cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer
ISSN : 20854822     EISSN : 25796089     DOI : -
Program Studi Magister Teknik Elektro UMB menerbitkan Jurnal InComTech sebagai wadah bagi para akademisi, praktisi dan penggiat lainnya dalam bidang telekomunikasi dan computer (Information and Communication Technology/ICT) untuk menerbitkan karya tulisnya. Bidang-bidang yang menjadi bahasan jurnal ini meliputi teknologi, bisnis dan regulasi di bidang ICT, seperti (namun tak terbatas), teknologi IP, Wireless technology, Internet of Things, Microwaves, digital broadcasting, Fiber optik, strategi bisnis ICT, sumber daya manusia ICT, perencanaan bisnis, regulasi NGN, security in ICT, cyberlaw.
Arjuna Subject : -
Articles 239 Documents
Effects of Antenna Characteristics in RFID Systems for Positioning Purposes Alaydrus, Mudrik; Eibert, Thomas
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v1i1.247

Abstract

Radio Frequency Identification (RFID) is a wireless system designed to identify the presence of objects attached by tags. In recent times, RFID is also used for positioning purposes. We show a scenario of wireless propagation observed by eight antennas with different polarization located in different positions. In this way, the antenna characteristics, i.e. the polarization and diagram radiation of the antennas will play a significant role in producing electromagnetic field in the region. In this work we will use the fingerprinting procedure, with this we produce some data bases containing the electric field received by RFID readers if we located the RFID tag in certain position in region of interest. In this work, two cost functions are proposed, which are to be minimized for determining the position of the tag.
Optimasi dan Performansi Proses Rehoming Terhadap Teknologi Jaringan GSM Bongga Arifwidodo
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v6i2.1155

Abstract

Kehandalan suatu jaringan akan berubah sesuai trafik yang terjadi pada jaringan. Lalu lintas beban trafik pada suatu area dapat diseimbangkan. Operator seluler berusaha untuk mengatasi masalah dengan rehoming.Berdasarkan hal ini dilakukan analisis lalu lintas dan optimasi pada jaringan untuk mencapai pelayanan yang optimal bagi. Secara khusus menyeimbangkan kinerja suatu BSC. Pengamatan dilakukan pada mekanisme rehoming teknologi GSM. Analisis yang dilakukan diantaranya adalah analisis performa saat ini dan analisis tren yang terjadi pada jaringan. Fokus terhadap utilisasi BSC pada teknologi GSM Operator X dengan data parameter. Pengukuran dilakukan pada jaringan GSM operasi GSM-900 & GSM-1800 dengan 3 BSC sebagai objek penelitian. Tren waktu pada bulan Juni 2014 dan Maret 2015, dengan ukuran waktu tertentu tren dari BSC (sebelum dan sesudah esekusi). Analisa utilitas suatu BSC serta proses rehoming baik sebelum dan sesudah dilaksanakan. Hasil analisis keberhasilan terlihat setelah proses rehoming menunjukan KPI performance terjaga. Performasi KPI jaringan 2G pun meningkat dengan ditunjukkan menurunnya average congestion dan TCH availability meningkat. Batas wajar (threshold) TCH congestion operator menggunakan < 2% dan <0,2 % untuk SDCCH congestion.
Riset Antena – State of the Art Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v6i1.1146

Abstract

Riset antenna telah mengalami perjalanan panjang, seiring dengan perkembangan teknologi wireless dan aplikasi sensor serta radar. Secara garis besar, jenis antenna bisa dikategorikan menjadi antenna kawat (dipole, yagi), antenna waveguide (aperture, horn, slot), antenna reflector dan antenna mikrostrip. Dalam perancangan antenna para insiyur selalu merujuk pada katalog antenna yang telah ada dan melakukan modifikasi (menambahkan atau mengurangi sesuatu, atau memvariasikan parameter) untuk memenuhi spesifikasi yang diminta. Tulisan ini memberikan ulasan riset terkini antenna, dengan lebih menekankan pada lima bidang: metoda komputasi elektromagnetika, modifikasi antenna, material penyusun, aplikasi yang baru dan pengukuran antenna. Sampai dengan awal 2015 ditemukan sangat banyak riset tentang antenna di pelbagai publikasi yang ada.
Analisa Simulasi Performansi Penggunaan Orthogonal Frequency Division Multiplexing Pada Sistem Digital Video Broadcasting-Terrestrial Dian Widi Astuti
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v3i1.1114

Abstract

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) dalam satu saluran dimana setiap frekuensi pembawa tersebut saling orthogonal (tegak lurus). OFDM banyak dipakai untuk sistem komunikasi wireless mengingat kemampuan dari OFDM mengatasi multipath fading yang menyebabkan terjadinya intersymbol interference (ISI). Dampak dari ISI tersebut adalah penerima tidak dapat membaca sandi informasi dengan benar sehingga mengurangi performasi sistem komunikasi digital. Cara OFDM mengatasi ISI adalah dengan menggandakan simbol dan menambah simbol secara periodik yang digunakan sebagai guard interval. Penambahan dari guard band yang terlalu lebar bisa mengurangi throughput data yang dikirimkan. Fading juga menyebabkan amplitudo dan phasa berfluktuatif sehingga cara untuk mengatasinya adalah estimasi kanal (Channel Estimation) dengan menyisipkan simbol pilot pada pengiriman frame OFDM sehingga penerima dapat memperkirakan karakteristik kanal dan dapat mengembalikan data yang terkirim. CE terdiri atas comb-type pilot channel estimation dan block-type pilot channel estimation. DVB-T sebagai penyiaran televisi digital terestrial juga memakai OFDM dengan skema modulasi OFDM tambahan yaitu berupa pilot simbol atau yang lebih dikenal dengan estimasi kanal (Channel Estimation). Mengingat jumlah subcarrier dari DVB-T cukup besar jika dibandingkan dengan aplikasi lain yang menggunakan OFDM maka perlu dilakukan sebuah penelitian tentang analisa performasi penggunaan OFDM untuk sistem DVB-T terhadap perubahan guard interval, modulasi dan penggunaan kanal pada estimasi kanal tersebut.
Analisa Propagasi Gelombang Continuous Wave Pada Radio Amatir di Frequency 21 MHz Marza Ihsan Marzuki; Bambang Irawan
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i2.1169

Abstract

Ionosfer merupakan lapisan atmosfer bumi pada ketinggian ratusan kilometer di atas permukaan laut. Sebagai zantara yang dirambati gelombang electromagnetic, ionosfer berupa plasma, yakni gas yang terdiri atas electron-electron dan ion-ion positif pasangannya dalam keseimbangan dinamik. Ketinggian lapisan ionosfer mempengaruhi besarnya frekuensi yang dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Perhitungan dua parameter komunikasi radio HF, yakni frekuensi maksimum dan waktu terbaik untuk berkomunikasi. Dengan menggunakan perumusan Multi Quasi Parabolic tersebut dilakukan perhitungan dengan menggunakan asumsi jari-jari bumi di ekuator yaitu 6378.3888 kilometer, dari hasil analisa tersebut didapat bahwa frekuensi maksimum radio HF bergantung kepada kerapatan electron dan ketinggian (h) lapisan ionosfer serta jarak komunikasi (d), untuk komunikasi radio jarak jauh diperlukan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan komunikasi jarak dekat, untuk komunikasi jarak jauh diperlukan tiang antenna yang lebih tinggi, komunikasi radio pada malam hari lebih rentan terhadap gangguan oleh obyek di sekitar antenna sehingga diperlukan tiang antenna yang lebih tinggi.
Analisis Keamanan Arsitektur Jaringan Masa Depan Berbasis Protocol Blocks Sebagai Pedoman Untuk Menggantikan Arsitektur Jaringan Masa Kini Beny Nugraha
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v5i2.1137

Abstract

Arsitektur Jaringan Masa Depan (Future Network Architectures) sedang dikembangkan di berbagai negara untuk mengatasi masalah pada jaringan internet saat ini seperti tidak fleksibel (Jika ingin mengubah satu protokol dalam satu layer maka memerlukan perubahan protokol di layer yang berbeda lain. Sebagai contoh, untuk mengubah dari IPv4 ke IPv6 memerlukan versi modifikasi dari TCP) dan tidak mampu memberikan mekanisme keamanan secara intrinsik atau dengan kata lain mekanisme keamanan perlu ditambahkan untuk mengatasi ancaman keamanan yang baru. Sebagai contoh, IPsec untuk melindungi komunikasi IP. Salah satu basis yang digunakan untuk mendeseain Jaringan Masa Depan adalah protocol blocks, di mana jaringan akan terdiri dari sekumpulan protokol-protokol yang bersesuaian untuk menjalankan aplikasi tertentu. Dalam penelitian ini akan dibahas dua buah Jaringan Masa Depan yang berbasis protocol blocks, yaitu Service Oriented Network Architectures (SONATE) dan Netlet-based Node Architecture (NENA). Selain akan dibahas konsep atau cara kerja dari kedua arsitektur tersebut, juga akan dibahas bagaimana kedua jaringan tersebut mengamankan jaringannya, kemudian akan dibandingkan dengan keamanan pada jaringan Internet masa kini. Metodologi yang digunakan untuk melakukan analisa keamanan adalah kombinasi antara metode system-centric dan attack centric. Masalah keamanan pada setiap arsitektur didapatkan dengan membandingkan antara mekanisme keamanan pada setiap arsitektur dan mekanisme keamanan untuk menangani serangan keamanan. Hasil yang didapatkan adalah, kedua Jaringan Masa Depan tersebut mampu memberikan level keamanan yang sama dengan jaringan internet masa kini, namun keuntungannya adalah, kedua jaringan tersebut mampu berjalan secara fleksibel karena dapat menggunakan protokol-protokol keamanan yang diinginkan secara bebas dan dapat ditukar-tukar karena protokol-protokol tersebut ditempatkan ke dalam protocol blocks. Oleh karena itu, kedua Jaringan Masa Depan tersebut memiliki potensi untuk menggantikan jaringan internet masa kini.
Feasibility Analysis of Implementation 3G Macro Additional Sector JABO Area using Techno-Economic Approach Iwan Krisnadi; Intan Kumalasari Tanjung
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i3.1173

Abstract

The increasing number of operators, making competition in the telecommunications industry are becoming increasingly stringent. These circumstances spurred operators to compete in achieving the best quality of services. Macro Additional 3G Sector (LTC) Project is one effort of the operator in maintaining the quality of data services. The general philosophy of the design of telecommunications networks are getting the best performance with minimal implementation costs. In this work will be analyzed with the techno-economic approach for the feasibility of the implementation of 3G Macro Additional Sector Project by operator telecommunication in Jakarta. Analysis model used is based on the principle of techno-economic by throughput and number of user approach with bottom-up models, to determine the design of 3G Macro Additional Sector Project, and then measure the feasibility of the costs incurred for the implementation of 3G Macro Additional the Sector Project.
Meningkatkan Produktivitas Produksi dengan Optimalisasi Sistem Infrastruktur TI Menggunakan Metoda IT Balanced Scorecard Imaniar Rusydiawan; Iwan Krisnadi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v2i1.1105

Abstract

Industri manufaktur pada saat ini dituntut untuk mempunyai asset-asset dan proses-proses yang efektif dan efesien untuk dapat meningkatkan produktivitas secara terus-menerus agar dapat memenangkan persaingan. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi yang semakin pesat membuat PT. Indonesia Epson Industry dalam mencapai tujuan perusahaan dan melancarkan strategi bisnisnya menggunakan infrastruktur teknologi informasi pada proses produksi, penyelarasan antara tujuan bisnis perusahaan dan tujuan produksi dengan menggunakan infrastruktur teknologi informasi dipetakan, sehingga peningkatan produktivitas produksi dapat tercapai dengan optimalisasi infrastruktur teknologi informasi, pengukuran dengan metode IT Balanced Scorecard dilakukan untuk mengukur kinerja infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada, dengan begitu bisa didapatkan skala prioritas untuk mengoptimalisasikan infrastruktur teknologi informasi yang sekarang.
Analisa Saluran Transmisi Nonhomogen dengan Metoda Persamaan Integral Alaydrus, Mudrik
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v4i2.1128

Abstract

Saluran transmisi adalah salah satu komponen penting di teknik elektro,baik untuk mentransmisikan energi ataupun informasi. Saluran transmisiyang memiliki besaran karakteristik yang tidak homogen (nonhomogen)biasa digunakan untuk rangkaian matching, delay equalizer, filter, waveshaping, pemprosesan sinyal analog dan interkoneksi VLSI . Metodapersamaan integral digunakan untuk menganalisa struktur salurantransmisi ini. Metoda persamaan integral yang diimplementasikandengan metoda momen memberikan hasil yang sangat baik. Kasuskanonikal, saluran transmisi homogen dengan dan tanpa kerugian untukkondisi matching dan tidak matching memberikan verifikasi programkomputer yang dikembangkan, bekerja dengan baik, hasil yangdidapatkan sejalan dengan apa yang didapatkan secara teoretis.Pengamatan saluran transmisi nonhomogen melibatkan salurantransmisi dengan besaran karakteristik yang berubah secara perlahandan yang berubah secara mendadak. Analisa struktur filter lolos bawahmemberikan hasil yang secara kualitatif sama dengan yang diberikan dipustaka.
Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6 Krisnha Prasetyo Surendro
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v1i2.1096

Abstract

Tuntutan jaman yang serba modern terkait dengan teknologi adalah usermampu mendapatkan akses dimanapun dan kapanpun secara real timeatau terus menerus. Pada penelitian ini ingin memodelkan jaringanWLAN pada akses point yang berbeda-beda menggunakan Mobile IPv6,agar didapatkan proses handover dengan throughput yang tinggi dandelay yang serendah-rendahnya. Diharapkan ketika user berpindah darisatu AP ke AP yang lain, komunikasi data tidak akan terputus, user tetapdapat membuka website, membuka email, bahkan tetap dapatmelanjutkan download atau upload walaupun terjadi perpindahan antarAP. Hal tersebut dimungkinkan dengan menggunakan mobile IP. Untukpenelitian kali ini penulis memilih menggunakan mobile Ipv6 yangmempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan mobile Ipv4,beberapa diantaranya adalah proses route optimation dan auto addressconfiguration. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari metodeanalisa dan perancangan. Metode analisa dilakukan dengan caramenganalisa hasil simulasi router advertisement, juga menganalisathroughput, route optimasi, active access point, dan handover. Metodeperancangan dilakukan dengan membuat jaringan Mobile IPv6 denganmenggunakan software OPNET Modeler. Dengan menggunakanparameter dari mobile IP maka didapatkan hasil bahwa simulasi dapatberjalan sesuai rencana, dimana user dapat handover dari AP satu ke APlain, user dapat juga melakukan route optimation, bahkan denganmemodifikasi network modeling mampu didapatkan delay yang lebihkecil. Untuk mendapatkan hasil simulasi yang lebih baik, maka kitahendaknya mempelajari OPNET dengan lebih detil terkait denganparameter-parameter didalamnya.

Page 5 of 24 | Total Record : 239