cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA
ISSN : 20890117     EISSN : 25805932     DOI : -
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA diterbitkan sejak 1 April 2011 oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) dengan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Cabang Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Daerah Banjarmasin.
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
KAJIAN JENIS, FUNGSI, DAN MAKNA MANTRA BUGIS DESA TANJUNG SAMALANTAKAN (A STUDY OF TYPES, FUNCTIONS, AND MEANINGS BUGINESE MANTRAS OF TANJUNG SAMALANTAKAN VILLAGE) Andi M Yahya
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.996 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v6i2.3749

Abstract

Kajian Jenis, Fungsi, dan Makna Mantra Bugis Desa Tanjung Samalantakan. Mantra Bugis DesaTanjung Samalantakan merupakan susunan kata-kata mengandung kekuatan gaib. Mereka sangatpercaya akan adanya kekuatan gaib yang terkandung dalam mantra untuk merealisasikan tujuannya kedalam wujud nyata. Tujuan penelitan ini untuk mendeskripsikan jenis, fungsi, dan makna mantra BugisDesa Tanjung Samalantakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Metode yang digunakanadalah metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa mantra Bugis yang diperoleh dari hasilwawancara dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat dan merekammantra yang diucapkan informan. Dari hasil penelitian bahwa jenis mantra Bugis yakni (1) mantraadat istiadat, mantra pengobatan, mantra pemikat, dan mantra pelindung diri. (2) fungsi mantra Bugisdiantaranya untuk mendirikan rumah, untuk menyimpan uang, mudah melahirkan, untuk mengobatisakit, untuk memanggil kekasih hati, untuk menundukan istri, untuk keberanian, untuk pelindung diri,untuk menambah kekuatan pukulan, (3) makna mantra Bugis. Pertama, berkenaan dengan hubunganmanusia dengan. Kedua, berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesamanya. Ketiga, berkenaan164dengan hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi nilai jaga diri, dan keempat, berkenaan denganhubungan manusia dengan makhluk lainnya.Kata-kata kunci: mantra bugis, jenis, fungsi, makna
ANTROPOLINGUISTIK DALAM MANTRA DAYAK MAANYAN DI KALIMANTAN SELATAN (ANTROPOLINGUISTICS IN MAANYAN MANTRAS IN SOUTH KALIMANTAN) Jumadi Zulkifli Rusma Noortyani
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.629 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v7i1.3765

Abstract

Antropolinguistik dalam Mantra Dayak Maanyan di Kalimantan Selatan. Artikel ini menyajikanhasil penelitian tentang antropolinguistik dalam mantra Dayak Maanyan. Fokus penelitian iniadalah berbagai mantra dan unsur simbol budaya dari khazanah satuan lingual dalam mantra yangdigunakan oleh masyarakat Maanyan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknikpengumpulan data observasi, perekaman, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamasyarakat Dayak Maanyan menggunakan mantra untuk berbagai keperluan hidup, antara lainuntuk pelindung diri, penawar racun, menyembuhkan orang sakit, menangkap ikan, bercocok tanam,atau untuk keperluan hidup yang lain. Dalam mantra yang digunakan ditemukan sejumlah kosakata36yang merepresentasikan kepercayaan dan aspek sosial-budaya masyarakat Dayak Maanyan. Sejumlahkosakata itu antara lain minyak oles dipercaya memiliki sifat panas yang dapat digunakan sebagaipenghalau ruh jahat; kain hitam dipercaya dapat melindungi diri dari padangan bangsa jin; jarumdipercaya dapat melindungi diri dari rasa sakit; parang dapat digunakan sebagai penawar racun; dupadapat digunakan sebagai perantara mengundang ruh. Selain itu, dari kosakata dalam mantra yang adajuga tampak bahwa orang Maanyan percaya ada makhluk gaib penjaga danau, penjaga sungai, penjagahutan atau yang lain. Sementara itu, mereka percaya bahwa bagian tubuh manusia melambangkannasib atau sifat tertentu. Masyarakat Dayak Maanyan percaya menyucikan ujung jari, menyucikantelapak kaki, dan menyucikan mata kaki dengan menggunakan mantra bisa membawa kegeruntungan;menyucikan lutut dapat memperpanjang umur; menyucikan tenggorokan dapat mendatangkankemashuran; dan menyucikan bulu mata dapat membentuk perilaku jujur.Kata-kata kunci: sosial-budaya, mantra, tradisi lisan
STRUKTUR BAHASA NASKAH HUKUM ADAT DAYAK MAANYAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN (LANGUAGE STRUCTURE IN THE SCRIPT OF DAYAK MAANYAN CUSTOMARY LAW ON FOREST MANAGEMENT) Rusma Noortyani
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.512 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v7i2.4423

Abstract

Struktur Bahasa Naskah Hukum Adat Dayak Maanyan dalam Pengelolaan Hutan. Adat istiadatdapat mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu masyarakat. Ini berarti adat istiadat itu sangatdihormati dan benar-benar dijunjung tinggi oleh masyarakat pendukungnya demikian juga denganmasyarakat Dayak Maanyan. Adat tersebut tercermin dalam kegiatan kepercayaan yang dianutsebagai komponen utama dalam pengaturan sistem kehidupan bermasyarakat. Berkaitan denganhal tersebut penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendangan dalam menempatkan pola pikir dan polatindak masyarakat adat etnik Dayak dalam memperlakukan dan memanfaatkan alam lingkungannyaberdasarkan norma-norma hukum adat. Metode kualitatif Bogdan dan Biklen yang digunakan dalampenelitian ini. Hasil penelitian ditemukan pertama, struktur bahasa dan makna naskah hukum adatDayak Maayan mengenai pengelolaan hutan, ditemukan 3 macam struktur bahasa, yaitu strukturbahasa dari segi diethises kalimat, struktur bahasa dari segi gramatikal, dan struktur bahasa dari segiunsur kalimat. Kedua, struktur bahasa yang lebih dominan ditemukan struktur bahasa dari segi unsurkalimat yang berjumlah 15 buah, struktur bahasa lain ialah 9 buah struktur bahasa dari segi diathesis228kalimat, dan 5 buah struktur bahasa dari segi gramatikal.Kata-kata kunci: struktur bahasa, naskah hukum adat
TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN MARTAPURA (SPEECH ACTS ON TRADING TRANSACTION AT FLOATING MARKET OF LOK BAINTAN MARTAPURA) Radiansyah Jumadi
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 3, No 1 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.044 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v3i1.4490

Abstract

AbstractSpeech Acts on Trading Transaction at Floating Market of Lok Baintan Martapura.Speech act is an act of speech when the speaker issued. In the process of buying andselling at the Floating Market Lok Baintan Martapura are speech acts. This studydiscusses the use of speech acts in the Floating Market Lok Baintan Martapura. Thisstudy aims to determine what kind of speech act use in the process of buying andselling at the Floating Market Lok Baintan Martapura. the use of speech acts thatspeak by merchants and shoppers are representative speech act, directive speech acts,and expressive speech acts. Representative speech acts used by traders and shoppersin the form of follow-inform, explain, inform, suggest, insist, besumpah, asserted,complaining and giving advice. Directive speech acts used by traders and shoppers inthe form of permit, question, ask, force and advise. Meanwhile, the expressive speechacts used by the traders and buyers in the form of joy, resentment, joy, anger,pronunciation thank you, an apology, and praise. Speech acts of the most dominanttraders are representative speech acts.Keywords: representative speech act, directive speech acts, expressive speech actsAbstrakTindak Tutur dalam Transaksi Jual-Beli di Pasar Terapung Lok Baintan Martapura.Tindak tutur adalah suatu tindak berbicara saat penutur. Dalam proses jual beli diPasar Terapung Lok Baintan Martapura adalah tindak tutur. Penelitian ini membahaspenggunaan tindak tutur di Pasar Terapung Lok Baintan Martapura. Penelitian inibertujuan untuk menentukan jenis tindak tutur yang digunakan dalam proses jual belidi Pasar Terapung Lok Baintan Martapura. penggunaan tindak tutur yang diujarkanoleh pedagang dan pembeli sebagai representasi tindak tutur, tindak tutur direktif, dantindak tutur ekspresif. Representasi tindak tutur digunakan oleh pedagang dan pembelidalam bentuk tindak menginformasikan, jelaskan, menginformasikan, menyarankan,bersikeras, bersumpah, menegaskan, mengeluh dan memberikan nasihat. Tindak tuturdirektif yang digunakan oleh pedagang dan pembeli dalam bentuk izin, pertanyaan,bertanya, memaksa dan memberikan saran. Sementara itu, tindak tutur ekspresif yangdigunakan oleh para pedagang dan pembeli dalam bentuk sukacita, dendam, sukacita,kemarahan, pengucapan terima kasih, permintaan maaf, dan pujian. Tindak tutur satupedagang yang paling dominan adalah tindak tutur representatif.Kata-kata kunci: tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif
SITUASI DIGLOSIA PADA PENUTUR BAHASA NGAJU DI KECAMATAN KATINGAN TENGAH KABUPATEN KATINGAN KALTENG (DIGLOSIA SITUATION ON THE NGAJU LANGUAGE SPEAKERS IN KATINGAN REGENCY CENTRAL KATINGAN SUBDISTRICT OF CENTRAL KALIMANTAN) Lili Agustina dan Zulkifli
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.607 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v4i2.3693

Abstract

Situasi Diglosia pada Penutur Bahasa Ngaju di Kecamatan Katingan Tengah KabupatenKatingan Kalteng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahasa yang digunakan dan untukmengetahui situasi diglosia pada penutur bahasa Ngaju di Kecamatan Katingan Tengah KabupatenKatingan Kalteng. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif,dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalahobservasi, wawancara, kepustakaan, teknik rekam/simak dan teknik catat. Data tentang diglosiadilihat dari tujuh ranah, yakni ranah keluarga, ranah pergaulan, ranah transaksi jual beli, ranahagama, ranah pemerintahan, ranah pendidikan, dan ranah profesi/pekerjaan. Selain itu juga, data204diperoleh dari pemilihan bahasa, seperti di editorial surat kabar, siaran berita, dan sastra rakyat.Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa penutur bahasa Ngaju merupakan bilingualdan multilingual. Hal ini terlihat dengan beragamnya bahasa yang digunakan dan penguasaandari masing-masing penutur bahasa Ngaju. Hasil penelitian berdasarkan ranah keluarga dan ranahpergaulan dengan teman sesuku, menunjukan bahwa masih dominannya penutur menggunakanbahasa Ngaju, dalam ranah transaksi jual beli, terlihat bahwa bahasa Banjar lebih dominan. Fungsibahasa Banjar sebagai bahasa transaksi jual beli di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan.Dalam ranah agama, khususnya kebaktian di Gereja terbentuk situasi triglosik (penggunaan bahasaNgaju dan bahasa Indonesia seimbang), sedangkan khotbah di Masjid lebih dominan menggunakanbahasa Indonesia sebagai bahasa tinggi (T). Ranah pemerintahan, ranah pendidikan dan ranahprofesi, situasi diglosia yang terjadi adalah lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia sebagairagam bahasa tinggi (T), walaupun terjadi diglosia yang kurang mantap pada ranah pendidikanyang dituturkan pelajar penutur Ngaju akibat penguasaan bahasa Indonesia yang masih kurangmantap. Pemilihan bahasa yang digunakan dalam editorial surat kabar dan siaran berita menggunakanbahasa Indonesia sebagai ragam bahasa tinggi (T), sedangkan sastra rakyat lebih dominanmenggunakan bahasa Ngaju (R) walaupun terdapat juga menggunakan bahasa Indonesia.Kata-kata kunci: diglosia, ranah, bahasa ngaju
POTRET TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (PORTRAIT OF THE MAIN CHARACTERS IN THE NOVEL OF CINTA SUCI ZAHRANA BY HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY) Hj. Laila Fitriani
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.526 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v3i2.4564

Abstract

AbstractPortrait of the Main Characters in the Novel of Cinta Suci Zahrana by HabiburrahmanEl Shirazy. Literate is never separated from the intrinsic elements which included theme,plot, characters, background/setting, language style, message and point of view. Oneof the intrinsic elements is the characteristic that could be seen from how the author’screativity expressed and implied the characters of the story. The expressed one couldbe seen from the way of thinking, life style, outlook on life and behavior which pictureout whom and how the character lives and develops in the story plot, just like thecharacter in novel Cinta Suci Zahrana which tell about the phenomenon of a successfulwoman in education and work involved in finding the right one for her romance life.Keywords: intrinsic elements, main character, sociopsychologyAbstrakPotret Tokoh Utama dalam Novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy.Sastra tidak pernah lepas dari unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, karakter,latar belakang/setting, gaya bahasa, pesan (amanat), dan sudut pandang. Salah satuunsur intrinsik adalah karakteristik yang dapat dilihat dari bagaimana ekspresikreativitas penulis dan pengaruh karakter dari ceritanya. Salah satu ekspresi yangbisa dilihat dari cara berpikir, gaya hidup, pandangan hidup, dan perilaku yangmenggambarkan seseorang dan bagaimana kehidupan karakter dan pengembangannyadalam plot cerita, seperti karakter dalam novel Cinta Suci Zahrana yang menceritakantentang fenomena seorang wanita yang sukses dalam pendidikan dan pekerjaan terlibatdalam menemukan seseorang yang tepat bagi kehidupan asmaranya.Kata-kata kunci: unsur intrinsik, karakter utama, sosiopsikologi
NILAI EQ DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO (EQ VALUES AND CHARACTER EDUCATION IN 5 CM NOVEL BY DONNY DIRGANTORO) Lita Luthfiyanti
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.457 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v4i2.3694

Abstract

Nilai EQ dan Pendidikan Karakter dalam Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan nilai EQ dan pendidikan karakter di 5 cm olehDonny Dhirgantoro. Hasil penelitian meliputi temuan pada lima unsur nilai EQ di 5 cm olehDonny Dhirgantoro, mereka (1) kesadaran diri, melibatkan (a) diri untuk mewujudkan kesalahandan memiliki kemauan untuk meningkatkan diri, (b) untuk mewujudkan dan tahu apa yang kitarasakan, (c) untuk mewujudkan kelemahan dan berpikir itu, (d) untuk mewujudkan kelebihan,(e)percaya diri, dan (f) untuk mewujudkan posisi diri dalam situasi untuk membuat keputusan;(2)self regulation, melibatkan (a) kemampuan kontrol diri, (b) dapat diandalkan, (c) kehati-hatian, (d)kemampuan beradaptasi, (e) inovatif; (3) motivasi, melibatkan (a) dorongan berprestasi,(b) optimisme;(4) empati, melibatkan (a) kemampuan untuk memahami lain, (b) untuk meningkatkan lain, dan(c) orientasi pelayanan; (5) keterampilan sosial, melibatkan (a) kemampuan komunikasi, (b)pengelolaan konflik, (c) kepemimpinan,(d) membangun hubungan, (e) kolaborasi dan kerjasama,dan (f) kemampuan tim. Ada 12 nilai pendidikan karakter di 5 cm, yaitu: (1) menghormati, melibatkan214(a) terhadap diri ditunjukkan oleh gaya hidup sehat, (b) terhadap orang lain menunjukkan denganmenjadi ramah dan sopan, (c) terhadap lingkungan menunjukkan dengan menjadi hygient danmelindungi lingkungan dan (c) terhadap negara menunjukkan dengan menjadi bangga dan cintanegara; (2) tanggung jawab untuk diri Anda, (b) tanggung jawab kepada orang lain, (c) tanggungjawab kepada keluarga, (d) tanggung jawab kepada Allah, dan (e) tanggung jawab untuk negara;(3) jujur ; (4) yang adil;(5) toleransi; (6) bijaksana; (7) disiplin diri; (8) saling membantu; (9)peduli satu sama lain;(10) kerja sama;(11) berani, melibatkan keberanian fisik yang berani bekerjakeras tanpa merasa lelah, dan berani moral yang (a) berani mengakui kesalahan, (b) berani mengambilkritik, dan (12) bahwa demokrasi (a) mampu mengekspresikan ide Anda sendiri, tapi masihmenghormati kepada orang lain, (b) bersikap terbuka dan mendengarkan pendapat orang lain.Kata-kata kunci: nilai, eq, pendidikan karakter
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN (THE LEARNING OF INDONESIAN OF LOW CLASS AT ISLAMIC PRIMARY SCHOOL OF SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN) Sufriadi Sufriadi
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 5, No 1 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.266 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v5i1.3713

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah di Sekolah Dasar Islam Sabilal MuhtadinBanjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan materi, metode dan teknik, mediapembelajaran, interaksi siswa dengan media pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran,dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah sekolah dasarIslam Sabilal Muhtadin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptifkualitatif. Penelitian ini dilakukan di SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Data dalam penelitianini adalah benda-benda yang berada di sekitar pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesiaberlangsung yang terkait dengan materi pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran, mediapembelajaran, interaksi siswa dengan media pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran, danfaktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah.Kata-kata kunci: pembelajaran, bahasa Indonesia, kelas rendah
NILAI BUDAYA BANJAR PADA NASKAH MAMANDA (BANJARESE CULTURAL VALUES PORTRAYED IN MAMANDA) Noor Indah Wulandari
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 1 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4843.188 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v6i1.3743

Abstract

Nilai Budaya Banjar pada Naskah Mamanda. Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Pertunjukan mamanda memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, di samping sebagai media hiburan, yakni mamanda juga berfungsi sebagai media pendidikan bagi masyarakat.Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih jauh mengenai nilai budaya Banjar yang terdapat dalam naskah mamanda.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.Sumber data penelitian ini berupa naskah mamanda oleh sastrawan Kalimantan Selatan yakni Ruslan Faridi dan Sirajul Huda.Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi atau content analysis.Hasil penelitian ini menunjukan adanya unsur budaya Banjar yang berhubungan dengan religi yaitu kebiasaan, taat dan patuh perintah Allah, sabar dalam menghadapi cobaan; unsur budaya Banjar yang berhubungan dengan tata kelakuan di lingkungan keluarga dan masyarakat Banjar berupa tata kelakuan dalam bidang pemerintahan, tata kelakuan antara suami dan isteri, serta tata kelakuan dalam masyarakat; dan unsur budaya Banjar yang berhubungan dengan bahasa pada naskah mamanda adalah bahasa Indonesia, bahasa Melayu Banjar, bahasa Banjar Hulu dan bahasa Banjar Kuala.Kata-kata kunci: nilai, budaya banjar, mamanda
DEIKSIS PADA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA (DEIXIS IN THE NOVEL OF BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA BY HANUM SALSABIELA RAIS AND RANGGA ALMAHENDRA) Nadia Asmin
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.003 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v6i2.3760

Abstract

Deiksis pada Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan RanggaAlmahendra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) deiksis persona, (2) deiksis tempat,(3) deiksis waktu, (4) deiksis wacana, dan (5) deiksis sosial yang terdapat dalam novel BulanTerbelah diLangit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Pendekatan yang digunakandalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitianpragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakanberasal dari novel BulanTerbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan RanggaAlmahendra. Data pada penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat yang bersifat deiksis. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalahteknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel BulanTerbelah di Langit299Amerika terdapat lima macam deiksis, yaitu (1) deiksis persona, (2) deiksis tempat, (3) deiksis waktu,(4) deiksis wacana, dan (5) deiksis sosial. Deiksis persona terbagi menjadi tiga yaitu, orang pertama,seperti: aku, saya, kami, dan kita, orang kedua seperti: kamu, Anda, engkau, kau, kalian, kaliansemua, dan Anda semua, sedangkan orang ketiga seperti: ia, dia, nya, dan mereka. Deiksis tempatseperti: ini, di sini, ke sini, dari sini, itu, di situ, dari situ, dari sana, dan ke sana. Deiksis waktu seperti:tadi, dulu, kemarin, sekarang, saat ini, sedang, kini, besok, akan,dan nanti. Deiksis wacana berupaanafora dan katafora. Deiksis sosial seperti:eufemisme, honorifiks, profesi, dan gelar. Penelitian ini jugamenunjukkan bahwa deiksis memiliki keterkaitan dengan unsur intrinsik novel, yaitu tokoh, latar, dangaya bahasa. Hal ini terlihat dengan adanya deiksis persona maka memudahkan pembaca mengetahuikepada tokoh siapakah pronomina persona merujuk. Selain itu, dengan adanya deiksis tempat danwaktu pembaca dapat mengetahui seperti apakah latar tempat dan waktu yang ada dalam novel ini.Adapun keberadaan deiksis wacana dan sosial dapat memudahkan pembaca mengetahui gaya bahasayang digunakan.Kata-kata kunci: deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, deiksis sosial

Page 2 of 29 | Total Record : 284


Filter by Year

2013 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 14, No 1 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 13, No 2 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 13, No 1 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 1 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 2 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 1 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 1 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 1 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 2 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 1 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 1 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 1 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) More Issue