cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TOTOBUANG
Published by Kantor Bahasa Maluku
ISSN : 23391154     EISSN : 25976184     DOI : -
Totobuang is a journal that publish results of research or conceptual idea in linguistics and literary studies, also aspects of teaching. Totobuang is published twice a year, on June and December. Totobuang editors accept article submission from researchers, experts, academician, and teachers of language and literature.
Arjuna Subject : -
Articles 187 Documents
ANALISIS STILISTIKA SENO GUMIRA AJIDARMA DALAM CERPEN REMBULAN DALAM CAPUCINO: KAJIAN POSTMODERNISME JEAN FRANCOIS LYOTARD [Seno Gumira Ajidarma’s Literary Stylistics in “A Short Story Rembulan dalam Capucino”: A Study of Jean Francois Lyotard Postmodernism] Kahar Dwi Prihantono
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.291 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.79

Abstract

The research analyzes literary stylistics of Seno Gumira Ajidarma’s short story, "Rembulan dalam Capucino ",by taking advantages of Lyotard’s postmodernismperspectives. By applying andescriptive method, the writer found postmodern storytelling stylistics involving at least seven postmodern styles, namely  fragmentation, sublim language play, pastiche, parody, kitsch, camp, and schizophrenia. Fragmentation wasfound in the style of merging separate fragments of rembulan and creating its new meanings.Sublime language play was seen on SGA trials to change something impossible to be possible. Pastiche style was seen in the quotation of Pablo Neruda's poem which expressed it took a glance to love someone and it took a very long time to forget someone. Parodic style was seen inthe exchange of “moon” for “soto Betawi” in Italian restaurant. Camp appeared in the elimination of characters’ names as in common short stories. Schizophrenia arose at SGA's story about a“moon”(rembulan) that could serve as a sign or symbol of shifted meaning between the marker and the mark. When the established meaning of the “moon”(rembulan) referred to the 'celestial bodies which surround the earth, shine at night by the reflection of the sun' and 'night beauty', SGA shifted its meaning as a burden of forgetting someone.Penelitian ini menganalisis stilistika sastra Seno Gumira Ajidarma (SGA) dalam cerita pendek “Rembulan dalam Capucino” dari sudut pandang postmodern Lyotard. Dengan menggunakan metode deskriptif, penulis menemukan kepostmodernan gaya SGA yang melibatkan sekurang-kurangnya tujuh gaya postmodernisme, yakni fragmentasi, permainan bahasa yang sublim, pastiche, parodi, kitsch, camp, dan skizofrenia. Gaya fragmentasi terlihat pada gaya penggabungan sejumlah fragmen terpisah tentang rembulan sehingga menciptakan makna baru. Permainan bahasa yang sublim tampak pada permainan SGA mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Gaya pastiche terlihat pada pengutipan puisi Pablo Neruda yang menceritakan singkatnya mencintai seseorang dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melupakan seseorang. Gaya parodi terlihat pada penukaran rembulan dengan soto Betawi di restoran Italia. Gaya kitsch, Gaya camp muncul pada peniadaan nama-nama tokoh selayaknya cerpen kebanyakan. Gaya skizofrenia muncul pada pengisahan SGA mengenai rembulan yang dapat dijadikansebagai tanda atau simbol makna yangbergeser antara penanda danpetandanya. Ketika makna rembulan yang telah mapan mengacu pada ‘benda langit yg mengitari bumi, bersinar pada malam hari karena pantulan sinar matahari’ dan ‘kecantikan malam’, SGA menggeser maknanya sebagai sebuah beban melupakan seseorang.
KAJIAN LATAR FISIK DAN LATAR SOSIAL YANG TERCERMIN DALAM NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH. DINI [A review of the physical background and social setting that is reflected in the novel of "Pertemuan Dua Hati" by NH. DINI] - Sakila
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.575 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.61

Abstract

The purpose of this study commonly   described about the background of the  Pertemuan Dua Hati novel and specifically interpreted its  physical background and social setting . The research used descriptive method with qualitative research model. The research approach was using structural approach. The source of the data was taken  from a novel entitled Pertemuan Dua Hati by Nh. Dini which had been published by PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, in 1992, the sixth printing, and consists of 85 pages. Based on the analysis, it concluded that the physical setting that  presented by the author was quite well. This can be seen from the description of the house and the area. Furthermore, the social background that presented by the author  was good enough. It has been explanated from the conditional   economy, the views of life and the attitude of the character.Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan latar dalam novel Pertemuan Dua Hati, sedangkan secara khusus untuk menginterpretasikan latar fisik dan latar sosial novel tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan model penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan struktural. Sumber datanya berasal dari novel yang berjudul Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, tahun 1992, cetakan keenam, dan terdiri dari 85 halaman. Berdasarkan hasil analisis terhadap novel tersebut, latar fisik yang disajikan pengarang cukup baik. Hal ini terlihat dari keterangan mengenai rumah dan daerah. Selanjutnya, latar sosial yang disajikan pengarang cukup baik. Hal ini terlihat dari pemaparan tentang keadaan ekonomi, pandangan hidup, dan sikap hidup tokoh.
RELASI KEKERABATAN BAHASA HITU, WAKAL, MORELA, MAMALA, DAN HILA DI PROVINSI MALUKU [The Family Relationship Language Hitu, Wakal, Morela, Mamala, and Hila in Maluku Province] Taufik Salamun
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.08 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.66

Abstract

This study aimed to describe the   cognate words based on the determined criterion of  relative word and determine the percentage of kinship towords Hitu, Wakal, Morela, Mamala, and Hila language. This study used descriptive qualitative and quantitative approach. The data were collected through interview techniques and field note method. The data that had been obtained were classified and described qualitatively and quantitatively by using calculational lexicostatistic  formula. The results showed that the pair of relative word  in the language of Hitu, Wakal, Morela, Mamala, and Hila could  be reviewed by the pairs of identical, correspondences phonemic, phonetic resemblance, a different phoneme, and deleted phonemes. Based on the calculational lexicostatistic , the percentage of Hitu-Hila language kinship was in the highest level of kinship, which wa 90% and had been categorized as a dialect . While the lowest percentage of kinship wasWakal-Morela with the percentage of kinship about 77% and had been categorized as sub-family language.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kata-kata kognat berdasarkan kriteria penentuan kata kerabat dan menentukan tingkat persentase kekerabatan bahasa Hitu, Wakal, Morela, Mamala, dan Hila. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui metode pupuan lapangan dengan teknik wawancara dan catat. Data yang telah diperoleh kemudian diklasifikasi dan selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan rumus perhitungan leksikostatistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan kata kerabat pada bahasa Hitu, Wakal, Morela, Mamala, dan Hila dapat ditinjau berdasarkan pasangan kata identik, korespondensi fonemis, kemiripan secara fonetis, satu fonem beda, dan pelesapan fonem. Berdasarkan perhitungan leksikostatistik, persentase kekerabatan bahasa Hitu-Hila menduduki tingkat kekerabatan tertinggi, yaitu 90% dan dikategorikan sebagai satu bahasa dialek. Sedangkan persentase kekerabatan terendah, yaitu bahasa Wakal-Morela dengan persentase kekerabatan sebesar 77% dan dikategorikan sebagai subkeluarga bahasa.
APLIKASI MAKNA MITOS BANYU DALAM BAHASA BANJAR [The Application of Mythical Meaning of “Banyu” in Banjar Language] Rissari Yayuk
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.452 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.63

Abstract

This research studied about how the mythical meaning of Banyu (water) applyed in Banjar language based on the lexicon  and contextual source. The purpose of this research was describing the myth meaning of Banyu in Banjar language based on its lexicon source and the function based on its contextl. The research method was qualitative descriptive.The data collection techniques had used  observing-conversation  technique. The frame of work was data collection, data processing, and results of data analysis. The sampling technique that used in this paper was the purposive sampling, the sampling technique of data source collection with considering. The data collection that had been takenfrom January  to December 2017. The place where data were collectedwas at Padang Village, Banjar Regency. The data presentation was using ordinary words. The result showed thath  myth meaning of Banyu that applyed in Banjar language based on lexicon source consisted of  original source, material, and pars proto whilee based on contextual were ordinary and magical, or religious. Later, it was used  as regular drinking water,  therapy water, and  medication.Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana aplikasi makna mitos Banyu pada bahasa banjar berdasarkan sumber leksikon dan  kontekstual. Tujuan penelitian meliputi deskripsi aplikasi makna mitos banyu pada bahasa banjar berdasarkan sumber leksikon dan fungsi Banyu dalam bahasa Banjar berdasarkan kontekstual.  Metode yang digunakan adalah deskrieptif kualitatif. Teknik pengambilan data adalah simak dan libat cakap. Langkah kerja adalah pengumpulan data, pengolahan data, dan hasil analisis data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam tulisan ini adalah  purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang mempertimbangan waktu pengambilan data pada bulan Januari sampai  bulan desember 2017. Tempat pengambilan data di Desa Padang, Kabupaten Banjar. Penyajian data  menggunakan kata-kata biasa. Hasil penelitian aplikasi makna mitos banyu pada bahasa banjar berdasarkan sumber leksikonnya terdiri atas sumber asal, bahan, dan pars proto, sedangkan berdasarkan konstektual  bersifat biasa dan magis, atau religi. Ada yang difungsikan sebagai air minum biasa, terapi, dan  pengobatan.
REPRESENTASI KORBAN KEKERASAN DALAM TEKS BERITA DARING TRIBUN TIMUR: ANALISIS WACANA KRITIS [The Representation Victims of Violence in Tribun Timur Online News Text: Critical Discourse Analysis] A. Yusdianti Tenriawali
TOTOBUANG Vol. 6 No. 1 (2018): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8056.259 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i1.71

Abstract

This study discusses the representation victims of violence in the online news text in Tribun Timur online news. The purpose of this study is to identify the form of discourse strategies used journalists in positioning victims of violence in the news text on Makassar.tribunnews.com site. This research is a qualitative research using descriptive method. The approach used in this research is critical discourse analysis approach. Sources of data in this study is a text of violence news in the online news site Tribun Timur with data in the form of news text that is considered to represent victims of violence. Data collection in this research using documentation technique and record technique. The results showed that the form of language news is a word containing inclusion discourse strategy in the form of strategy of nomination and identification. In the news texts, victims of male violence tend to be featured with a nomination strategy that displays the victim for what it is. However, women victims of violence seem to be shown with an identification strategy that displays the victim as a powerless party. Male victims in the online news text tend to be more protected than female victims. This may indicate that Tribun Timur journalists still tend to embrace the ideology of patriarchy.Penelitian ini membahas tentang representasi korban kekerasan dalam teks berita daring Tribun Timur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bentuk strategi wacana yang digunakan wartawan dalam memosisikan korban kekerasan dalam teks berita pada situs Makassar.tribunnews.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis wacana kritis. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks berita kekerasan dalam situs berita daring Tribun Timur dengan data berupa teks berita yang dianggap merepresentasikan korban kekerasan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebahasaan berita adalah kata yang mengandung strategi wacana inklusi berupa strategi wacana nominasi dan identifikasi. Pada teks berita, korban kekerasan laki-laki cenderung ditampilkan dengan strategi nominasi yang menampilkan korban dengan apa adanya. Namun untuk korban kekerasan perempuan terlihat cenderung ditampilkan dengan strategi identifikasi yang menampilkan korban sebagai pihak yang tidak berdaya. Korban laki-laki dalam teks berita daring Tribun Timur cenderung lebih dilindungi dibandingkan korban perempuan. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa wartawan Tribun Timur masih cenderung menganut ideologi patriarki.
STRUKTUR METAFORA DALAM WACANA NARASI [Methafor Structural in Naration Text] Aria Bayu Setiaji
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.654 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.108

Abstract

This study aims to describe the structure of metaphor in terms of topic elements, elements of image and sense elements in the narrative discourse. The data source in this study was obtained from a book collection of short stories and books on life travel stories in the form of published autobiographical books. The data of this study is an expression of metaphor in the form of phrases. Data collection techniques are done by documentation techniques, reading techniques, and note taking techniques. The results of this study indicate the topic elements in the structure of metaphors in narrative discourse forming five comparative concepts, namely (1) the concept of comparison of nouns, (2) the concept of comparison of nouns, (3) the concept of adjective noun, (4) the concept of adjective comparison -nomina, and (5) the concept of adjective-verb comparison. Image elements found in metaphorical structures include animal image elements, synesthesia image elements, anthropomorphic image elements, and abstract to concrete image elements. In the sense element or similarity point in this study found four similarity point categories, namely (1) the point of independence based on equality, (2) the point of similarity based on the function equation, (3) the point of similarity based on the equation of motion or direction, and (4) point similarity based on the equation of action. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur metafora yang ditinjau dari unsur topik, unsur citra dan unsur sense dalam wacana narasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku kumpulan cerpen dan buku kisah perjalanan hidup dalam bentuk buku autobiografi yang telah diterbitkan. Data penelitian ini adalah ungkapan metafora dalam bentuk frasa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan unsur topik pada struktur metafora dalam wacana narasi membentuk lima konsep perbandingan yaitu (1) konsep perbandingan nomina-nomina, (2) konsep perbandingan nomina-verba, (3) konsep perbandingan nomina-adjektiva, (4) konsep perbandingan adjektiva-nomina, dan (5) konsep perbandingan adjektiva-verba. Unsur citra yang ditemukan dalam struktur metafora meliputi unsur citra hewan, unsur citra sinestesia, unsur citra antropomofik, dan unsur citra abstrak ke konkret. Pada unsur sense atau titik kemiripan dalam penelitian ini ditemukan empat kategori titik kemiripan, yaitu (1) titik kemiripan berdasarkan persamaan sifat, (2) titik kemiripan berdasarkan persamaan fungsi, (3) titik kemiripan berdasarkan persamaan gerak atau arah, dan (4) titik kemiripan berdasarkan persamaan tindakan.
JARGON PEDAGANG SAHAM DI TELEGRAM [Jargon of Stock Traders on Telegram] Yohanis Sanjoko; Icuk Prayogi
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.838 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.91

Abstract

As is generally the case for jargon in other professional fields, jargon used by stock traders also has distinctive characteristics. This simple article reviews the jargon by classifying and interpreting comprehensively in order to explain the meanings embodied. The stock trader jargon on Telegram is observed with regard to the context of the use of the language. The method of collecting the data were done by being involved as part of the traders discussing and gaining knowledge about stock on Telegram for almost ten months. During that time, the data were collected. This study used contextual interpretation. Based on the observation towards stock traders jargon, it is obvious that the jargon used is various and covers nearly all stock trading activities. Sebagaimana umumnya jargon pada bidang-bidang profesi lain, jargon profesi pedagang saham mempunyai kekhasan. Artikel sederhana ini mengulas jargon yang dimaksud dengan klasifikasi dan penafsiran yang disusun sedemikian rupa guna menjelaskan arti-arti yang terkandung di dalamnya. Jargon pedagang saham di Telegram ini diamati dengan memperhatikan konteks pemakaian bahasanya. Metode penyediaan data dilakukan dengan peneliti turut menjadi bagian dari para pedagang yang berdiskusi dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang saham di Telegram selama hampir sepuluh bulan lamanya, lalu diambillah peristilahan yang dimaksud dengan jargon ini. Analisis yang digunakan dengan penafsiran kontekstual. Berdasarkan pengamatan terhadap jargon saham diketahui bahwa jargon-jargon saham cukup bervariasi dan mencakup hampir keseluruhan proses dagang saham.
SOSIOLOGI MASYARAKAT MELAYU RIAU DALAM SYAIR “SURAT KAPAL” KARYA H. MUHAMMAD ALI THALIB [Sociology of Riau Melayu Community In The Poem "Ship Letter" by Muhammad Ali Thalib] Marlina Marlina
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.672 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.83

Abstract

The verse "Surat Kapal" is one of oral literature existed in Riau. This verse is sung at the wedding party of Inhu Malay community. The objective of this study was to observe the sociology of Inhu Malay society contained in the verse "Surat Kapal". Hence, by using descriptive method, the author analyzed the manuscript text "Surat Kapal". The verse "Surat Kapal" will be described with the sociology of literature approach, an approach that takes into account social aspects in literature. The results of the analysis show that the verse "Surat Kapal" describes the life of the Inhu people who always keep up to Islamic values, always work together, hold deliberations and consensus in making decisions, and the community still obey religious advice and goodness advice especially related to married life.Syair “Surat Kapal” merupakan salah satu dari sastra lisan yang terdapat di Riau. Syair ini dibacakan dalam acara pesta pernikahan masyarakat Melayu Inhu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sosiologi masyarakat Melayu Inhu yang terdapat di dalam syair “Surat Kapal” tersebut. Untuk itu, dengan menggunakan metode deskriptif, penulis melakukan analisis terhadap naskah syair “Surat Kapal”. Syair “Surat Kapal” akan diuraikan dengan pendekatan sosiologi sastra, sebuah pendekatan yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan dalam sastra. Hasil analisis menunjukkan bahwa syair “Surat kapal” menggambarkan kehidupan masyarakat Inhu yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, selalu bekerja sama dan bergotong royong, melakukan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan, serta masyarakat yang masih kental dengan petuah dan nasihat-nasihat kebaikan terutama nasihat tentang kehidupan berumah tangga.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK MELALUI MODEL RESPONS ANALISIS SISWA KELAS XI IPA2 SMA NEGERI 1 CENDANA KABUPATEN ENREKANG [Increasing Ability to Identify Intrinsic Elements of Short Stories Through the "Response Analysis "Model of Class XI Students 2 of Cendana 1 Public High School in Enrekang Regency] Syaidah Baharuddin
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.536 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.109

Abstract

This study aims to describe the improvement of the learning process and learning outcomes identify the intrinsic elements of short stories through the "response analysis" model of class XI IPA 2 Cendana 1 Public High School, Enrekang Regency. This research was conducted in two cycles, each cycle took place 2 meetings and each cycle consisted of 4 stages, namely: planning, action, observation, and reflection. This research is a classroom action research with exposure to qualitative descriptive data and quantitative data. Qualitative data is obtained from the observation sheet of each implementation of the action (learning process), and quantitative data is obtained from the final test of each cycle. The subjects in this study were students of class XI IPA 2, amounting to 20 people. The action given is intended to find out in the form of improving the learning process and learning outcomes in the first cycle. The second cycle is in the form of corrective actions towards deficiencies experienced in the first cycle. The results of data analysis conducted on the results of the research in the first cycle and the second cycle concluded that, learning identifies intrinsic elements in students of class XI IPA 2 Cendana State High School 1 Enrekang District through the "response analysis" model can improve the learning process and learning outcomes identifying intrinsic elements of short stories.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita pendek melalui model respons analisis siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Cendana Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus berlangsung dua kali pertemuan dan setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pemaparan data deskriptif kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi dari setiap pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran), dan data kuantitatif diperoleh dari tes akhir setiap siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah dua puluh orang. Tindakan yang diberikan dimaksudkan untuk mengetahui berupa peningkatan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus pertama. Adapun siklus kedua berupa tindakan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang dialami pada siklus pertama. Hasil analisis data yang dilakukan terhadap hasil penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua disimpulkan bahwa, pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Cendana Kabupaten Enrekang melalui model respons analisis dapat meningkatkan kemampuan pada proses pembelajaran dan hasil pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita pendek.
NILAI MORAL DALAM SYAIR KABANTI GANDA DI KELURAHAN WABOROBO KECAMATAN BETOAMBARI KOTA BAUBAU [Moral Values In Syair Kabanti Ganda Waborobo Village, Betoambari District, Baubau City] Nadir La Djamudi
TOTOBUANG Vol. 6 No. 2 (2018): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.48 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v6i2.92

Abstract

Formal research to describe moral values in Syair Kabanti Ganda Waborobo Village, Betoambari District, Baubau City. This study used descriptive qualitative method. Research data in the form of speech in the form of words, sentences that contain moral values in the Syair Kabhanti Ganda verse. Data collection uses recording techniques and note-taking techniques. The right moral values of the 3 syair Kabanti Ganda; (1) Moral Value in Kabanti Ngkitaana: (a) Principle of Good Attitude; human awareness of the existence of humanity. (b) the principle of harmony; call for harmony for green people because we are one origin. (2) Moranti Value of Kabanti Yoai: (a) Good Attitude Principle in the form of tabe words when passing in front of a person or many people or during a meeting. (b) The principle of harmony in the form of mutual advice and respect for one another. (c) Respectful Principles in the form of respect and submission to the mother. (3) The Moral Value of Yoisa Kabanti: (a) The principle of harmony in communication that is very tolerant and moves between brothers and sisters. (b) The principle of Respect in the form of singing respects and obeys his brother. That is the case, singing brother must love his sister. (c) The Godhead Principle in the form of belief in the provisions of the Lord. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral dalam Syair Kabanti Ganda Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Penelitian lapangan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa tuturan dalam bentuk kata, kalimat yang mengandung nilai moral dalam syair Kabhanti Ganda. Pengumpulan data menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Nilai moral 3 syair Kabanti Ganda  yang berjudul; (1) Nilai Moral dalam Kabanti Ngkitaana: (a) Prinsip Sikap Baik; pentingnya kesadaran manusia akan eksistensi kemanuasiaan. (b) Prinsip Kerukunan; seruan untuk rukun bagi umat umat manusia karena kita satu asal. (2) Nilai Moral Kabanti Yoai: (a) Prinsip Sikap Baik dalam bentuk kata tabe disaat melintas di depan seseorang atau banyak orang atau disaat meninggalkan pertemuan. (b) Prinsip Kerukunan dalam bentuk sikap saling menasihati dan saling memperhatikan satu sama lain. (c) Prinsip Hormat dalam bentuk hormat dan patuh kepada ibu. (3) Nilai Moral Kabanti  Yoisa: (a) Prinsip Kerukunan dalam komunikasi yang sangat toleran dan saling mengindahkan di antara adik dan kakak. (b) Prinsip Hormat dalam wujud  sang adik menghormati dan patuh kepada kakaknya. Demikian pulan, sang kakak harus menyayangi adiknya. (c) Prinsip Ketuhanan dalam wujud keyakinan atas ketetapan Tuhan.

Page 6 of 19 | Total Record : 187