cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Pengalaman Keluarga dalam Merawat Penderita Sakit Kronis Annisa Wuri Kartika; Wiwin Wiarsih; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.398

Abstract

Merawat anggota keluarga yang mengalami sakit kronis memengaruhi kehidupan anggota keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit kronis. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan merupakan delapan keluarga yang merawat anggota keluarga dengan sakit kronis. Tema yang ditemukan mencakup perubahan status kesehatan penderita, respons psikologis keluarga, upaya untuk mempertahankan kesehatan, dan harapan keluarga. Simpulan penelitian menggambarkan respons yang dialami oleh keluarga berbeda bergantung pada onset, lama, dan prognosis penyakit serta tahapan stres yang dialami keluarga. Perawat dapat memberikan manajemen asuhan keperawatan kepada keluarga berupa intervensi pendidikan kesehatan mengenai penyakit kronis, psikoedukasi, dan konseling keluarga dalam merawat penderita sakit kronis. AbstractThe Experience of Family Caregivers of Persons with Chronic Illness. Caring for family member with chronic illness affects the lives of family physically, psychologically, and socially. The aim of this study was to describe the experience of family member in caring for family members with chronic illness. A qualitative design with descriptive phenomenological approach was chosen for this study. Qualitative interviews with eight families were performed. The results included a changed health status for the person with chronic illness, family psychological response, efforts of maintain health and family expectations about type and quality of health services. Conclusion of research illustrated that response experienced by families were different depending on the onset, duration, and prognosis of the diseases and the stage of stress experienced by the family. Thus nurses could provide nursing care to family with chronic illness which are consist of health education and counseling in order to caring for family members with chronic illness.  Keywords: caregiver, chronic disease, family experience
Effective Ultrasound and Neural Mobilization Combinations in Reducing Hand Disabilities in Carpal Tunnel Syndrome Patients Ni Luh Nopi Andayani; Ari Wibawa; Made Hendra Satria Nugraha
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.988

Abstract

Excessive activity in the hands and wrists over a prolonged period of time can cause repetitive strain injury, which leads to the occurrence of carpal tunnel syndrome. The purpose of this study is to determine the differences in the effectiveness of ultrasound and neural mobilization interventions with ultrasound and passive stretching in reducing hand disabilities in patients with carpal tunnel syndrome. It is an experimental study, using the pre- and post-test control group design. The sampling technique employed was simple random sampling, with a study sample comprising 30 people. The difference test with an independent t-test showed a significant difference between the control group and the treatment group (p= 0.000), with a decrease hand disability percentage of 7% in the control group and 15% in the treatment group. Based on the results, it can be concluded that the combination of ultrasound and neural mobilization is more effective in reducing hand disability than a combination of ultrasound and passive stretching in patients with carpal tunnel syndrome. Abstrak Kombinasi Ultrasound dan Neural Mobilization Efektif dalam Menurunkan Disabilitas Tangan pada Penderita Carpal Tunnel Syndrome. Aktivitas yang berulang pada pergelangan tangan apabila berlangsung lama dapat menimbulkan repetitive strain injury yang berujung terhadap terjadinya carpal tunnel syndrome. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas intervensi ultrasound dan neural mobilization dengan ultrasound dan passive stretching dalam menurunkan disabilitas tangan pada pasien carpal tunnel syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara simple random sampling. Sampel penelitian pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p= 0,000) dengan persentase penurunan disabilitas tangan sebesar 7% pada kelompok kontrol dan 15% pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi ultrasound dan neural mobilization lebih efektif dalam menurunkan disabilitas tangan daripada kombinasi ultrasound dan passive stretching pada pasien carpal tunnel syndrome. Kata Kunci: carpal tunnel syndrome, disabilitas tangan, neural mobilization, passive stretching, ultrasound
Reflection on Mental Health System and Quality Assurance: Considering the Relevance of the Australian Experience for Indonesia Neil Frazer
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 2 (1997): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i2.76

Abstract

Pelayanan kesehatan jiwa di Australia telah berkembang menjadi pelayanan yang berorientasi pada komunitas dan sensitive terhadap kebutuhan dan hak klien dengan gangguan jiwa. Perkembangan ini mempunyai implikasi pada system kesehatan jiwa komunitas., kebijakan tentang kesehatan jiwa, legalisasi, pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan pembauran, begitu pula implikasi terhadap praktek keperawatan. Perubahan dalam pelayanan kesehatan jiwa menuntut perawat untuk memiliki pengetahuan yang teoritis yang lebih baik dan kemampuan untuk melakukan praktek keperawatan secara professional.Di Indonesia, kajian yang ekstensif tentang kebutuhan masyarakat dengan masalah kesehatan jiwa, sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serta keyakinan, nilai dan sikap tenaga professional kesehatan jiwa tentang ilmu kedokteran dan perilaku dari negara barat yang mempengaruhi pelayanan kesehatan jiwa, sangat diperlukan untuk pengembangan system kesehatan jiwa yang lebih efektif dan efesien. The mental health services in Australia have been developed to be more community based services and sensitive to the needs and rights of the mentally ill. This development has implications for mental health system and the community, mental health policy, legislation, mental health services, mainstreaming services as well as implications for nursing practice. The change in mental health services required the nurse to have the better theoretical knowledge and competence to practice professionally. In Indonesia, the extensive study on the needs of the people with mental health problem and the existing resource to meet those needs, as well as the current beliefs, values and attitudes held by mental health professionals towards the Western medical and behavioral science influence on mental health services is an important process in developing more efficient and effective mental health system.
Pengalaman Keluarga Merawat Lansia dengan Tingkat Ketergantungan Tinggi di Rumah, Kota Malang, Jawa Timur: Studi Fenomenologi Joko Wiyono; Junaiti Sahar; Wiwin Wiarsih
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 2 (2008): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i2.204

Abstract

AbstrakPenelitian fenomenologi deskriptif ini bertujuan mendapatkan gambaran arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan ketergantungan tinggi di rumah, di Kota Malang. Data dikumpulkan dari 8 anggota keluarga pemberi asuhan utama pada lansia di keluarga dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Hasil penelitian menggambarkan alasan keluarga merawat lansia di rumah, alasan utama merawat, alasan penunjang merawat, kegiatan merawat, persepsi selama merawat, koping selama merawat, dukungan selama merawat, masalah selama merawat dan upaya selama merawat; perubahan dalam keluarga berupa perubahan peran, fungsi keluarga dan tugas keluarga; dan dampak pada pemberi asuhan informal; makna dari pengalaman merawat lansia yaitu perubahan sikap menjadi lebih sabar; dan sumber kebutuhan pelayanan kesehatan. Perawat keluarga perlu mempertimbangkan sumber daya keluarga dan dinamika budaya setempat. Penelitian selanjutnya dapat membandingkan atau mengetahui hubungan berbagai macam variabel yang muncul sebagai tema dalam penelitian ini. AbstractThis descriptive phenomenology research was aimed to describe the meaning and essence of family experience in caring for high dependence elderly at home, in Malang City. The data was collected from 8 primary informal caregivers for elderly in family and analyzed by Collaizi’s method. The result described family reason for nursing care for elderly at home, main reason in providing care, supporting reason for providing care; nursing activities, perception during providing care, coping, support, problem encountered and efforts during nursing care for elderly; change of family role, function, and task; attitude change to be more patience as the meaning of experience; and source of health service needs. Family nurses need to consider available family source and the local culture. Further research is also recommended to compare or identify relationship of various variables that occurred as themes in this present research.
Pengalaman Keluarga dalam Merawat Pasien Pascapasung Wahyu Reknoningsih; Novy Helena Catharina Daulima; Yossie Susanti Eka Putri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i3.421

Abstract

Pasien pasung yang telah pulang dari rumah sakit jiwa (RSJ) oleh keluarga akan berpotensi untuk dipasung kembali. Tujuan penelitian menguraikan pengalaman keluarga dalam merawat pasien pascapasung. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan purposive sampling dengan wawancara mendalam. Kriteria inklusi caregiver yang mempunyai anggota keluarga pernah dipasung sebelum dan sesudah dirawat di RSJ dan mampu berkomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga pasien pascapasung mengalami beban emosional dan kelelahan fisik. Rekomendasi penelitian adalah berupa pengembangan pelayanan keperawatan jiwa di masyarakat dan pemberian pendidikan kesehatan dengan cara penanganan pasien gangguan jiwa dengan perilaku agresif. Abstract Phenomenology Study on the Family’s Experience in Caring for Client Post Restraint (Seclusion) in Central Java. The seclusion or restraint’s client will send home to their family was experienced re restraint or re seclusion. The aim of this study is to elaborate the family’s experience in caring for the client post restraint or seclusion through the qualitative study with the phenomenology approach. The sampling technique is purposive sampling with in-depth interview. The inclusion criteria are the caregiver who has a family member with the experience of being restraint or seclusion before hospitalized, had been restraint, being restraint or being re-restraint, and being able to communicate well. The results show that the family have emotional burden and physical exhausted. This study has suggested that psychiatric nursing may develop a mental nurse psychiatric nursing services in the community by providing health education on how to manage the aggressive behavior of the client with mental disorder. Keywords: the experience, caregiver, restraint (seclusion)
The Relationship of Self-Care Behaviours and Online Learning Engagement Among Nursing Students During the COVID-19 Pandemic Mazlinda Musa; Rohani Mamat; Hamidah Hassan; Siti Fatimah Sa’at; Syed Syarizman Abd Rahim; Abdul Rahman Ramdzan; Octovia Abdullah; Vellerina Ally Paidius; Mariana Muitaba; Ashley Melissa George
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 26 No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v26i3.985

Abstract

The COVID-19 pandemic and the sudden switch from conventional to virtual classes allegedly raised students' risk of mental health illnesses, adversely influencing their academic engagement and learning outcomes. Nursing students in Malaysia, especially those enrolled in universities in Sabah, have traditionally been accustomed to a conventional face-to-face teaching and learning approach. Due to the COVID-19 pandemic, e-learning or online classes have become one of the learning methods for university nursing students in Sabah, either while they are on campus or at home, to obtain access for educational purposes. The purpose of this study was to assess the relationship between self-care behaviours and online class engagement among the university nursing students in Sabah throughout the pandemic. This study was a quantitative descriptive cross-sectional study that used the Mindful Self-Care Scale (MSCS) and the Online Student Engagement Scale (OSE). SPSS version 26. Pearson Correlation analysis showed moderate level of positive relationship (r = 0.582, p = < 0.001, n = 120). Adequate evidence exists to show that level of self-care is positively moderately related to the online classes’ engagement behaviour among the nursing students in this study. Students should possess the self-control to set goals, effectively allocate their time, and avoid procrastination. Keywords:  online classes, online engagement, pandemic, self-care   Abstrak Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri dan Keterlibatan Pembelajaran Online di antara Mahasiswa Keperawatan Universitas di Sabah Selama Pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 dan peralihan tiba-tiba dari kelas konvensional ke kelas virtual diduga meningkatkan risiko penyakit kesehatan mental siswa, yang secara negatif memengaruhi keterlibatan akademik dan hasil belajar mereka. Mahasiswa keperawatan di Malaysia, khususnya mahasiswa keperawatan universitas di Sabah, telah terbiasa dengan pengajaran dan pembelajaran tatap muka. Di tengah pandemi COVID-19, e-learning atau kelas online menjadi salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan universitas di Sabah, baik di kampus maupun di rumah, untuk mendapatkan akses untuk keperluan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara perilaku perawatan mandiri dan keterlibatan kelas online di kalangan mahasiswa keperawatan universitas di Sabah selama pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Mindful Self-Care Scale (MSCS) dan Online Student Engagement Scale (OSE). SPSS versi 26 Pearson Correlation menunjukkan tingkat hubungan positif sedang (r = 0,582, p = < 0,001, n = 120). Ada bukti yang memadai untuk menunjukkan bahwa tingkat perawatan mandiri secara positif terkait dengan perilaku keterlibatan kelas online di antara mahasiswa keperawatan dalam penelitian ini. Kata Kunci: kelas online, keterlibatan online, pandemi, perawatan mandiri
PENGATURAN CAIRAN SECARA MANDIRI PADA KLIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS Krisna Yetti Malawat
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2001): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v5i2.108

Abstract

Salah satu stressor yang dialamni oleh klien End Stage Renal Disease (ESRD) sebagai akibat tidak berfungsinya ginjal adalah masalah kelebihan cairan. Pengaturan pemasukan cairan akan mengurangi penambahan cairan di dalam pembluh daah antara dua waktu hemodialisis (HD). Merujuk pada teori Orem tentang Self Care, diyakini bahwa klien mempunyai kemampuan untuk mengatur pemasukan cairan secara mandiri. Berdasarkan teori ini dikembangkan suatu program untuk mengendalikan cairan untuk menolong klien HD yang mengalami kelebihan cairan di suatu rumah sakit umum di Jakarta pada tahun. Dari 24 klien HD yang berhasil menyelesaikan program ini 2 orang (8%) berada pada grafik baik, 15 orang (63%) berada pada grafik rata-rata, dan 7 orang (29%) berada pada grafik bahaya. Fluid overload is one of the stressors experienced by End Stage Renal Disease clients. The management of fluid intake will minimize the amount of fluid in blood vessel inter-dialysis time. Refer to Orem theory of self care; it is believed that hemodialysis (HD) clients have the ability to regulate the fluid intake. Based on theory; it was developed a program for helping HD clients to reduce their fluid overload in a public hospital in Jakarta. Twenty-four HD clients have completed the program successfully, who were 8% in good graphic, 63% in average graphic, and 29% in dangerous graphic.
Pemantauan Intake Output Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dapat Mencegah Overload Cairan Fany Angraini; Arcellia Farosyah Putri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i3.475

Abstract

Pola diet tidak sehat  pada masyarakat perkotaan merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular DM dan Hipertensi. Kedua penyakit tersebut menjadi dua penyebab utama kerusakan pada ginjal yang dapat berlanjut kepada tahap gagal ginjal (GGK). Pasien GGK seringkali mengalami masalah overload cairan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya bahkan dapat berujung dengan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan program pembatasan cairan yang efektif dan efisien untuk mencegah komplikasi tersebut, diantaranya melalui upaya pemantauan intake output cairan. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan tujuan menggambarkan metode pemantauan intake output cairan pasien GGK dengan menggunakan fluid intake output chart. Pemantauan tersebut terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada klien, dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pada klien.AbstractFluid Intake Output Monitoring of Chronic Renal Failure Patients can Prevent Fluid Overload. Unhealthy diet in urban society as one of risk factor noncommunicable disease, such as Diabetes and Hypertension. Both of them is leading causes of kidney disease and it can be End Stage Renal Disease stage (ESRS). ESRD patient often experience fluid overload state, that can cause another health problem even it can be cause of death. That’s way, it is important to make effective and efficient fluid restriction program to prevent the complication, one other thing is fluid intake output monitoring. This scientific paper use case study method to describe analysis of clinical practice in fluid intake output monitoring by using fluid intake output chart. Monitoring is proven effective to treat fluid overload, it is shown by decreasing of patient’s fluid overload clinical manifestation Keyword: Diabetes, ESRD, Fluid Overload, Fluid intake output chart, Fluid intake output monitoring, Hypertension, Unhealthy diet, Urban Society
Pengetahuan Perawat Tentang Terapi Infus Mempengaruhi Kejadian Plebitis dan Kenyamanan Pasien Wayunah Wayunah; Elly Nurachmah; Sigit Mulyono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i2.12

Abstract

Plebitis adalah salah satu komplikasi terapi infus. Salah satu faktor penyebab plebitis adalah kurang terampilnya perawat saat melakukan pemasangan infus. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian plebitis dan kenyamanan. Jenis penelitian analitic-corelational dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah sampel 65 perawat pelaksana rawat inap dan 65 pasien yang dipasang infus. Hasil menunjukkan 50,8% perawat memiliki pengetahuan kurang baik, angka kejadian plebitis sebesar 40%, dan 53,8% merasa nyaman dengan pemasangan infus. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang terapi infus dengan kejadian plebitis (p=0,000; α=0,05), dan dengan kenyamanan (p=0,000; α=0,05). Direkomendasikan untuk perawat agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasangan infus sehingga komplikasi dan ketidaknyamanan akibat pemasangan infus dapat dikurangi.
GULA POVIDINE-IODINE 1%: ALTERNATIF PENGOBATAN LUKA TEKAN Amelia Kurniati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.140

Abstract

AbstrakLuka tekan (luka akibat penekanan yang terus menerus) adalah masalah yang umum terjadi pada kelompok klien tertentu seperti klien usia lanjut, klien kritis, dan klien yang menderita kelumpuhan. Luka tekan ini menimbulkan banyak masalah: tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mengobati luka, menurunnya kualitas hidup klien, lamanya dirawat di rumah sakit, dan meningkatnya angka kematian klien. Penelitian dilakukan untuk membandingkan efektivitas pemakaian balutan modern (hydrocolloid) dan gula povidine-iodine 1% di 4 rumah sakit di Jakarta selama 2 bulan dengan menggunakan desain non-equivalent control group pre dan posttest. Didapat total sampel sebanyak 25 klien, dibagi secara random ke dalam 2 kelompok; kelompok hydrocolloid dan kelompok gula povidine-iodine 1%. Setiap sampel dilakukan pretest, kemudian dirawat selama 3 minggu, dan setiap minggu perawatan dilakukan posttest oleh peneliti. Hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaan yang bermakna untuk pengecilan area luka tekan - walaupun ketika membandingkan kecepatan penghancuran jaringan mati dan kecepatan pertumbuhan granulasi, terlihat bahwa kedua keadaan ini lebih cepat terjadi di kelompok gula povidine-iodinee 1%-. Untuk biaya perawatan lebih tinggi di kelompok hydrocolloid, sedangkan untuk lamanya waktu perawatan luka lebih cepat. AbstractPressure ulcers (ulcers which caused by body pressure) are common problems in some sub-specific patients, such as, elderly patients, critical-ill and para paraplegia patients. Pressure ulcers induces problems: the costs involved, patients’ quality of life and mortality rate. Research purposed to compare the efectivity hydrocolloid dressing and sugar Povidine-iodine (1%) dressing. Research has been conducted within the 4 selected hospitals in 2 months period of time using non equivalen control group; pre and post test. Total sample was 25 patients, which divided onto 2 groups: hydrocolloid group and sugar povidineiodinee group. Pre-test was also done to obtain initial data to be used for further treatments with hydrocolloid dressing and sugar Povidine-iodine (1%) dressing. Each patient was treating for 3 weeks, and in each week was conducted a post-test. Results from processing the data obtained, indicating that there was no significant difference on wound size reduction. The cost involved was higher in the hydrocolloid group while the nursing time consumption was lower.

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue