cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Empowerment
ISSN : 22524738     EISSN : 25807692     DOI : -
Core Subject : Education,
Empowerment Journal publishes original research or theoretical papers about : 1. non formal education 2. community education 3. community development 4. training and course 5. informal education 6. social communication to support community learning process
Arjuna Subject : -
Articles 271 Documents
UPAYA TUTOR DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MANDIRI PADA WARGA BELAJAR PAKET C DI PKBM PELITA PRATAMA BANDUNG Rina Kaniati; Dodi Kusmayadi
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.52 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v2i2p1-12.593

Abstract

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya tenaga pengajar (tutor) Program Paket C sebagai sumber belajar,media dan alat pembelajaran yang masih terbatas,pembiayaan atau pendanaan untuk Program Paket C yang tersedia kurang memadai,disiplin waktu yang kurang ketat sehingga warga belajar kurang termotivasi, sehingga proses pembelajaran tidak berbasis kemandirian. Landasan teori dalam penelitian ini, peneliti merujuk kepada beberapa konsep yaitu : Konsep Pendidikan Kesetaraan Paket C, Konsep Pendekatan Pembelajaran, Konsep Pembelajaran Mandiri, Langkah-Langkah Pembelajaran Mandiri, Peran Tutor.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, teknik pengunpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa  upaya tutor dalam persiapan pembelajaran paket C dibagi kedalam beberapa tahap diantaranya pendekatan pada warga belajar, 1) Pengembangan Silabus, 2) Pengembangan RPP, 3) Pengembangan Indikator, 4) Pengembangan Materi Pembelajaran, 5)  Pengembangan Bahan Ajar, Upaya tutor  dalam penerapan metode  pembelajaran Program Paket C dengan menetapkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta, Hambatan dalam proses pembelajaran pada program paket C di PKBM Pelita pratama yang terdiri dari internal dan eksternal.Kesimpulandari penelitian ini  bahwa Persiapan pembelajaran, dipersiapkan dan direncanakan  oleh tutor program paket C PKBM Pelita Pratama Kota Bandung, Penerapan metode sangat bervariatif tergantung materi yang disampaikan oleh tutor, hambatan muncul dari internal dan ekternal.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DI PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SANTRI Agus Hasbi Noor
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 1 (2015): Volume 4, No 1, Februari 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.676 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v4i1p1-31.553

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Modern Al Ihsan Baleendah dan di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat.  Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang mendeskripsikan tentang sistem pendidikan life skills, proses pembelajaran life skills, hasil pembelajaran life skills  dalam peningkatan kemandirian yang dicapai santri di pondok pesantren. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: (1) sistem pendidikan di pondok pesantren dilaksanakan secara terpadu, dimana terdapat struktur keterkaitan yang erat antara semua komponen dan hubungan saling pengaruh yang ada diantara komponen tersebut dalam meningkatkan kemandirian santri; (2) Proses pembelajarannya merupakan salah satu bentuk pembelajaran dengan menggunakan kegiatan pembelajaran yang bersifat dialogis, partisipatif-andragogis, namun penerapannya belum begitu komprehensif; terutama dalam tahap perencanaan dan penilaian; (3) Hasil pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kemandirian yang dicapai santri; 4) Kemandirian yang dicapai santri ditunjukkan dengan adanya kemandirian dalam aspek emosional, perilaku, dan nilai yang tercermin pada peningkatan kepribadian seperti memiliki tanggungjawab, disiplin, tidak tergantung pada orang lain, semangat berprestasi, ulet dan gigih, percaya diri dan kegiatan membelajarkan orang lain serta peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan pengembangan masyarakat. Kesimpulannya adalah bahwa sistem pendidikan dan proses pembelajaran di pondok pesantren pada dasarnya merupakan model pendidikan kecakapan hidup (life skill education model) dimana santri belajar dan dilatih untuk memecahkan dan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapinya secara mandiri.
PERANAN MUHAMMADIYAH DALAM MEMBINA GENERASI MUDA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER DI SUKAJADI KOTA BANDUNG Neni Rohayati
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.843 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v2i2p116-125.604

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah :Untuk memperoleh gambaran tentang  Perencanaan , Pelaksanaan dan  Evaluasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah Kecamatan Sukajadi dalam membina generasi muda melalui pendidikan Karakter.Landasan teori dalam penelitian ini Pembinaan Generasi Muda Oleh Muhamadiyah Merupakan Salah Satu Program PLS, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembinaan Generasi Muda, Pembinaan Generasi Muda melalui Pendidikan Karakter, Peran Organisasi Muhamadiyah, Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif untuk pengumpulan data peneliti menggunakan teknik obsevasi, studi dokumentasi, wawancara. Dalam menganalisis data digunakan langkah–langkah yaitu, reduksi, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi data.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan oleh PRM Muhammadiyah dalam membina generasi muda. Perancanaan di susun menjadi tiga tahap yaitu, rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, dan rencana jangka pendek. Untuk pelaksanaannya adalah berbagai model pelatihan diantaranya Taruna Melati, Darul Arqom, BAitul Arqom, sekolah kader, up grading.  evaluasi melalui penilaian yang menunjukan  bahwa generasi muda wajib untuk memiilki 18 karakter. Dalam penelitian ini bahwa kegiatan yang dilakukan oleh PRM Muhammadiyah telah sesuai dengan vici, misi dan tujuan organisasi.
PENGARUH PENYULUHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN IBU DALAM MENDIDIK ANAK DI BKB RAHAYU Neneng Nuraida
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, No 2, September 2012
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.111 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v1i2p65-76.617

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE)  untuk usia 0 – 1 tahun terhadap peningkatan kemampuan ibu  yang dilaksanakan BKB RAHAYU Penelitian ini dilakukan pada ibu – ibu peserta Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) yang mempunyai anak usia 0 – 1 tahun yang berjumlah 20 orang dan 1 orang kader sebagai responden dalam peneltian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk peserta penyuluhan yang berisi 40 butir soal meliputi aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Wawancara dilakukan kepada kader untuk mengetahui kebenarannya. Dokumen pendukung digunakan peneliti untuk menguatkan analisis data. Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu bagaimana APE yang baik dan sesuai untuk anak  usia 0 – 1 tahun. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat menunjukkan bahwa secara keseluruhan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk usia 0 – 1 tahun yang berlangsumg di BKB RAHAYU, didapatkan jumlah prosentase melalui 3 indikator yaitu Kognitif sebanyak 40,25%, Afektif sebanyak 45%, dan Psikomotor 56,11%. Dengan demikian disarankan agar BKB RAHAYU beserta kadernya terus agar terus menggali dan mencari materi tentang Alat Permainan Edukatif (APE) dan menambah kreatifitas model Alat Permainan Edukatif (APE) lagi agar lebih menarik. Bagi peserta penyuluhan, diharapkan dapat menambah partisipasinya terlebih meluangkan waktu sejenak untuk memberikan perhatian terhadap materi Alat Permainan Edukatif (APE) yang disampaikan oleh kader.
PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Tri Rosana Yulianti
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, No 1, Februari 2014
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.079 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v3i1p11-24.569

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan kreativitas anak usia dini terkait erat dengan peranan orang tua. Hubungan ibu dan ayah atau orang dekat lainnya dengan anak memberikan dasar sejauh mana anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Kebanyakan orang tua mendambakan anaknya untuk kreatif, tetapi tidak tahu bagimana cara mengembangkan kreativitas anak. Maka kreativitas anak sangat penting untuk perkembangan selanjutnya karena masa anak adalah masa yang sangat berpengaruh terhadap masa selanjutnya.Tujuan penelitian ini diantaranya untuk menjawab: 1)gambaran kesulitan yang menyebabkan anak kurang dapat mengembangkan kreativitasnya, 2)gambaran secara mendalam peranan orang tua dalam menggali potensi kreatif anak usia dini, 3)gambaran bahwa lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak usia dini.Landasan teori dalam penelitian ini, merujuk pada beberapa dasar teori yaitu:1) teori konsep anak usia dini, 2) teori pendidikan dalam keluarga, 3)teori komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini, 4) teori kreativitas anak usia dini.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif tipe interaktif dengan metode studi kasus. Metode studi kasus dianggap cocok untuk penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini yang pada dasarnya ingin meneliti mengenai peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setiap anak memiliki potensi kreatif pada setiap pribadinya. Untuk dapat mengembangkan bakat kreatif yang ada pada dirinya maka orang tua memiliki peranan penting untuk menunjang tumbuhnya kreativitas yang optimal. Jika orang tua mendukung, memotivasi dan  memberi kebebasan tetapi tidak terlepas dari pengawasan orang tua serta memberi penghargaan pada anak apapun hasil karya ciptaannya sehingga tumbuh rasa percaya diri. Maka kreativitas yang ada dalam diri anak akan tumbuh dengan optimal.Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap anak memiliki bakat untuk berkreasi maka peranan orang tua sebagai kunci penunjang agar anak dapat kreatif. Selain itu orang tua memegang peranan penting dalam  pendidikan dan bimbingan anak,  karena hal itu sangat menentukan perkembangan anak untuk mencapai keberhasilannya
PERAN KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA (KNPI) DALAM MEMBERDAYAKAN PARA PEMUDA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP BERBASIS KEWIRAUSAHAAN Kusniada Indrajaya
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, No 1, Februari 2012
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.047 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v1i1p%p.368

Abstract

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) adalah merupakan salah satu lembaga non formal atau wadah berhimpunnya para pemuda yang salah satu perannya adalah untuk membekali atau mengembangkan kemampuan para pemuda. Uraian ini  sejalan dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1985 yang mengukuhkan bahwa KNPI merupakan satu-satunya wadah resmi tempat berkumpul atau berhimpunnya para pemuda. Dengan tersedianya wadah tersebut diharapkan para pemuda akan dapat terkoordinir dengan baik dalam menjalankan pembangunan. Konsep pengembangan kemampuan pemuda sebagai SDM mengacu pada pandangan holistik, yang juga mengacu pada upaya pemberdayaan melalui berbagai kegiatan yang menghasilkan nilai ekonomis seperti keterampilan dan berusaha. Di samping tersedianya wadah atau oraganisasi kepemudaan, secara spesifik juga berbagai kebijakan baik politik maupun ekonomi harus mampu memberikan dukungan dan terobosan-terobosan yang dapat memberikan pengaruh langsung pada peningkatan kualitas pemuda sebagai sumberdaya manusia, yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktifitas dan mengurangi angka pengangguran.
STUDI PEMBELAJARAN RUMAH QURANI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI RA ASSAKINAH SEJAHTERA KAB. BANDUNG BARAT Heryanto Heryanto
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, No 2, September 2014
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.736 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v3i2p198-215.585

Abstract

This research was motivated by the problems in early childhood language skills in RA Assakinah Sejahtera, namely the tendency of interest in learning language skills, especially speaking skills are still relatively low and there is still the teacher’s ability or competence is not optimal. So, we need a model of learning that is more effective in the learning process. The approach used in this study is a qualitative descriptive approach using the techniques of observation data collection, interviews, documentary studies, and literature studies.This study aimed to describe: 1) the learning objective of quranic home conditions in RA Assakinah Sejahtera, 2) implementation of the quranic home method in RA Assakinah Sejahtera in order to improve language skills, 3) the results achieved from the use of the quranic home method, and 4) using barriers of quranic home method. The theoretical basis of this study, researchers refer to several concepts: 1) learning theory, Law 20 of 2003 on National Education System chapter 1, verse 2002, 2) The concept of Quranic home learning, pusdiklatrumahqurani 2012, 3) The concept of early childhood education, curriculum 2004 of kindergarten and Raudlatul Afhtal (Depdiknas, 2004: 2), and 4) Language Concepts, Strategies Mastery Speak, Suwarna 2002.The results of this study indicate that in improving language skills for early childhood needed teacher guidance and parents collaboration. Guidance by the teacher implemented is designed to be more flexible in the sense of a child can learn with class organization that vary in individual activities, classical, and groups. Cooperation with the parents conducted to establish communication through the development of children's ability liaison books are competitors by providing stimulation reward as maintaining cooperative school with his parents. Conclusions from this research is the Quranic home learning can improve language skills in early childhood in RA Assakinah Sejahtera and in delivering learning material formulated with a variety of themes that can applied with other lessons or other themes.
UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK BERBASIS METODE BERMAIN PERAN DI TK DAYANG SUMBI CIMAHI Patimah, Patimah
Empowerment Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.093 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v2i2p72-78.599

Abstract

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah kurang terlatihnya kemandirian anak usia dini di TK Dayang Sumbi, Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkap data tentang kondisi objektif dalam proses pembelajaran,tentang penggunaan metoda bermain peran tentang hasil pembelajaran melalui metoda bermain peran dalam menumbuhkan Kemandirian anak usia dini di TK Dayang Sumbi Kota Cimahi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metoda studi kasus., teknik pengunpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa kondisi objektif pemebelajaran anak usia dini pada umumnya menggunakan prinsip bermain sambil belajar, pembelajran dilaksanakan melalui perencanaan, yaitu melalui rencana kegiatan harian, penggunaan metode bermain peran dilakukan simulasi atau peraktek guna menumbuhkan kemandirian anak usia dini, Metode bermain peran adalah salah satu alternative untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) GEMA KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Karwati, Lilis
Empowerment Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, No 2, September 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.744 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v4i2p26-36.564

Abstract

Pendidikan Luar Sekolah misinya yaitu “membelajarkan masyarakat, telah berupaya mengembangkan berbagai macam program. Keberadaan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Gema, ikut berperan serta dalam menyelenggarakan pendidikan luar sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang sedang di butuhkan oleh masyarakat sekitar. Salah satu wujud dari upaya tersebut antara lain, dengan munculnya program pendidikan PAUD, kesetaraan dan life skill.TBM  Merujuk pada hasil identifikasi masalah dan rumusan masalah diatas peneliti mengajukan beberapa pertanyaan, adapun pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:  Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gema Kecamatan Tawang  Kota Tasikmalaya Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin memahami dan mengungkap keunikan secara bagaimana persepsi masyarakat dalam membantu keberhasilan program PLS yang dilaksanakan oleh PKBM Gema secara komprensif dan rinci. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Maka yang menjadi subjek penelitiannya 50 orang warga masyarakat yang berada di sekitar PKBM Gemayang diberikan angket.Persepsi masyarakat terhadap keberadaan PKBM Gema ini cukup beragam, yaitu hampir semua warga masyarakat telah  mengetahui eksistensi dan keberadaan PKBM Gema baik dalam kegiatannya ataupun program-program yang dilaksanakan oleh PKBM Gema seperti program PAUD, program pendidikan kesetaraan dan pendidikan life skill. Namun ada pula sebagian warga masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan PKBM Gema yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kesibukan warga masyarakat  dalam bekerja serta tingkat pendidikan masyarakat ada yang masih rendah sehingga kurang memahami fungsi dari PKBM tersebut.
WORKSHOP PROGRAM EFFORT OF COMMUNITY LEARNING CENTER (PKBM) IN PREVENTING TEENAGER PROMISCUITY (Case Study in PKBM Bina Mandiri Cipageran Cimahi) Nunu M. Firdaus
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, No 1, Februari 2018
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.533 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v7i1p7-19.660

Abstract

PKBM is an institution engaged in education and is formed by the community for people. PKBM is still under the supervision and guidance of the National Education Office. PKBM can be either in village or sub-district level. However, the establishment of this institution has not been so many yet, because the community assumption related to the need of PKBM is still low. Through this study, the researcher wants to reveal the important role of PLS as in this case is PKBM to become the vehicle of education for the community. In the current era of globalization free social relations increasingly widespread and certainly harm the dignity and dignity of the nation. So the function of the PLS as a substitute, the complement of formal education needs to be strengthened so that the education department is really able to form a complete Indonesian man. Challenges in the globalization era are very large towards the world of education, the development of science and technology changes the social life of Indonesian people, especially foreign cultures threaten the civilization of Indonesia nation. In forming complete Indonesian people, education determine direction of the next generation, through formal education, but it is not entirely successful without the supports of non-formal school or. As the negative result, promiscuity among people or even students is inevitable. In related to this problem, the researcher wants to prove that non-formal education gives effects to the development of Indonesian people generation. The researcher does comparison to the regions which have PKBM institutions in order to provide a clear picture. This study uses qualitative method to see the clear picture of PKBM effort in assessing the outcome of training program on the distribution of talents and interest of adolescents in preventing promiscuity, with the population being sampled as many as 6 people taken from studying citizens. From the results of this research, the role of PKBM training program makes teenagers social relationship become better and more beneficial. PKBM provides a lot of educational support to the community and also becomes a forum for youth and young women. It can be concluded that PKBM can prevent the teenagers from promiscuity, therefore, it is expected that PKBM is established in every village, so that formal education is equipped by non-formal Education because it gives a positive impact on the behavior of the younger generation.

Page 7 of 28 | Total Record : 271


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14 No 1 (2025): February 2025 Vol 13 No 2 (2024): September 2024 Vol 13 No 1 (2024): February 2024 Vol 12, No 1 (2023): February 2023 Vol 11, No 2 (2022): September 2022 Vol 11, No 1 (2022): February 2022 Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2 September 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1, February 2020 Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No. 2 September 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, No 1, Februari 2019 Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, No 2, September 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, No 1, Februari 2018 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, No 2, September 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, No 1, Februari 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, No 1, Februari 2017 Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No 1, Edisi Februari 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, No 2, September 2016 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, No 2, September 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5, No 1, Februari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, No 2, September 2015 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, No 2, September 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4, No 1, Februari 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4, No 1, Februari 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, No 2, September 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, No 1, Februari 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, No 1, Februari 2014 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013 Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, No 1, Februari 2013 Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, No 1, Februari 2013 Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, No 2, September 2012 Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, No 2, September 2012 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, No 1, Februari 2012 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, No 1, Februari 2012 More Issue