cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 20883226     EISSN : 26208210     DOI : -
Core Subject : Education,
MADANIA: Jurnal-Jurnal Keislaman (ISSN Print: 2088-3226|ISSN Online: 2620-8210) adalah jurnal yang memuat tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, review buku baru, studi naskah di bidang Keislaman, Keilmuan, dan Kemanusiaan, dengan konsentrasi pada disiplin ilmu Tarbiyah, Syari’ah, Ushuluddin, dan Dakwah. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, Juni dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2022): Madania" : 5 Documents clear
Menutup Aurat Dalam Pandangan Ulama Kontemporer Riki Iskandar; Danang Firstya Adji
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.19479

Abstract

Di era modern ini, jilbab memang sudah marak digunakan oleh kalangan muslimah baik anak-anak maupun dewasa. Tetapi yang menjadi problemnya, masih banyak wanita muslim yang memakai jilbab namun tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan pandangan ulama kontemporer terhadap menutup aurat dan batasan-batasan aurat perempuan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik analisis isi. Penelitian ini menemukan bahwa perintah menutup aurat dilandaskan pada Q.S Al-Ahzab [33] : 59 ; Q.S An-Nur [24]:31 ; HR. Tirmidzi : 2794 dan HR. Abu Dawud : 4104. Namun dalil tersebut tidak menentukan batas-batas aurat secara terperinci sehingga mengandung berbagai interpretasi dan menjadi titik ikhtilaf di kalangan para ulama, termasuk ulama kontemporer. Menurut Hamka dan Yusuf Al-Qardhawi bahwa batasan aurat perempuan ialah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, sehingga memakai jilbab hukumnya wajib. Kemudian menurut Syahrur, batasan aurat perempuan terbagi dua : pertama, apa yang membuat perempuan tersebut merasa malu jika menampakkan bagian-bagian tertentu anggota tubuhnya atau disebut sebagai batas minimal (Al-Hadd Al-Adna); kedua, seluruh tubuh perempuan kecuali wajah dan tangan atau disebut sebagai batas maksimal (Al-Hadd Al-A’la). Lalu menurut Quraish Shihab, ia beragumen bahwa rambut wanita tidaklah wajib ditutupi karena redaksi dalam Q.S An-Nur [24] : 31 tidak memerintahkannya. Dengan demikian, menurutnya memakai jilbab bukanlah sebuah perintah melainkan suatu anjuran. Dari keempat ulama kontemporer di atas, pendapat yang menuai kontroversi di kalangan umat Islam ialah penafsiran Syahrur dan Quraish Shihab karena dianggap tidak selaras dengan ijma’ jumhur ulama.
Problema Harta (MAAL) Keluarga Yang Disebabkan Perceraian Hidup dan Mati Dalam Pemahaman Fiqh Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah Ahmad Fauzi; Darmawan Tia Indrajaya; Kemas Muhammad Gemilang
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.16458

Abstract

Family property in marriage is a necessity, so it must be clearly identified. Joint assets according to Law Number 1 of 1974 concerning marriage are limited to assets acquired during the marriage, while assets brought before the marriage takes place are called innate assets. In addition, family assets are also contained in the Compilation of Islamic Law in articles 85-97. As for knowing how to regulate family property in Islam, it is necessary to discuss the understanding of fiqh scholars from the Shafi'yah and Hanabila schools. As for the methodology of this research, it is included in the library research which is categorized as descriptive analytic with the method of analysis being qualitative. The data collection techniques are carried out in the library, such as reviewing books, journals and the like. The results of this study indicate that the scholars of fiqh have different opinions about the distribution of the various types of syirkah in the discussion of permissible and non-allowable partnerships (syirkah). Broadly speaking, the Egyptian Fuqaha (the majority are Shafi'i and Maliki schools), divide syirkah into four types, namely: syirkah 'Inan, syirkah Abdan, syirkah Mufawwadhah and syirkah Wujuh.
Diskursus Al-Qur’an dan Prosesi Pewahyuan Muhamad Yoga Firdaus; Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani; Hanna Salsabila
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.16148

Abstract

The goal of this study is to delve into the Al-Qur'an and the manner through which it was revealed. This brief study is qualitative in nature and is based on a survey of the literature. The analysis was then carried out using content analysis techniques and an interpretation methodology. This study's findings and discussions include the theme of revelation and the Qur'an, the procession of the revelation of the Al-Qur'an, and the gradation of perceptions related to the revelation of the Al-Qur'an. The revelation, as well as the revelation procession, served as a precursor to the critical 'Ulum al-Qur'an debate. The diverse perspectives on the revelation procession become the ideal bridge for lovers of knowledge of the Al-Qur'an in investigating the innermost meaning of the entity of the Al-Qur'an so that it may also be accepted and understood by the general population, wherever and whenever they are. Particularly for Muslims who are guided by the Al-Qur'an. This modest study has limitations, especially the absence of determination of new perceptions, so that they continue to analyze already existing information, resulting in information that is confined to reinforcing and enhancing knowledge about the revelation process. This modest study also suggests that in the future, fresh viewpoints on the process of the revelation of the Al-Qur'an may be discovered.
VALIDITAS TRANSAKSI CRYPTOCURRENCY (Studi Tentang Akad Dalam Transaksi Syariah) Rimanto Rimanto; Kholid Hidayatullah; Sumarni Sumarni
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.19673

Abstract

Penelitian ini merupakan studi pustaka dan bersifat kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan hukum Islam yuridis normatif. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa uang kripto bisa digunakan sebagai komoditas dalam perdagangan komoditi di Indonesia dengan syarat Pemerintah menciptakan uang kripto sendiri yang terlindung (underlying asset). Sementara itu, bitcoin tidak bisa dijadikan sebagai komoditas dalam Kontrak Derivatif Syariah, karena bitcoin masih mengandung unsur spekulasi (maysir) yang bersifat untung-untungan. Kedudukan hukumnya adalah haram lighairihi atau haram karena faktor luar.
Metode Tafsir Imām Al-Syāfi’i Dalam Kitab Al-Risālah Muhammad Esa Prasastia Amnesti; Setio Budi; Abdul Kadir Riyadi; Abdul Rofiq
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 1 (2022): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v12i1.19104

Abstract

Imam al-Syafi'i has a very important role in the development of science in Islam,besides being known as a faqih (fiqh expert), Imam Syafi'i is one of the figures who are very understanding of the meanings of the Qur'an. Therefore, this study aims to find out the thoughts about the method of interpretation in the book al-Risalah. Because basically this book was written as a gift from Abdurahman bin Mahdi regarding the content of the meaning of the Qur'an. Using a qualitative approach (library research), the results show that in the book of al-Risalah, Imam Syafi'i's method of understanding the Qur'an can be found using the sources bil-Ma'tsur or bil-Riwayah, both the Qur'an , hadith, opinions of friends and the words of the tabi'in.

Page 1 of 1 | Total Record : 5