cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal
ISSN : 24069825     EISSN : 26143178     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal is a scientific open access journal in the field of aquatic sciences, published periodically (April and October) by the Institute of Research and Community Service (LPPM) Universitas Malikussaleh (Malikussaleh University) in cooperation with Marine Center Universitas Malikussaleh, Department of Aquaculture Universitas Malikussaleh and Department of Marine Science Universitas Malikussaleh. Acta aquatica are publish original research, overviews and reviews relating to aquatic environments (wetlands, freshwater and marine waters) and the border limits of these environmental systems and the impacts of human activities on the environmental systems. Acta Aquatica has a related studies in aquatic bioecology, aquaculture, hydrology, biodiversity of aquatic biosphere, oceanology, exploitation and exploration technology of aquatic resources, fisheries product technology, aquatic microbiology, aquatic modeling, aquatic geographic information systems, and socio-economic of aquatic resources.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)" : 13 Documents clear
Pengaruh lama waktu paparan medan listrik terhadap pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp) Sahputra, Julianda; Adhar, Saiful; Erlangga, Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu paparan medan listrik pada media air bersalinitas 3 ppt. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2014 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Kontrol), B (1 menit), C (3 menit) dan D (5 menit). Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati berupa pertambahan bobot, pertambahan panjang, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan patin yang diberi perlakuan 1 menit, 3 menit dan 5 menit mampu merespon medan listrik. Pemberian medan listrik 10 volt selama 3 menit menghasilkan nilai pertambahan bobot, pertambahan panjang, dan efisiensi pakan yang paling baik, yaitu masing-masing sebesar 0,65 gram/ekor, 0,29 cm/ekor, dan 91,09 %. Kelangsungan hidup ikan uji selama penelitian berkisar antara 83,33 % - 100 %, dimana yang terbaik diperoleh pada pemberian paparan listrik selama 3 menit. Selama penelitian ini suhu air yang diperoleh berkisar antara 26,60C sampai 29,30C, dan pH  berkisar antara 6,8 sampai 8,5. This study was aimed to know the expoture time effect of electric voltage in saline water 3 ppt. The study was carried out on October until November 2014 at Laboratorium of Hetchery, Major of Aquaculture Malikussaleh University. Several  treatments given in this study were A (Control), B (1 Minute), C (3 Minute), D (5 Minute). Data were sampled every 7 day. Reseach design used was completely ran domized design with four treadments and three replications, then it was continued by using LSD test. Parameters observed in this study were weight inerement, length inerement, survival rate, and feed efficiency. Result of this research showed that catfish which were given treadments of 1 minute, 3 minute, and 5 minute could respond electric voltage. Giving voltage 10 volt for 3 minute yielded the best values of weight and length increment and feed efficiency, such as 0,65 gr / fish of weight, 0,29 cm / fish of lenght, and survival rate 91,09 %. Water quality during experiment ranged temperature 26,60C - 29,30C and pH 6,8 - 8,5.
Analisa proksimat formulasi pakan pelet dengan penambahan bahan baku hewani yang berbeda Gunawan, Gunawan; Khalil, Munawwar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.348

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Non Faktorial dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu perlakuan A: formulasi pakan pelet dengan penambahan tepung ikan, dedak padi, dan tepung cacing tanah, perlakuan B: formulasi pakan pelet dengan penambahan Tepung ikan, dedak padi, dan tepung bekicot, perlakuan C: formulasi pakan pelet dengan penambahan tepung ikan, dedak padi, dan tepung keong mas dan perlakuan D: formulasi pakan pelet dengan penambahan tepung ikan dan dedak padi. Berdasarkan hasil penelitian ketiga bahan baku tersebut cocok ditambahkan ke dalam pakan pellet karena mengandung kadar protein yang tinggi sesuai untuk pertumbuhan ikan, protein yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (38,4%) dengan formulasi tepung ikan, dedak padi dan tepung cacing tanah, Kemudian diikuti perlakuan B (37,49%) dengan formulasi tepung ikan, dedak padi dan tepung bekicot, Selanjutnya perlakuan C (33,35%) formulasi tepung ikan, dedak padi dan tepung keong mas, dan terakhir perlakuan D (30,41%) formulasi pakan pelet dengan penambahan tepung ikan dan dedak padi.The method used in this study was experimental method using a completely randomized design (CRD) non factorial with four treatments and three replications namely treatment A: formulation of pellet with addition of fish meal, rice bran, and flour earthworms, treatment B: formulation of pellet with addition of fish meal, rice bran, and flour snail, treatment C: formulation of pellet with addition of fish meal, rice bran, and snails and treatment D: formulation of pellet with addition of fish meal and rice bran. Based on the results, three feedstuffs were suitable to be added into pellet feed because their high protein content for growth of fish. The highest protein content was gained at treatment A (38.4%) with formulation of fish meal, rice bran and flour earthworms, then it was followed by treatment B (37.49%) with formulation of fish meal, rice bran and flour snail, Further treatment C (33.35%) with formulation  of fish meal, rice bran and snails. While the lowest treatment was D (30.41% ) with formulation of fish meal and rice bran. 
Peran pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam konservasi wilayah pesisir di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya Fithria, Dewi; Agustiar, Agustiar
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi wilayah pesisir, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dalam konservasi wilayah pesisir di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan   metode survey.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa;  1)  Peran Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam melaksanakan kegiatan konservasi wilayah pesisir   sebagai berikut : a) Proses perencanaan konservasi wilayah pesisir masih bersifat top down, dimana perencanaan kegiatan dan anggaran, serta menentukan luas areal konservasi tidak partisipatif atau tidak melibatkan warga. b) Dalam pelaksanaan kegiatan konservasi wilayah pesisir peran pemerintah masih dominan. c) Peran pemerintah dalam kegiatan penyuluhan, alokasi anggaran dan luas areal yang dikonservasi masih rendah. 2) Peran Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dalam konservasi wilayah pesisir sebagai berikut: a) Proses perencanaan konservasi wilayah pesisir masih bersifat bottom up, dimana perencanaan kegiatan dan anggaran, serta menentuka luas areal konservasi dilakukan secara partisipatif dan melibatkan warga. b) Tingginya peran dan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan konservasi wilayah pesisir. c) Peran pemerintah dalam kegiatan penyuluhan, alokasi anggaran dan luas areal yang dikonservasi tinggi. 3) Partisipasi masyarakat dalam konservasi wilayah pesisir termasuk dalam kategori sedang untuk kedua kabupaten tersebut. This research aims to know the Government's role and and the level of community participation in conservation activities of the coastal area, know the factors that affect participation in the conservation of the coastal area in West Aceh and Aceh Jaya. The research method used is quantitative research using survey method. The results showed that; 1) West Aceh Regency Government's role in carrying out the activities of the conservation in the coastal area as follows: the conservation planning process) of the coastal area still are top down, where the planning of activities and budgets, as well as determine the vast acreage of conservation is not participatory or does not involve the citizens. b) In implementation of the conservation activitiesof the coastal area the role of Government is still dominant. c) The role of Government in public, the allocation of budgets and vast acreage that is still low. b) Height of the role and the Government's commitment in the implementation of conservation activities of the coastal area. c) The role of Government in public, the allocation of budgets and wide areal for conservation was high. 3) Community participation in conservation of the coastal area is included in the category are for both regency.
Konsumsi harian yang berbeda dari beberapa strain ikan nila (Oreochromis niloticus) Hartami, Prama; Mukhlis, Mukhlis; Erniati, Erniati
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi harian yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari dua strain ikan nila. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober - 17 November Tahun 2012 yang bertempat di Laboratorium Hatcheri dan Teknologi Budidaya, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Ikan uji yang digunakan berupa benih ikan nila gift dan nila merah yang berukuran 7 - 8 cm. Adapun metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan 3 perlakuaan dan 3 kali ulangan. Pemberian pakan sebesar 3 %, 5 % dan 7 % pada setiap perlakuan berupa berdasarkan berat bobot tubuh ikan uji. Benih uji ditempatkan di dalam wadah berisi 40 liter air dengan padat tebar benih untuk masing-masing wadah adalah 5 ekor dengan lama pemeliharaan 30 hari. Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 WIB pagi, 13.00 WIB siang dan 17.00 WIB sore. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila tersebut. Sedangkan untuk perilaku konsumsi meningkat sebesar 3 % baik pada ikan nila gift dan ikan nila merah.This study aimed to investigate the effect of different daily feed intake on growth and survival of two strains of tilapia. The study was conducted on October 18th - November 17th 2012 housed in the Laboratory of Hatchery and Technology Aquaculture, University of Malikussaleh Cunda, Lhokseumawe. Test fish used is seed of Tilapia gift and red tilapia measuring 7-8 cm. Methods used in this study was Completely Randomized Design (CRD) factorial with 3 treatments and 3 replications. The difference in feeding on each treatment A, B and C respectively 3%, 5% and 7% of the weight of biomass. Seeds of fish was put in a container maintenance with 40 liters of water volume and density of 5 tails per container for 30 days. Frequency of feeding was 3 times a day at 08.00 am, 13.00 pm and 17.00 pm. The results showed that the different feeding treatments did not significantly affect the growth and survival of two strains of tilapia and daily feed consumption growth 3% for both tilapia gift and red tilapia. 
Pengaruh tepung buah mengkudu pada dosis yang berbeda untuk pengendalian bakteri Vibrio harveyi pada post larva udang windu (Penaeus monodon) Izwar, Akmal; Ayuzar, Eva; Muliani, Muliani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.354

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan efektifitas dari tepung buah mengkudu untuk mencegah infeksi bakteri Vibrio harveyi pada posting udang windu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap  (RAL) non faktorial dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu : A (Perendaman dengan tepung buah mengkudu 40 gram/liter), B (Perendaman dengan tepung buah mengkudu 50 gram/liter), C (Perendaman dengan tepung buah mengkudu 60 gram/liter), D (kontrol). Selanjutnya pl 10 yang telah diaklimatisasikan diambil dari wadah pemeliharaan masing-masing perlakuan sebanyak 10 ekor, kemudian direndam dalam wadah  tepung buah mengkudu dengan dosis berbeda selama 15 menit, dengan ulangan masing-masing sebanyak 3 kali ulangan. Setelah perendaman dalam tepung buah mengkudu, udang tersebut dikembalikan ke wadah pemeliharaan dan dipelihara selama 7 hari. Selanjutnya pada hari ke 8 diinfeksikan bakteri  Vibrio harveyi  dengan konsentrasi 107 CFU/ml, melalui perendaman selama 15 menit yang dilakukan dalam wadah dengan volume air 1 liter. Berdasarkan uji statistik (analisis dengan uji F, menunjukan hasil bahwa imun post larva dengan dosis tepung buah mengkudu 40 gram, 50 gram, dan 60 gram dalam 1 liter air dan tanpa tepung buah buah mengkudu, menunjukkan hasil sangat berbedanyata dengan nilai 282,67> F tabel 4,02. Berdasarkan uji BNT  setiap perlakuan  diperoleh hasil untuk terbaik pada perlakuan C (Perendaman dengan tepung buah mengkudu 60 gram/liter) dengan nilai SR 93,3%.The purpose of this study was to find the effects of noni fruit flour to prevent bacterial infection of Vibrio harveyi on shrimp post larva. The rescarsh design used in this research was completely randomized design (CRD) non factorial with four treatments and three replications, namely: A (Soaking by the noni fruit flour 40 grams / liter), B (Soaking by the noni fruit flour 50 grams / liter), C (Soaking by the noni fruit flour 60 grams / liter), D (control). Post larva were immersed in none fruit with different doses for 15 minutes. Than on 8th the post larva were treated by immersing them in 107 cfu/ml of Vibrio harveyi for 15 menutes. After soaking post larva were returned to each container and main tained maintenance with a density of 10 post larva/container and observed for 15 days. Based on the statistica (analysis by F test, the result that immerion of post larva at a dose of noni fruit flour 40 grams, 50 grams, and 60 grams into a 1 liter of water and without the noni fruit flour showed highly significant the post larva with the value 282,67 > F tabel of 4.02 (Appendix 1). Based on futher (LDS) each treatment was di fferent and the bast survivalrate was gained at treatment C (immersion of shrinp in 60 grams/liter of noni) with the value 93,3%.
Asosiasi Protoreaster nodosus dengan lamun (seagrass) di perairan Pantai Tanjung Metiella Negeri Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Wakano, Delly; Tetelepta, Lady Diana
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan dari Protoreaster nodosus dengan padang lamun di perairan pesisir Tanjung Metiella Pantai Liang, Kabupaten Salahutu Provinsi Maluku Tengah. Layout garis transek diletakkan berdasarkan kehadiran padang lamun. Pada setiap transek, parameter yang diukur meliputi suhu air, ph air, salinitas, dan oksigen terlarut. Pengambilan sampel Protoreaster nodosus dan lamun dilakukan pada transek yang sama , menggunakan metode transek kuadran 1 × 1 m . Dalam studi tersebut ditemukan 5 spesies yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata , Halodule uninervis, Enhalus acoroides dan Halophila minor. Hasil analisis asosiasi, jenis asosiasi dan derajat asosiasi menunjukkan bahwa Protoreaster nodosus berhubungan secara positif minimum dengan Halodule uninervis dan Enhalus acoroides.This study aimed to determine the association of Protoreaster nodosus with seagrass in the coastal waters of Metiella Cape Beach of Liang Village, districts of Salahutu Central Maluku Province. Layout of the transect line was put based on the presence of seagrass beds in each transect measured parameters include temperature, water ph, salinity, and DO. Protoreaster nodosus and seagrass sampling performed on the same transects, using transect quadrant method 1 × 1 m. In the study found 5 species which is Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule uninervis, Enhalus acoroides, and Halophila minor. Results of analysis of an association, the association type, and degree of association showed that Protoreaster nodosus positively minimum associated with Halodule uninervis and Enhalus acoroides.
Pertumbuhan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang dipelihara pada media bersalinitas 3 ppt dengan paparan medan listrik yang berbeda Husna, Rahmatul; Adhar, Saiful; Erlangga, Erlangga
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan gurami yang dipelihara pada media bersalinitas dengan paparan medan listrik yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2014 di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Aceh Utara. Perlakuan yang diberikan yaitu: perlakuan A (Kontrol), B (7,5 Volt), C (10 Volt) dan D (12,5 Volt). Pengambilan data dilakukan setiap 7 hari sekali. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot, pertambahan panjang, kelangsungan hidup dan efisiensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gurami yang diberi perlakuan 7,5 volt, 10 volt dan 12,5 volt mampu merespon medan listrik. Pemberian medan listrik 10 volt menghasilkan nilai pertambahan bobot, pertambahan panjang dan efisiensi paling baik, yaitu masing-masing sebesar 0,31 gram, 0,20 cm, 90,61 %, sedangkan untuk kelangsungan hidup menunjukkan hasil yang terbaik pada perlakuan kontrol yaitu 90 %. Selama penelitian ini suhu bekisar antara 26,62-27,81 áµ’C, dan pH 7,40-6,62.This research aimed to know the growth of cultivated gouramy fingerling in saline media with different electric voltage treatments. The study was carried out on September until Oktober 2014 at laboratorium of hatchery, major of aquaculture Malikussaleh University. The given treatments were A (control), B (7,5 volt), C (10 volt), and D 12,5 volt). Data were sample every 7 days. The research design used was completely randomized design non factorial with 4 treatment and 3 replications then it was continued by LSD test. Some parameters taken during experiment were growth of weight and length, survival rate, feed efficiency. The result showed that gouramy fish given treatments of 7,5 volt, 10 volt, and 12,5 volt could respond the electric voltages. Electric voltage of 10 volt yielded the best of growth and feed efficiency, in which they were weight 0,31 gr, length 0,20 cm, and feed efficiency 90,61 %. White the best survival rate was obtained at control treatment which was 90 %. Water quality during experiment ranged temperature 26,62-27,81 0C and pH 7,40-6,62. 
Histologi lambung benih ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch) yang terpapar merkuri nitrat [Hg (NO3)2] dengan konsentrasi berbeda Ezraneti, Riri; Windarti, Windarti
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.355

Abstract

Banyaknya industri yang berkembang saat ini menyebabkan meningkatnya kadar logam berat seperti merkuri dalam perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan struktur jaringan lambung ikan kakap putih (L. calcarifer) yang dipaparkan pada [Hg (NO3)2] dengan konsentrasi yang berbeda. Dalam penelitian ini, ikan dipaparkan dengan konsentrasi 3,16 x 10-2 ppm, 9,99 x 10-2 ppm, 3,16 x 10-1 ppm dan 9,97 x 10-1 ppm. Total ikan yang digunakan untuk histologi adalah 15 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi [Hg (NO3)2] maka kerusakan pada jaringan lambung ikan juga akan meningkat dan mempercepat waktu kematian ikan. Kerusakan yang terjadi yaitu Hipertropi pada sel mukosa lambung, hancurnya villi, terdapatnya ruang antar lapisan otot dan villi serta menipisnya lapisan villi pada konsentrasi [Hg (NO3)2] yang lebih tinggi. Many industries today lead to increased levels of heavy metals such as mercury in water. This research aims to determine the effect of different concentrations of [Hg (NO3) 2] to Asean Sea Bass (L. calcarifer): Gill Histology. In this study, this fishes was treated with 3,16 x 10-2 ppm, 9,99 x 10-2 ppm, 3,16 x 10-1 ppm, and 9,97 x 10-1 ppm. Total fishes used for histological study was 15 fishes. Results of this research showed that increasing the consentrations of the [Hg(NO3)2] will also increase the damage on the stomach structure and fasten the mortality time of the fish. Damage that occurs is hypertrophy aand hyperplacia on epitel cells, , fuse of secundary lamellae and haemorhage on gill that were exposed to high consentration of [Hg(NO3)2].
Pengaruh pemberian kascing (bekas cacing) dengan dosis yang berbeda dalam kultur Skeletonema costatum Fauziah, Fauziah; Hatta, Muhammad
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kascing yang baik pada Kultur sel Skeletonema costatum untuk menghasilkan kepadatan sel Skeletonema costatum yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 - 25 Desember 2013. Di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujoeng Batee, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah perlakuan A (0,4 gram/liter), perlakuan B (0,6 gram/liter), perlakuan C (0,8 gram/liter), dan perlakuan D (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan kepadatan sel terbaik terdapat pada perlakuan C (kepadatan 4,946.667 sel/l), diikuti oleh perlakuan B (kepadatan sel 4.386,67 x 103 sel/ml) dan perlakuan A (kepadatan sel 3.746,67 x 103 sel/ml) dan yang terendah terdapat pada perlakuan D (kepadatan sel rata-rata 1.653,33 x 103 sel/ml). Adapun kepadatan sel awal inokula sebanyak 20 x 104 sel/l dengan masa kultur 2 hari dan mencapai fase puncak pada jam 07.45 dan 15.45, sedangkan pada jam 17.45 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil ANOVA (uji F) didapat puncak populasi sel Skeletonema costatum berpengaruh nyata dengan F hitung (6.83) < F Tabel0.01 (7.59) dengan penambahan kascing dengan dosis yang berbeda. Hasil pengukuran kualitas air sel ama penelitian berlangsung diketahui kisaran rata-rata kualitas air sel ama penelitian berlangsung masih dalam kisaran yang memadai dan memenuhi persyaratan pemeliharaan sel Skeletonema costatum. Adapun kisaran parameter kualitas air yang didapatkan adalah DO 7,3-7,4 ppm, salinitas 27-30 ppt, dan suhu 27,3-30 oC.This study was aimed to determine good doses of vermicompostin on Skeletonema costatum culture for yielding optimal Skeletonema costatum cell density. This study was conducted on December 11st to 25th 2013 at BBAP Ujoeng Batee, Aceh Besar, Aceh Province. Research design used was completely randomized design (CRD) non-factorial which consisted of 4 treatments and 3 replications. The treatments were categorized as A (0,4 grams/liter), B (0,6 grams/liter), C (0,8 grams/liter), and D (control). The results showed that the best cell density was found at the treatment C with cell density 4.946, 67x 103 cells/ml. Then it was followed by treatment B (cell density 4.386,67 x 103 cells/ml) and treatment A (cell density 3.746,67x 103 cells/ml). The lowest one was gained at treatment D (cell density 1.653,33 x 103 cells/ml). The peaks of population were found at time 07.45 and 15.45 while it decreased at time 17.45 during 2 days of cultivation. According to F value of Anova, Skeletonema costatum population was not influenced by different vermicompostin doses inwhere F calculated(6.83) < F Tabel0.01 (7.59). Water quality during the study was in required condition for maintaining Skeletonema costatum cells. The range of water quality parameters were DO 7.3-7.4 ppm, salinity 27-30 ppt and temperature 27.3-30 0C. 
Status ekologis dan pengembangam minawana bagi peningkatan ekonomi masyarakat (Studi kasus: kawasan minawana, RPH Tegal-Tangil, KPH Purwakarta, Blanakan Subang Jawa Barat) Rangkuti, Ahmad Muhtadi; Soewardi, Kadarwan; Taryono, Taryono
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i1.351

Abstract

Sejak 1976 Perum Perhutani telah mengembangkan program Social Forestry. Program ini mengintegrasikan budidaya ikan dan pengelolaan hutan mangrove yang dikenal dengan istilah tambak tumpangsari atau minawana. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi status ekologis tambak minawana model empang parit dan kelayakan ekonomis tambak minawana dengan memperbaiki kondisi bioteknis pengelolan tambak minawana. Untuk melihat adanya pengaruh dan hubungan kerapatan mangrove pada sistem minawana dengan produksi perikanan di rancang sebuah penelitian berupa rancangan percobaan satu faktor (rancangan acak lengkap).Adapun yang menjadi perlakuan adalah kerapatan mangrove. Kondisi kualitas air saat ini masih layak diperuntukkan bagi kegiatan budidaya. Walaupun ada indikasi terdeteksi logam berat sehingga perlu sistem tandon untuk memperbaiki kualitas air. Secara bioteknis masyarakat penggarap melakukan budidaya secara tradisional dan banyak yang tidak melakukan standar budidaya yang baik. Secara ekonomi sistem minawana saat ini masih bisa untuk dikembangkan untuk meningkat pendapatan masyarakat. Penerapan minawana yang baik dapat meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 196,19 %. Since 1976, Perhutani companies have developed Social Forestry Program that integreated fish aquaculture and mangrove forest management that was known as tambak tumpang sari or silvofishery. The objective of this research were: 1) to got information about ecological status of silvofishery fish pond empang parit model and economics appropriateness with improve bio technical of silvofishery fish pond management, 2) to knew relationship of mangrove density on silvofishery system with the fisheries productions that was set in a experimental design single factor. The results of this research were as ecological status, the water quality showed still appropriateness for fish pond activity, was found heavy metals indication so that need to improve reservoir system to make water quality better. As bio technical the farmers do as tradisional aquaculture and many of them did not follow a good standart aquaculture. As economic silvofishery system is still can developed to increase peoples incomes. The application a good silvofishery can increase peoples incomes until 196,19%.

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Acta Aquatica, Vol. 12: No. 2 (August, 2025) Acta Aquatica, Vol. 12: No. 1 (April, 2025) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 3 (December, 2024) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 2 (August, 2024) Acta Aquatica, Vol. 11: No. 1 (April, 2024) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 3 (December, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 2 (August, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 1 (April, 2023) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 3 (December, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 2 (August, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 1 (April, 2022) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 3 (December, 2021) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 2 (August, 2021) Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 1 (April 2021) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 2 (October, 2020) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 1 (April, 2020) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 2 (October, 2019) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 2 (October, 2018) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 1 (April, 2018) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 1 (April, 2017) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 2 (October, 2016) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 3: No. 1 (April, 2016) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 1 (April, 2015) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 1: No. 1 (October, 2014) More Issue