cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022" : 6 Documents clear
ANALYSIS OF EINAR’S NEEDS IN THE DANISH GIRL FILM USING MASLOW’S THEORY Katedral Velty Nila; M. Natsir; Setya Ariani
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.6219

Abstract

The research discusses the main character’s needs in a movie titled The Danish Girl. The Danish Girl tells the story of Einar Wegener, a painter who decided to be transgender after he became a woman model for the painting of his wife, Gerda. He became two different people incorporated in a body. First, he was a talented painter and a great husband. Second, he was Lili Elbe, an elegant woman who was the model of Gerda’s painting. The research aims to find out how Einar met his needs in life using Maslow’s Hierarchy of Needs theory. The research applies a qualitative research method and the findings are presented in descriptively. The research finds that Einer Wegener managed to meet his needs for physiological needs, security, love and belonging, and esteem. The findings reveal that Einar Wegener failed to meet the self-actualization need. The researcher finds that Einar Wegener wanted to complete his transformation to be a woman to secure a happier and more comfortable life. When Einar transformed into Lili following, Einar no longer painted and buried Einar’s biggest talent as a painter. He merely focused to make a total transformation to be Lili following his decision for surgery. At last, he passed away before fulfilling his need to be a real woman. Therefore, it can be concluded Einer failed to meet his self-actualization need.    
RESPONS PEMBACA ANAK USIA TAHAP OPERASIONAL KONKRET TERHADAP CERITA PENDEK BADUT TERLUCU KARYA SARAH NAFISAH: KAJIAN RESEPSI SASTRA Enovia Sari; Irma Surayya Hanum; Norma Atika Sari
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.6245

Abstract

Penilitian ini merupakan penelitian menggunakan kajian resepsi sastra untuk menganalisis respons pembaca anak terhadap cerpen “Badut Terlucu” karya Sarah Nafisah. Penelitian ini memusatkan pembaca anak untuk mendeskripsikan respons pada sebuah cerpen “Badut Terlucu” karya Sarah Nafisah mengenai unsur instrinsik berupa tema, tokoh, latar, alur, gaya bahasa, dan amanat cerita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yakni memaparkan data berupa uraian kata dan fakta. Data penelitian berupa kuesioner diberikan 55 anak untuk mendapatkan data respons. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa 20 pertanyaan dan jawaban atau respons pembaca anak untuk menganalisis. Teknik analisis data menggunakan kajian resepsi sastra metode eksperimental. Hasil penelitian ini sebagai berikut : bahwa cerpen “Badut Terlucu” karya Sarah Nafisah dalam majalah bobo menunjukkan hampir semua siswa kelas 3 dan 4 Sdadanya  memahami isi cerpen mengenai unsur instrinsik dan ketertarikan anak-anak terhadap cerpen mengenai ilustrasi dan isi cerita maka cerpen “Badut Terlucu” karya Sarah Nafisah terdapat dari respons hasil kuesioner. Bahwa cerpen “Badut Terlucu” karya Sarah Nafisah layak dan sesuai untuk dibaca anak-anak usia 7-11 tahun yakni diantaranya anak SD kelas 3 dan 4.
PERSONALITY ANALYSIS OF EINAR ON THE DANISH GIRL NOVEL BY DAVID EBERSHOFF Nurfadillah Syarif; Satyawati Surya; Nasrullah Nasrullah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.6220

Abstract

This study aims to find out some of the Archetypes personality that exist in Einar Wegener’s character, based on the Archetypes personality theory that conducted by Carl Jung. This study also aims to discuss more deeply about the main character which is Einar Wegener who has several Archetypes personality tendencies in him. The Archetypes personality itself is a concept of a subconscious collection that has existed in every human being since ancient times. This research uses descriptive qualitative method in applying the Archetypes personality theory to Einar Wegener’s character in the novel. The data from this study were taken from the novel entitled The Danish Girl by David Ebershoff. This study reveals that there are five dominant Archetypes in Einar’s personality, namely Persona, Shadow, Anima, Hero and Self. As for the characterization of the five archetypes, it is concluded that Einar is someone who overthinking, selfish, feminine, brave and confident.
FIGURATIVE LANGUAGE IN SONG LYRICS IN ED SHEERAN’S DIVIDE ALBUM Heri Yansyah; M. Bahri Arifin; Ririn Setyowati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.6227

Abstract

Song lyrics have messages to convey to their listener and cannot be interpreted in literary ways. The researcher uses figurative language to analyze the song lyrics. This research is focused on the types of figurative language and its meaning used in Ed Sheeran’s Divide album. This research is included in descriptive qualitative research which is the appropriate method for analyzing the figurative language. There are two research questions in this research. The first research question is “what are the types of figurative language found in song lyrics in Ed Sheeran’s Divide album?”. The second research question is “what are the meanings of figurative language found in song lyrics in Ed Sheeran’s Divide album?”. By using Perrine’s theory, the result of the research showed that the types figurative language in song lyrics in Ed Sheeran’s Divide album are metaphor and metonymy. Beside metaphor and metonymy, the researcher also found another types of figurative language; such as simile, hyperbole, personification, understatement, and irony. By understanding the figurative language, the researcher is able to recognize the meaning of the song lyrics that contain figurative language. Most of the song lyrics in Ed Sheeran’s Divide album are about gratitude of the singer life and his finding in love. Based on the meaning that already found, the singer or the song writer mostly plays with associative meaning in order to use figurative language in his song lyrics.
GAMBARAN KEHIDUPAN BISSU DALAM NOVEL TIBA SEBELUM BERANGKAT KARYA FAISAL ODDANG: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Yuvita Jemeq; Yusak Hudiyono; Norma Atika Sari
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.6212

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan fakta cerita yang meliputi alur, tokoh dan latar. Kedua, mendeskripsikan gambaran kehidupan Bissu yang terdapat dalam novel Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Oddang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra Ian Watt. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Data dalam penelitian berupaini kata, frasa dan kalimat yang terdapat dalam novel Tiba Sebelum Berangkat.Teknik pengumpulan data yaitu teknik membaca dan mencatat. Untuk menganalisis digunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis fakta cerita menemukan alur dalam novel tersebut yakni alur campuran karena pada cerita prolog pertama dihadapkan kembali pada kisah masa lalu Mapata kemudian cerita berakhir dengan penyelesaian peristiwa masa kini.Tokoh dalam novel tersebut terdiri atas tokoh utama Mapata dan empat tokoh tambahan yaitu, Ali Baba, Sumiharjo, Batari, dan Puang Matua Rusmi. Latar tempat dalam novel tersebut (a) rumah arajang, (b) ruang bawah tanah, (c) rumah sakit. Latar waktu yakni (a) tiga hari dalam ruang penyekapan (b) hari kedelapan Mapata diselamatkan polisidan latar sosial-budaya yakni kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan Batari dan Mapata di lingkungan sosial masyarakat. Gambaran kehidupan Bissu yang terdapat dalam novel Tiba Sebelum Berangkat menceritakan tentang seorang mantan Bissu yang diposisikan pengarang sebagai penghubung dalam sebuah ingatan peristiwa demi peristiwa sejarah. Mapata berusaha mengungkapkan fakta historis kondisi keberadaan Bissu yang mengalami berbagai penolakan di tengah masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan. Bermula pada tahun 1950-an terjadi pemberontakan dan penolakan yang dilakukan DI/TII terhadap komunitas Bissu. Kelompok DI/TII menolak kehadiran Bissu di tengah masyarakat karena menganggap kepercayaan yang dianut kaum Bissu dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam.
NILAI SOSIAL DALAM NOVEL MISTERI RAMALAN JAYABAYA KARYA PETIR ABIMANYU Dewi Susilowati; Eggy Fajar Andalas
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i3.5884

Abstract

Nilai sosial merupakan nilai yang dianggap baik atau benar dalam masyarakat. Nilai sosial terdiri dari nilai kepribadian atau moral, kebendaan atau vital, biologis atau material, kepatuhan hukum, pengetahuan, agama atau religius, keindahan atau estetika. Sumber data dari penelitian ini adalah Novel Misteri Ramalan Jayabaya karya Petir Abimanyu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu studi dokumentasi. Tidak semua karya sastra dapat memuat semua nilai sosial didalamnya. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai sosial dalam Novel Ramalan Jayabaya karya Petir Abimanyu berdasarkan teori nilai sosial yang disampaikan oleh Risdi (2019). Dalam penelitian ini akan ditentukan nilai sosial apa saja yang terkandung dalam Novel Misteri Ramalan Jayabaya. Hasil dari penelitian ini, yaitu diperoleh bahwa dalam Novel Misteri Ramalan Jayabaya memuat ketujuh nilai sosial yang disampaikan Risdi (2019). Dari ketujuh nilai tersebut nilai yang paling banyak ditemukan adalah nilai kepribadian, nilai pengetahuan, dan nilai religius.

Page 1 of 1 | Total Record : 6