Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Tantangan Health Literacy dalam Pencegahan dan Penanganan Luka Kaki Diabetik pada Lansia Irwan, Andi Masyitha
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i1.66

Abstract

Literature Review: Konflik dan Manajemen Konflik Di Rumah Sakit Mardiyanthi, Indah; Sjattar, Elly Lilianty; Irwan, Andi Masyitha
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2019): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.768 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.3190

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Conflict is a complex process that cannot be avoided. Demands that health workers can provide comprehensive services influence on increasing interaction between health workers. The purpose of this literature review is to obtain information about conflicts and their management in hospitals.Methods: Article searches were carried out in four database journals namely Google Scholar, ProQuest, Pubmed, and Wiley. The keywords used are "conflict management" OR "conflict management style" AND "nurse" AND "physician. Obtained 1911 articles which were then filtered out to select 11 articles relevant to the purpose.Results: A total of 11 articles were found discussing the causes of conflict such as individual, organizational and interpersonal factors. Avoiding is the main choice in managing conflict followed by collaboration. Demographic variables such as gender, age, level of education, emotional intelligence, personality, length of work and managerial position are variables that influence the use of strategy.Discussion: Conflict and its management are motivated by many factors, therefore it is important to assess appropriately the influencing factors so that they are expected to have an impact on the conflict management approach used by nurses and doctors. Keywords: conflict, conflict management, doctors, nurses.
Posisi Tubuh yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Intrakranial Pasien Neurologi: A Literatur Review Juril Juril; Rosyidah Arafat; Andi Masyitha Irwan
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk105

Abstract

Introduction: Increased Intracranial Pressure (ICP) is a common problem in neurological patients. Stimuli of nursing interventions become a secondary cause of increased ICP. One of the nursing interventions that risk of causing increased ICP is change body position. The aim of this literature review is to identify the various positions that influence ICP in neurological patients. Method: We use four databases to find articles: PubMed, Ebsco Host, Google Scholar and SpringerLink. After using relevant keywords, we found 3,430 articles between 2010- 2020 that were identified, then we were screening to assess their eligibility and we excluded articles that were not relevant with inclusion criteria, so that there are 5 relevant articles as the main reference. Result: Based on the 5 articles that we analyzed, body position that affects ICP in neurological patients includes the elevation Head of Bed (HOB) in the supine position, the left and right lateral positions, and the prone position. Conclution: This study shows that head elevation of 15 degrees cause to increase ICP and head elevations of 30 and 45 degrees can decrease ICP. In the treatment of patients with elevated ICP, changes in position must be made appropriately to prevent adverse effects. Head elevations up to 30 and 45 degrees are useful in helping to reduce ICP, and a low head position have to avoid. Keywords: intracranial pressure; body position; neurology patient ABSTRAK Pendahuluan: Peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) adalah masalah umum pada pasien neurologis. Stimulus intervensi keperawatan menjadi penyebab sekunder terjadinya peningkatan TIK. Salah satu intervensi keperawatan yang berisiko menyebabkan peningkatan TIK adalah perubahan posisi tubuh. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai posisi yang mempengaruhi TIK pada pasien neurologi. Metode: Kami menggunakan empat database untuk menemukan artikel: PubMed, Ebsco Host, Google Scholar dan SpringerLink. Setelah menggunakan kata kunci yang relevan, kami menemukan 3.430 artikel antara tahun 2010-2020 yang teridentifikasi, kemudian kami melakukan screening untuk menilai kelayakannya dan kami mengecualikan artikel yang tidak relevan dengan kriteria inklusi, sehingga terdapat 5 artikel yang relevan sebagai referensi utama. Hasil: Berdasarkan 5 artikel yang kami analisis, posisi tubuh yang mempengaruhi TIK pada pasien neurologis diantaranya adalah elevasi Head of Bed (HOB) pada posisi terlentang, posisi lateral kiri dan kanan, dan posisi tengkurap. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ketinggian posisi kepala 15 derajat dapat menyebabkan TIK meningkat dan ketinggian kepala 30 dan 45 derajat dapat menurunkan TIK. Dalam pengobatan pasien dengan peningkatan TIK, perubahan posisi harus dilakukan secara tepat untuk mencegah efek samping. Peninggian posisi kepala hingga 30 dan 45 derajat berguna dalam membantu mengurangi TIK, dan posisi kepala yang rendah harus dihindari. Kata kunci: tekanan intrakranial; posisi tubuh; pasien neurologi
Intervensi perawatan spiritual bagi pasien kanker: Tinjauan sistematis Herniyanti Herniyanti; Ariyanti Saleh; Andi Masyitha Irwan
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.5.1.1-15

Abstract

Pendahuluan: Tujuan tinjauan sistematis ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang intervensi perawatan spiritual. Metode: Pencarian database pada  Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar. Kata kunci yaitu ”Spiritual needs” AND”Spiritual care” AND”Spiritual care interventions” AND”Cancer patients”. Filter 5 tahun terakhir dan full text.Hasil: Delapan (n=8) dari 1.085 artikel ditemukan membahas tentang intervensi perawatan spiritual berupa terapi musik; program perawatan spiritual; perawatan spiritual berdasarkan prinsip ajaran Buddha; konseling spiritual; dan intervensi berbasis spiritual Islam. Efektifitas penerapan intervensi perawatan spiritual meningkatkan pandangan tentang akhir kehidupan, menurunkan tingkat rasa sakit, kekahwatiran, tingkat depresi, kecemasan, stres, dan meningkatkan kesejahteraan spiritual dan relaksasi pasien. Dimensi agama dan dimensi eksistensial mengalami peningkatan nilai yang signifikan. Kesimpulan: Intervensi perawatan spiritual meningkatkan kesejahteraan spiritual sehingga pasien memiliki penguatan diri dan semangat hidup untuk menjalani penyakitnya.
Aplikasi e-diary DM sebagai alat monitoring manajemen selfcare pengelolaan diet pasien DM Herman Priyono Luawo; Elly Lilianty Sjattar; Burhanuddin Bahar; Saldy Yusuf; Andi Masyitha Irwan
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.5.1.32-38

Abstract

Pendahuluan : Penatalaksanaan DM sangat penting dilakukan, upaya tersebut dapat melalui keterlibatan langsung penderita melalui program manajemen perawatan atau self care management. Tujuan : Mengetahui hasil monitoring aplikasi e-diary tehadap pegelolaan diet pasien diabetes mellitus. Metode : Menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan pre post test with control group design, analisa data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil : penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh 75,9 %, penerapan e-diary memberikan kontribusi signifikan terhadap manajemen selfcare (P value=0,000).  Pada kelompok intervensi sebelum diterapkan e-diary adalah 7,13 (SD 0,756), sedangkan sesudah dilakukan intervensi diperoleh nilai rata-rata pengeloaan diet sebesar 7,80 (SD 0,561) disimpulkan bahwa. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pengelolaan diet pada pasien DM sebesar 0,80. Hasil analisis uji Wilcoxon Rank Test diperoleh nilai p value 0,006. Penerapkan e-diary pada pasien diabetes militus secara bermakna dan signifikan efektif dalam meningkatkan manajemen selfcare pengelolaan diet pada pasien diabetes militus.
EFEKTIVITAS INTERVENSI BRISK WALKING: LITERATURE REVIEW Dwi Esti Handayani; Kadek Ayu Erika; Andi Masyitha Irwan
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i1.16311

Abstract

Introduction: Physical inactivity and sedentary behavior contribute greatly to an increase in the burden of non-communicable diseases. One of the recommended exercises for increasing physical activity is brisk walking. This exercise is more accessible and acceptable than other forms of physical activity training. Methods: Literature search was conducted on 4 database; PubMed, Scopus, ScienceDirect and ProQuest. Articles reported in English for the last 5 years, brisk walking related to various health problems in patients and article published in randomized control trial. Results: A total of 729 articles were supported from four database searches and only 9 articles met the inclusion criteria. Some of the benefits that have proven to be effective evidence-based are to reduce fatigue levels especially in patients with breast cancer undergoing chemotherapy and high-level industrial workers. Effectively controlling blood pressure and reducing other cardiovascular risks. Other effectiveness such as prevention of postural disorders and reducing the risk of falling, increasing the ability and endurance to walk (exercise tolerance) by up to 45%. The effects of using brisk walking has it has to 2 months to 6 months after exercise. Conclusion The benefits of this exercise are primarily in reducing cardiovascular risk (including hypertension and blood sugar levels). This exercise is also recommended for anyone and is not required to be performed at home.ABSTRAKPendahuluan: Ketidakaktifan fisik dan perilaku menetap (Sedentary Behavior) berkontribusi besar pada peningkatan beban penyakit tidak menular. Salah satu latihan yang direkomendasikan untuk meningkatkan aktivitas fisik adalah brisk walking (jalan cepat). Latihan ini lebih mudah diakses dan diterima dibandingkan bentuk latihan aktivitas fisik lainnya. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada 4 database; PubMed, Scopus, ScienceDirect dan ProQuest. Artikel yang dilaporkan dalam bahasa Inggris selama 5 tahun terakhir, brisk walking terkait dengan berbagai masalah kesehatan pada pasien dan artikel yang diterbitkan dalam uji kontrol acak (Randomized Control Trial). Hasil: Sebanyak 729 artikel yang diidentifikasi dari ke empat pencarian database dan hanya 9 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan 9 artikel yang telah dianalisis, beberapa manfaat yang telah terbukti efektif berdasarkan evidence based adalah untuk mengurangi tingkat kelelahan terutama pada pasien dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan pekerja industri tingkat tinggi. Efektif mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Efektivitas lain seperti mencegah penurunan stabilitas postural dan mengurangi risiko jatuh,  meningkatkan kemampuan keseimbangan dan daya tahan berjalan (toleransi olahraga) hingga 45%. Efek penggunaan brisk walking setidaknya menunjukkan efektivitas pada 2 bulan hingga 6 bulan setelah latihan. Kesimpulan: Manfaat latihan ini terutama pada pengurangan risiko kardiovaskular (termasuk hipertensi dan kadar gula darah). Latihan ini juga dianjurkan bagi siapa saja dan  direkomendasikan untuk dapat dilakukan di rumah. 
Evaluation of caregiver intervention on recovery of patient stroke: a systematic review Irna Megawaty; Elly Lilianty Sjattar; Andi Masyitha Irwan
Health Science Journal of Indonesia Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v11i1.2445

Abstract

Latar belakang: Stroke merupakan kontributor utama pada kecacatan jangka panjang. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kelangsungan hidup stroke bergantung pada caregiver, yang mungkin seorang profesional atau anggota keluarga, sehingga tujuan dari tinjauan literatur ini untuk memberikan informasi terkait hasil dari intervensi yang diperantarai oleh caregiver pada penderita stroke. Metode: Systematic Review ini disusun dengan melakukan pencarian literature dengan memasukkan kata kunci yang relevan berdasarkan database PubMed, Proquest, Ebsco, Science Direct, dan Google Scholar, dengan mengikuti panduan PRISMA. Hasil: Diperoleh 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan didapatkan hasil bahwa intervensi yang diperantarai caregiver dapat menurunkan tingkat keparahan dan kematian, pemulihan fungsi fisik, perubahan kemampuan fungsi kognitif, kecemasan dan kualitas hidup pada penderita stroke. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepuasan caregiver. Kesimpulan: Perawat dapat memberdayakan caregiver dalam merawat pasien stroke dengan tujuan terjadi peningkatan pemulihan fisik, mental serta menurunkan angka kematian. Kata Kunci: Caregiver, Intervensi keperawatan, Penderita stroke Abstract Background: Stroke is a major contributor to long-term disability. This situation can lead to stroke survival depending on the caregiver, who may be a professional or family member, so the purpose of this literature review is to provide information regarding the outcome of caregiver-mediated interventions in stroke patients. Method: The Systematic Review was compiled by searching literature by entering relevant keywords based on the PubMed, Proquest, Ebsco, Science Direct, and Google Scholar databases, following the PRISMA guidelines. Results: Obtained 6 articles that fit the inclusion criteria and found that caregiver-mediated interventions can reduce the severity and death, recovery of physical function, changes in cognitive function abilities, anxiety and quality of life in stroke patients. Moreover, it can increase knowledge, skills and caregiver satisfaction. Conclusion: Nurses can empower caregivers in caring for stroke patients with the aim of increasing physical, mental recovery and reducing mortality. Keywords: Caregiver, Nursing interventions, Stroke patients
Pelatihan Diet Rendah Garam pada Keluarga dan Pasien Hipertensi di Puskesmas Batua Makassar Elly Lilianty Sjattar; Abdul Majid; Rosyidah Arafah; Suharno Usman; Andi Masyitha Irwan; Yulian Syam
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 3 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i3.6738

Abstract

The American Hearth Association (AHA) mengidentifikasi bahwa pentingnya memodifikasi gaya hidup agar terhindar dari tekanan darah tinggi seperti memilih menu makanan yang sehat, mobilisasi, manajemen stres, mematuhi regimen pengobatan, dukungan sosial keluarga, tidak merokok, menghindari alkohol, menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan tingkatkan asupan potassium 3500-5000mg serta pengurangan asupan garam (sodium) (<1500mg/hari). Di Puskesmas Batua belum pernah dilaksanakan kegiatan pelatihan tentang diet rendah garam pada pasien Hipertensi. Terlebih dalam kondisi pandemik Covid-19 seperti saat ini seluruh kegiatan penyuluhan dan Prolanis di hentikan sampai dengan waktu yang belum ditentukan, sehingga kondisi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang berisiko tidak terkontrolnya tekanan darah pasien Hipertensi dan dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi yang berujung kepada kematian. Tujuan dilaksanakan pelatihan ini agar pengetahuan pasien Hipertensi tentang diet rendah garam dapat meningkat, dan hal tersebut terbukti terjadinya peningkatan pengetahuan sikap, pengendalian perilaku dan persepsi 25 orang pasien hipertensi setelah diberikan pelatihan selama 4 kali tiap orangnya dengan cara menggunakan media online What’s app (WA).
Uji Validitas Dan Reabilitas Caring Behaviors Inventory (CBI) Di Beberapa Negara : Literature Review Fitriani Sangkala; Andi Masyitha Irwan; Takdir Tahir
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.905 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v3i2.1816

Abstract

Perilaku caring menjadi sorotan utama dalam menilai kualitas perawatan pasien. Untuk mengukur persepsi perilaku caring perawat sudah ada beberapa alat ukur yang tersedia. Salah satunya adalah dengan Caring Behaviors Inventor (CBI). Sebelum menggunakan instrumen tersebut harus dilakukan uji validitas dan reabilitas. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk  mengidentivikasi validitas dan reabilitas Caring Behaviors Inventory di beberapa  Negara. Metode : Data base yang digunakan dalam pembuatan literature review ini adalah Pubmed, Willey dan Google Schoolar. Hasil : Terdapat 134  artikel yang diidentifikasi dan telah di terbitkan. Dari artikel yang diperoleh ada 4 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan nilai validitas dan reabilitas yang baik, meskipun ada item yang koefisien korelasinya rendah, tapi jika item tersebut dihapus nilai Cronbach alpha tetap > 0,80. Kesimpulan: Caring Behaviors Inventory yang telah diadaptasi dibeberapa negara sebanding dengan versi aslinya, dan dapat digunakan. Data validitas dan reabilitas instrument CBI akan memberikan kemudahan peneliti serta praktisi mengidentifikasi instrumen yang handal dalam mengukur persepsi perilaku caring perawat.
Gambaran Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Dalam Mendukung Peningkatan Pengetahuan Dan Profesionalitas Perawat Haeril Amir; Andi Masyitha Irwan; Ariyanti Saleh
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2019: EDISI KHUSUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.271 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.1901

Abstract

Review Article DESCRIPTION OF THE IMPLEMENTATION REFLECTIVE CASE   DISCUSSION (DRK) IN SUPPORTING KNOWLEDGE AND NURSE PROFESSIONALITY  AbstractBackground:Reflective case discussion (DRK) is part of performance management development (PMK). The PMK component consists of standart, job description, performance indicator, monitoring system and DRK. DRK management is carried out in Hospital and health center. The development of this method must be continuously carried out as an effort to increased knowledge and professional nurses. The purpose of literature is to identify the description implementation of DRK in supporting improvement of the knowledge and professional nurse. Method: the database used in the literature making is Pubmed, Science Direct, Proquest and Wiley Online.    Result: there were 12 articles, but that met the inclusion criteria were 5 articles, result article show the benefit of DRK supporting increase knowledge and professional nurse. Discussion: the implementation of DRK a important, this method provides many benefits for nurses and has a direct impact of the health services , the development method in the future requires involvement of all parties and stakeholders support. Conclusion:the implementation of DRK in hospital useful to improve the professional of nurses, increase knowledge and confidence so it is important. Keywords: Reflective case discussion, knowledge and professional