cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIKLUS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
ISSN : 0854896X     EISSN : 26859637     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 146 Documents
PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA ANAK DIDIK DI DESA TAMBI KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH Bima Suka Windiharta
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.281 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v2i1.23645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara dan upaya orang tua dalam mendampingi anak didik, agar nilai-nilai religiusitas tertanam pada diri anak didik di desa Tambi, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan orang tua meliputi pendampingan secara langsung melalui perilaku kegamaan yang dapat  langsung dicontoh  oleh para  anak  didik.  Selain  itu,  orang  juga  melakukan  dengan  cara memberikan   keteladanan   langsung   kepada   anak   didik,   melalui   berbagai   macam   kegiatan keagamaan. Orang tua juga melakukan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kondisi desa Tambi yang kondusif, (b) banyak kegiatan keagamaan, (c) terdapat lembaga kegamaan. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan. (4) Hasil pendampingan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada diri anak didik, sudah dapat dikatakan berhasil, karena anak didik selain pemahaman kegamaannya baik, mereka juga dapat berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.
PERILAKU SOSIAL PEDAGANG HANDPHONE/GADGET DI PASAR TRADISIONAL KLITIKAN PAKUNCEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Muhammad Reza Ardianto
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.367 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i1.23855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphone/ gadget di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu pada perilaku sosial, interaksi sosial. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian adalah dari UPT Pasar Klitikan, pedagang Klitikan, pengunjung pasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Guna menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku sosial pedagang di Pasar Klitikan Pakuncen dapat dilihat dari interaksinya dengan sesama pedagang handphone/gadget di pasar adalah baik dan ada kerjasamanya, karena setiap manusia dalam kehidupan sosial akan membutuhkan dan berhubungan satu dengan yang lainya. Kemudian dari hal tersebut mereka akan berhubungan melalui kontak maupun komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara dua arah lebih membantu mereka dalam mendapatkan informasi secara sempurna. Interaksi pedagang dengan konsumen/pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen. Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan. Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial pedagang yaitu: motivasinya dalam berjualan, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan masyarakat.
PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING DI PAUD TERPADU YAYASAN PUTRA PUTRI GODEAN, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kholisatul Nurjanah
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.217 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i1.23851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program parenting, 2) faktor pendukung pelaksanaan program parenting 3) faktor apakah yang menghambat pelaksanaan program parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, dan mengambil lokasi di Jalan Sokonilo, godean, Sleman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah Pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua siswa Paud terpadu yayasan putra putri godean.  Pengumpulan  data  menggunakan  metode observasi,  wawancara,  dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara.  Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan program parenting dibagi menjadi dua kelompok yaitu program terencana yang terdiri dari pojok gizi dan kelas parenting, sementara program insidental yaitu  konsultasi orangtua dan kunjungan rumah.  2) Faktor pendukung Faktor internal antara lain komitmen pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalakan program didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta turut aktifnya orangtua. 3) Faktor penghambat untuk kelas parenting yaitu waktu pelaksanaan yang belum pasti, sehingga sering terjadi kemunduran dari target semula dan kekurangan SDM.
EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN PROGRAM MENJAHIT DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Richard Amri; Deni Kurniawan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.882 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v2i2.23656

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian pelaksanaan kurikulum pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten Bandung Barat dengan standar yang belaku secara nasional meliputi komponen, proses dan tujuan program. Komponen-komponen kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas masukan lingkungan, masukan sarana, masukan mentah dan masukan lain. Proses yaitu interaksi edukasi antara masukan sarana, terutama pendidik, dengan masukan mentah yaitu peserta didik, untuk mencapai tujuan kurikulum. Sedangkan tujuan kurikulum mencakup tujuan jangka menengah yaitu keluaran dan tujuan akhir yaitu pengaruh atau dampak program pendidikan nonformal. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan model evaluasi Countenance yang dikembangkan oleh Robert Stake dengan membandingkan matrik deksripsi dan matrik penilaian pada kriteria antecendent, transaction dan outcome. Sampel dari populasi penelitian adalah pendidik pada LKP program menjahit di Kabupaten Bandung Barat yang telah memiliki Nomer Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengujian Chi-Square untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara standar kurikulum yang berlaku secara nasional dengan implementasi pada LKP program menjahit. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah informasi terkait kesesuaian implementasi kurikulum pada LKP program menjahit dengan standar yang berlaku secara nasional, dan improvisasi dari pihak penyelenggara kursus untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.
PELAKSANAAN BIMBINGAN ANAK TERLANTAR GUNA MENINGKATKAN LIFE SKILLS DI SASANA PELAYANAN SOSIAL ANAK “KUMUDA PUTRA PUTRI” MAGELANG Hanif Taufiqul Hakim
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.538 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i2.23871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di Sasana Pelayanan Sosial Anak “Kumuda Putra Putri” Magelang. (2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkat life skills di Sasana Pelayanan Sosial Anak “Kumuda Putra Putri” Magelang. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1). Pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA meliputi 3(tiga) macam bimbingan yaitu : (a) Bimbingan mental spiritual; (b) Bimbingan mengaji; dan (c) Bimbingan karakter (2) Faktor Pendukung dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya kerjasama pendamping dengan pihak lura/lembaga, adanya dukungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, tersedianya sarana prasarana pelaksanaan bimbingan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan anak terlantar guna meningkatkan life skills di SPSA yaitu adanya latar belakang yang berbeda antara anak satu dengan yang lainnya, adanya anak yang bercanda dengan teman sekitar saat pelaksanaan bimbingan dan keterbatasan waktu yang dimiliki anak asuh dalam mengikuti keseluruhan pembinaan.
STUDI EVALUATIF KURIKULUM DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR DALAM JARINGAN TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD Tintin Kartini; Rusman Rusman
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.659 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v2i2.23651

Abstract

Mutu pendidik merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini.  Terkait pendidik, setidaknya terdapat tiga permasalahan  pokok yang dihadapi.  Pertama, jumalah pendidik yang memiliki kualifikasi akademik sarjana dan/atau magister hanya berjumlah 24%.  Kedua, ketersediaan pendidik masih jauh di bawah jumlah kebutuhan.  Ketiga, masih rendahnya kompetensi pendidik yang berdasarkan hasil rata-rata Uji Kompetensi Guru tahun 2015 rata-rata hanya sebesar 53,02.  Pendidikan dan pelatihan berjenjang merupakan salah satu program yang dirancang Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini.  Salah satu inovasi penyelenggaraan diklat berjenjang tersebut dilakukan dengan moda dalam jaringan (daring).  Penelitian ini dilakukan sebagai studi evaluatif untuk mengetahui pengaruh diklat dalam jaringan terhadap peningkatan kompetensi profesional pendidik Pendidikan Anak Usia Dini.  Penelitian pendahuluan ini menggunakan pendekatan kualitatif; data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi.  Temuan pendahuluan dari penelitian ini antara lain 1) strategi pembelajaran diklat daring berbeda dengan diklat konvensional dan berimplikasi pada personil yang dibutuhkan; 2) struktur kurikulum lebih banyak; 3) waktu penyelenggaraan lebih lama; 4) lebih fleksibel dari sisi waktu dan tempat; 5) evaluasi secara daring dan luring 6) lebih efisien dari sisi anggaran.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH GEMAH RIPAH DI DUSUN BADEGAN DESA BANTUL Alfiyan Dimas Prastiyantoro
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.022 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i2.23865

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta, dan (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus sebanyak 3 orang dan nasabah sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian diketahui bahwa (1) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta dilatarbelakangi oleh dorongan yang ada dalam diri pribadi dan  karena ada ajakan dari pihak luar baik dari teman maupun pengurus Bank Sampah Gemah Ripah Bantul itu sendiri. Tingkat partisipasi yang diberikan anggota bank sampah terhadap kegiatan pengelolaan sampah pada saat perencanaan kegiatan sangat terbatas bagi anggota/ nasabah bank sampah. Pada saat implementasi kegiatan, terdapat satu tingkat partisipasi dimana terdapat mekanisme take and give dalam kegiatan pengelolaan sampah antara anggota dengan pihak Bank Sampah Gemah Ripah Bantul yaitu tingkat partnership. Pada saat pelaksanaan kegiatan, anggota bank sampah ikut berpartisipasi dalam bentuk barang, pikiran, tenaga dan keahlian. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bank sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan Desa Bantul Kecamatan Bantul Yogyakarta yaitu faktor pengetahuan mengenai permasalahan dan pengelolaan sampah, faktor keyakinan untuk ikut serta menciptakan perubahan, serta faktor prinsip insentif dan manfaat.
KEPEMIMPINAN INFORMAL DALAM MEMBERDAYAKAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DI¬¬ DESA MARGODADI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Fitri Ekasari
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.335 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v2i1.23646

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (3) Kendala yang dihadapi kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi koordinator, fasilitator, pengawas, konsultan, informan, partisipan dan evaluator. 2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani bersifat terbuka yaitu mengutamakan musyawarah dan kepentingan bersama melalui pertemuan rutin, terjun langsung ke lapangan dan regenerasi dengan gaya kepemimpinan demokratis. 3) Kendala yang dihadapi pemimpin informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani  meliputi faktor usia, pola pikir petani sulit berubah dalam menerima perubahan, perbedaan pendapat dan kurangnya minat generasi muda.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Muhammad Wahyu Nugraha
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.432 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i1.23859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui  kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum adanya bantuan dari pemerintah yang berupa dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya. 
PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PELATIHAN KARAWITAN GAMELAN JAWA DUSUN PLUMBON KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN EROMOKO WONOGIRI Riris Arifianto
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.202 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v1i1.23850

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Peran Karang Taruna dalam pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (2).Poses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna Milik Anak Plumbon Sejati (MAPS) 03; (3) Faktor penghambat maupun faktor pendukung pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan gamelan jawa oleh Karang Taruna MAPS 03 di Dusun Plumbon. Penelitian  ini  menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber  dan metode. Hasil penelitian menunjukkan : (1) peran Karang Taruna dalam program pemberdayaan melalui pelatihan karawitan gamelan jawa  ini adalah sebagai media dan fasilitasi kelompok (group facilitation) ; (2) proses pemberdayaan pemuda melalui karawitan gamelan jawa meliputi tahap perencanaan kegiatan yaitu dengan penyusunan jadwal dan sosialisasi. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pelatihan. Tahap evaluasi meliputi diskusi dan sharing; (3) faktor pendukung khususnya dari orang tua dan masyarakat pada umumnya. Faktor penghambat rasa malas dan jam belajar pelatihan.

Page 2 of 15 | Total Record : 146