cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
JURNAL WACANA KESEHATAN
ISSN : 20885776     EISSN : 25416251     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Wacana Kesehatan is a medium that can be used to register, disseminate, and archive the work of research nurses in Indonesia. The work published in this journal is indirectly acknowledged as a work of scholarly authors in the field of nursing. Articles covering sub areas of basic nursing, adult nursing, child nursing, maternity nursing, mental nursing, gerontik nursing, family nursing, community nursing, nursing management, and nursing education. Types of articles received by the editors are the results of research. Writing each type of article should follow the Journal of Health Discourse.
Arjuna Subject : -
Articles 135 Documents
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jogja Agus Sarwo Prayogi
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v1i2.22

Abstract

1Agus Sarwo Prayogi, 2 Sri Rizki Andani, 3 Kirnantorosaworbali@gmail.com Abstract The increased attitude of discipline is very important for the growth of the organization used primarily to motivate employees to be able to discipline themselves in carrying out the work of both individuals and groups. Labor discipline can be seen from the level of attendance and punctuality came to office. Knowing the relationship between work motivation and work discipline of nurses in the inpatient hospital of Yogyakarta. The research method uses observational with cross sectional approach. The research subjects are nurses in the inpatient hospital Jogja with a sample of 87 respondents, the sampling technique nonprobability sampling by purposive sampling. The results obtained the majority of nurses work motivation levels in a category are 50 respondents (57.5%) and the level of discipline of nurses in the inpatient hospital Jogja majority are in good category were 68 respondents (78.2%) , Analysis of test results obtained the value of correlation coefficient between work motivation and discipline of nurses at 0.342 with P = 0,002 (p < 0,05), which means that H0 rejected and Ha accepted. Conclusion: There was a significant correlation between work motivation and discipline of nurses in the inpatient hospital of Yogyakarta. Keywords: work motivation, work discipline nurses, hospital 1,3 Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Yogyakarta2    Prodi Ilmu Keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARSARI METRO UTARA TAHUN 2013 Ludiana Ludiana
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 1 (2016): Juli 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.869 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v1i1.27

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu apabila tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah distolik > 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku makan penderita hipertensi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Studi Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 140 responden. Informasi dari responden diperoleh menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable umur, jenis kelamin, status pekerjaan,  tingkat pendidikan, persepsi dan paparan media secara statistik tidak terbukti berpengaruh terhadap perilaku makan penderita hipertensi. Sedangkan variabel yang terbukti berpengaruh terhadap perilaku makan penderita hipertensi meliputi Dukungan petugas kesehatan (p-value=0,001, OR=5,374 CI;95% 2,044-14,129), dukungan keluarga (p-value= 0,006, OR= 4,484 CI;95% 1,526-13,170), pengetahuan (p-value= 0.028, OR=4,488 CI;95% 1,171-17,195), dan sikap responden (p-value= 0,039, OR=2,997 CI;95% 1,056-8,510). Dukungan petugas kesehatan merupakan salah satu faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi perilaku makan penderita hipertensi. Oleh karena itu, diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan program-program yang telah ada
Faktor Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Pesawaran Lampung Rita Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.228 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v2i2.51

Abstract

Status gizi Bayi Dibawah Lima Tahun (Balita) berpengaruh dengan kecerdasan anak. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 didapatkan balita pendek sebesar 37,2%. Prevalensi balita pendek di Provinsi Lampung yaitu 42,6% dengan kondisi Kabupaten Pesawaran mencapai 50,81%. Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian balita pendek.Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional.  Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan ibu dan balita usai 2-5 tahun.Jumlah sampel pada penlitian ini adalah 385 pasangan ibu dan balita dari 12 Wilayah kerja Puskesmas di Pesawaran.Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: ibu dan balita di Wilayah Kerja Kabupaten Pesawaran, bersedia Mengikuti Penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah balita yang  memiliki cacat bawaan. Penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian 46% berada pada kondisi stunting (pendek). Faktor Penghasilan, pola asuh dan pemberian makan berhubungan dengan kejadian balita stunting (ρ<0,05). Penelitian ini menunjukkan faktor yang berhubungan  empat faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi stunting (pendek) di Kabupaten Pesawaran yaitu penghasilan, hygiene dan sanitasi, pola asuh dan pemberian makan. Faktor yang paling dominan adalah pola pemberian makan (POR=18,074). Risiko orang tua yang tidak melakukan pemberian makan dengan baik berisiko 18,0 kali pada balitanya menderita stunting bila dibandingkan dengan balita yang orang tuanya memiliki pola pemberian makan baik. Faktor pendapatan, pola asuh dan pemberian makan terhadap kejadian stunting di Kabupaten Pesawaran
PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT DEKUBITUS Rita Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 2, No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.507 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v2i1.40

Abstract

Immobilization is a problem faced by patients with chronic illness, the patients is very weak and paralyzed patients in a long time. This study have purpose  to gain a deep understanding of the experience of families in caring for family members is immobilized with pressure sores at home. This study used qualitative methods. Participants are families who care for patients at home who are immobilized with pressure sores. Collecting data with in-depth interviews by means of instrument is the researcher's own self, written questions as an interview, used recording devices and used field notes.  Criterion sampling by taking 6 participants. Analysis of data used a phenomenological approach. The results showed that the family had a positive experience; Can be more patient, and assume that caring for a sick family member has its own challenges, being able to be with other families in caring for patients, being able to give affection and obligation as a child to parents can help take care of it. There was also an unpleasant (negative) family experience during the care of sick family members, the family felt tired, not strong and bored during patient care. The conclusion of the study is that families have positive and negative experiences in caring for family members with decubitus
HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT Maulani Maulani
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.394 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v1i2.10

Abstract

Kinerja perawat yang baik diharapkan dapat meningkatkan Asuhan keperawatan yang bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. Kinerja perawat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja dan supervisi kepala ruangan. Penelitian ini merupakan penelitian quantitatif, dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk melihat  gambaran dan hubungan tingkat pendidikan, motivasi kerja dan supervisi kepala ruangan  dengan  kinerja  perawat RSUD H.Hanafie Muara Bungo Tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik  Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner,dan data dianalisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata responden memiliki tingkat pendidikan perawat pemula sebanyak 92,1%, yang memiliki motivasi kerja tinggi sebanyak 50,8%, dan supervisi kepala ruangan yang baik 52,4%, rata-rata kinerja perawat yang  baik sebanyak 52,4%. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat dengan nilai P-value 0,912, ada hubungan yang signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan nilai P-value 0,000dan motivasi kerja dengan nilai P-value 0,000 dengan kinerja perawat. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat, namun ada hubungan antara supervisi,dan motivasi kerja dengan kinerja perawat.
LATIHAN ASERTIF TERHADAP PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI REMAJA Uswatun Hasanah
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.403 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v2i2.47

Abstract

Usia remaja sangat labil dalam proses pencarian identitas diri. Hambatan dalam pencapaian identitas diri dapat menimbulkanperilaku menyimpang. Remaja dengan kesulitan bersikap asertif diberikan terapi Latihan Asertif. Tujuan penulisan yaitumenggambarkan hasil pelaksanaan Latihan Asertif terhadap peningkatan perkembangan remaja. Jenis penelitian ini kuantitatifdengan desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pre post test without control group. Sampel penelitian terdiri dari16 remaja dengan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan aspek dantugas perkembangan remaja, terutama pada aspek aspek emosi dan psikososial meningkat secara bermakna setelah mendapatLatihan asertif. Latihan asertif direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan jiwa dan disosialisasikan pada tatananpelayanan kesehatan jiwa komunitas.
DUKUNGAN INFORMASI DARI KELUARGA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI agnes dewi astuti
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.3 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v1i2.23

Abstract

Jumlah lansia hipertensi di Puskesmas Jekan Raya meningkat. Pengamatan lapangan, keluarga kurang memberikan dukungan dalam pengendalian hipertensi, sehingga menganggap sembuh jika tekanan darah lansia menurun. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Desain menggunakan cross sectional pada 108 lansia dan keluarga, dengan teknik klaster proporsional. Hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Salah satu elemen dukungan keluarga berhubungan bermakna adalah dukungan informasi setelah dikontrol dengan pendidikan, penghasilan, asuransi kesehatan. Direkomendasikan pada pengambil keputusan keperawatan lansia agar meningkatkan program kesehatan lansia berbasis keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pemberian informasi tentang kesehatan bagi lansia.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI DESA BANJAR NEGERI KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN Rita Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 1 (2016): Juli 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.298 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v1i1.28

Abstract

Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering kita jumpai di masyarakat saat ini, penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, baik balita, anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi (email dan dentin) dan di awali dengan demineraliasasi komponen anorganik gigi dan kemudian di ikuti dengan hancurnya matriks organik gigi. Salah satu penyebab tingginya angka kejadian karies adalah kurangnya pengetahuan orang tua  akan kesehatan gigi anak mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah. Variabel penelitian adalah pengetahuan Ibu dengan kejadian karies gigi pada anak, dengan menggunakan metode pendekatan crossectional jumlah populasi sebanyak 126 dengan sampel 56 ibu yang memiliki anak yang berumur 6-11 tahun di Desa Banjar Negeri Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran dengan tehnik yang digunakan random sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Setelah di tabulasi, data yang ada di analisis dengan menggunakan Uji chi-aquere dengan program SPSS dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil yang diperoleh p value 0,029. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak di Desa Banjar Negeri Kecamatan Way Lima Kabupaten pesawaran tahun 2014.
KAYU BAKAR DALAM INDUSTRY PEMBAKARAN GENTENG DIDUGA SEBAGAI PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA Elmi Nuryati
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.809 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v2i2.52

Abstract

Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu itu ternyata berbahaya bagi kesehatan seperti layaknya polutan dari pembakaran mineral dan mesin kendaraan bermotor. Polutan dari  kayu bakar dalam industry pembakaran genteng dapat menjadi salah satu penyebab infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan kayu bakar dalam industry pembekaran genteng dengan kejadian ISPA pada daerah home industri  Desa Pandansari Selatan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017. Jenis penelitian adalah analitik komparatif dengan desain crosectional. Populasi dalam penelitian ini semua warga desa Pandansari Selatan kecamatan sukoharjo dengan jumlah sampel 80 responden. Teknik sampling yang digunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan menggunaka uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan kayu bakar dalam industry pembakaran genteng dengan kejadian ispa dengan p value >  0,05, nilai OR 2,206. Hal tersebut menunjukkan bahwa kayu bakar yang menghasilkan asap sangat berbahaya dan berperan besar dalam menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut. 
HUBUNGAN USIA DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS Nuri Luthfiatil Fitri
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 2, No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.482 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v2i1.41

Abstract

Abortion as one of the causes of maternal death is a matter of great concern. According to the WHO estimated at 15% -50% of maternal deaths associated with abortion. In Southeast Asia the annual incidence of abortion reaches 4.2 million and in Indonesia it reaches 1.5 million. The purpose of this study is to know the correlations between age and gestational distance with the incidence of abortion in hospitals Jend. Ahmad Yani Metro in 2015. The type of analytic survey research using case control approach. The population in this study were all pregnant women who were treated in RSUD Jend. Ahmad Yani Metro in 2014, amounting to 518 people with samples taken as many as 260 people consisting of 130 people in the case group and 130 people for the control group. The analysis in this study used chi square test.  The results of statistical tests showed that there was an association of age with abortus occurrence (p-value 0,000 OR 4.021; CI; 95%: 2,161-7,483), there was a correlation between pregnancy distance and abortus occurrence (p-value: 0,000, OR 3.955; CI; 95 %: 2,354-8,556). Research shows there is a correlations between age and gestational distance with the incidence of abortion.

Page 2 of 14 | Total Record : 135