cover
Contact Name
Siti Dahlia
Contact Email
sitidahlia@uhamka.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jgel@uhamka.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan
ISSN : 25798499     EISSN : 25798510     DOI : -
Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan (JGEL) ISSN 2579-8499 (print), ISSN 2579-8510 (online) is an national journal in Indonesia published by the Departement of Geography Education, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, concerns with physical geography, human geography, geography techniques, and geography education which releases twice in year (July and January).
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID DI KECAMATAN BEKASI BARAT Daulay, Mushoddik; Hartono, Hartono; ishaq, sunaryo
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengkaji bagaimanakah pengurus masjid menetapkan akurasi arah kiblat dan seberapa akurat masjid mengarah kiblat di kec. Bekasi Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research) dengan kategori penelitian survei. Subjek dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data temuan, berdasarkan histori dan kesesuaian dalam pengukuran di lapangan. Adapun objek fokus penelitian adalah masjid di kecamatan Bekasi Barat. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Hasil pengukuran diukur dengan menggunakan kompas (segitiga bola). Hasil penelitian menunjukkan dalam hal siapa yang mengukur dan alat apa yang digunakan dalam pengukuran arah kiblat, hasil penelitian ternyata lebih banyak dilakukan oleh Tokoh Agama atau ulama. Alat pengukuran yang digunakan oleh para pengukur arah kiblat hampir semua memakai alat kompas. Penelitian terhadap 30 masjid yang berada di Kecamatan Bekasi Barat dari 5 (lima) kelurahan yang berbeda, ditemukan 15 mesjid atau 50 % arah kiblatnya akurat, sedangkan 15 mesjid atau 50 % arah kiblatnya ada penyimpangan (Dari 15 masjid (50%) yang kurang/kelebihan, dan diketahui ada 4 masjid yang fisik bangunan kurang pas akan tetapi shafnya telah diakuratkan). Kata Kunci: Arah, Kiblat, dan Masjid ABSTRACThis study aims to examine how the board of the mosque set the accuracy of the direction of Qiblah and how accurately the mosque leads to Qiblah in West Bekasi Distric. This research uses field research approach (field research) with survey research category. Subjects in this study only collect data of findings based on history and suitability in field measurements. The object of research focus is the mosque in the  West Bekasi District. Technique of collecting data by interview and observation. The measurement results are measured using a compass (spherical triangle). The results of the study show that (1) who measures and what tools are used in measuring the direction of the Qibla from the results of research is more done by religious figures or ulama. While the measurement tools used by gauges of qibla direction almost all use the compass tool, (2) Research on 30 mosques located in West Bekasi District of 5 (five) different villages found 15 mosques or 50% accurate qiblah direction, while 15 mosques or 50% of the direction of the Qiblah there are deviations (of the 15 mosques (50%) that are lacking / excess, there are known 4 mosques that the building is less fit but the shaf has been accurate).   Keywords: Direction, Qiblah, and Mosque
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID DI KECAMATAN BEKASI UTARA (SURVEI LOKASI ARAH TERHADAP POSISI LOKASI KA’BAH) Daulay, Mushoddik
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2018): Juli - Desember 2018
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Temuan awal di lapangan bangunan masjid yang ada di Bekasi sedang banyak yang melakukan renovasi atau perpindahan wujud bangunan dari mushollah ke masjid, dengan adanya hal dasar tersebut menarik untuk dikaji terkait keakurasiaan arah kiblat. Untuk itu, tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi arah kiblat masjid di Kecamatan Bekasi Utara. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan pada unit dan obyek tertentu. Alat yang digunakan yaitu Kompas (segitiga bola). Hasil penelitian yaitu: pertama, pengukuran terbagi menjadi 3 wilayah perumahan (18), non perumahan/kavling (9), dan sekolah (3). Berdasarkan keseluruhan bangunan ditemukan masjid pada lokasi banyak yang belum sesui arah kiblatnya pada wilayah perumahan.  Kedua, adapun masjid yang belum akurat peneliti menyebut ada zona lebih (+) dan kurang(-). Zona tersebut di dapat karena ada ditemukan masjid yang kurang dari garis kiblat serta ada yang lebih. Zona (+) merupakan zona bangunan masjid khususnya pada shaf berlebih 0º > terdapat 3 masjid. Zona (-) merupakan zona bangunan yang terletak pada > 0º adapun masjid pada zona ini banyak ditemukan 15 masjid. Wilayah masjid pada zona kurang derajat akurasinya, bangunan tersebut secara fisik bangunan menghadap ke Barat. Ketiga, ketika dalam pelaksanaan penelitian ada pengurus juga yang sudah mengetahui hal tersebut, sehingga secara keilmuan mereka dapat memahami peran ilmu dan teknologi dalam menentukan lokasi dan arah. Maka dalam temuan dibeberapa 6 masjid shafnya sudah disesuaikan walaupun bangunan dikatagorikan tidak akurat. Berdasarkan hasil pengukuran maka Masjid di Bekasi Utara dari 30 Masjid hanya 12 masjid yang arahnya sudah tepat menghadap ke kiblat. Kata kunci: Akurasi Arah Kiblat, Masjid, Kecamatan Bekasi Utara
ANALISIS RISIKO BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PULAU BENGKALIS Adiputra, Agung
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Salah satu daerah yang mengalami kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan adalah Pulau Bengkalis di Provinsi Riau. Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau hampir setiap tahun terjadi. Kebakaran di lokasi tersebut terjadi setiap musim kemarau. Berdasarkan data statistik Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau 2014, sekitar 56% total lahan gambut di Pulau Bengkalis mengalami kebakaran hampir setiap tahun. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui nilai risiko bencana kebakaran hutan dan lahan di pulau Bengkalis, dengan memperhitungkan kerawanan dan kerentananya. Upaya mengurangi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan memerlukan arahan mitigasi bencana sebagai tindakan preventif. Sekitar 543,786 jiwa total penduduk di pulau Bengkalis sebagian di-antaranya rentan terpapar bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan. Metode dalam penelitian ini merupakan metode perhitungan risiko bencana dari interaksi antara bahaya (hazard) yang ada, dan tingkat kerentanan (vulnerability) masyarakat terhadap bencana, serta kapasitas yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi bencana (R=H x V x E). Jika masyarakat cukup tinggi dalam menghadapi bencana, maka kapasitas bersifat mengurangi risiko. Luas wilayah Pulau Bengkalis yang mempunyai tingkat risiko tinggi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan seluas 73.441,61 ha, dan tingkat risiko sedang seluas 2.721,81 ha. Total luas wilayah berisiko terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan di Pulau Bengkalis adalah 14.295,83 ha. Seluruh desa atau kelurahan di Pulau Bengkalis mempunyai wilayah dengan risiko sedang dan tinggi dengan luas yang bervariasi.   Kata Kunci: Kebakaran hutan dan lahan, Risiko Bencana.   ABSTRACT One of the areas that suffered losses due to forest and land fires was Bengkalis Island in Riau Province. Forest and land fires in Riau Province almost every year. Fires in these locations occur every dry season. Based on Statistics of Riau Provincial Environmental Agency 2014, about 56% of the total peatland on Bengkalis Island suffered fire almost every year. This study aims to determine the value of risk of forest and land fires on Bengkalis Island taking into account the vulnerability. Risks reducing to forest and land fires requires disaster mitigation directives as a preventive measure. Around 543,786 people in Bengkalis are some of them are vulnerable to smoke from forest and land fires. The method used in this research is a method of calculating risk from the interaction between hazard, vulnerability of society to disaster and the capacity of society (R = H x V x E). If the community is high enough in the face of disaster, then the society have hight of capacity it can reduce of  risk. The area of ​​Bengkalis Island which has a high risk level for the forest fire disaster and land area of ​​73,441.61 ha. While the level of risk was about 2,721.81 ha. The total area of ​​risk for forest and land fire disasters on Bengkalis Island is 14,295.83 ha. All villages in Bengkalis Island have medium and high risk areas with varying areas.   Keywords: Land and Forest Fire, Disaster Risk.  
HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN SIKAP TERHADAP PROFESI GURU DENGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PEMBELAJARAN IPS GURU SMP Fadiarman, Fadiarman
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada kondisi di Sekolah Menegah Pertama cendrung pembelajaran IPS dianggap kurang menarik, kondisi tersebut salah satunya dapat di identifikasi faktor keterkaitan latar belakang pendidikan guru. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan korelasi antara latar belakang pendidikan dan sikap dengan kompetensi pedagogik pembelajaran IPS Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, dengan metode analisis yaitu Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling). Populasi sebanyak 174 orang guru, disusun daftar, selanjutnya di acak dan di undi serta diambil sebanyak 44 orang responden guru sebagai sampel. Hasil analisis korelasional menunjukkan bahwa antara variabel baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, latar belakang pendidikan dan sikap terhadap profesi guru memiliki hubungan positif dengan kompetensi pedagogik pembelajaran IPS Guru SMP.   Kata Kunci: Latar Belakang Pendidikan, Sikap Profesi Guru, Kompetensi Pedagogik, Pembelajaran IPS SMP.   ABSTRACT The majority student in Junior Hight School have perception about learn of social study was not interesting, it can identification affected by educational background of teachers. The aims of research was to determine corelation between the educational background and attitude teacher with pedagogical competence of social study learning in Junior Hight School. The method used correlational method with regretion tes. The population in this research were all of teacher in SMPN Perwira Village North Bekasi Regency, with the number of population were 174 teachers. The sampling method used simple random sampling, the result respondents sample were 44 teachers. The instrument used in this research was to test and nontes. The results of research: 1). There is a positive relationship between educational background and pedagogical learning of social study. 2) There is a positive relationship between attitudes toward the profession of teachers with pedagogical learning social study. 3) There is a positive relationship between educational background and attitude towards the teaching profession together with the pedagogical learning social study. Keywords: Education Background, Attitude Teacher Profession, Pedagogical Competence. Social Study Learning in Junior Hight School.
ANALISIS SPASIAL RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) “PUSPITA” SEBAGAI URBAN RESILIENCE DI KELURAHAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN Rosyidin, Wira Fazri; Giyanti, Sri; Dahlia, Siti
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK:Pembangunan Kota Layak Anak menjadi program Pemprov DKI Jakarta dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017. Salah satu wujud dari pengejawantahan Kota Layak Anak melalui pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) disejumlah wilayah di DKI Jakarta. Pembangunan RPTRA juga diakibatkan banyaknya permasalahan sosial yang disebabkan penataan wilayah yang belum relevan, sehingga menghasilkan masalah-masalah turunan seperti kurang berkembangnya anak dalam interaksi sosial yang berdampak pada kualitas hidup di Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta memberikan kebijakan dengan memutuskan pembuatan suatu ruang publik terpadu di sejumlah wilayah. RPTRA merupakan suatu langkah kebijakan dengan menyediakan ragam fasilitas dengan tujuan membuat area lingkungan ramah kepada anak, wanita dan lanjut usia. Keinginan terhadap pembangunan masyarakat dengan RPTRA untuk solusi bagi ketahanan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hasil dari pemetaan sosial dari pembangunan RPTRA dengan pendekatan analisis spasial dengan aspek teori ketahanan masyarakat. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu me-review draf perencanaan pembangunan pemerintahan daerah DKI dengan melihat tata ruang dari tingkat nasional hingga tingkat kota.Katakunci: RPTRA, Ketahanan, dan Keruangan.ABSTRACT:In this paper will be decribe of spatial analysis as resilience of urban. For the object of research is the RPTRA “Puspita” in one of place in Jakarta Area’s. Most of area in Jakarta is slump category within management of spatial plan in daily have some problems like us traffic, social conflict, wich have given dammage of social quality of life. Jakarta’s Govermen has give of solutions make to decission of problems solving by make of public areas in many area. The public space area ( RPTRA) with more facilities to make of safety area for children, woman and old man. Jakarta Goverment policy think that RPTRA will give result to solve of social problem in Jakarta. As goodwill build of construct citizens by more programme in RPTRA so that have be urban resilience. In conclussion by constuct build of public space area have make up of quality the people in Jakarta. Methode for analysis is by according of spatial rule area from nationality level until district area levels based of teory of urban resilience that The Public Space Area is tool for help the people to develop capacity social and to make of Jakarta are comfort for children.Keyword:The Public Space Area, Resilience, spatial planning.
STUDI REKLAMASI TELUK JAKARTA DI PULAU C DAN D DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN NILAI-NILAI PANCASILA Rasminto, Rasminto; Nur, Syurya M
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2018): Juli - Desember 2018
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jakarta merupakan Ibu Kota yang penuh dengan problematika, baik itu problematika sosial maupun ekonomi. Salah satunya yaitu permasalahan pembangunan proyek reklamasi teluk Jakarta yang menjadi perhatian publik nasional dengan problematika pro dan kontranya. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pembangunan reklamasi teluk Jakarta terkait pembangunan berkelanjutan dan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yakni mendeskripsikan fenomena kependudukan dan lingkungan di proyek reklamasi teluk Jakarta dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa reklamasi sebuah keniscayaan bagi kota Jakarta yang terus berkembang laju pertumbuhan penduduknya, dan memiliki dampak manfaat apabila dikelola dengan baik serta sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Pemanfatan reklamasi juga dapat menjadikan kawasan pesisir yang rusak dijadikan bermanfaat untuk kawasan pemukiman, niaga serta objek wisata. Pengembangan permukiman dari pulau reklamasi dalam pemenuhan tempat hunian warga harus dapat menciptakan iklim kehidupan yang sehat secara lingkungan, ekonomi, sosio-budaya, maupun politik berdasarkan azas dan nilai Pancasila yang dapat menjamin berlanjutnya peningkatan kualitas kehidupan bagi warga Jakarta.   Kata Kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Nilai-Nilai Pancasila, dan Reklamasi Teluk Jakarta.
PERILAKU PENDUDUK TERHADAP KEBERADAAN BANK SAMPAH SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN LINGKUNGAN Ahmad, Irdam
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 1 No 2 (2018): Januari - Juni 2018
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bank Sampah menawarkan sistem pengelolaan sampah terpadu pada tingkat desa atau kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penduduk terhadap keberadaan Bank Sampah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode regresi logistik dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan dan umur mempunyai pengaruh positif dan nyata terhadap perilaku penduduk dalam memilah sampah. Penduduk yang berpendidikan Diploma dan Sarjana mempunyai kecenderungan sebesar 1,41 kali lebih besar untuk memilah sampah dirumah, dibandingkan dengan penduduk yang berpendidikan SMA atau kurang.   Kata Kunci: Bank Sampah, perilaku penduduk, pendidikan lingkungan      ABSTRACT The Trash Bank offers integrated solid waste management system in village level. The aims of this research is to find out people’s behaviour about the Trash Bank. Logistic regression and Chi Square test of independence were employed to analyse the data. The results show that educational attainment have positive effect and significant on people’s bahaviour to separate organic and inorganic waste at their household. People graduated from colleges or universities tend to separate organic and inorganic waste as much as 1,41 times, compared to people graduated from high school or less.      Keywords: trash bank, people’s bahaviour, environmental education
Kajian Risiko Bencana Kekeringan Di Kabupaten Cianjur Permadi, M.Galih; Adiputra, Agung
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian kekeringan merupakan masalah rutin di Kabupaten Cianjur yang perlu di tanggulangi melalui persiapan dan perencanaan. Penanggulangan kekeringan dapat diumlai dengan kajian risiko bencana, sehingga dapat mengurangi tingginya dampak kerugian. Kajian risiko bencana merupakan penilaian (assessment) pra bencana yang dilakukan dengan metode analisis keruangan melalui pemberian skor pada setiap parameter berdasarkan pada kontribusi relatif terhadap kekeringan. Parameter yang dipergunakan adalah curah hujan, ketersediaan sumber air, penggunaan lahan, jenis tanah dan kemiringan lereng. Hasil analisis menunjukkan wilayah dengan kelas bahaya tinggi seluas 23.263,4 ha, dan wilayah dengan tingkat bahaya sedang seluas 314.145,6 ha. Kekeringan umumnya terjadi di wilayah bagian selatan dan tenggara Kabupaten Cianjur yang lebih dekat ke arah laut. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah topografi wilayah yang tidak terjangkau pasokan air dari pegunungan, dan curah hujan yang lebih rendah dari wilayah utara. Wilayah yang memiliki kerentanan tinggi adalah Kecamatan Cidaun, Kecamatan Takokak, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Naringgul. Keterpaparan menurut jarak dari ibukota kabupaten Cianjur adalah wilayah Karang Tanah sebagai yang terluas, disusul oleh Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cibeber.
Peremajaan Permukiman Kumuh Dengan Penerapan Konsep Ecovillage Wibawa, Wardana; Alwin, Alwin
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah yang dapat timbul dalam suatu kota atau kabupaten. Desa Bojongsoang Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah yang menghadapi masalah pertumbuhan permukiman kumuh. Faktor penyebab kumuhnya permukiman di Desa Bojongsoang yakni akibat aktifitas yang terlalu berlebihan, sehingga menyebabkan lingkungan hunian menjadi tidak sehat dan tidak nyaman untuk ditinggali. Adanya permasalah ini masyarakat berinisiatif melakukan program ecovillage sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan. Tujuan penelitian adalah menerapkan konsep ecovillage di Desa Bojongsoang Kabupaten Bandung. Konsep ecovillage adalah konsep penataan permukiman yang menggunakan prinsip berkelanjutan dengan mengedepankan aspek lingkungan dan berintegrasi dengan dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur, studi banding, dan observasi objek. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan perbandingan antara hasil observasi objek dengan studi literatur. Hasil yang dicapai  dalam penelitian ini membuktikan bahwa untuk mengatur kawasan permukiman kumuh dapat dilakukan dengan cara peremajaan permukiman, melalui penerapan lima konsep karakteristik ecovillage, sehingga diharapkan dapat menghasilkan permukiman yang bersifat berkelanjutan dan ekologis.
Uji Akurasi Hasil Teknologi Pesawat Udara Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle) Dalam Aplikasi Pemetaan Kebencanaan Kepesisiran Meiarti, Rini; Seto, Toshikazu; Sartohadi, Junun
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : FKIP UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi perolehan data spasial menggunakan sistem pesawat udara tanpa awak (UAV/Unmanned Aerial Vehicle) menjadi salah satu tekonologi pemotretan udara yang menghasilkan data spasial detil, namun penggunaannya untuk pemetaan khususnya pemetaan kebencanaan masih perlu dikaji lebih mendalam. Tujuan penelitian ialah untuk menguji ketelitian geometrik dan semantik Foto Udara Format Kecil (FUFK) dari teknologi UAV yang ke depannya data akan digunakan sebagai input pemetaan kebencanaan. Ketelitian geometrik (horizontal dan vertikal) diuji dengan membandingkan antara koordinat mosaik ortho dan Digital Terrain Model (DTM) terhadap pengukuran GNSS RTK. Data spasial yang dihasilkan dari teknologi UAV pada penelitian ini mempunyai ketelitian geometrik 0,649 m horizontal dan 1,494 m vertikal sehingga masih dapat digunakan untuk pemetaan skala besar 1:5.000 (Sutanto, 2013). Uji ketelitian semantik dengan nilai NIIRS level 6 menunjukkan bahwa FUFK hasil teknologi UAV ini mampu mempermudah interpretasi objek geografik.

Page 2 of 22 | Total Record : 215


Filter by Year

2017 2025