cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education
ISSN : 25986759     EISSN : 25986759     DOI : -
Core Subject : Education,
JOHME is an online scientific journal designated as a medium for communication among redeemed Christian scholars who practice the integration of faith and learning based on a broader and holistic understanding of the Bible's Grand Narrative as the ultimate telos of all education curriculum, including mathematics education. It is committed to publishing high quality articles about research, teaching, philosophy, and curriculum development which show holistic approaches in mathematics education.
Arjuna Subject : -
Articles 166 Documents
HAMBATAN BELAJAR MATEMATIKA: STUDI KASUS DI KELAS VIII SUATU SEKOLAH DI SEMARANG [BARRIERS TO LEARNING MATHEMATICS: A CASE STUDY OF GRADE 8 STUDENTS AT A SCHOOL IN SEMARANG] Fernandes, Luis; Winardi, Yonathan; Appulembang, Oce Datu
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 1 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i1.2071

Abstract

Christian education aims to enable students to take part in serving God and others both now and forever. The barriers to learning mathematics make it difficult for students to achieve the goals of Christian education. In some cases, students are found to have barriers to learning mathematics. Based on this problem, the researchers wanted to know the types of barriers to learning mathematics, the causes, and the responses of teachers, schools, and students to these barriers. This study used the case study method of a qualitative approach and the subjects were grade 8 students. The data collection techniques used were interviews for mathematics teachers and principals as well as open-ended questionnaires for students. The results revealed that there were barriers to learning mathematics that can be categorized into internal and external factors including a lack of learning willingness on the part of the students, inappropriate views of mathematics, uncontrolled classroom conditions, and the contagion of the environment. The responses given by teachers, schools, and students about mathematics learning barriers include reviewing, giving additional lessons, and relearning either individually or through others. Suggestions for teachers and principals are to organize workshops related to mathematics learning barriers and improving teaching quality.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Pendidikan Kristen bertujuan membuat para siswa dapat mengambil bagian pelayanan kepada Tuhan dan sesama baik sekarang maupun selamanya. Dengan adanya hambatan belajar matematika menyebabkan siswa sulit mencapai tujuan dari pendidikan Kristen. Dalam beberapa kesempatan, sering ditemukan siswa yang memiliki hambatan belajar matematika. Untuk itu peneliti ingin mengetahui macam hambatan belajar matematika, penyebabnya, serta respon guru, sekolah dan siswa terkait dengan hambatan belajar matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan subjek siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terhadap guru matematika dan kepala sekolah serta kuisioner terbuka bagi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan belajar matematika yang dapat dikategorikan ke dalam faktor internal dan eksternal, diantaranya siswa malas belajar, pandangan yang kurang tepat terhadap pelajaran matematika, kondisi kelas yang tidak kondusif dan pengaruh yang buruk dari lingkungan sekitar. Respon yang diberikan guru, sekolah dan siswa terhadap hambatan belajar matematika diantaranya menjelaskan kembali materi, memberikan pelajaran tambahan dan belajar kembali secara individu maupun melalui orang lain. Saran bagi guru dan kepala sekolah adalah dengan mengadakan pelatihan terkait dengan hambatan belajar matematika serta meningkatkan kualitas mengajar.
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MASALAH OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI SIKAP MATEMATIS SISWA [THE INFLUENCE OF THE PROBLEM-BASED LEARNING MODEL ASSISTED BY OPEN-ENDED PROBLEMS TOWARDS MATHEMATICAL CRITICAL THINKING SKILLS BASED ON STUDENTS' MATHEMATICAL ATTITUDE] Gunur, Bedilius; Ramda, Apolonia Hendrice; Makur, Alberta Parinters
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 1 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i1.1912

Abstract

This research aimed to: 1) compare the mathematical critical thinking skills of students who were taught with the Problem Based Learning model assisted by open-ended problems and students who were traditionally taught, 2) investigate the interaction between problem based learning models with mathematical attitudes towards students' mathematical critical thinking abilities. It was a quantitative study using a quasi-experimental method with a 2 x 2 factorial design and was conducted at SMA Negeri 1 Cibal, Manggarai district, East Nusa Tenggara. Two classes were experimental and two classes were control and were chosen using cluster random sampling techniques. Data were obtained through questions to measure mathematical critical thinking skills and mathematical attitude questions and then analyzed with two way ANOVA. The data analysis and interpretation showed that 1) the mathematical critical thinking skills of students who were taught with the Problem Based Learning model assisted by open-ended problems were better than those of students who have been traditionally taught 2) there was no interaction between the problem based learning model and students' mathematical critical thinking abilities. This means that both students who had high and low mathematical attitudes scores when taught with the Problem Based Learning approach assisted with open-ended problems were always better than students who are taught with conventional approaches.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Penelitian ini bertujuan untuk; 1) membandingkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang mengikuti model problem based learning berbantuan masalah open-ended dengan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) melihat interaksi antara model problem based learning dengan sikap matematis terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan factorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Cibal kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan 2 kelas sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis matematika dan tes sikap matematis. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Anava Dua Jalur. Sebelum digunakan uji anava dua jalur, data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian ini menunjukkan; 1) kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning berbantuan masalah open-ended lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional; 2) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran Problem Based Learning dengan sikap matematis siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Artinya baik siswa yang memiliki sikap matematis tinggi maupun yang memiliki sikap matematis rendah apabila diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan masalah open-ended selalu lebih baik dibanding siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional.
PENTINGNYA KEBENARAN ALLAH SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN KRISTEN [THE SIGNIFICANCE OF GOD’S TRUTH AS THE FOUNDATION OF CHRISTIAN EDUCATION] Tarigan, Musa Sinar
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 1 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i1.1684

Abstract

Christian education plays a very significant role in guiding a person in true knowledge and the work of the Triune God as stated in the Bible. The righteousness of God centered on Christ will underlie all human life as God's glorious creation. God's truth will guide every believer to teach the principle of knowing God through education. This responsibility is very important as Christian education is facing various challenges of the times that are not faithful to the Bible. The learning process carried out only fulfills the cognitive aspect or renewal of character in general and does not touch the source of knowledge, that is, the true God. As a result, students understand learning based on personal ability and experience but do not recognize the main source, namely God himself. This research aims to explore Bible principles as the foundational basis of Christian education. To achieve these objectives, this research uses literary research by examining various educational problems faced by Christians, various phenomena of the learning process that occur through various writings by experts in education and relevant theological fields. Some texts in the Bible will be examined according to the framework of reformed theology and related to the field of Christian education. This research shows that Christian education leads students to know God, experience renewal of life in Christ, and understand that God is the source of knowledge. Therefore, Christian education must be based on God's truth in the Bible.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Pendidikan Kristen memiliki peran yang sangat signifikan untuk menuntun pengenalan yang benar akan pribadi dan karya Allah Tritunggal sebagaimana dinyatakan di dalam Alkitab. Kebenaran Allah yang berpusat kepada Kristus akan mendasari segala kehidupan manusia sebagai ciptaan Tuhan yang mulia. Kebenaran Allah akan menuntun setiap orang percaya untuk mengajarkan prinsip pengenalan akan Allah melalui pendidikan. Tanggung jawab ini begitu penting mengingat pengembangan pendidikan Kristen menghadapi berbagai tantangan zaman yang tidak setia dengan Alkitab. Proses pembelajaran yang dilakukan hanya memenuhi aspek kognitif atau pembaharuan karakter secara umum dan tidak menyentuh sumber pengetahuan tersebut yaitu Allah sejati. Akibatnya peserta didik memahami pembelajaran berdasarkan kemampuan dan pengalaman pribadi, tetapi tidak mengenali sumber utamanya yaitu Allah sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menggali prinsip Alkitab sebagai dasar-dasar pendidikan Kristen. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan riset literatur dengan meneliti berbagai permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh orang Kristen, dan berbagai fenomena proses pembelajaran yang terjadi melalui berbagai tulisan para ahli bidang pendidikan dan bidang teologi yang relevan. Beberapa teks dalam Alkitab akan dikaji berdasarkan kerangka teologi reformed dan dihubungkan dengan bidang pendidikan Kristen. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan Kristen menuntun siswa mengenal Allah, mengalami pembaharuan hidup di dalam Kristus, dan memahami bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Oleh karena itu, pendidikan Kristen harus berdasarkan kebenaran Allah dalam Alkitab.
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI PADA TOPIK BANGUN RUANG [ERROR ANALYSIS OF STUDENTS IN THE MATHEMATICS DEPARTMENT IN SOLVING GEOMETRY PROBLEMS ON THE TOPIC OF SOLID FIGURES] Listiani, Tanti; Dirgantoro, Kurnia P. S.; Saragih, Melda J.; Tamba, Kimura Patar
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 1 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i1.1708

Abstract

Geometry is a branch of science in mathematics and a course taken by students of mathematics education. Based on students' final exam scores, results were not optimal with several types of errors detected. This study aimed at identify student mistakes in solving geometry problems on the topic of solid figures. The subjects of this study were mathematics education students in the even semester of the 2018/2019 academic year at Universitas Pelita Harapan in Tangerang. The type of research was a qualitative descriptive study. The data collection technique used was a test. The results showed that students' errors in solving geometry problems were concept errors, calculation errors, and a lack of accuracy because they were in a hurry.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Geometri merupakan salah satu cabang ilmu dalam matematika dan merupakan matakuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika. Berdasarkan nilai ujian akhir semester mahasiswa didapatkan hasilnya masih kurang maksimal, hal ini memungkinkan terdapat beberapa tipe kesalahan jawaban dari mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal UAS geometri pada topik bangun ruang. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika semester genap Universitas Pelita Harapan Tangerang tahun akademik 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri adalah kesalahan konsep, kesalahan hitung, dan kurang teliti karena terburu-buru.
PERAN GURU KRISTEN DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH KRISTEN [THE ROLE OF CHRISTIAN TEACHERS IN IMPROVING ACTIVE LEARNING IN MATHEMATICS IN A CHRISTIAN SCHOOL] Sihaloho, Gifson Teodorus; Sitompul, Henni; Appulembang, Oce Datu
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.1988

Abstract

Teachers and students have very important roles in the learning process. The teacher's role is planning and conducting the learning process. Students are required to be actively involved in learning. The success of a teacher in teaching will be determined by how active students are in participating in learning. Students' active learning will show that they really follow the learning process. The results of field observations indicate that student activity is still very low. Students very rarely ask questions, are less enthusiastic, unfocused, and sleepy when the teacher teaches. The purpose of this study is to discuss the role of Christian teachers in increasing student activity in the learning process. The results showed that Christian teachers play a role in increasing student activity in the learning process. Teachers are advised to create learning that is fun and not boring by creating varied learning methods, making teaching aids, and using ice breakers or games.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Guru dan siswa memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru berperan dalam merencanakan dan melakukan proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat terlibat aktif dalam belajar. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan seberapa aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa belajar aktif menunjukkan bahwa mereka sungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih sangat rendah. Siswa sangat jarang mengajukan pertanyaan, kurang bersemangat, kurang antusias, tidak fokus, dan mengantuk ketika guru mengajar. Tujuan penulisan ini adalah membahas mengenai peran guru Kristen dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Kristen berperan dalam meningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran. Peran guru Kristen dalam proses pembelajaran adalah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, membimbing siswa ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi, dan membuat ice breaking. Guru-guru disarankan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan dengan membuat metode pembelajaran yang bervariasi, membuat alat peraga, dan membuat ice breaking ataupun games. 
THE ING NGARSA SUNG TULADHA COOPERATIVE LEARNING MODEL AND STUDENTS' PROBLEM SOLVING ABILITIES Hutagaol, Kartini; Saija, Louise; Panjaitan, Maru M. J.
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.2005

Abstract

This paper describes one way that teachers as educators can face the challenges of the industrial revolution 4.0, namely by instilling and preparing creative and character-based leaders. Education as character building can be implemented using Ki Hajar Dewantara's leadership concepts, namely Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, and Tut Wuri Handayani. The concept of leadership was first adopted as a cooperative learning model which emphasized exemplariness in group learning. The group leader is called tuladha and is the facilitator of the group. Tuladha utilizes the Internet of Things. Before the teaching and learning process in class, information, concepts or ideas, and examples are posted by the teacher to the tuladha. This study is an experimental study with the sample used meeting the prerequisites of the statistical test used. The results showed that students' mathematical problem solving abilities increased significantly using the Ing Ngarsa Sung Tuladha cooperative learning model over the usual method. The category of improving students' mathematical problem solving abilities that obtain the Ing Ngarsa Sung Tuladha cooperative learning model is in the high category.
PERAN GURU KRISTEN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA [THE ROLE OF CHRISTIAN TEACHERS IN DEVELOPING STUDENTS’ CONFIDENCE IN MATHEMATICS] Patandung, Arniati Bintan; Saragih, Melda J
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.1972

Abstract

Self-confidence is the ability of students to build positive energy that is useful for completing tasks or working optimally. However, the reality is that some students feel unsure of their abilities which results in them not doing given assignments. Students also tend to give up easily and are lazy when they are given problems that are more difficult than usual, the reason being they think they are unable to solve them. God calls every Christian teacher to develop a learning community where students feel cared for and able to use their abilities in the learning process. Therefore, the purpose of this paper is to look at the role of the teacher in developing students’ confidence in mathematics. The teacher's role is to pay attention to the factors that cause low student confidence and then to design learning strategies that suits students' needs. Teachers can develop self-concepts, motivation, encouragement, practice exercises, reviews, and assessments that enable students to be more confident in their ability to glorify God. Other suggestions for teachers are to provide questionnaires or interviews in advance to collect data on low student confidence rates so that teachers can determine the right strategy according to student needs.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kepercayaan diri atau keyakinan akan kemampuan siswa dapat membangun energi positif yang berguna untuk menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan secara maksimal. Akan tetapi kenyataan yang didapatkan di kelas yaitu beberapa siswa merasa tidak yakin akan kemampuannya yang mengakibatkan siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Siswa juga cenderung untuk mudah menyerah dan malas mencoba ketika diberikan soal yang lebih sulit daripada biasanya, alasannya karena mereka berpikir tidak mampu untuk menyelesaikannya. Tuhan memanggil setiap guru Kristen untuk mampu mengembangkan kelas menjadi sebuah komunitas untuk belajar agar siswa merasa berada dalam lingkungan yang peduli terhadapnya sehingga siswa mampu untuk menggunakan kemampuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran.   Oleh karena itu, tujuan penulisan makalah ini yaitu melihat peran guru dalam menumbuhkembangkan kepercayaan diri siswa dalam pelajaran matematika. Peran guru dalam menumbuhkembangkan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran yaitu dengan memperhatikan faktor penyebab rendahnya kepercayaan diri siswa dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat menumbuhkan konsep diri, memberikan motivasi serta dorongan, latihan soal, review dan evaluasi kepada siswa untuk lebih yakin akan kemampuannya untuk memuliakan Tuhan. Saran bagi guru lain yaitu sebaiknya memberikan kuesioner ataupun wawancara terlebih dahulu untuk mengumpulkan data rendahnya kepercayaan diri siswa sehingga guru dapat menentukan strategi yang tepat sesuai kebutuhan siswa.
THE IMPLEMENTATION OF RECEPTION-ORIENTED CAM WITH WORKSHEETS TO IMPROVE GRADE 10 STUDENTS’ CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF QUADRATIC EQUATIONS AND FUNCTIONS IN A CHRISTIAN SCHOOL Astuti, Dea Dri; Hidayat, Dylmoon
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.1578

Abstract

Based on observations and summative test results, the researcher identified that students' difficulties in learning quadratic equations and functions was conceptual understanding. Conceptual understanding enables students to analyze, integrate, and apply a concept in different situations. The purpose of the research was to see if the implementation of the Reception-Oriented CAM with worksheets improved students’ conceptual understanding and to find an effective way to implement the method. The researcher used a two-cycle Classroom Action Research of Pelton’s with seven grade 10 female students at a Christian school in Tangerang as the research subjects. Data was collected by test sheets, observation sheets, feedback sheets, and documentation. The result showed that the Reception-Oriented CAM with worksheets could improve students’ conceptual understanding in learning quadratic equations and functions. Another result showed that an effective way to implement Reception-Oriented CAM with worksheets was through implementing all the phases of the method thoroughly by giving more time in phase three and giving detailed instruction to the students. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Berdasarkan pengamatan dan hasil tes sumatif, peneliti mengidentifikasi bahwa kesulitan siswa dalam belajar persamaan dan fungsi kuadrat adalah dalam memahami konsep. Pemahaman konsep memungkinkan siswa untuk menganalisis, mengitegrasi, dan menerapkan konsep dalam berbagai situasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat manfaat penggunaan Reception Oriented CAM dengan lembar kerja untuk meningkatkan pemahaman konsep dan menemukan suatu cara yang efektif dalam penerapan metode tersebut. Penelitian tuindakan kelas dua siklus dengan model Pelton ini mengambil subyek tujuh siswi kelas 10 di suatu Sekolah Kristen di Tangerang. Data dikumpulkan dengan lembar tes, observasi, lembar umpan balik, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Reception Oriented CAM dengan lembar kerja dapat meningkatgkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran persamaan dan fungsi kuadrat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa cara yang efektif untuk menerapkan Reception Oriented CAM dengan lembar kerja adalah dengan cara memberikan waktu yang cukup pada langkah ke tiga dan memberikan instruksi dengan detail kepada siswa-siswa sebelum pembelajaran dimulai. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERTULIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA [THE EFFECT OF THE TTW TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL ON WRITTEN COMMUNICATION SKILLS AND MATHEMATICAL DISPOSITION] Radiusman, Radiusman; Simanjuntak, Maslina
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.2392

Abstract

This quasi-experimental quantitative research aims to improve the written communication skills of mathematical disposition students of grade 10 social studies-track students at a public high school in Jakarta. The design of this study was one group pretest-post test design with a sample of 36 people. Based on the mathematical written communication test, results obtained showed that the average pretest value was 55.74  and the average posttest value was 79.39. The t-test results also showed that the study showed (0.00 <0.05), then is rejected. This means that the TTW type of cooperative learning influences mathematical written communication skills. The results of the mathematical disposition questionnaire also showed that the average mathematical disposition before treatment was 57.563 (medium category) and the average value of mathematical disposition after treatment was 63.382 (high category). This shows that the mean of using TTW type of cooperative learning influences mathematical disposition.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Penelitian kuantitatif quasi eksperiment ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis dan disposisi matematis siswa kelas X IPS 4 SMAN 50 Jakarta. Desain penelitian ini adalah one group pretest-posttest design dengan sampel sebanyak 36 orang. Berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi tertulis matematis diperoleh bahwa rata-rata nilai pretest  adalah 55,74  dan rata-rata nilai posttest adalah  79,39. Hasil uji t juga menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan (0,00<0,05), maka  ditolak. Hal ini berarti pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi tertulis matematis. Hasil angket disposisi matematis juga menunjukkan bahwa rata-rata disposisi matematis sebelum perlakuan adalah 57, 563 (kategori sedang)   dan rata-rata nilai disposisi matematis sesudah perlakuan adalah 63,362 (kategori tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa berarti pembelajaran kooperatif tipe TTW berpengaruh terhadap disposisi matematis. 
PENERAPAN DISIPLIN POSITIF DALAM PEMBELAJARAN DITINJAU MELALUI PERSPEKTIF KRISTEN [POSITIVE DISCIPLINE IN LEARNING REVIEWED THROUGH A CHRISTIAN PERSPECTIVE] Aji, Imanuela Praba; Tamba, Kimura Patar
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 3, No 2 (2020): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v3i2.2101

Abstract

Discipline is still a problem in the world of education. In addition, disciplinary enforcement still uses punishment. This deviant behavior of students is a result of humanity's fall into sin. Sin turns people away from God and they choose to become God's rebels. Therefore, humans become more likely to disobey. Having good discipline is the expectation that every teacher wants for their students. However, the teacher prefers to make his students obedient to him but it is not always accompanied by a growing awareness to be disciplined in the hearts of students. One form of application that encourages discipline with compliance is positive discipline. The author wants to analyze the application of positive discipline through a Christian perspective. Positive discipline is a disciplined approach based on trust between teachers and students. The analysis shows that the application of positive discipline in accordance with Christian principles has not been able to stop indiscipline. This is evident from the responses of students who are still repeating their actions even though positive discipline has been applied in learning. One of the forms of applying positive discipline that is in line with Christianity's view is one of the results of awareness and changes in student attitudes not because of dialogue but because of the touch of the Holy Spirit. In its application, it must always rely on the intervention of the Holy Spirit.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Ketidakdisiplinan masih menjadi permasalahan di dalam dunia pendidikan. Selain itu penegakkan kedisiplinan masih menggunakan hukuman. Perilaku menyimpang siswa ini merupakan akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa. Dosa membuat manusia menjadi berpaling dan memilih untuk menjadi pemberontak Allah. Oleh sebab itu, manusia menjadi lebih menyukai melakukan ketidaktaatan. Memiliki kedisiplinan yang baik merupakan harapan yang setiap guru inginkan terhadap siswanya. Akan tetapi, guru lebih suka membuat siswanya patuh kepadanya tetapi tidak diiringi dengan menumbuhkan kesadaran untuk berdisiplin dalam hati siswa. Salah satu bentuk penerapan yang mendorong kedisiplinan dengan kepatuhan adalah disiplin positif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan disiplin positif melalui perspektif Kristen. Disiplin positif merupakan sebuah pendekatan disiplin yang berdasarkan kepada rasa kepercayaan antara guru dan siswa. Hasil analisis menunjukkan penerapan disiplin positif sudah sesuai dengan prinsip kekristenan namun belum dapat menghentikan ketidakdisiplinan. Hal ini terbukti dari respon siswa yang masih mengulangi perbuatannya meskipun telah diterapkan disiplin positif di dalam pembelajaran. Bentuk penerapan disiplin positif yang sesuai dengan pandangan Kekristenan salah satunya adalah hasil dari kesadaran dan perubahan sikap siswa bukan karena adanya dialog tetapi karena jamahan Roh Kudus. Seharusnya dalam penerapannya harus selalu mengandalkan campur tangan Roh Kudus.

Page 4 of 17 | Total Record : 166