Articles
271 Documents
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI
Ningsih, Euis
Empowerment Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.349 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v2i2p126-136.605
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah peserta didik anak usia dini kurang memiliki keterampilan berbahasa dan guru kurang efektif dalam menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Tuuan Penelitian ini adalah untuk mengungkap data tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran melalui metode bermain peran dalam menumbuhkan keterampilan berbahasa anak usia dini di PAUD As-Sidiq. Landasan teori dalam penelitian ini, yaitu : konsep Pendidikan Anak Usia Dini, konsep pembelajaran, konsep bermain, konsep perkembangan bahasa, konsep perkembangan berbahasa, dan peran tutor dalam menumbuhkan keterampilan berbahasa anak.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa perencanaan pembelajaran pada umumnya mengacu pada rencana kegiatan harian, pelaksanaan penggunaan metode bermain peran dilakukan melalui simulasi sebanyak 2 kali, dan hasil dari pembelajaran terungkap bahwa dengan menggunakan metode bermain peran, keterampilan berbahasa anak meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini, pembelajaran yang dilakukan oleh kepala PAUD As-sidiq dan para tutornya yaitu melalui tahapan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar melalui simulasi dengan bermain peran, serta hasil dari pembelajaran meningkatnya keterampilan berbahasa anak. Rekomendasi bermain peran bisa dipandang alternatife metode yang perlu dibudayakan dalam rangka mengembangkan keterampilan berbahasa anak didik
PEMBINAAN POLA ASUH ANAK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI PELATIHAN WIRAUSAHA
Purnomo, Purnomo
Empowerment Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, No 1, Februari 2014
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (357.568 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v3i1p25-36.570
Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara sistematis dan menyeluruh tentang penyelenggaraan Pembinaan Pola Asuh Anak Dalam Meningkatkan Kemandirian Melalui Pelatihan Wirausaha Studi kasus di Panti Asuhan Al-Ihsan Sarijadi Kota Bandung. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi atau pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel penelitian diambil secara purposif, yaitu anak asuh Panti Asuhan Al-Ihsan Sarijadi sebagai peserta sebanyak 10 orang, pengurus panti asuhan sebanyak 2 orang, tutor sebanyak 2 orang, warga masyarakat sekitar panti sebanyak 2 orang. Hasil penelitian didapatkan adanya pembinaan pola asuh anak yang dilakukan oleh pengurus Panti Asuhan Al-Ihsan Sarijadi dalam upaya meningkatkan kemandirian anak asuh melalui pelatihan wirausaha yaitu dengan melakukan perencanaan dan penyamaan persepsi antara pengurus panti asuhan tentang pembinaan pola asuh melalui pelatihan wirausaha, pengorganisasian, penerapan pelatihan, dan efektifitas penggunaan metoda pelatihan wirausaha kepada anak asuh.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN BALOK DI TAMAN KANAK-KANAK CIPTA MULIA KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT
Ika Kemalawati
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, No 1, Februari 2017
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (495.749 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v6i1p%p.369
Masalah pokok dalam makalah ini berfokus pada Upaya Meningkatkan Kereativitas Anak Melalui Alat Permainan Balok Di Taman Kanak-Kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Agar dapat mengetahui langkah-langkah penerapan penerapan balok di Taman Kanak-kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 2. Agar dapat mengetahui hasil dari penerapan permainan Balok di Taman Kanak-kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 3. Agar dapat mengetahui apa saja Faktor pendukung dan penghambat penerapan permainan Balok di Taman Kanak-kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandug Barat. Landasan teoritis yang mendasari penelitian ini adalah Konsep Kreativitas, Konsep Anak Usia Dini, dan Konsep Permainan Balok. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kegiatan bermain balok dalam upaya meningkatkan kreativitas anak dimulai dari tahapan perencanaan kegiatan, serta evaluasi dan hasil kegiatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi literatur, catatan lapangan, dan catatan hasil kegiatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan bermain Balok dapat Meningkatkan Kreativitas Anak di Taman Kanak-Kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Adapun faktor penghambat kegiatan bermain balok ada faktor internal dan faktor eksternal dari Taman Kanak-Kanak Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan faktor pendukung kegiatan Bermain Balok yaitu adanya kreativitas dan inovasi dari tenaga pendidik maupun orangtua murid itu sediri. Kata Kunci : Anak Usia Dini, Kreativitas, Permainan Balok
PELATIHAN IN-SERVICE TERHADAP KOMPETENSI BABYSITTER
Widiastuti, Novi;
Gunawan, Agus;
Hernawati, Erna
Empowerment Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, No 1, Februari 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.497 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v2i1p16-37.589
Keluarga adalah rumah pertama bagi seorang anak yang baru dilahirkan. Namun bagaimana jika orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya diluar. Permasalahan ekonomi bangsa ini menyebabkan orang tua memerlukan bantuan orang lain dalam mengasuh anak. Jasa baby sitter menjadi sebuah solusi. Namun beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut (1) Baby sitter yang ada saat ini belum mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah. (2) Masih banyak baby sitter “gadungan” yang bukan berasal dari agen penyalur resmi. (3) Berkembangnya kasus-kasus kekerasan dan kecelakaan yang terjadi karena kesalahan pengasuhan yang dilakukan baby sitter.(4) Pelatihan yang ada saat ini bagi baby sitter berfokus pada perawatan secara fisik saja.(5) Terdapat model pelatihan in-service berbasis kompetensi bagi baby sitter yang memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai perawatan dan pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut (1)Bagaimana penerapan pelatihan in service bagi baby sitter? (2)Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan in service dengan kompetensi baby sitter? (3)Adakah perbedaaan kompetensi baby sitter berdasarkan tingkat pendidikan? Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka teori yang melandasi penelitian ini adalah pelatihan in service, kompetensi baby sitter. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, metode deskriptif dengan sampel penelitian adalah 10 baby siter yang sudah pernah mendapatkan pelatihan tersebut. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut (1) Model Pelatihan in-service terdiri dari beberapa tahapan yaitu TrainingofTrainer (TOT), Perencanaan (Seleksi calon fasilitator dan Penetapan fasilitator), Pelaksanaan (Pengantar materi stimulasi, Brain storming mengenai aktivitas keseharian anak, Materi 1 : “Peraturan Menteri nomor 58 tahun 2009”, Demonstrasi mengenai “pola asuh yang biasa dilakukan dalam aktivitas anak”, Refleksi, Menyusun rencana unjuk kerja, Evaluasi, Pelatihan sehari bagi baby sitter, Pendampingan baby sitter oleh fasilitator. (2) Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara pelatihan dan kompetensi baby sitter yaitu sebesar 0,728. Koefisien determinasi, sebesar 53% dari kompetensi baby sitter dipengaruhi oleh model pelatihan. (3) terdapat perbedaan kompetensi baby sitter dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Hal ini terlihat dari t hitung yang lebih besar dari t tabel 6,11>2,306.
UPAYA BP3K (BALAI PERTANIAN PERIKANAN PETERNAKAN KEHUTANAN) DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA MEKARSARI KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS
Gandasasmita, Sutarsa
EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, No 2, September 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.865 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v2i2p79-84.600
Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai hasil pelatihan kewirausahaan dan dampaknya terhadap kemadirian kelompok tani. Masalah yang dihadapi petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis selama ini adalah hasil pertanian yang dilakukan masih secara tradisional sehingga produksi pertanian masih sangat rendah, dengan mutu dan jenis hasil yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Metode analisis deskripitif dan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian mencakup petani, ketua kelompok, Petugas PPL dan Sumber data dari informasi baik dari pustaka atau sumber lain. Teknik dari instrumen penelitian, terjun kelapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi yang dibutuhkan bekenaan dengan fokus penelitian. Proses analisis dan interprestasi yaitu dengan cara pemprosesan data satuan, kategorisasi penafsiran data interprestasi data dilakukan dengan merakit konteks, untuk kemudian menghubungkannya dengan teori yang menjadi kerangka acuan. Hasil penelitian mencakup hal hal sebagai berikut: aspek pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian kelompok tani dilakukan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan keberhasilan pelatihan (keterangan hasil wawancara). Aspek pelaksanaan pelatihan dilaksnakan dengan baik dengan menggunakan materi, metode, teknik pelatihan yang bisa dipahami oleh peserta.Evaluasi dan hasil pelatihan; aspek kognitif pelatihan ini memberikan peningkatan pengetahuan pada para petani, secara efektif pelatihan ini mampu meningkatkan sikap dan motivasi para petani untuk lebih giat, dan secara psikomotor pelatihan ini telah memberikan peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam bidang kewirausahaan. Dampak pelatihan kewirausahaan kelompok tani dalam meningkatkan kemandirian, semenjak adanya program pelatihan kewirausahaan anggota kelompok tani semakin membudayakan kewirausahaan dalam berbagai bentuk kemadirian kelompok tani sangat terlihat sekali pada beberapa aspek, misalnya timbulnya kesadaran para kelompok tani untuk berwirausaha pada lahan yang luas bukan lagi menanam pada bagian pinggiran lahan melainkan sudah ditengah tengah lahan. Dampak secara langsung telah memberikan kontribusi dalam peningkatan kemandirian para anggota kelompok tani.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGEMBANGAN KEGIATAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Mutakim, Jaenal
EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, No 2, September 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (834.238 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v4i2p37-49.565
Fostering good student will produce a synergy effect in achieving success at school and university education. Fostering good students will generate ideas, support, problem solving, and the ability to make good decisions for students in the future. Student Organizations UNJ FIP is a vehicle for personal development of students who are expected to accommodate the needs, interests and talents-indulgence, to improve the welfare and well as container building activities and scientific reasoning as well as the direction of the profession students. Students showed high perception in terms of expressing their aspirations in the form of elections conducted to choose a new head. High perception of the existence of a transparent process in elections organized by BEM. Awareness of the need to convey the aspirations and processes that take place in a transparent and fair is a manifestation of the student's concern for the development of talent and interest in the Faculty of Education UNJ. Recommendations can be submitted on students' perceptions of the development activities of the Student Executive Board is necessary to set up a communication forum between students with BEM / HIMA through more open containers.
COMMUNITY EDUCATION IN THE DEVELOPMENT OF THE COMMUNITY
Jajat S. Ardiwinata;
Dinno Mulyono
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, No 1, Februari 2018
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (472.86 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v7i1p25-35.661
Community education is a sustainable process in the community, built with awareness and sustained participation, in an effort to build a new understanding and concept to improve the quality of life of the community itself. Community education is now moving back into building and developing societies with the same approach as the hundreds and centuries-old approach to the prosperity of society. With the right theoretical framework, the right approach and the right program implementation models, community education can grow and develop into a power in education to build a better Indonesian society. Critical pedagogical theory and so forth is the main foundation in the development of concepts and subsequent thoughts related to public education.
Proses Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Berbasis Keluarga di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kandaga Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang
Ansori Ansori
Empowerment : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, No 1, Februari 2012
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (399.524 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v1i1p%p.364
Latar belakangg penelitian ini banyaknya buta aksara di Desa Mayang Kec. Cisalak Kab. Subang, maka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kandaga mengupayakan meminimalisir penduduk yang belum melek aksara, skripsi ini berdasarkan masalah proses pembelajaran, hasil dan dampak pendidikan keaksaraan berbasis keluarga di PKBM Kandaga. Dengan tujuan memperoleh data tentang: (1) Bagaimana proses pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga yang dilaksanakan oleh PKBM Kandaga (2) Bagaimana hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga yang dilaksanakan oleh PKBM Kandaga (3) Bagaimana dampak yang diperoleh setelah dilaksanakan proses pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga yang dilaksanakan oleh PKBM Kandaga. Konsep yang digunakan adalah konsep pendidikan non formal, pembelajaran orang dewasa dan pendidikan keaksaraan berbasis keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini jumlah responden lima orang, yang terdiri dari warga belajar yang memperoleh nilai evaluasi baik, sedang dan kurang, satu orang tutor dan satu orang pengelola. Berdasarkan perolehan data hasil penelitian sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga adalah pendamping keluarga mempunyai peranan penting, karena sebagian besar pembelajaran dilakukan bersama pendamping keluarga, tutor hanya sebagai pemantau, mengevaluasi hasil belajar di rumah (2) Hasil dari pembelajaran tersebut warga belajar mampu membeca, menulis, berhitung dan mempunyai keterampilan fungsionalnya seperti menanam nilam (3) Dampak yang diperoleh oleh warga belajar adalah warga belajar mempu meningkatkan pendapatannya setelah mengikuti pendidikan keaksaraan berbasis keluarga. Kesimpulannya adalah warga belajar yang mengikuti proses pembelajaran pendidikan keaksaraan berbasis keluarga, mereka mampu membaca, menulis dan berhitung. Dari kegiatan fungsionalnya mereka menanam nilam agar dapat meningkatkan pendapatannya. Selain itu dampak yang berkaitan dengan peningkatan taraf hidup warga belajar seperti dalam kehidupan sosial ekonomi, penerapan perolehan belajar dalam lingkungan kerja, upaya membelajarkan orang lain, dan partisispasinya dalam pembangunan masyarakat atau dalam lingkungannya.
PENERAPAN METODA BERNYANYI DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN BERBAHASA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Studi Deskriptif tentang Penerapan Metoda bernyanyi di PAUD Al Azhar Syfa Budi Parahyangan)
Susilawati, Susilawati
EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, No 2, September 2014
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (352.386 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v3i2p141-151.581
Tujuan Penelitian ini adalah : untuk mengungkap data tentang kondisi objektif dalam proses pembelajaran,tentang penggunaan metoda bernyanyi tentang hasil pembelajaran melalui metoda bernyanyi dalam menumbuhkan keterampilan anak usia dini di Paud Al Azhar Syfa Budi Parahyangan, Landasan teori dalam penelitian ini, peneliti merujuk kepada beberapa konsep yaitu : konsep Pendidikan Anak Usia Dini, konsep pembelajaran, konsep bermain, konsep perkembangan bahasa, konsep perkembangan berbahasa, dan peran tutor dalam menumbuhkan bahasa anak.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metoda studi kasus., teknik pengunpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasiHasil penelitian ini adalah bahwa kondisi objektif pemebelajaran anak usia dini pada umumnya menggunakan prinsip bermain sambil belajar, pembelajaran dilaksanakan melalui perencanaan, yaitu melalui rencana kegiatan harian, penggunaan metoda bernyanyi dilakukan guna menumbuhkan keterampilan berbahasa anak usia dini, Metoda bernyanyi adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan bahasa anak usia dini, sebab bahasa anak dapat berkembang cepat jika anak memilki kemampuan dan didukung oleh lingkungan yang baik.Kesimpulan dari penelitian ini Proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh kepala PAUD Al Azhar Syfa Budi Parahyangan dan para tutornya yaitu melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan kegiatan belajar melalui simulasi atau peraktek dengan bernyanyiÂ
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN DI PENDIDKAN NON FORMAL (Upaya mempersiapkan pendidik dan peserta didik dalam menghadapi tantangan global untuk menjadi manusia pembelajar)
Ansori, Ansori;
Samsudin, Asep
EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, No 1, Februari 2013
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.134 KB)
|
DOI: 10.22460/empowerment.v2i1p1-15.588
Krisis global melanda dunia, tidak kecuali dengan dunia pendidikan mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat global. Dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan keadaan perubahan jaman mengikuti dinamika era globalisasi. Sungguh ironis dewasa ini, sekolah menjadi alat penjinakan memanipulasi perserta didik agar mereka dapat diperalat untuk melayani kepentingan kelompok berkuasa. Sekolah bukan menghasilkan peserta didik yang mencari kebenaran sejati. Sekolah hanya melahirkan para sarjana yang hanya mencari kekuasaan semata. Sekolah semata-mata dijadikan alat legitimasi sekelompok elite sosial yang mencari pembenaran kekuasaan belaka. Salah satu aspek penting dari sekolah adalah belajar, perubahan disposisi atau kemampuan seseorang yang dicapai melalui upaya orang lain, dan perubahan itu bukan diperoleh secara langsung dari proses pertumbuhan dirinya secara alami. Belajar merupakan upaya kontiyu yang disengaja (sadar) oleh seseorang dengan tujuan untuk mencapai tujuan belajar. Upaya untuk mencapai tujuan belajar tidak lain adanya perubahan tingkah lalu, memberikan petunjuk bahwa belajar itu sendiri merupakan dari tingkah laku manusia baik yang disadari atau tidak, yang mencerminkan adanya sikap dan perbuatan untuk belajar pada diri seseorang. Interaksi edukasi antara pendidik dan peserta didik. Strategi pembelajaran terlihat peranan dan penampilan yang berbeda antara kedua belah pihak. Pendidik melakukan upaya membelajarkan, sedangkan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar. Belajar sebagai hasil menunjukkan perubahan tingkah laku yang dialami peserta didik setelah mengikuti suatu program pendidikan mencakup ranah kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Kensy menyederhanakan belajar sebagai proses menjadi pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), keterampilan (skills), dan harapan (aspiration).