cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA
ISSN : 20890117     EISSN : 25805932     DOI : -
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA diterbitkan sejak 1 April 2011 oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) dengan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Cabang Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Daerah Banjarmasin.
Arjuna Subject : -
Articles 284 Documents
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN TAJUK DI SURAT KABAR BANJARMASIN POST (THE ERROR ANALYSIS OF THE USING OF INDONESIAN LANGUAGE SENTENCES IN THE WRITING OF EDITORIALS ON BANJARMASIN POST NEWSPAPER) Hj. Diana Murni
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.701 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v7i2.4429

Abstract

Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia dalam penulisan Tajuk di Surat Kabar.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kalimat yang tidak sesuai dengan cirikalimat efektif seperti kesepadanan, keparalelan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik dokumentasi. Objek ataudata penelitian diambil dari sejumlah tajuk—tiga puluh satu buah tajuk yang terbit dari Oktober 2013hingga Maret 2014—yang dimuat surat kabar Banjarmasin Post. Hasil analisis kalimat yang dimuatdalam tajuk ini ditemukan (1) ketidaksepadanan seperti penempatan kata depan di depan subjek,kalimat tanpa subjek, subjek di dalam anak kalimat, konjungsi yang di depan predikat, kesalahanpenggunaan konjungsi intrakalimat dalam kalimat tunggal, penggunaan konjungsi antarkalimat tidaktepat, penghilangan unsur konjungsi korelatif, dan penggunaan konjungsi ganda. (2) ketidakparalelan,(3) ketidakhematan seperti penggunaan kata bersinonim, kata mubazir atau kalimat yang bertele-tele,(4) ketidakcermatan pilihan kata, struktur, ejaan termasuk tanda baca, (5) ketidakpaduan, dan (6)ketidaklogisan kalimat.Kata-kata kunci: analisis kesalahan, kalimat bahasa Indonesia, tajuk
LINTASAN PEMIKIRAN ESTETIKA PUISI INDONESIA MODERN (THE PERIOD OF ORIENTATION MINDED INDONESIAN’S MODERN POETRY AESTHETIC) Heri Suwignyo
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.721 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v3i2.4554

Abstract

AbstractThe Period of orientation minded Indonesian’s modern poetry aesthetic. The orientationminded Indonesian’s modern poetry aesthetic leads to aesthetic theory of harmony,deviation, and emancipatory. The conception of poetry by Sanusi Pane, Rustam Effendi’spoems appearance, and the sonnets by M. Yamin which have soul about nationalism,have relation to harmony of pantun and syair’s asthetic. Mind of deviation aestheticmarked by Chairil’s free poetry that emphasized the depth of the meaning rather thanlinguistic devices. Emancipatory aesthetic found by credo Sutardji that liberating wordsfrom the hegemony of meaning. Remy Silado offering the mbeling poem’s aesthetic asan integral part of the aesthetics of Indonesian’s contemporary poetry. Those minded isvery useful for the construction of the historiography Indonesian’s modern poetryaesthetic which is until right now still through emptyness.Keywords: indonesian poetry aesthetics, aesthetic harmony, aesthetic deviation,aesthetic emancipatoryAbstrakLintasan Pemikiran Estetika Puisi Indonesia Modern. Orientasi pemikiran estetika puisiIndonesia modern mengarah pada teori estetika harmoni, deviasi, dan emansipatori.Konsepsi sajak oleh Sanusi Pane, penampilan sajak-sajak Rustam Effendi, dan sonetasonetayang berjiwa kebangsaan M. Yamin secara harmoni masih terikat pada estetikapantun dan syair. Pemikiran estetika deviasi ditandai oleh kemunculan puisi-puisibebas Chairil yang menekankan pada kedalaman makna daripada sarana kebahasaan.Pemikiran estetika emansipatori ditemukan pada kredo Sutardji yang membebaskankata dari penjajahan makna. Remy Silado menawarkan estetika puisi mbeling sebagaibagian integral dari estetika puisi Indonesia kontemporer. Itu semua sangat bergunauntuk penyusunan historiografi estetika puisi Indonesia modern yang hingga saat inimasih mengalami kekosongan.Kata-kata kunci: estetika puisi Indonesia, estetika harmoni, estetika deviasi,estetika emansipatori
DEIKSIS PERSONA DALAM KUMPULAN PUISI MEDITASI RINDU KARYA MICKY HIDAYAT (PERSON DEIXIS IN MEDITASI RINDU ANTHOLOGY BY MICKY HIDAYAT) Muhammad Saihu
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 4, No 1 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.646 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v4i1.3790

Abstract

Deiksis Persona dalam Kumpulan Puisi Meditasi Rindu karya Micky Hidayat. Penelitianmengkaji isi kandungan teks dari kumpulan puisi Meditasi Rindu karya Micky Hidayat secarakeseluruhan dengan menggunakan teori deiksis persona. Sumber data penelitian ini adalah berupadokumen yang terdapat dalam kumpulan puisi Meditasi Rindu karya Micky Hidayat yang berjumlah45 buah. Deiksis persona pertama yang digunakan berjumlah 437 kata. Kata yang digunakan,yaitu partikel -–ku yang berada pada posisi prefiks atau sufiks dan kata aku. Penggunaan prefiks -–ku pada umumnya membuat kata yang digunakan menjadi lebih indah dan padat. Kata aku padaumumnya digunakan untuk menegaskan penulis sebagai pihak yang diacu di dalamnya. Deiksispersona kedua ditemukan sebanyak 233 buah. Bentuk yang digunakan ialah kata kau, engkau, kamu,dan sufiks –mu. Pada makna yang mengacu pada Tuhan, penulis menggunakan cara khusus denganmengikuti aturan tata bahasa, yaitu menggunakan kata hubung (-) dan huruf kapital. Deiksis personaketiga berjumlah 51 buah. Bentuk yang digunakan ialah kata ia, dan sufiks –nya. Bentuksufiks –nya memiliki jumlah yang paling banyak.Kata-kata kunci : deiksis persona, kumpulan puisi
REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM BAHASA IKLAN PRODUK KECANTIKAN (THE REPRECENTATION OF POWER IN BEAUTY PRODUCT ADVERTISEMENT LANGUAGE Jatu Wulandari
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.822 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v8i1.4813

Abstract

AbstractThe Reprecentation of Power in Beauty Product Advertisement Language. Advertising became oneof the main commodities that became a bridge for producers to colonize and master the mindset ofconsumers. Various ways taken by the manufacturer for the product sold well in the market. Startingfrom using the famous actress in advertising, up to deliver promises that the product is the bestproduct and quality. This research uses a qualitative approach with Fairclough’s critical discourseanalysis model. This type of research is observational research. The method used in this research isdescriptive. Data in the text of this study in the form of beauty product advertising images obtainedfrom the selection in the internet media. The instrument of this research is self-researcher and datacollection technique done by recording and observation. The results of this study found that (1)Advertising is one of the tools used by producers in offering their products, so information about theproduct will be quickly up and easily influenced by consumers,(2) Competition that occurs in eachadvertisement causes the producer does not necessarily maintain the principle of good and standardlanguage repertoire, including the factor of cohesion and coherence in the preparation of the adsentence. Manufacturers tend to compete with various methods of advertising to be able to make itsproducts selling in the market, (3) Most manufacturers of the product without thinking attached thelook that takes the aspect of politeness in advertising.Keywords: representation, power, advertising language, beauty productsAbstrakRepresentasi Kekuasaan dalam Bahasa Iklan Produk Kecantikan. Iklan menjadi salah satukomoditi utama yang menjadi jembatan bagi kaum produsen untuk menjajah dan menguasai pola pikirkonsumen. Berbagai cara ditempuh oleh produsen agar produknya laris manis di pasaran. Mulai darimenggunakan aktris kenamaan dalam iklan, sampai dengan memberikan janji-janji bahwa produknyaadalah produk terbaik dan berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif denganmodel analisis wacana kritis Fairclough. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengamatan. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data dalam teks penelitian ini berupa gambar iklanproduk kecantikan yang diperoleh dari pemilihan di media internet. Instrumen penelitian ini adalahpeneliti sendiri dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pencatatan dan pengamatan.Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa (1) Iklan merupakan salah satu alat yang digunakan olehprodusen dalam menawarkan produknya, sehingga informasi mengenai produk akan cepat sampai danmudah diingat oleh konsumen. (2) Persaingan yang terjadi di setiap iklan menyebabkan produsen tidakserta-merta mempertahankan asas khasanah berbahasa yang baik dan baku, termasuk di dalamnya79faktor kohesi dan koherensi dalam penyusunan kalimat iklan. Produsen cenderung berlomba-lombadengan berbagai metode keiklanan untuk dapat membuat produknya laris di pasaran.(3) Kebanyakanprodusen produk tanpa pikir panjang melampirkan tampilan-tampilan yang mengindahkan aspekkesantunan dalam beriklan.Kata-kata kunci: representasi, kekuasaan, bahasa iklan, produk kecantikan
KESANTUNAN DIREKTIF BAHASA BANJAR DALAM INTERAKSI ANTARA GURU DAN MURID DI SD NEGERIHANDIL BAKTI (DIRECTIVE POLITENESS OF BANJARESE LANGUAGE IN INTERACTION BETWEEN TEACHER AND STUDENTS AT HANDIL BAKTI STATE ELEMENTARY SCHOOL) Nazmawati Nazmawati
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v4i2.3700

Abstract

Kesantunan Direktif Bahasa Banjar dalam Interaksi antara guru dan murid di SD NegeriHandil Bakti. Kesantunan dalam komunikasi sangat penting artinya guna menjaga keharmonisandan menghindari terjadinya konflik, terlebih dalam tindak direktif bahasa Banjar yang merupakanbahasa pergaulan dalam masyarakat Banjar khususnya dan pengantar di lembaga pendidikanterutama di sekolah dasar. Penelitian ini memiliki tujuan mengungkapkan wujud tindak tuturdirektif, strategi dan fungsi kesantunan direktif bahasa Banjar. Adapun pendekatan yang digunakanadalah pendekatan kualitatif. Data tuturan kesantunan direktif dalam interaksi antara guru danmurid diperoleh dari observasi, catatan lapangan perekaman dan wawancara. Pada analisis datadilakukan melalui tiga langkah. Ketiga langkah itu adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan(3) penyimpulan/verifikasi. Dari ketiga langkah itu diperoleh kesimpulan akhir dengan triangulasidan pengecekan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan wujud kesantunan bahasa Banjar dalam296interaksi antara guru dan murid yang meliputi tiga kaidah kesantunan, yakni formalitas (formality),ketidaktegasan (hesitancy) dan persamaan atau kesekawanan (equality or camarederie). Kaidahformalitas berarti jangan memaksa atau angkuh, kaidah ketidaktegasan berarti mitra tutur dapatmenentukan pilihan dan kaidah persamaan berarti bertindak seolah-olah Anda dan lawan tuturmenjadi sama. Dalam bahasa Banjar ada sepuluh strategi kesantunan tindak direktif yang digunakanoleh penutur yakni kesantunan strategi imperatif, pernyataan permintaan, permintaan berpagar,pernyataan keharusan, pernyataan keinginan, pernyataan saran, pernyataan pertanyaan, pernyataanisyarat, dan pernyataan sindiran. Adapun fungsi dari kesantunan direktif bahasa Banjar adalahtindak tutur untuk menyelamatkan muka, menghindari konflik, untuk mencapai efektivitas, dantindak tutur untuk memberikan penghormatan.Dari hasil temuan penelitian ini disarankan dalamtindak tutur direktif hendaknya penutur melakukan dengan santun sejalan dengan kaidah kesantunanuntuk menghindari ketidakharmonisan dengan mitra tutur.Kata-kata kunci: kesantunan direktif, fungsi
REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM TUTURAN PARA TOKOH FILM RECTOVERSO (THE REPRESENTATION OF POWER IN THE SPEECH IN RECTOVERSO MOVIE) Husnul Hatimah
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 5, No 2 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.202 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v5i2.3722

Abstract

Representasi Kekuasaan dalam Tuturan Para Tokoh Film Rectoverso. Penelitian ini bertujuan untukmerepresentasikan kekuasaan dalam pola-pola percakapan; kekuasaan direpresentasikan dalam polainisiasi, respon, dan feedback, kekuasaan direpresentasikan dalam pola interupsi dan overlapping, dankekuasaan direpresentasikan dalam pola pengendalian topik tuturan. Teori yang digunakan adalahteori kekuasaan dari French dan Raven. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif kualitatif. Kekuasaan direpresentasikan dalam pola inisiasi, respon dan feedback. Hasil kajianmenunjukkan bahwa para penutur menggunakan fungsi I sebagai alat kekuasaan dalam berbagaikonteks percakapan. Fungsi I dilakukan dalam konteks (a) teguran terhadap tindakan, dan (b) fungsiI yang memancing rasa ingin tahu. Kekuasaan tidak hanya dapat direpresentasikan dalam pola yangberfungsi sebagai I. Kekuasaan juga dapat direpresentasikan dalam pola yang berfungsi sebagai R. Hasilkajian menunjukkan pola percakapan yang berfungsi sebagai R dapat merepresentasikan kekuasaandalam hal (a) menghindari respon yang sesuai, dan (b) memberikan informasi lebih atau informasiyang tidak biasa. Pola yang berfungsi sebagai F umumnya menjadi penutup dalam percakapan. Hasilkajian menunjukkan bahwa kekuasaan dapat direpresentasikan dalam pola yang berfungsi sebagai Fmana kala (a) mengandung pemecahan masalah. Kekuasaan direpresentasikan dalam pola interupsidan overlapping. Hasil kajian menunjukkan, dalam percakapan para tokoh interupsi digunakan dalamkonteks (a) memberikan dukungan, dan (b) menyatakan penyangkalan. Hasil kajian menunjukkanbahwa dalam percakapan, para tokoh sering melakukan tumpang tindih tuturan dalam konteks(a) menyatakan pengingkaran, (b) mengatasi keluhan, dan (c) memberikan konfirmasi. Kekuasaandirepresentasikan dalam pola pengendalian topik tuturan. Dalam pengendalian topik tuturan, hasildibagi dalam tiga bagian. Pertama, representasi kekuasaan dalam pola pengenalan topik tuturan.Berdasarkan hasil kajian, terungkap sejumlah strategi dalam pengenalan topik tuturan dalamwacana film, yaitu (a) pengenalan topik tuturan dengan strategi pancing respon dengan pertanyaan,(b) pengenalan topik tuturan dengan strategi pancing respon dengan strategi pengingkaran, dan (c)pengenalan topik tuturan dengan strategi beri inisiasi. Kedua, representasi kekuasaan dalam polapengembangan topik tuturan. Hasil kajian mengungkap strategi-strategi dalam pengembangan topiktuturan mencakup, (a) pemberian penjelasan, (b) pemberian detail, (c) pemberian contoh, dan (d)penyertaan analogi. Ketiga, representasi kekuasaan dalam pola penutup topik tuturan. Hasil kajianmengungkapkan penutupan topik yang merepresentasikan kekuasaan tampak dalam strategi perintah.Kata-kata kunci: representasi kekuasaan, tuturan tokoh, film rectoverso
UCAPAN UMA ABAH NIH, UMA MAMA NIH, UMA KAKAK NIH, DAN UMA SERTA PENYEBABNYA OLEH MUHAMMAD ZAINI PADA USIA 2 TAHUN 5 BULAN SAMPAI 2 TAHUN 8 BULAN (UMA ABAH NIH, UMA MAMA NIH, UMA KAKAK NIH, AND UMA UTTERANCE WITH CAUSE BY MUHAMMAD ZAINI IN THE PERIOD OF 2;5 YEARS OLD TO 2;8 YEARS OLD) M. Rafiek M. Rafiek
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 5, No 2 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.155 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v5i2.3733

Abstract

Ucapan Uma Abah Nih, Uma Mama Nih, Uma Kakak Nih, Dan Uma Serta Penyebabnya OlehMuhammad Zaini Pada Usia 2 Tahun 5 Bulan Sampai 2 Tahun 8 Bulan. Penelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang ucapan uma abah nih, uma mama nih, uma kakaknih, dan uma serta penyebabnya oleh Muhammad Zaini pada usia 2 tahun 5 bulan sampai 2 tahun 8bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik longitudinal.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bahasa anak. Hasil temuan penelitian adalahpengucapan uma abah nih, uma mama nih, uma kakak nih, dan uma serta penyebabnya dilakukanoleh Muhammad Zaini kalau ia merasa terganggu oleh ayah, ibu, dan kakaknya. Memang terdapat281beberapa variasi ucapan uma seiring dengan pertambahan usia Muhammad Zaini. Variasi tersebutseperti pada usia 2 tahun 6 bulan, Muhammad Zaini mengucapkan uma abah nih i’ih tayus (uma ayahnih iya terus) dan uma mama nih kada abis-abis (uma mama nih tidak habis-habis). Pada usia 2 tahun7 bulan terdapat variasi seperti uma abah nih tik ini (uma ayah nih ketik sini), uma mama nih ke itutayus (uma mama nih seperti itu terus), uma mama nih lap tayus (uma mama nih mengepel terus),uma mama nih ander tayus (uma mama nih bicara terus), uma ambuy-ambuy tayus (uma hamburhamburterus), dan uma tu tayus (uma itu terus). Pada usia 2 tahun 8 bulan terdapat variasi sepertipoto-poto abah nih (foto-foto ayah nih), uma poto-poto tayus abah nih (uma foto-foto terus ayah nih),uma kejauhan situ, dan uma mama nih capai-capai (uma mama nih sentuh-sentuh).Kata-kata kunci: ucapan, uma abah nih, uma mama nih, uma kakak nih, penyebabnya
REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM TINDAK TUTUR DI PENGADILAN NEGERI BANJARMASIN (THE REPRESENTATION OF POWER IN SPEECH ACTS IN BANJARMASIN COURT OF FIRST INSTANCE) Ani Nilawardani
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.646 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v6i2.3750

Abstract

Representasi Kekuasaan dalam Tindak Tutur di Pengadilan Negeri Banjarmasin. Percakapandi pengadilan pada saat persidangan, adalah percakapan yang bersifat institusional. Artinya, setiappeserta yang terlibat di dalam persidangan tidak dapat bebas berbicara. Ada seseorang yang mengaturjalannya pergantian bicara, setiap peserta percakapan dapat berbicara jika mendapat izin dari orangyang berwenang mengatur percakapan dalam hal ini adalah hakim. Representasi kekuasaan tindaktutur hakim tergolong sebagai kekuasaan legitimasi yang ditunjukkan dengan perintah kepada jaksa,penasihat hukum, saksi, dan terdakwa untuk melanjutkan persidangan atau menundanya. Representasikekuasaan jaksa dan penasihat hukum juga digolongkan sebagai kekuasaan legitimasi yang ditunjukkandengan pernyataan menegaskan informasi yang mereka peroleh kepada pihak yang hadir. Kekuasaansaksi digolongkan dalam kekuasaan ahli (expert power) dan kekuasaan terdakwa digolongkan sebagaireferent power. Mereka hanya bisa menggunakan kekuasaan ketika menjawab pertanyaan hakim,jaksa, dan penasihat hukum di pengadilan.Kata-kata kunci: representasi, kekuasaan, tindak tutur
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA A. FUADI (THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF LANGUAGE STYLE IN THE NOVEL RANTAU 1 MUARA WRITTEN BY A. FUADI) Nida Urahmah
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.268 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v7i1.3766

Abstract

Efektivitas Penggunaan Gaya Bahasa dalam Novel Rantau 1 Muara karya A. Fuadi. Penelitian disini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran dan keefektifan gaya bahasa tersebut ketika digunakandalam sebuah novel. Gaya bahasa dalam novel merupakan salah satu unsur yang bisa menghidupkancerita rumusan masalah dalam penelitian ini ada dua, yakni (1) Bagaimana gaya bahasa perbandingan,pertentangan, pertautan, dan perulangan yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara karya A. Fuadi?(2) Bagaimana penggunaan gaya bahasa di atas dilihat dari penafsiran makna dan kekefektifanpenggunaannya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan caramenafsirkan analisis teks yang terdapat dalam novel “Rantau 1 Muara Karya A. Fuadi” yang dimulaidengan melakukan pendataan terhadap kata-kata, kalimat, atau dialog yang terkait dengan jenis-jenisgaya bahasa, seperti gaya bahasa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan pertautan. Berdasarkanhasil analisis pada novel “Rantau 1 Muara karya A. Fuadi” diketahui bahwa penggunaan gaya bahasa51yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara terdapat empat jenis gaya bahasa, yakni gaya bahasaperbandingan yang terdiri dari metafora, personifikasi, pleonasme, antitesis, dan perumpamaan. Gayabahasa pertentangan yang terdiri atas hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paronomasia, klimaks,antiklimaks, sarkasme, inuendo, sinisme. Gaya bahasa Perulangan yang terdiri atas asonansi danmetafora. Gaya bahasa pertautan yang terdiri atas sinekdoke, alusi, eufemisme, asindeton. Setelahdiklasifikasikan kemudian gaya bahasa tersebut ditafsirkan dan dijelaskan keefektifannya.Kata-kata kunci: gaya bahasa, efektivitas
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KATA BAKU SISWA KELAS XII RPL 1 SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA TAHUN 2017 (THE ABILITY OF USING THE INDONESIAN STANDARDIZED WORD OF CLASS XII OF RPL 1 STUDENTS OF SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA IN THE YEAR OF 2017) Alifiah Nurachmana
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.213 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v7i2.4424

Abstract

Kemampuan Menggunakan Kata Baku Siswa Kelas XII RPL 1 SMK Negeri 1 Palangka Raya Tahun2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan menggunakan kata baku siswa kelas XII RPL1 Semester I tahun pelajaran 2017/2018 SMK Negeri 1 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakanmetode Tinjauan deskriptif. Secara khusus, pada penggunaan kata baku Bahasa Indonesia. Lokasipenelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Palangka Raya dengan subjek penelitian siswa kelas XII RPL1 semester I dengan jumlah 38 siswa. Tinjauan deskriptif penelitian ini dilakukan dengan prosedur(1) menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah soal 40 butir, (2) menganalisis hasil tes, Datayang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (data berupa angka-angka). Data yangdiperlukan adalah hasil tes dari siswa. Analisis data dengan menyebutkan analisis kuantitatif digunakanuntuk mendiskripsikan tingkat keberhasilan siswa dalam kemampuan menggunakan bahasa baku. Hasiltes menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa menggunakan kata baku adalah 58. Berarti kemampuansiswa masih rendah dari standar yang telah ditetapkan untuk rata-rata 60.Kata-kata kunci: kemampuan, kata baku

Page 4 of 29 | Total Record : 284


Filter by Year

2013 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 14, No 1 (2024): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 13, No 2 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 13, No 1 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 2 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 12, No 1 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 2 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 11, No 1 (2021): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 10, No 1 (2020): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 9, No 1 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 8, No 1 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 2 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 7, No 1 (2017): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 6, No 1 (2016): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 2 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 5, No 1 (2015): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 4, No 1 (2014): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 2 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) Vol 3, No 1 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP) More Issue