cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020" : 15 Documents clear
PEMALI DALAM BUDAYA ETNIK BALI DI SAMARINDA: SUATU TINJAUAN SEMIOTIKA Kartika, Yuni; Arifin, M. Bahri; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i3.2857

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang makna tanda semiotika pemali pada masyarakat etnik Bali yang berdomisili di Samarinda. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk (1) mengetahui pemali apa yang diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat etnik Bali; (2) mendeskripsikan makna tanda yang terkandung dalam pemali etnik Bali. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa teks pemali yang diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat etnik Bali, sedangkan sumber data dalam penelitian ini, yaitu informan masyarakat etnik Bali. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, pererekaman, dan pencatatan. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang dapat dilihat dari makna denotatif atau makna nyata (sebenarnya) yang sesuai kamus adalah pemaknaan tingkat satu, dan makna konotatif atau makna kiasan adalah bentuk akibat yang akan menjadi tanda pemaknaan tingkat dua, dan akan menjadi mitos. Dalam penelitian ini dikumpulkan 23 pemali yang diketahui dan 16 pemali yang dilaksanakan, terkait data PL 1-6 berkaitan dengan kesehatan, data PL 7-14 berkaitan dengan keselamatan, data PL 15-16 berkaitan dengan rezeki. ABSTRACTThis study discusses the meaning of the sign Pamali in ethnic Balinese people residing in Samarinda. This study aims to (1) what pamali that are meognizer and proctecol the Bali ethnic community in samarinda city; (2) describ the meaning of sign contained in the pamali of Balinese ethnic. This research is a field research using qualitative approaches with descriptive methods. The data of this study were in the from of pamali text that were known and conducted by the Balinese ethnic community in Samarinda ciy, which the data source was the informant of ethnic Balinese. Data collection was done by interview, recording, and note taking techniques. Then, the data were analyzed using Roland Barthes semiotic theory which sees the sign in two levels of meaning, namely first level meaning (dennotation) and second level meaning (connotations) in this study collected 23 pamali know and 16 pamali conducted, including PL 1-6 data relating to health, PL 7-14 data relating to safety, PL 15-16 data relating to fortune.
EMOTION OF DOMINANCE DEPICTED BY AMY ELLIOT DUNNE OF "GONE GIRL" FILM Andina, Maisyara; Sili, Surya; Valiantien, Nita Maya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/ilmubudaya.v4i3.2891

Abstract

ABSTRACTThe purposes of this research were to find the dominance emotion and the ideal characteristics for woman based on radical libertarian feminism perspectives in the character of Amy Elliot Dunne of Gone Girl film. This research was categorized as descriptive qualitative research and used content analysis approach. The researchers used Gone Girl (2012) film and its film script as the sources of data. The data were taken from the narrations, monologues and dialogues of Amy and other characters that indicating Amy’s dominance emotion and her characteristics and compared with the ideal characteristics for woman based on radical libertarian feminism perspectives using Marston D.I.S.C. theory and radical libertarian feminism theory. The findings reveal that Amy indeed posseses dominance emotion that makes her as an androgyny to overcome her bad experiences and her characteristics fulfill the ideal characteristics for woman according to radical libertarian feminists. The film showed that Amy presented a woman who no longer became the inferior group in the society and can be free in the male-ruled realm by having status, education, and money which are the purposes of radical libertarian feminism. However, the researchers came to the conclusion that she does not fit to be a role model of radical libertarian feminism as she originally created as a villain character of the film that she presented her bad behavior at some point through the film. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menenemukan emosi dominan dan karakteristik-karakteristik ideal untuk wanita berdasarkan pandangan para feminis radikal libertarian di dalam karakter Amy Elliot Dunne dari film Gone Girl. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan pendekatan analisa konten. Peneliti menggunakan film Gone Girl (2012) dan naskah filmnya sebagai sumber dari data. Data didapat dari narasi, monolog dan dialog dari Amy dan karakter-karakter lain yang mengindikasikan emosi dominan dari Amy dan hubungan karakternya dengan karakter ideal wanita berdasarkan pandangan feminis radikal libertarian menggunakan teori D.I.S.C Marston dan teori feminis radikal libertarian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amy benar memiliki emosi dominan  yang membuatnya sebagai seorang androgini, hal itu untuk melawan pengalaman-pengalaman buruknya, dan karakteristiknya tersebut membuatnya memenuhi kriteria ideal untuk wanita menurut feminis radikal libertarian. Film Gone Girl menampilkan Amy sebagai wanita yang bukan merupakan golongan inferior di masyarakat dan juga ia sebagai wanita yang merdeka di dalam dunia yang didominasi pria dengan memiliki status, berpendidikan, dan harta yang merupakan tujuan dari feminis radikal libertarian. Akan tetapi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa karakter Amy tidak layak untuk dijadikan sebagai panutan yang mewakili feminis radikal libertarian dikarenakan Amy pada dasarnya diciptakan sebagai tokoh jahat dalam film yang menampilkan perilaku menyimpangnya  sampai pada poin tertentu di dalam film.   
FEMINISME LIBERAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BIDADARI BERMATA BENING KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Rizki, Anisa
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/ilmubudaya.v4i3.3026

Abstract

Ketidakadilan yang dialami perempuan memunculkan sebuah gerakan feminisme. Perempuan berjuang mendapatkan kebebasan untuk setara dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk perjuangan tokoh utama terbebas dari diskriminasi sistem patriarki dalam novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan kajian feminisme liberal abad 19 yang diusung oleh John Stuart Mill dan Harriet Taylor. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah frasa, klausa dan kalimat. Sumber data yaitu novel Bidadari Bermata Bening. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk perjuangan tokoh utama untuk bebas dari diskriminasi karena adanya sistem patriarki. Bentuk perjuangan tokoh utama berdasarkan feminisme liberal abad ke-19 John Stuart Mill dan Harriet Taylor terdiri dari, bentuk perjuangan tokoh utama dalam pendidikan, bentuk perjuangan tokoh utama melawan kawin paksa, bentuk perjuangan tokoh utama sebagai alat politik dan bentuk perjuangan tokoh utama dalam bekerja.
CLASS EXPLOITATION IN RON RASH’S SERENA NOVEL: A MARXIST CRITICISM Nurman, Muniralizah; Kuncara, Singgih Daru; Muhajir, Fatimah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i3.3101

Abstract

ABSTRACTThis study examined Serena novel written by Ron Rash as the object of the research. The aimed of this research was to find out the portrayal of class distinction and labor exploitation in the novel. To achieve the purposes of the study, the research applied Marx’s Social Class and Exploitation theory, and International Labor Organization or ILO’s Indicators of Labor Exploitation. This research used descriptive qualitative research method and Marxist criticism to analyze the social issue of class exploitation reflected in the novel. The data in this research were words, phrases, sentences and paragraphs that indicated social class and exploitation. The result of this research showed two social classes, they were bourgeoisie and proletariat. Bourgeoisie referred to Serena, Pemberton, Buchanan and Wilkie who were owner of timber business, while proletariat were the workers whose life only depended on bourgeoisie for employment. Meanwhile, there were four forms of labor exploitation. First was excessive working hour, like worked eleven hours shift a day and only fifteen minutes break. Second was low salary, like cheap labor and inappropriate wages. Third was bad living condition, like limited and uncomfortable living condition, live in cheap and ragged wooden boxcar. And fourth was hazardous work, like no safety equipment, manual and dangerous tools, forced to work in moody ground and against extreme cold. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji novel Serena yang ditulis oleh Ron Rash sebagai objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan gambaran perbedaan kelas dan eksploitasi pekerja di dalam novel. Untuk memperoleh tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan teori Kelas Sosial dan Eksploitasi oleh Karl Marx, dan teori Indikator Eksploitasi Pekerja oleh International Labor Organization (ILO). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan kritik Marxis untuk menganalisis isu sosial yaitu eksploitasi kelas di dalam novel. Data penelitian ini adalah kata, frasa, kalimat dan paragraf yang menunjukkan kelas sosial dan eksploitasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua kelas sosial, yaitu borjuis dan proletar. Borjuis adalah Serena, Pemberton, Buchanan dan Wilkie, yaitu pemilik dari bisnis kayu, sedangkan proletar adalah para pekerja yang hidupnya hanya bergantung pada pekerjaan yang diberikan oleh borjuis. Sementara itu. ada empat bentuk eksploitasi pekerja. Pertama adalah hari dan waktu kerja yang berlebihan, seperti bekerja dengan selama sebelas jam per hari dan limas belas menit istirahat. Kedua adalah gaji rendah, seperti pekerja murah dan gaji yang tidak sesuai. Ketiga adalah kondisi tempat tinggal yang buruk, seperti kondisi tempat tinggal yang terbatas dan tidak nyaman, ditempatkan di sebuah mobil kotak dari kayu yang murah dan compang-camping. Dan keempat adalah kerja yang penuh resiko, seperti tidak ada peralatan keamanan, alat kerja manual dan berbahaya, dipaksa untuk berkerja di lahan berlumpur dan melawan cuaca dingin yang ekstrim. 
THE HIERARCHY OF NEEDS PORTRAYED IN JIM PRESTON’S CHARACTER IN PASSENGERS (2016) FILM Yupita Citra; M. Natsir; Anjar Dwi Astuti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i3.2892

Abstract

ABSTRACT This research is intended to find out the needs of Jim’s character which was portrayed in Passengers (2016) film. It was also to identify the fulfilment of his needs based on five stages of Maslow’s Hierarchy of Needs. The theory that is used to analyze the main character in this film was the hierarchy of needs theory. It was Abraham Maslow’s theory which consists of five stages of human needs. The researcher used descriptive qualitative method by Elo and Kyngas. The result of this research shows Jim fulfilled five of his needs, which are physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, self-esteem, and self-actualization. There were moments where he has fulfilled higher stage of needs, but another needs from the lower stage appear. For example, at some scenes he fulfilled his love and belongingness needs by waking Aurora up and some sparks of love appear between them. When Arthur the bartender robot told Aurora the truth that Jim was the one who took her life from her, Jim back to the stage where he has love and belongingness needs. Jim also actualized himself as a mechanic, a rate two mechanic, which he thought was useful on the starship. Even though he has reached the highest stage of hierarchy of needs, another needs from lower stage appeared. Safety needs appeared when the starship got hit by a huge meteor and damages multiple parts of the starship at once.  ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan dari karakter Jim yang di gambarkan dalam film Passengers (2016). Selain itu juga untuk mengidentifikasi pemenuhan dari kebutuhannya berdasarkan lima tingkatan Hierarchy of Needs dari Maslow. Teori yang digunakan untuk menganalisa karakter utama dalam film ini adalah teori Hierarchy of Needs yang terdiri dari lima tingkatan kebutuhan manusia. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif oleh Elo dan Kyngas. Hasil penelitian ini menunjukan Jim memenuhi lima kebutuhannya, yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Ada saat-saat dimana ia telah memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi, namun kebutuhan dari tingkat lebih rendah muncul. Misalnya, pada beberapa adegan ia telah memenuhi kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki dengan membangunkan Aurora dan cinta muncul diantara mereka. Saat Arthur sang bartender memberitahu Aurora bahwa Jim adalah orang yang merenggut hidupnya darinya, Jim kembali ke tahap dimana ia memliki kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki. Jim juga mengaktualisasikan dirinya sebagai mekanik, mekanik tingkat dua, yang menurutnya akan berguna di pesawat luar angkasa. Meskipun ia telah mencapai tingkat tertinggi dari Hierarchy of Needs, kebutuhan lain dari tingkatan lebih rendah muncul. Kebutuhan akan keamanan muncul ketika kapal luar angkasa tekena meteor besar dan merusak beberapa bagian kapal luar angkasa. Kata kunci: Hierarchy of Needs, Karakter, Karakterisasi, Passengers

Page 2 of 2 | Total Record : 15