cover
Contact Name
Dwi Susanto
Contact Email
jurnalfibuns@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfibuns@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Haluan Sastra Budaya
ISSN : 08520933     EISSN : 25491733     DOI : -
Core Subject : Education, Art,
Haluan Satra Budaya (HSB) is a biannual scientific journal of humanities published by the Faculty of Cultural Sciences, Universitas Sebelas Maret, Indonesia. This journal issues research papers, conceptual frameworks, and case studies are drawn from a wide range of disciplines, Language and Linguistics, Art, Literature, as well as Culture (anthropology, history, and archeology).
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
KAJIAN TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PRONOMINA DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN PADA HADITS ARBA'IN KE 31-40 KARYA IBNU DAQIQ AL 'IED KE DALAM BAHASA INDONESIA Qonitatul Mahmudah; Ramiz Ansharil Haq; Muhammad Ridwan
Haluan Sastra Budaya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v1i2.8570

Abstract

Hadith Arba’in is a collection of the selected 42 hadiths. The name of Arba’in is taken from the amount of hadiths included in the book which is 42 hadiths. The book of hadith Arba’inis considered to be necessarily studied because this book contains the collection of the well know hadiths in islamic community awund the world. This book contains the main hadith that are very important in islamic study, started with hadith about the intention to start doing something, then followed with the basic aqidah, syari’ah, akhlak, and prophet’s advice. This research specifically studies the hadiths from 31-40 because they contain suggestion, forbiddence, excellence, and some of advices about islam. This research is descriptive qualitative research. The method used is (equal/comparison) method. The data in this research are grammatical cohesion marker in the form of pronoun in Arabic language and ideological translation in the 31-40 text of hadith Arba’in written by Ibnu Daqiq Al ‘ied and translated by Muhammad Thalib. The data collection is done by taking the sample or called technique sampling. Technique of presenting data is presented by words and table of data to describe the analysis result. This reaserch investigates cohesion, variasion of translation technique, translation method, and ideological translation used by the translator in translating the expressions in the hadith.Keywords: hadith Arba’in, cohesion, technique, method, ideology.
PRINSIP KERJA SAMA DALAM BAHASA TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA.COM Muh. Qomaruddin; Larasati Nourmalita Devi
Haluan Sastra Budaya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v1i1.5204

Abstract

Penelitian ini berbentuk kualitatif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah alasan terjadinya pelanggaran dan pematuhan pinsip kerja sama dalam bahasa transaksi jual beli online di Tokopedia.com. Data dalam penelitian ini adalah percakapan yang didalamnya terdapat kalimat tuturan-tuturan yang mencerminkan penerapan prinsip kerja sama dalam bahasa transaksi jual beli online di Tokopedia.com beserta konteksnya. Sumber data pada penelitian ini adalah toko online Tokopedia.com pada bulan Januari – Maret 2016.  Analisis menggunakan metode heuristik kontekstual. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa alasan terjadinya pelanggaran dan pematuhan prinsip kerja sama dalam bahasa transaksi jual beli online di Tokopedia.com ditemukan empat jenis pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama yaitu, maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim cara dengan alasan masing-masing maksim berdasarkan motif-motif tertentu. Kata Kunci: Prinsip kerja sama, transaksi, jual beli online
JENIS, FUNGSI, DAN MAKNA PADA FRASA DAN KATA MAJEMUK DALAM PUISI DON QUIXOTE KARYA GOENAWAN MOHAMAD Ilfan Askul Pehala; Kun Andyan Anindita; M. Rosyidi
Haluan Sastra Budaya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v1i1.4590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan frasa dan kata majemuk yang memiliki fungsi dan makna dalam puisi. Sumber data penelitian adalah 2 puisi Don Quixote. Teknik pengumpulan data dilakukan teknik pembacaan dan teknik pencatatan atau simak catat dan  dianalisis dengan teknik analisis deksriptif kualitatif secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis frasa yang ditemukan dalam kumpulan puisi ini ada 5, yaitu: frasa determiner/FD, frasa nominal (FN), frasa verba (FV), frasa ajektiva (F Adj.) dan frasa preposisional (F Prep.). (2) Fungsi yang dibedakan menjadi 3, yaitu referensial, puitis/estetis dan komunikatif. (3) Makna yang ada dalam sajak terdiri dari 5 yaitu denotatif, gramatikal, kiasan, idiom dan konotatif. (4) Fungsi frasa dan kata majemuk dalam sajak. Kata Kunci: jenis, fungsi, makna, frasa, kata majemuk
DAMPAK KOMODIFIKASI TERHADAP PERUBAHAN IDENTITAS TARI TOPENG HITAM Tessaniva Agusta; Warto Warto; Supana Supana
Haluan Sastra Budaya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v1i2.11274

Abstract

This Study discuss the impact  of co-modification of topeng hitam dance as cultural attraction in Ngrawan Village Semarang Regency The results show that co-modification has been taken place since 2012 which was done by the parties concerning with the development of topeng hitam dance which is potential to be a cultural tourism asset. Consequently, it will, economically, give benefits to the people of Semarang Regency; especially for people of Ngrawan Village where the dance originated from, and also, the local tourism agencies. However, despite the beneficial fact in the tourism sector, the co-modification process devastates the historical values and the value of identity of topeng hitam dance due to the commercialization. 
RITUAL SEBLANG MASYARAKAT USING DI KECAMATAN GLAGAH, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA, TIMUR Almira Puspita Yashi
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.11790

Abstract

Di Banyuwangi terdapat berbagai macam rangkaian kegiatan adat yang berhubungan dengan berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat. Salah satunya, tradisi ritual Seblang yang hanya dilakukan oleh masyarakat Using di dua desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Using merupakan sebutan bagi sisa rakyat Blambangan yang selamat dari perang Puputan Bayu, perang antara Blambangan melawan Belanda. Ritual ini dilakukan sebagai tujuan bersih desa dan tolak bala yang dimaksudkan agar desa tetap dalam keadaan tentram dan terhindar dari mara bahaya. Dalam ritual Seblang terdapat kegiatan berziarah ke makam leluhur, selametan, ider bumi, tarian Seblang dan kirab. Ritual ini mempunyai syarat ketentuan dan tatanan tertentu seperti umur penari, aksesoris yang dipakai penari, dan waktu pelaksanaan tarian. Ritual ini hanya terdapat pada dua desa, desa Olehsari dan Bakungan. Di dalam ritual ini terkandung nilai vertikal, ucapan terima kasih kepada Tuhan atas berbagai kesejahteraan dan horizontal, adanya hubungan sosial yang didasari oleh perasaan senasib sehingga ritual ini unik dan menarik untuk dikaji. Penelitian ini hendak mengkaji lebih jauh tentang ritual Seblang di desa Bakungan dan desa Olehsari, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses ritual, tatanan, pemilihan pelaku ritual, syarat dan ketentuan hingga perbedaan di kedua desa tersebut.Kata Kunci: Ritual, Seblang, masyarakat Using, budaya
STRUKTUR SEMANTIS VERBA SENTUH BAHASA INDONESIA Fikry Prastya Syahputra; Tengku Silvana Sinar
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.17484

Abstract

AbstractThis study focused on the semantic field for the categorization of meaning, kind of meaning and semantic structure of verbs touch in Indonesian (verba sentuh). The reason of this research is the discovery of ambiguous meaning of a word when we refer to the monolingual dictionary that exists today. The method used is descriptive method with a form of qualitative research. The data in this study is verbs touch and source of research was obtained from the dictionary of Indonesian language (Kamus Besar Bahasa Indonesia) in 2008. The theory used in this analysis is the theory of Natural Semantic Metalanguage (NSM). Data were analyzed using three stages, data reduction, data presentation and conclusion/verification. The analysis result obtained was four original meaning which holds a stake in touch verb formation, namely: [FEEL], [BEAT], [PRESSING] and [RUB]. The other components that make up the touch verb is 'someone' and 'something'. This study is only a fraction of the research from Natural Semantic Metalanguage data sourced from Indonesian. This research is expected to contribute for other Natural Semantic Metalanguage research. So that later can be arranged a monolingual Bahasa dictionary based on Natural Semantics Metalanguage.AbstrakPenelitian ini difokuskan pada bidang semantik untuk kategorisasi makna, jenis makna dan struktur semantik dari verba sentuh dalam bahasa  Indonesia. Alasan yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya keambiguan makna suatu kata apabila kita merujuk pada kamus monolingual yang ada saat ini. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data pada penelitian ini berupa verba sentuh dan sumber data penelitian diperoleh dari kamus (KBBI) pada tahun 2008. Teori yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Metabahasa Semantik Alami (MSA). Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil analisis yang didapat adalah empat makna asali yang memegang andil dalam pembentukan verba sentuh, yaitu: [MERASAKAN], [MEMUKUL], [MENEKAN] dan [MENGGOSOK]. Komponen lain yang membentuk verba sentuh adalah ‘seseorang’ dan ‘sesuatu’. Penelitian ini hanya sebagian kecil dari penelitian-penelitian Metabahasa Semantik Alami yang bersumber data dari bahasa Indonesia. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan dapat berkontribusi pada penelitian Metabahasa Semantik Alami yang lain. Agar nantinya dapat disusun sebuah kamus monolingual bahasa Indonesia berdasarkan Metabahasa Semantik Alami.
PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA NENGAHAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN Bayu Ady Pratama; Novita Wahyuningsih
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.19604

Abstract

Membahas tentang upacara perkawinan di Nengahan, Bayat, Klaten selama upacara perkawinan merupakan suatu rangkaian kegiatan tradisional yang turun-menurun dan mempunyai maksud serta tujuan agar sebuah perkawinan dapat selamat, sejahtera dan mendatangkan kebahagiaan dalam keluarga dikemudian hari. Kebudayaan di Jawa sudah berinteraksi dengan adanya norma-norma agama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang proses perkawinan dari masyarakat Nengahan Bayat Klaten baik dalam ide,  adat istiadat, kepercayaan dalam melangsungkan perkawinan bagi masyarakat adat Jawa. Terutama di penelitian yang dilakukan yaitu wawancara, studi pustaka. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan kepada msayarakat luas tentang budaya pernikahan adat jawa terutama pernikahan adapat Jawa di desa Nengahan, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten. Disini juga dapat dirumuskan masalah seperti apa yang dimaksud pernikahan adat Jawa di Nengahan, Bayat, Klaten dan bagaimana proses pernikahanya. Untuk mengetahui pernikahan adat Jawa serta proses dalam pernikahan adat Jawa di Nengahan, Bayat, Klaten. Karena ketertarikan penulis ingin mengetahui tentang bagaimana upacara pernikahan adat Jawa dari mulai pengenalan calon pasangan pengantin, tata cara dalam suatu proses lamaran, suatu proses pernikahan dalam adat Jawa, sampai dengan upacara perkawinan adat Jawa. Dalam suatu upacara perkawinan adat Jawa yang di dalamnya juga terkandung nilai-nilai dari keagamaan yang diharapkan bermanfaat bagi kedua mempelai dalam mengarungi sebuah bahtera rumah tangga. 
VIOLENCE BEYOND THE UTOPIAN SOCIETY IN LOIS LOWRY'S THE GIVER Rendry Hanifa Ak Mallyta; Hat Pujiati
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.16430

Abstract

This article discusses violence in a constructed utopian society in The Giver, Lois Lowry's distopian novel. We assume that 'sameness' as the governing system in the novel is the source of violence. Therefore, this article aims to reveal the real conditions beyond the utopian society. Applying genetic structuralism by Lucien Goldmann, we analyze the presentation of society in the novel through the narrative structure and relate them to discourses of American society in 1990s with Author as the bridge of the fiction and real life.  The result of this analysis shows that comfort facilities provided by the government in a society is potential to hegemonize people and dehumanize them for the sake of power.Keywords: utopian society, genetic structuralism, worldview. AbstrakArtikel ini mendiskusikan tentang kekerasan dalam masyarakat utopis yang dikontruksi dalam novel distopian berjudul The Giver karya Lois Lowry. Kami mengganggap 'sameness' sebagai sistem pemerintahan di masyarakat yang ada dalam novel sebagai sumber dari kekerasan tersebut. Selanjutnya, artikel ini bertujuan untuk menggungkapkan kondisi sebenarrnya dibalik masyarakat utopis ini. Dengan menggaplikasikan teori strukturalisme genetik milik Lucien Golmann, kami menganalisa tampilan dari masyarakat di novel ini melalui struktur naratif dan menghubungkannya dengan wacana tentang masyarakat Amerika pada tahun 1990an dengan kehidupan penulis sebagai penghubung antara fiksi dan dunia nyata. Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa fasilitas kenyamanan yang disediakan oleh pemerintah dalam masyarakat tersebut merupakan cara untuk mendominasi dan menghilangkan rasa kemanusiaan mereka hanya untuk kepentingan kekuasaan.Kata kunci: masyakat utopis, strukturalisme genetik, pandangan dunia.
PENGARUH ERA MEDIA BARU DAN TERJADINYA CHAOS IDENTITAS Endang Tri Irianingsih; Bani Sudardi; Wakit Abdullah Rais
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.17136

Abstract

Identitas adalah ciri khas dari seorang individu yang membedakan dengan individu yang lain. Pembentukan identitas dipengaruhi berbagai faktor misalnya  lingkungan. Masa modernisasi saat ini juga turut andil dalam pembentukan identitas ditandai dengan kecanggihan teknologi informasi. Kecanggihan teknologi informasi telah membawa manusia memasuki era media baru dengan menghadirkan smartphone. Namun, dengan hadirnya smartphone telah mempengaruhi pembentukan identitas yang bersifat palsu. Karya tulis ini mengungkapkan seperti apa pengaruh smartphone terhadap pembentukan identitas yang dapat menimbulkan chaos. Permasalahan yang dibahas yaitu (1) apa yang dimaksud dengan chaos identitas? (2) bagaimana pengaruh era media baru pada pembentukan identitas? (3) bagaimana mengantisipasi chaos identitas pada era media baru? Simpulan pada tulisan ini adalah mendeskripsikan dampak adanya era media baru pada jaman smartphone dalam pembentukan identitas maka perlu adanya perhatian khusus untuk menampilkan identas diri yang sesungguhnya. Selain itu identitas yang dibentuk dalam dunia maya dan dunia nyata itu berbeda maka perlu untuk menunjukkan identitas diri agar manusia tidak terjebak dalam dunia simulakra. 
UPACARA MENANAM PADI DI DESA LAMBEYAN WETAN, KECAMATAN LAMBEYAN, KABUPATEN MAGETAN Yollanda Wahyu Novella Ardini
Haluan Sastra Budaya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v2i1.21266

Abstract

Menanam padi merupakan suatu kegiatan bercocok tanam yang dilakukan oleh para petani. Terdapat beberapa urutan dalam proses menanam padi. Pada saat menjelang panen, satu minggu sebelumnya masyarakat akan melakukan ritual yang disebut Methil. Methil merupakan ritual pemotongan padi yang ada dibagian tengah lahan dengan menggendong baskom yang berisi lima takir cok bakal. Lalu membawa hasil potongan padi tersebut ke rumah dan dilakukan upacara selamatan dengan tetangga lalu membungkus lima bungkusan nasi menggunakan daun jati atau daun pisang kemudian diletakkan disetiap sudut tulakan air. bungkusan tersebut boleh diambil oleh warga gunanya sebagai sedekah. Untuk melaksanakan methil mereka akan menghindari hari ringkel. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk permohonan keselamatan dan wujud rasa syukur terhadap Dewi Sri. Namun, dalam perkembangan zaman dan kebudayaan serta masuknya agam Islam menyebabkan terjadinya banyak pergeseran dalam ritual upacara ini, contohnya saja ritual ini dulunya ditujukan kepada Dewi Sri tetapi sekarang ini hanya berupa syukuran yang ditujukan kepada Tuhan YME sebagai wujud rasa syukur atas berkah yang diberikan kepada mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu budaya masyarakat yang sudah menjadi tradisi turun-menurun mengalami perubahan drastis seiring berkembangnya pengetahuan dan agar kita mengetahui alasan mengapa sebuah tradisi budaya musyarakat berangsur-angsur hilang, khususnya pada budaya tradisi yang bersifat aktivitas.

Page 2 of 11 | Total Record : 105