s percentage has been decreased after initial didactical design implementation. Some of the learning obstacles have been resolved while another still happens with a lower percentage. Thus, the remaining obstacles are the focus of the didactical design revision development.Keywords: Didactical Design ResearchAbstrakFisika merupakan salah satu mata pelajaran yang seringkali dianggap sulit oleh siswa. Sementara menurut Hewitt (2006) fisika adalah fondasi dari ilmu sains yang mempelajari keteraturan alam. Apabila kesulitan yang dialami siswa terus muncul, potensi dalam diri siswa pada konsep-konsep fisika menjadi tidak dapat berkembang secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menggali kesulitan belajar yang dimiliki siswa terkait konsep fisika, khususnya pada konsep energi dan energi kinetik, beserta dengan desain didaktis pembelajaran yang dapat meminimalisir temuan kesulitan belajar siswa terkait konsep tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang pelaksanaannya mengacu pada Didactical Design Research (DDR). Kesulitan belajar yang digali dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar terkait dengan epistemological obstacle. Implementasi desain didaktis berdasarkan temuan kesulitan belajar telah dilakukan pada subjek penelitian siswa SMA kelas XI dan menghasilkan desain didaktis revisi yang dapat menjadi alternatif pembelajaran konsep energi dan energi kinetik. Hampir seluruh tipe kesulitan belajar yang dimiliki siswa telah mengalami penurunan persentase melalui implementasi desain didaktis awal yang dibuat berdasarkan kesulitan belajar siswa. Beberapa kesulitan belajar telah mampu teratasi seluruhnya, dan beberapa kesulitan lainnya telah masih muncul dengan persentase kesulitan yang lebih rendah. Kesulitan belajar yang masih muncul ini dijadikan fokus dalam pembuatan desain didaktis revisi.Kata-kata kunci: Penelitian Desain Didakstis
Pemahaman Mahasiswa Tentang Efek Fotolistrik Siswoyo Siswoyo
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.519 KB) | DOI: 10.21009/1.01111

Abstract

AbstractThis study describes the student's understanding of the photoelectric effect theoretically and empirically by using PhET Interactive Simulation. Survey techniques was conduct to obtain data on students' understanding of the photoelectric effect on students of Department of Physics, State UNJ class of 2012. Data were taken while students were following the lecture for 30 minutes, the number of respondents were 75 students. Research instrument consist of several questions related to the understanding of the photoelectric effect, such as, the definition of the photoelectric effect, the use of PhET Integrative Simulation on the topic of the photoelectric effect, the relationship between light intensity, frequency or wavelength, and the potential difference, analyzing, reading and drawing graphs relationship between the light intensity, frequency or wavelength and the potential difference. Data were analyzed qualitatively and quantitatively. The results showed that the students' understanding of the photoelectric effect is still low, especially when associated with the use of interactive simulations PhET.Keywords: Comprehension, Photoelectric Effect, PhET Interactive SimulationAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi pemahaman mahasiswa tentang efek fotolistrik dan mengkajinya secara teoritis maupun empiris dengan menggunakan PhET Interactive Simulation. Untuk memperoleh data tentang pemahaman mahasiswa tentang efek fotolistrik digunakan teknik survey pada mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UNJ angkatan 2012. Data diambil pada saat mahasiswa masing-masing angkatan sedang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan waktu 30 menit, dengan jumlah responden sebanyak 75 mahasiswa. Intrumen penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pemahaman tentang efek fotolistrik, antara lain definisi efek fotolistrik, penggunaan Simulasi Interatif PhET pada topik efek fotolistrik, hubungan antara intensitas cahaya, frekuensi atau panjang gelombang, dan beda potensial, menganalisis, membaca dan menggambar grafik hubungan antara intensitas cahaya, frekuensi atau panjang gelombang dan beda potensial. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang efek fotolistrik masih rendah, terutama bila dikaitkan dengan penggunaan simulasi interaktif PhET.Kata-kata kunci: Pemahaman, Efek Fotolistrik, PhET Interactive Simulation
Diagnosis Kesulitan Belajar Mahasiswa Dalam Memahami Konsep Momentum Saeful Karim; Duden Saepuzaman; S. P. Sriyansyah
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.434 KB) | DOI: 10.21009/1.01112

Abstract

AbstractThis descriptive study was motivated by the achievement of students' understanding of the concept of momentum that was still not as expected. The purpose of this study was to determine students’ conceptual understanding and reveal students’ learning difficulties on the concept of momentum in order to plan appropriate learning program. The research subject was 41 students who attend introductory physics course at LPTK in West Java. Data collection tool in the form of multiple-choice diagnostic tests, Momentum Conceptual Survey. Based on the results of diagnostic tests, students had difficulties as follows. First, students found it difficult to apply the concept of momentum in various physics context, especially new physics context that stated qualitatively. Second, students considered the concept of momentum is equal to the concept of energy, namely as a scalar quantity. Third, they found it difficult to apply conservation law of linear momentum in new physics context. Students were too focused on the velocity in solving momentum problems. Fourth, there was fallacy related to the applicability of the conservation law of momentum for objects, not only for the system. Fifth, students were unable to describe momentum, and impulse that expressed in vector representation.Keywords: diagnosis of learning difficulties, the concept of momentumAbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pencapaian penguasaan konsep momentum mahasiswa yang masih belum sesuai harapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa dan mengungkap kesulitan yang dialami mahasiswa pada konsep momentum dalam rangka merencanakan program pembelajaran yang tepat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan sampel sebanyak 41 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Fisika Dasar pada salah satu LPTK di Jawa Barat. Alat pengumpul data berupa tes diagnostik Momentum Conceptual Survey yang berbentuk pillihan ganda. Berdasarkan hasil tes diagnostik, diketahui bahwa mahasiswa mengalami kesulitan sebagai berikut. Pertama, mahasiswa kesulitan dalam menerapkan konsep momentum dalam berbagai situasi fisika, terutama situasi fisika baru atau yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Mahasiswa masih sering menyelesaikan persoalan momentum yang dinyatakan secara deskriptif, tidak dalam bentuk angka, tanpa menggunakan prinsip Fisika yang telah dipelajari. Kedua, mahasiswa memandang konsep momentum sama dengan konsep energi, yaitu sebagai besaran skalar. Ketiga, mahasiswa kesulitan menerapkan hukum kekealan momentum dalam situasi fisika baru, terutama dalam konteks soal yang memiliki massayang berubah. Mahasiswa terlalu fokus pada aspek kecepatan dalam penyelesaian persoalan momentum. Keempat, adanya kekeliruan berpikir terkait keberlakuan hukum kekekalan momentum untuk benda, bukan hanya untuk sistem. Kelima, mahasiswa kesulitan dalam mendeskripsikan momentum, perubahan momentum, dan impuls yang dinyatakan dalam representasi vektor.Kata-kata kunci: diagnosis kesulitan, konsep momentum

Page 2 of 32 | Total Record : 319


Filter by Year

2015 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2025): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 11 Issue Vol. 11 No. 1 (2025): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 11 Issue Vol 10 No 1 (2024): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 10 Issue 1, Vol. 10 No. 2 (2024): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 10 Issue Vol 9 No 2 (2023): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 9 Issue 2, D Vol 9 No 1 (2023): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 9 Issue 1, J Vol 8 No 2 (2022): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 8 Issue 2, D Vol 8 No 1 (2022): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 8 Issue 1, J Vol 7 No 2 (2021): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 7 Issue 2, D Vol 7 No 1 (2021): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 7 Issue 1, J Vol 6 No 2 (2020): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 6 Issue 2, D Vol 6 No 1 (2020): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 6 Issue 1, J Vol 5 No 2 (2019): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 5 Issue 2, D Vol 5 No 1 (2019): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 5 Issue 1, J Vol 4 No 2 (2018): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 4 Issue 2, D Vol 4 No 1 (2018): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 4 Issue 1, J Vol 3 No 2 (2017): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 3 Nomor 2, Des Vol 3 No 1 (2017): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 3 Nomor 1, Jun Vol 2 No 2 (2016): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 2 Nomor 2, Des Vol 2 No 1 (2016): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 2 Nomor 1, Jun Vol 1 No 2 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 2, Des Vol 1 No 1 (2015): JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Volume 1 Nomor 1, Jun More Issue