InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer
Program Studi Magister Teknik Elektro UMB menerbitkan Jurnal InComTech sebagai wadah bagi para akademisi, praktisi dan penggiat lainnya dalam bidang telekomunikasi dan computer (Information and Communication Technology/ICT) untuk menerbitkan karya tulisnya.
Bidang-bidang yang menjadi bahasan jurnal ini meliputi teknologi, bisnis dan regulasi di bidang ICT, seperti (namun tak terbatas), teknologi IP, Wireless technology, Internet of Things, Microwaves, digital broadcasting, Fiber optik, strategi bisnis ICT, sumber daya manusia ICT, perencanaan bisnis, regulasi NGN, security in ICT, cyberlaw.
Articles
239 Documents
Membangun Private Cloud Computing dan Analisa Terhadap Serangan DoS, Study Kasus SMKN 6 Jakarta
Johan Sharif
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2015)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v6i3.1160
Perkembangan Cloud Computing semakin berkembang dan menjadi suatu trend yang banyak digunakan didunia telekomunikasi saat ini. Didunia pendidikan cloud computing menjadi sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar. Bagaimana membangun infrastruktur cloud computing untuk mendukung proses belajar mengajar di SMKN 6 Jakarta, sehingga sistem ini dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kami menganalisa dan merancang infrasruktur jaringan disekolah untuk dapat menerapkan cloud computing di wilayah lokal sekolah. Kemudian kami membangun sistem dengan membuat server untuk cloud computing yang dapat diakses melalui jaringan kabel dan jaringan wireless. Dengan dapat mengakses server cloud melalui jaringan disekolah diharapkan para Guru dan siswa dapat menggunakan fasilitas yang ada seperti berbagi materi pelajaran, pemberian tugas, mengumpulkan tugas, review tugas dan fasilitas-fasilitas lain yang masih mungkin untuk dapat dikembangkan.Setelah server cloud computing terbangun lalu diuji coba fungsi-fungsinya seperti upload dan download file apakah dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya server cloud dipastikan dapat berjalan dengan baik, dimana cloud computing bisa melakukan penambahan user dan hak askse setiap user. langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dengan melakukan serangan DOS (Denial Of Service).Pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali pengambilan data dengan software wireshark sebagai penangkap aliran data dan analisanya. Sekenario 1 tanpa gangguan DoS diambil data sebanyak 10 kali, sekenario 2 dengan DoS gangguan ke server sebanyak 32000 byte dengan 3 komputer dan terakhir sekenario 3 dengan gangguan DoS sebanyak 65000 byte dengan 6 komputer sebanyak 10 kali.Hasil penelitian menunjukan saat tidak ada serangan DoS server berjalan dengan baik dengan troughput yang besar. Namun setelah dilakukan serangan DoS terjadi penurunan nilai troughput dan semakin besar jumlah serangan maka semaikin menurunkan nilai troughput dari server cloud. Ini menunjukan bahwa server cloud yang telah dibangun masih rentan terhadap serangan DoS.
Analisis Sistem Informasi Aplikasi Online Kartu Kredit Menggunakan Metode SERVQUAL
Melia Gripin Setiawati Setiawati
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v6i2.1151
Kemudahan, efisiensi, ketepatan, kecepatan, simple serta flexibilitas menjadi pertimbangan para pelaku kegiatan untuk menggunakan kartu kredit diera globalisasi saat ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pengajuan kartu kredit seperti melalui direct selling, telemarketing dan aplikasi online. Dari ketiga cara tersebut aplikasi online menjadi salah satu cara yang paling mudah dalam pengajuan aplikasi kartu kredit Kunci permasalahan pada penelitian ini yakni terkait dengan kualitas layanan yang diberikan apakah cukup memberikan pemahaman terhadap calon customer sehingga terjadi peningkatan dalam kartu kredit di ANZ Bank serta layanan seperti apa yang diharapkan oleh customer.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analis dengan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 150 responden, metode pengambilan sampel menggunakan metode servqual, skala likert, SEM amos 18. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa kualitas layanan Aplikasi Online seperti tampilan, pelayanan marketing, tarif, teknologi yang digunakan pada aplikasi online sangat mempengaruhi kepuasan customer yang berdampak pada peningkatan customer kartu kredit ANZ.
Pemanfaatan Spektrum Digital Dividend Dengan Pendekatan Model Easement
Lydia Vintari;
Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v3i2.1119
Digital dividend merupakan sebuah dampak yang ditinggalkan akibatproses perpindahan sistem penyiaran televisi analog ke sistem penyiarantelevisi digital. Di banyak Negara sudah banyak penelitian mengenaipenggunaan spectrum digital dividend pada masing-masing Negara.Pada penelitian ini membahas tentang penggunaan spectrum digitaldividend untuk mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia. Jikadigabungkan penggunaan aplikasi yang dijalankan para pemegangspectrum secara exlusive dan secondary market, tentunya dapatmemaksimalkan spectrum yang ada. Dengan tetap menjaga dua pakempenggunaan spectrum secara beriringan sejalan adalah konsep easementyang digunakan dalam penelitian ini. Setelah dengan pembahasanmengenai penelitian lain mengenai digital dividend serta easement,kemudian kami menganalisa faktor QoS, Utility dan biaya spectrumakses dalam pengaruhnya memberikan variasi kesejahteraan socialdengan menggunakan teori social welfare. Dari hasil yang didapat,peneilitian ini dapat membuktikan faktor yang dirasakan oleh parapengguna seperti QoS dan Utility punya pengaruh penting dibandingkanbiaya akses spectrum frekuensi yang ditanggung oleh pihak serviceprovider.
Analisa Perbandingan Tools Ekstaktor Whatsapp Database Crypt12 Menggunakan Metoda Logical Extraction
Zulkarnaen Akbar;
Iwan Krisnadi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v8i1.2144
Dengan lebih dari 1000 juta pengguna aktif berdasarkan survey 2017 perkembangan ini semakin meningkat setiap tahunnya. Perlu diketahui bahwa WhatsApp mempunyai suatu tabel database yang tersimpan secara rasahsia didalam sistem sistem Android yang selalu update secara realtime. Database ini selau dicadangkan secara otomatis melalui fitur autobackup yang tersimpan berbeda dengan database utama. Database hasil backup ini mempunyai format file .crypt12. File crypt12 ini tidak dapat diakses secara sembarang karena telah dienkripsi oleh apliksi ini.Beberapa penelitian telah banyak membahas tentang WhatsApp forensics diperangkat android dengan menggunakan beberapa medode salah satunya adalah metode “logical Extraction” .Dalam melakukan uji coba forensics muncul permasalahan ketika akan dilakukan uji forensics pengguna aplikasi telah menghapus percakapan yang telah dilakukan ini bertujuan untuk menghilangkan jajak dari pengguna WhatsApp. Didalam kasus ini sebenarnya kita dapat melihat percakapan yang telah dihapus dengan melihat data crypt12 dari WhatsApp dengan cara mendeskripsikan data base tersebut. Ada beberapa tools untuk mendeskripsikan file crypt12. Pada penelitian ini akan membandingkan tools untuk mendeskripsikan file data base WhatsApp. Hasil penelitian menghasilkan dalam menganalisa uji forensics tidak lah cukup hanya mengandalkan tools yang dibandingkan akan tetapi harus melihat database hasil deskripsi. File crypt12 (database backup) dan file asli dalam system pada dasarnya mempunyai isi yang sama, akan tetapi terjadi perbadaan dikarenakan dalam proses backup tidak lah update karena WhatsApp hanya akan membackup setian 24 jam sekali.
Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Faktor Penambat Dan Kualitas Hubungan Relasional Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan: Suatu Penelitian Pada Penyedia Jasa Telepon Selular Di Jawa Barat
Waseso Segoro
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v2i2.1110
Menurunnya kepuasan dan loyalitas pelanggan perlu dipahami karenakedua hal tersebut merupakan penentu bagi kinerja perusahaan jasatelekomunikasi seluler. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan danloyalitas pelanggan adalah persepsi kualitas pelayanan, faktor penambatdan kualitas hubungan relasional secara simultan. Berdasarkan datayang dikumpulkan pada delapan Perguruan Tinggi di Bandung, penulismengidenifikasikan bahwa faktor penyebab kepuasan dan loyalitaspelanggan yang utama adalah persepsi kualitas pelayanan sedangkanfaktor penambat tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasanpelanggan, namun hanya sebagai variabel moderator saja terhadaphubungan antara persepsi kualitas pelayanan dan kualitas hubunganrelasional dengan kepuasan pelanggan. Kualitas hubungan relasionaljuga tidak secara langsung berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.Persepsi kualitas pelayanan dan kualitas hubungan relasionalberpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan.
Analisis Jaringan LTE Pada Frekuensi 700 MHz Dan 1800 MHz Area Kabupaten Bekasi Dengan Pendekatan Tekno Ekonomi
Ketty Siti Salamah
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1165
Upaya peningkatan layanan yaitu dengan mengimplementasikanteknologi yang lebih handal dari segi kecepatan akses maupun kapasitasserta ekspansi jangkauan. Teknologi Long Term Evolution (LTE) dapatmenjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Pemanfaatan spektrumDigital Dividend dan LTE memungkinkan pembangunan broadbandpaling efisien, khususnya untuk menjangkau wilayah - wilayah yangsulit dijangkau. Implementasi LTE di pita frekuensi Digital Dividendmenyediakan solusi paling ideal untuk mempercepat ketersediaan aksesbroadband yang terjangkau secara universal kepada seluruh masyarakatdalam rangka memenuhi target cakupan dan kapasitas. Model analisayang digunakan berdasarkan prinsip tekno-ekonomi denganmenggunakan metoda capacity and coverage dimensioning untukmenentukan perancangan teknologi LTE. Penelitian ini bertujuanmemberikan gambaran site yang diperlukan untuk penerapan teknologiLTE pada frekuensi 700 MHz dan 1800 MHz. Dan metoda CBA untukmenganalisa secara ekonomi dan mengukur kelayakan biaya yangdikeluarkan untuk implementasi LTE tersebut. Dua skenario yangdigunakan dan dibedakan dengan frekuensi 700 MHz dan 1800 MHzdan bandwidth 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz dan 20 MHz. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa minimal bandwidth yang diperlukan agarimplementasi LTE layak digunakan adalah 15 MHz.
Strategi Alternatif Manajemen Spektrum Dan Penataan Alokasi Pita Frekuensi 1800 MHz Untuk Penerapan Teknologi LTE
Teten Dian Hakim
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v5i1.1133
Trafik pengguna mobile data untuk layanan akses internet senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terutama untuk penggunaan layanan mobile broadband dibanding dengan layanan fixed broadband. Kenaikan trafik mobile broadband secara eksponensial ini dipicu dengan munculnya berbagai macam aplikasi, android, jejaring sosial dan media content yang ditambah lagi dengan pertumbuhan berbagai macam perangkat smartphone, tablet, dan mobile PC yang menawarkan beraneka ragam fitur dan teknologi terkini. Teknologi LTE (Long Term Evolution) yang di-standarisasi oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project) sebagai organisasi standar internasional merupakan teknologi yang memberikan kecepatan data dan kapasitas yang besar. Dengan akses DL 100 Mbps dan UL 50 Mbps untuk standar teknologi LTE release 8. Sehingga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kenaikan trafik dari pengguna layanan mobile broadband. Dengan menggunakan metodologi dalam tahapan-tahapan pada proses RIA (Regulatory Impact Analysis), hal ini digunakan untuk memilih dan menentukan stategi alternatif tool spectrum management yang dipergunakan dan juga opsi refarming yang paling efektif termasuk dampak dari setiap masing-masing opsi tersebut. Metoda pendekatan voluntary spectrum redeployment dan penerapan netral teknologi yang dilakukan secara transparan dan terbuka melalui konsultasi publik dengan melibatkan stakeholder merupakan strategi alternatif spectrum management yang bisa diterapkan untuk melakukan proses refarming di pita frekuensi 1800 MHz di Indoensia. Dan instrumen spectrum management ini juga digunakan untuk melakukan penataan menyeluruh pita frekuensi 1800 MHz sehingga didapatkan jumlah total lebar bandwidth yang ideal dan kanal alokasi frekuensi yang berdekatan atau contiguous sehingga dapat digunakan dalam penerapan teknologi LTE.
Regulatory Impact Analysis Terhadap Rancangan Undang-Undang Konvergensi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Wawan Ridwan;
Iwan Krisnadi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v2i1.1101
Era konvergensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi(TIK), telah mengubah tatanan industri dan memerlukan perubahan kebijakan/regulasi. Perubahan tersebut, dibutuhkan agar dapat menampung kemajuan teknologi dan inovasi untuk pengembangan industri kedepannya. Solusi regulasi tersebut telah mulai dibangun dalam Rancangan Undang-Undang(RUU) TIK Indonesia. Yang menarik dari regulasi konvergensi TIK ini adalah pengaturan terhadap penyelenggaraan TIK, diantaranya; agar mengurangi kesenjangan digital(digital divide), perubahan struktur industri TIK dll. Hal ini, dikarenakan sistem pengaturan memiliki peranan penting untuk sistem lainnya dalam era konvergensi dalam bidang TIK
Evolusi Teknologi Wireless Seluler menuju HSDPA
Rahmad Hidayat
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v1i1.246
Teknologi data dalam keluarga GSM meliputi GPRS, EDGE, UMTS/WCDMA dan HSDPA. Berbagai teknologi ini menyediakan banyak kemampuan dan efisiensi spektrum. Implementasinya meningkatkan potensi pendapatan dan keuntungan serta pemenuhan kebutuhan bagi komunitas ICT (Information and Communication Technology). Evolusi dari GPRS menuju HSDPA memberikan jawaban terhadap kebutuhan coverage yang luas, throughput data yang tinggi, quality-of-service (QoS) dan efisiensi spektrum. Efisiensi spektrum secara khusus merupakan perhatian utama karena merupakan interpretasi throughput rata-rata yang lebih tinggi bagi lebih banyak user aktif di suatu coverage area. HSDPA menghasilkan kecepatan puncak 14 Mbps dan meningkatkan kecepatan throughput rata-rata menjadi 1 Mbps. Suatu peningkatan kinerja 2,5 sampai 3,5 kali relatif terhadap teknologi 3G.
Analisis Risiko Proyek Sistim Disaster Recovery Center dengan Sistim Kerjasama Build Operate Transfer
Fitri Haryanti;
Iwan Krisnadi;
Minarnita Verawati Bakara
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Department of Electrical Engineering
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/incomtech.v6i1.1147
Penelitian ini melakukan Risk Assessment untuk mengetahui dan mengelola potensi risiko-risiko pada proyek sistem Disaster Recovery Center (DRC) dengan menggunakan sistem kerjasama bisnis Build Operate Transfer (BOT) yang dipandang dapat membantu dari segi sumber dana pembiayaan proyek dari pihak rekanan swasta. Pada penelitian ini kategori risiko yang akan dianalisis dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu risiko pada masa konstruksi (Build level), masa Operasional (Operate level), dan masa Transfer (Transfer level). Masing-masing kategori Risiko tersebut diidentifikasi potensi-potensi Risiko yang mungkin terjadi. Hasil dari pengolahan data kuesioner menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta metode Probability Impact Matrix dari 28 (dua puluh delapan) variabel risiko yang teridentifikasi di awal diperoleh 15 (lima belas) variabel risiko diantaranya yang termasuk dalam klasifikasi High Risk dan 13 (tiga belas) variabel risiko termasuk dalam klasifikasi Medium Risk. Dari hasil analisis alokasi risiko terdapat 4 (empat) variabel risiko yang termasuk dalam perbedaan alokasi, risiko-risiko ini memiliki peluang yang besar menimbulkan perselisihan serta tuntutan antara pihak-pihak yang terkait dalam kontrak konsesi.Berdasarkan hasil analisis risiko tersebut dirumuskan strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah/menghilangkan, membagi/mentransfer, atau mengurangi kerugian /dampak yang terjadi.