cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri)
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23560843     EISSN : 25799142     DOI : -
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) merupakan jurnal ilmiah yang bersifat peer-reviewed dan open access yang dikelola oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University. JRSI berisi artikel ilmiah yang diangkat dari hasil penelitian, gagasan konseptual, aplikasi teori, serta kajian analitis di bidang rekayasa sistem dan industri dalam keilmuan Teknik Industri dan Sistem Informasi. Mulai tahun 2017 JRSI diterbitkan enam bulanan, yaitu bulan Juni dan Desember dalam bentuk online dengan e-ISSN 2579-9142, setelah sebelumnya mulai tahun 2014 terbit dalam bentuk cetak tiga bulanan dengan p-ISSN 2356-0843.
Arjuna Subject : -
Articles 559 Documents
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM Setyaningsih, Rini; Darmawan, Irfan; Rahmad, Basuki
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 04 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.973 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v2i04.47

Abstract

Perkembangan bisnis yang disertai dengan adanya teknologi informasi merupakan suatu hal penting bagi perusahaan untuk membuka peluang bisnis yang baru. PQR merupakan salah satu situs yang bergerak pada peluang bisnis E-Commerce, PQR berada dibawah kepemilikan PT. XYZ. Sesuai dengan motto PQR yaitu memberikan layanan E-Commerce dengan menawarkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam berbelanja produk-produk yang dijual secara elektronik. PQR memiliki aktivitas front-end dan back-end yang mendukung berjalannya suatu E-Commerce. Salah satu aktivitas back-end yang membantu menghasilkan pendapatan terbesar PQR adalah payment. Payment merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai pada saat customer melakukan pembayaran sampai hasil pembayaran tersebut diterima oleh PQR dan pengiriman pembayaran produk kepada merchant (settlement). Untuk meningkatkan pelayanan payment terhadap customer, PQR mengembangkan sistem payment sebagai pendukung utama proses bisnis, serta membidik peluang sumber pendapatan baru bagi PQR. Sebelum melakukan pengembangan sistem payment yang tepat, perlu dilakukan perencanaan dan perancangan enterprise architecture. Enterprise architecture merupakan kegiatan perancangan arsitektur untuk mendukung proses bisnis PQR dengan memanfaatkan pengorganisasian berbagai arsitektur. Kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan perancangan enterprise architecture pada penelitian ini adalah TOGAF ADM, dengan fokus perancangan pada fase persiapan, arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur informasi, dan arsitektur teknologi.
USULAN PERBAIKAN ALOKASI PENYIMPANAN BARANG DENGAN METODE CLASS BASED STORAGE PADA GUDANG BAHAN BAKU 1 PT SMA Sujana, Andika Prayoga; Damayanti, Dida Diah; Astuti, Murni Dwi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.569 KB)

Abstract

PT SMA Pegangsaan adalah objek penelitian yang mana memproduksi lima jenis sepeda motor. Gudang bahan baku 1 mengimplementasikan aturan class based dedicated storage, di mana barang dikelompokkan menurut transporter ID dan jenis barang di gudang menempati satu lokasi, dan lokasi tidak dapat digunakan oleh barang lain meskipun lokasi kosong. Karena kelebihan persediaan, kebijakan ini tidak dapat diterapkan disebabkan banyaknya barang yang disimpan di luar blok penyimpanan, sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas gudang, terutama aktivitas mengambil yang memiliki waktu yang lebih lama, yaitu 537 detik dari total waktu 1.071 detik. Namun, durasi aktivitas mengambil tidak hanya disebabkan oleh kelebihan kapasitas, tetapi juga karena operator sulit untuk menemukan barang-barang dengan tidak adanya label yang menunjukkan lokasi barang di gudang dan adanya kesulitan ketika operator memilih barang dari area penyimpanan. Oleh karena itu, perlu dilakuakn perbaikan alokasi penyimpanan barang di gudang. Alokasi barang dimulai dengan klasifikasi barang di gudang dengan menggunakan FSN Analisis berdasarkan transporter ID, dan kemudian dirancang slot sesuai dengan media penyimpanan yang digunakan untuk setiap SKU (Stock Keeping Unit). Item dengan kategori Transporter ID Fast Moving memiliki prioritas yang lebih tinggi untuk menjadi mendapatkan tempat lebih dekat pintu masuk dan keluar jalur, sehingga perlu dilakukan perhitungan jarak di setiap tempat penyimpanan dengan menggunakan rectilinear distance. Setelah menghitung, dapatkan persentase pengurangan jarak 25,33% untuk area floor stack lantai 1 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 71,90%, pengurangan jarak 16,28% untuk area rak lantai 1 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 70,53%, pengurangan jarak 8,17% untuk area floor stack lantai 2 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 67,61%, dan pengurangan jarak 58,83 untuk daerah rak lantai 2 sedangkan persentase area yang digunakan adalah 100 %.
Pembobotan Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bidang Peminatan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Telkom Febryanti, Ayu Cahyani; Darmawan, Irfan; Andreswari, Rachmadita
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.823 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.272

Abstract

Dalam perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan bidang peminatan pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Telkom menggunakan metode simple additive weighting (SAW), kriteria pengambil keputusan yang digunakan adalah nilai mata kuliah dan potensi kecenderungan. Untuk mendapatkan nilai bobot setiap kriteria digunakan matriks perbandingan berpasangan dari metode analytic hierarchy process (AHP). Matriks ini menerapkan penilaian subjektif dengan batasan rasio konsistensi sebesar 10%, dimana jika nilai konsistensi yang didapat kurang dari sama dengan 10% maka penilaian subjektif peneliti dapat diterima, jika nilai konsistensi yang didapat lebih dari 10% maka perlu dilakukan peninjauan ulang pada matriks. Dengan menggunakan tabel indeks Saaty pembobotan setiap kriteria dilakukan dan didapatkan nilai konsistensi dibawah 10%, dengan ini bobot berdasarkan penilaian subjektif peneliti dapat diterima dan digunakan pada perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan bidang peminatan pada Program Studi Sistem Informasi.
PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE UNTUK MENYUSUN RPJMD KABUPATEN BANDUNG DENGAN MEMENUHI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI DAN ISO 9001:2008 KLAUSUL 7.3 BERDASARKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT Novalino, Novalino; Widaningrum, Sri; Aisha, Atya Nur
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 01 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.253 KB)

Abstract

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan salah satu rencana pembangunan pemerintah yang dibuat untuk perencanaan selama lima tahun. Badan teknis pemerintahan yang bertanggung jawab membuat rencana pembangunan termasuk RPJMD adalah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pemerintah telah memiliki kebijakan yang mengatur mengenai tahapan-tahapan untuk menyusun perencanaan pembangunan, termasuk RPJMD yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri merupakan panduan umum dalam menyusun perencanaan pembangunan untuk seluruh daerah, salah satunya adalah Kabupaten Bandung. Dalam hal ini, Kabupaten Bandung memiliki beberapa masalah untuk menyusun RPJMD, yaitu tidak adanya pedoman teknis dan ketidakmerataan pekerjaan antar pegawai dalam merancang RPJMD. Hal ini berdampak dengan terjadinya revisi RPJMD Kabupaten Bandung pada periode 2011-2015 pada tahun 2013. Pada penelitian ini akan dibuat Standard Operating Procedure (SOP) dalam menyusun RPJMD Kabupaten Bandung yang memenuhi requirement Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 berdasarkan metode Business Process Improvement (BPI) untuk meminimasi dan mengeliminasi masalah yang terjadi. Selain Peraturan Menteri Dalam Negeri, SOP yang dibuat memenuhi requirement ISO 9001:2008 Klausul 7.3. Peran ISO 9001:2008 Klausul 7.3 dalam menyusun RPJMD adalah memastikan bahwa output yang dihasilkan dalam sebuah perancangan dapat sesuai dengan input requirement dan stakeholders requirement. Metode BPI digunakan untuk memperbaiki bisnis proses yang akan menjadi urutan proses dalam SOP dengan dilakukan analisis aktivitas dan analisis streamlining. Penelitian ini menghasilkan model konseptual untuk memperbaiki proses bisnis penyusunan RPJMD.
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI PROSES CHAMFER PART STOPPER VALVE PADA MESIN BENCH LATHE SD-32A DI PT DHARMA PRECISION PARTS Fauzan, Mohamad Ilham; Rachmat, Haris; Anugraha, Rino Andias
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 01 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.7 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i01.36

Abstract

Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong perusahaan manufaktur untuk dapat menerapkan teknologi ke dalam proses produksinya, salah satu teknologi tersebut yaitu otomasi. Penggunaan teknologi otomasi di sebuah perusahaan terutama perusahaan manufaktur dapat meningkatkan produktivitas. PT Dharma Precision Parts merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang permesinan dan memproduksi ribuan unit part yang terdiri atas berbagai macam setiap harinya. Salah satu produknya yaitu stopper valve. Permasalahan yang muncul dalam produksi stopper valve, yaitu proses pengerjaannya yang masih semiotomatis, yakni masih tingginya tingkat keterlibatan operator dalam proses produksi dan juga ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi target produksi. Perancangan sistem otomasi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai pengendali utama dalam proses dan teknologi pneumatik sebagai penggerak dilakukan agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan dapat diterapkan pada proses chamfering part stopper valve.  Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, perancangan sistem otomatisasi proses chamfering stopper valve pada mesin Bench Lathe SD-32A pada PT Dharma Precision Parts telah selesai dilakukan dan waktu proses baru untuk proses chamfer yaitu sekitar 5 detik/part. Dengan menggunakan sistem otomasi pada proses produksi part stopper valve ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja sehingga dapat memberikan dampak positif kepada perusahaan.
Studi Kelayakan Bisnis Konten Kreatif Di Kota Bandung (Studi Kasus: PT. Akses Nusa Karya Infratek) Komariah, Siti Hajar; Hidayat, Dicky
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.039 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.252

Abstract

Pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia dari tahun 2006 hingga 2009 tercatat 2,9 % per tahun dengan rata-rata pertumbuhan industri kreatif di Indonesia sebesar 6,5 % padahal rata-rata negara di ASEAN hanya 5 % (Pusat data Republika, 20 Januari 2012). Kota Bandung, sebagai tempat lahir dan tumbuhnya PT ANK Infratek, bahkan terpilih dalam 5 besar kota kreatif se-Asia. Hal tersebut berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu media di Singapura yakni Channel News Asia pada Desember 2011 lalu. (Detik Bandung, Februari 2012). Industri kreatif di Indonesia cukup signifikan berkontribusi pada PDB negara. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2. Sementara itu indikator pertumbuhan ekonomi kreatif dapat dilihat pada Tabel. Bahkan pada tahun 2014, industry kreatif tumbuh pesat di Indonesia dari target 10%, di akhir 2014 pertumbuhannya mencapai angka 12,2%. Industri Kreatif  merupakan jenis bisnis baru yang belum pernah dilakukan  di PT ANK Infratek dan PT PT ANK Infratek berencana ingin mengimplementasikan dan menjalankan bisnis ini. Oleh karena itu analisis kelayakan bisnis perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari bisnis industri kreatif ini jika ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan kemudian dilakukan analisis sensitivitas. Berdasarkan analisis dari aspek-aspek tersebut dapat diperoleh kesimpulan mengenai tingkat kelayakan implementasi bisnis industri kreatif ini oleh PT ANK Infratek
AUDIT PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS RISIKO DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 DI PERGURUAN TINGGI XYZ Murahartawaty, Murahartawaty; Iswara, Candra Widya; Asror, Ibnu
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.513 KB)

Abstract

Perguruan Tinggi XYZ merupakan Perguruan Tinggi yang menerapkan Teknologi Informasi (TI) dalam menunjang kegiatan operasionalnya. “Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Melalui Implementasi Tata Kelola Sesuai Prinsip Good University Governance” merupakan salah satu strategi Perguruan Tinggi XYZ ke depan, untuk itu tata kelola TI (IT Governance) harus segera diwujudkan. Masalah mendasar terkait IT Governance di Perguruan Tinggi XYZ saat ini adalah belum adanya pemahaman yang jelas terkait manajemen risiko TI dan pengukuran terhadap kinerja proses TI belum dilakukan. Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukannya audit penerapan TI untuk mengevaluasi kontrol–kontrol TI serta mengetahui maturity level TI. Audit didukung dengan Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) versi 4.1 dan Risk IT Framework. Proses–proses TI yang akan diaudit yakni PO2, PO3, PO7, PO8, PO9, AI1, AI2, AI4, AI6, AI7, DS1, DS3, DS4, DS5, DS8, DS11, DS12, ME2. Audit ini terdiri dari 3 proses yakni pre audit, field work, dan reporting. Hasil audit menunjukkan bahwa maturity level penerapan TI di Perguruan Tinggi XYZ adalah 11% level Non Existent, 17% level Initial / Ad hoc, 33% level Repeatable but Intuitive, 39% level Defined, 0% level Managed and Measurable dan 0% level 5 Optimized. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan periode yakni periode I  (2014 – 2015) dan periode II (2015 – 2017) dan periode III (2017 – 2018).
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Puspita, Ika Arum; Sulistyo, Budi; Pratami, Devi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.427 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.27

Abstract

PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan memiliki Perda bangunan gedung yang mengatur tentang penataan bangunan dan lingkungan. Pada kenyataannya pembangunan bangunan masih banyak yang dibangun tanpa dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), selain itu masih banyak bangunan yang dibangun tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan yang menyebabkan rawan banjir, longsor, kumuh dan rawan kriminalitas. Penelitian ini merupakan perancangan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dalam mengontrol bangunan yang mmiliki IMB. Aplikasi ini berisikan data bangunan, tata ruang, penggunaan lahan, dan fungsionalitas bangunan. Dari sistem ini akan ditampilkan informasi bangunan beserta kriteria atau fungsionalitas bangunan yang sesuai dengan IMB-nya. Fungsi lain dari aplikasi sistem informasi geografis (SIG) sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan perizinan pengajuan pembuatan IMB. Selain itu juga dapat digunakan untuk pendokumentasian data kepemilikan IMB menadi satu data base.
USULAN PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI LEAD TIME PADA PLASTIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA DI PT X Rossianti, Fildza; Iqbal, Muhammad; Suryabrata, Andri
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.069 KB)

Abstract

PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan plastic part dengan lini produk utamanya adalah lini produk plastic injection. Salah satu jenis produk plastic injection yang jumlah produksinya tertinggi dan selalu diproduksi per bulannya adalah FB 7084 dengan rata-rata demand 441.102 unit per bulan. Namun, perusahaan tidak dapat mencapai target produksi yang telah direncanakan untuk jenis produk FB 7084 dengan tingkat perencanaan produksi yang tinggi pada beberapa periode. Oleh karena itu dilakukan perancangan suatu usaha perbaikan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste dominan yang terjadi selama aliran proses dengan metode Lean Six Sigma. Objek penelitian ini difokuskan pada proses pembuatan produk FB 7084 di lantai produksi plastic injection. Tahap penelitian dimulai dengan tahap pembuatan current state map, untuk mengetahui aliran nilai saat ini dan diketahui lead time proses sebesar 5130.45 detik. Kemudian dilakukan identifikasi waste dominan yang terjadi menggunakan alat bantu waste checklist dan diketahui waste dominan yang terjadi adalah waste waiting atau delay yang memperbesar lead time proses. Selanjutnya dilakukan perancangan usulan perbaikan untuk mengatasi waste dominan yang terjadi dengan mengimplementasikan pull system, serta melakukan perbaikan metode pengerjaan operasi sehingga aliran material dapat mengalir dengan lebih lancar. Dengan usulan tersebut didapatkan lead time proses yang lebih singkat yaitu 3259.44 detik.
OPTIMALISASI UMUR BTS, JUMLAH MAINTENANCE SITE CREW DAN PENENTUAN BIAYA MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (STUDI KASUS: PT TELKOMSEL INDONESIA) Anggriawan, Alfrianiko; Saedudin, Rd. Rohmat; Kurniawati, Amelia
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.198 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.62

Abstract

Pertumbuhan jumlah pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia meningkat periode 2009-2013. Pada tahun 2013 tercatat jumlah pengguna jasa seluler mencapai 300 juta pelanggan yang melebihi jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan berjumlah 243,6 juta. PT Telkomsel Indonesia merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang tercatat memiliki pelanggan sebanyak 131,5 juta dan menguasai sekitar 49% pangsa pasar jasa telekomuniksai seluler. Salah satu infrastruktur penting dalam mendukung kegiatan operasional operator seluler adalah Base Transceiver Station (BTS). Jika terjadi kerusakan pada BTS yang menyebabkan BTS down, maka akan berakibat hilangnya potential revenue dan hilangnya kepercayaan konsumen. Selain itu penggunaan yang cukup lama juga dapat menyebabkan penuaan BTS dan meningkatnya hazard rate. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis umur optimal dari BTS tersebut. Jika BTS mengalami kerusakan akan ditangani oleh maintenance site crew. Jika jumlah site crew banyak akan meningkatkan maintenance cost yang harus dikeluarkan perusahaan, namun jika jumlahnya kurang akan meningkatkan shortage cost. Oleh karena itu juga perlu dilakukan penentuan jumlah maintenance site crew optimal. Metode yang digunakan untuk optimasi tersebut adalah metode life cycle cost. Metode life cycle cost mengkombinasikan umur mesin dan jumlah site crew untuk mendapatkan life cycle cost minimal. Berdasarkan data TTF dan TTR dilakukan plotting distribusi dan penentuan distribusi yang mewakili. Selanjutnya dilakukan pengolahan data sustaining cost dan acquisition cost untuk mendapatkan life cycle cost terkecil. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan life cycle cost terkecil adalah Rp54,467,056,568.00 dengan umur optimal 5 tahun dan jumlah maintenance site crew 5.

Page 3 of 56 | Total Record : 559


Filter by Year

2014 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 02 (2024): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 10 No 02 (2023): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2023 Vol 10 No 01 (2023): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2023 Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2022 Vol 9 No 01 (2022): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2022 Vol 8 No 02 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2021 Vol 8 No 01 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2021 Vol 7 No 02 (2020): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2020 Vol 7 No 01 (2020): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2020 Vol 6 No 02 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2019 Vol 6 No 02 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2019 (In Press) Vol 6 No 01 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2019 Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2019 (In Press) Vol 5 No 02 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2018 Vol 5 No 02 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2018 Vol 5 No 01 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2018 Vol 5 No 01 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2018 Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017 Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017 Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017 Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017 Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016 Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016 Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016 Vol 3 No 03 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2016 Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016 Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016 Vol 3 No 01 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2016 Vol 3 No 01 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2016 Vol 2 No 04 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2015 Vol 2 No 04 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2015 Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015 Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015 Vol 2 No 02 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2015 Vol 2 No 02 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2015 Vol 2 No 01 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2015 Vol 2 No 01 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2015 Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014 Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014 Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014 Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014 More Issue