cover
Contact Name
Saldy Yusuf
Contact Email
saldy_yusuf@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
saldy_yusuf@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Luka Indonesia
Published by ETN Centre Indonesia
ISSN : 24422665     EISSN : 26143046     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL LUKA INDONESIA Jurnal Luka Indonesia merupakan Jurnal ilmiah nasional pertama di Indonesia yang spesifik mendesiminasikan hasil penelitian di bidang manajemen luka yang diterbitkan tiga edisi dalam satu tahun (Februari, Juni dan Oktober). Oleh karena itu, Jurnal Luka Indonesia akan menjadi media publikasi yang paling relevan dalam pengembangan bidang keperawatan luka di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
PERAWATAN LUKA DIABETES PADA DAERAH SUB SCAPULARIS DI UNIT PERAWATAN HOME CARE Sukmawati, Sukmawati; Laitung, Baharia; Yusuf, Saldy
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 3 Oktober 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.32

Abstract

Background As one of top ten Diabetes Mellitus (DM) country, prevalence of diabetic foot ulcers (DFU) in Indonesia is high. However there is increasing number of diabetic ulcer non foot (DUNF) in clinical setting. Thus, the aim of this study is to describe the wound care process, healing process, and cost analysis of DUNF. Method A case report study based on retrospective data including; demography data, history of DM and history of DFU recorded by minimum data sheet (MDS). Ulcer pictures were taken by digital camera healing process evaluated by using Barbara Bates Jensen (BBJ) score. Results Patient 44 years, female, have been diagnosed as diabetic since 2013. DUNF located at sub scapularis sinistra with duration of treatment was 95 days and frequency of dressing changes was 15 times. Initial BBJ score was 27 and decreased to be 13 at the end of treatment (healing rate by BBJ score: 0.14/day). Cost of dressing (range Rp. 25.000 ? Rp. 160.000) with mean cost Rp. 100.437. Proportion of cost was 53.3 % for dressing. Correlation between severity of ulcer and cost (R2 = 0.570 p = 0.024). Conclusion The occurrence and recurrence of diabetic ulcer can be any part of body including sub scapular region. Current study confirmed that wound care process takes three months until epitealization with mean cost relative expensive.
PENGARUH PEMBERIAN KRIM TOPIKAL EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizuz) PADA LUKA AKUT TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-6 FASE INFLAMASI Thalib, Abdul
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.34

Abstract

ABSTRACT Pendahuluan : Sitokinin berperan penting pada penyembuhan luka, salah satu sitokain yang berperan pada proses penyembuhan luka adalah interleukin-6 (IL-6). Penggunaan buah naga merah sebagai modalitas penyembuhan luka menjadi salah satu alternatif perawatan. Sayangnya masih sangat terbatas penelitian yang melaporkan penggunaan buah naga merah pada penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi efek dari pemberian Ekstrak Buah Naga Merah (EBNM) secara topikal terhadap kadar IL-6 pada penyembuhan luka akut pada wistar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen dengan desain Randomized Post Test Control Group, dimana wistar jantan albino (n=41) berat badan 250-300 gr dibagi ke dalam 3 kelompok (control negatif (n=12), control positif (n=12), EBNM 7,5% (n=12)). Wistar dilukai pada punggung kiri dan kanan menggunakan Punch Biopsi 5 mm, selanjutnya kadar IL-6 diperiksa melalui serum dengan teknik ELISA. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova menggunakan SPSS 22 dengan nilai p < 0,05. Hasil: Pada hari ke-7, kadar IL-6 pada kelompok EBNM (101.9±32,2) lebih rendah dibandingkan kelompok control negatif (142,4±85,0) dan tidak lebih inferior dari kontrol positif (97.9±41.9). Pada hari ke-17, diameter luka lebih kecil pada kelompok EBNM (2.66±1.505) dibandingkan kelompok positif (3.16±0.516) dan kontrol negatif (4.33±0.707). Kesimpulan: Krim topikal EBNM 7,5% mempercepat penyembuhan luka yang ditandai dengan pengecilan diameter luka, yang disertai dengan penurunan kadar IL-6 yang sama baiknya dengan kontrol positif pada hari ke-7.
THE EFFECT OF RED DRAGON FRUIT EXTRACT (RDFE) TOPICALLY ON ACUTE INJURY ON THE CHANGE OF MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9) AND WOUNDS DIAMETER : AN ANIMAL MODEL STUDY Masud, Alfian -
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.35

Abstract

The wound healing process is complex and is influenced by multifactors, one of which is MMP-9. Dragon fruit is a fruit that became popular because of its healing effect on wounds due to its flavonoid content. However, related research is still limited. This study aims to prove the effect of topical Red Dragon Fruit Extract (RDFE) on changes in MMP-9 levels on acute wistar healing. Researchers used experimental research design with post test with control group design. Animals tried in the form of male wistar (n = 58) with acute injection using 5 mm punch biopsy, divided into 3 groups (control, establish and topical RDFE 7.5%). Measurement of MMP-9 levels with ELISA techniques using wound tissue. Data were analyzed using SPSS 22 with One Way ANOVA Test. The MMP-9 levels in the EBNM group had the lowest levels on day 3 (controls: 1.64 ± 0.82, establish: 1.05 ± 1.09 and RDFE: 0.99 ± 0.95). After 7 days the treatment has approximately the same level (Establish: 1.28 ± 0.61 and RDFE: 1.57 ± 0.72) After 14 days, RDFE has the lowest MMP-9 levels Topical RDFE can decrease MMP-9 levels in all wound healing phases and there is a reduction in wound diameter and no more inferior than establish and control.
STUDI KASUS KECEPATAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETIK (LKD) ANTARA DORSAL DAN PLANTAR majid, sintawati
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.65

Abstract

LATAR BELAKANG Proses penyembuhan luka di pengaruhi oleh beberapa faktor. salah satu item pada pengkajian di identifikasi lokasi luka akan tetapi jarang dianggap sebagai parameter dalam proses penyembuhan luka. Bisa jadi ini disebabkan karena masih jarang penelitian tentang bagaimana lokasi berpengaruh terhadap kecepatan proses penyembuhan luka. TUJUAN Mengindentifikasi kecepatan proses penyembuhan LKD antara dorsal dan plantar. METODE Desain penelitian retrospective 2014 ? 2015, di ETN Centre Indonesia. Sampel dengan purposive sampling. Inklusi pasien yang mengalami LKD pada Dorsal dan Plantar pada waktu yang bersamaan, sementara menjalani perawatan di rumah perawatan ETN CENTRE. Data demografi melalui wawancara. Kecepatan proses penyembuhan luka menggunakan Barbara Bates Janse (BBJ) Modifikasi skor. Gambar luka diambil menggunakan kamera digital (sony DSC-W510) , analisa data menggunakan Microsof Exel 2007. HASIL Dari data base kami menemukan 6 orang sampel yang memilki LKD pada dorsal dan plantar. 4 laki- laki,usia 56,6 (40-74 ) tahun. Pendidikan : 3 SMA, 2 SD, 1 S1. Pekerjaan : 2 URT, 2 Petani,1 PNS,1 Pensiunan. Medikamentosa : 4 insulin dan 2 obat oral. Riwayat luka 25,5 (21-30) hari. Rawat Sebelumnya : 3 RS dengan surgikal debridement,2 rawat sendiri dengan obat herbal,1 dokter praktek dengan mekanikal debridement. Penyebab luka trauma Tajam 6 orang. Skor BBJ dorsal 0,278 ( 0,095 ? 0,392 ) dan Plantar 0,613 (0,194 ? 1,333). KESIMPULAN Ada perbedaan kecepatan proses penyembuhan luka kaki diabetik antara dorsal dan plantar KATA KUNCI LKD ,kecepatan penyembuhan,plantar,dorsal.
Tantangan Health Literacy dalam Pencegahan dan Penanganan Luka Kaki Diabetik pada Lansia Irwan, Andi Masyitha
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.66

Abstract

INTEROBSERVER RELIABILITYOF NEW DIABETIC FOOT ULCER SCALE IN INDONESIA: A CROSS SECTIONAL BASED PICTURES STUDY Muhtar, Trini Andini; Sari, Mutmainnah; Yusuf, Saldy
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.68

Abstract

Background: Recently, Diabetic Foot Ulcer Assessment Scale (DFUAS) has been developed based on the characteristic of Diabetic Foot Ulcers (DFU) in Indonesia. DFUAS consist of 11 sub scales and its validity reported adequately. However, the reliability of DFUAS has not investigated. Therefore, application of DFUAS in clinical setting remains unclear. Objective: The aim of the current study was to evaluate interobserver reliability of DFUAS. Method: This was a cross sectional study, conducted in RUMAT (Rumah Perawatan) with the eligibility criteria of the observer as Wound Care Nurses. DFU?s status was scored using DFUAS based on 10 various pictures (Wagner I, II, III, IV and V) from Griya Afiat database. Interobserver reliability was calculated using Cronbach Alpha for each sub scales (SPSS 16.0). Results: Current study involved 44 wound care nurses (11 males, 32 females), nursing education background (vocational: 10 nurses, professional: 34 nurses) with experience as a wound care nurse (< 2 year, 31 nurses) and (> 2 years 11 nurses). Interobserver agreement confirmed by Cronbach Alpha for each sub scale, including depth (0.509), inflammation/infection (0.690), maceration (0.628), type of necrotic tissue (0.296), the proportion of necrotic tissue (0.530), the proportion of slough (0.467), the proportion of granulation (0.560), size (0.627), size score (0.177), tunneling (0.759) and type of wound edge (0.400). Overall Cronbach Alpha was 0.654. Conclusions: This study confirmed moderate reliability of DFUAS among different wound care nurse in Indonesia. Training how to use DFUAS is essential to increase its reliability.
EVALUATION OF NATIONAL WOUND CARE CLINIC STANDARD IN INDONESIA: A PRE ELIMINARY STUDY Sari, Mutmainnah; Muhtar, Trini Andini; Yusuf, Saldy
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.69

Abstract

Background: There is increasing number wound care nurses in Indonesia, following increasing number of private wound care clinic with different standard. Currently, national wound care clinic standard has been developed Indonesia which consisted 5 main standards and 27 sub standards. However, the validity remain unclear. Objective: The objective of this study was to evaluated content validity regarding clarity and relevancy. Methods: This was a cross sectional study, involved wound care nurses using purposive sampling technique. Eligibility criteria of partisipants were wound care nurse. Results: 36 nurses participate in this study (20, 55.6% female), mayority graduated form university (23, 63.9%) with experience as wound care nurse (mean, ± SD; 9.00, 6.84) and daily working hours 4-8 hours (14, 38.9%). Content validity index focuss on clarity and relevance of national wound care clinic standard. From the result of content validity index (CVI) test can be concluded sub standard which has value
Ketidakpatuhan Menghambat Penyembuhan Luka : Study Kasus Abrar, Eva Arna
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.73

Abstract

Latar belakang : Diabetes merupakan penyakit kronik yang prevalensinya terus meningkat dan memiliki komplikasi salah satunya luka kaki diabetes. Tujuan : Studi kasus ini memberikan gambaran tentang ketidakpatuhan sangat mempengaruhi mempengaruhi penyembuhan luka. Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di Rumah Perawatan ETN CENTRE Makassar Indonesia Hasil : Pasien Tn. W usia 55 tahun datang dengan keluhan luka pada digit 1 sinistra. Derajat luka berada pada derajat III dengan cairan serosangineus dan berbau. Ukuran luka 2.5 cm dengan dasar berwarna hitam dan menebal. Pada fase nekrotik perawatan menggunakan zalf (metcovazin) sebagai balutan primer dan foam (W-care) sebagai balutan sekunder. Setelah jaringan nekrotik lunak, luka pasien mulai berbau maka diputuskan untuk mengganti balutan dengan antimicrobial (hydrofiber/ Aquacell) sebagai balutan primer. Luka pasien sembuh dengan presentasi luka epitel 100% dengan lama perawatan + 4 bulan. Kesimpulan : Menghilangkan faktor penghambat adalah salah satu kunci dalam proses penyembuhan luka
EFEKTIFITAS PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NaCl 0.9% DAN KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9% DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES Pashar, Imran; Armiyati, Yunie; Pranata, Satriya
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.87

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai komplikasi. Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa. Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah ulkus diabetik. Perawatan luka kaki diabetes memerlukan waktu yang cukup lama. Pencucian luka yang tepat menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka. Larutan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih merah dapat digunakan sebagai cairan untuk mencuci luka. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis efektifitas pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9% dan kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik. Metode Penelitian: jenis penelitian quasi ? experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan September-November 2017 di klinik Agung Wound Care dan Perawat Praktek Mandiri (PPM) Semarang terdiri dari 8 responden kelompok kontrol dan 8 responden kelompok intervensi. Hasil penelitian: Dari 16 responden yang terbagi atas 8 kelompok kontrol dan 8 kelompok intervensi didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol perubahan rata-rata nilai yang terjadi dari nilai 0.0000 menjadi 4.8000, sedangkan pada kelompok intervensi perubahan rata-rata nilai mean adalah dari nilai -0.6000 menjadi 6.4000, dengan menggunakan uji delta didapatkan nilai p value sebesar 0.000 (
Studi Literatur : Pengkajian Luka Kaki Diabetik Rasyid, Nur Awaliah; Yusuf, Saldy; Tahir, Takdir
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.91

Abstract

Latar belakang : Luka kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus. Proses penyembuhannya akan menjadi rumit jika tidak dilakukan manajemen perawatan dengan baik. Salah satunya adalah dengan melakukan penilaian atau pengkajian terstandar dalam pengelolaan luka kaki diabetik. Beberapa penilaian luka kaki diabetik dilakukan dengan menggunakan sistem klasifikasi dan penggunaan instrumen pengkajian luka. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi pengkajian yang dapat digunakan dalam menilai luka kaki diabetik. Metode : Data base yang digunakan dalam pembuatan literatur review ini adalah Pubmed, Science Direct, Google Scholar dan Cochrane. Hasil : Terdapat 47 artikel yang diidentifikasi dan dipublikasikan dari tahun 2010-2018. Dari 47 artikel 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan penilaian luka kaki diabetik baik dengan menggunakan sistem klasifikasi maupun menggunakan instrumen pengkajian luka kaki diabetik. Diskusi : Pengkajian merupakan salah satu komponen penting dalam proses keperawatan. Selain itu pengkajian merupakan salah satu komponen manajemen luka kaki diabetik. Dengan adanya penilaian atau pengkajian dapat membantu praktisi dan peneliti dalam mengkaji dan mengelola kesehatan pasien serta melakukan pengembangan dan penilaian terapi yang baru. Kesimpulan : Pengkajian merupakan kegiatan pertama dan fase penting dalam proses keperawatan yang akan mempengaruhi proses keperawatan yang lain yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat pertimbangan klinis dan rencana tindakan selanjutnya.

Page 7 of 13 | Total Record : 124