cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 361 Documents
HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PERILAKU PERIKSA INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) Yuliastanti, Triani; ., Rismawati
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.334

Abstract

ABSTRAK                           Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan urutan ke 10 di negara maju atau urutan ke 5 secara global Berdasar pada kebijakan pemerintah mengadakan program baru pencegahan Ca Serviks yang dilakukan melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Tujuan : Mengetahui hubungan peran bidan dengan perilaku periksa Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Metode: Desain penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. populasi penelitian semua WUS di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali sebanyak  971 WUS. Berdasarkan rumus slovin didapatkan jumlah sempel yaitu 91 responden. Teknik sampling accidental sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil : Penelitian menunjukkan responden yang diberikan penyuluhan dan  melakukan pemeperiksaan  IVA  sebanyak  41,2%, responden yang pernah dilakukan penyuluhan namun tidak periksa IVA sebanyak 58,8%. Sedangkan 100% responden yang tidak mendapatkan penyuluhan tidak melakukan pemeriksaan IVA. Hasil uji fisher exact didapatkan nilai p 0,006  < =0,05 sehingga ada hubungan antara peran bidan dengan perilaku periksa IVA. Kesimpulan : Ada hubungan  antara  peran bidan dengan perilaku periksa IVA. Bidan diharapkan melakukan penyuluhan dan memotivasi ibu secara berulang-ulang tentang pemeriksaan IVA agar meningkatkan pengetahuan dan minat ibu melakukan pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kangker servikKata kunci:  Peran bidan, perilaku periksa IVABIDAN ROLE RELATIONSHIP ROLE OF MIDWIVES WITH CHECK BEHAVIOR OF VISUAL ACID ACID INSPECTION (IVA) ABSTRACTBackground: Cervical cancer is one of the most common cancers in women. Cervical cancer ranks highest in developing countries and ranks 10th in developed countries or 5th place globally. Based on government policy, the implementation of a new program to prevent Cervical Ca is done by examining Visual Acetate Acid inspection (IVA). Objective: To determine the relationship between the role of midwives and the behavior of check for Visual Acetate Acid inspection (IVA). Method: The study design used correlational with cross sectional approach. the research population of all WUS in Karanggeneng Village, Boyolali District was 971 WUS. Based on the Slovin formula, the number of respondents was 91 respondents. The sampling technique is accidental sampling. Data collection tool in the form of a questionnaire. Data analysis using chi square test. Results: The study showed that respondents who were given counseling and conducted IVA examinations were 41.2%, respondents who had been given counseling did not check IVA for 58.8%. While 100% of respondents who did not receive counseling did not carry out IVA examinations. Fisher exact test results obtained p value 0.006 <= 0.05 so that there was a relationship between the role of midwives and IVA check behavior. Conclusion: There is a relationship between the role of midwives and the behavior of check IVA. Midwives are expected to conduct counseling and motivate mothers repeatedly about IVA examination so as to increase knowledge and interest in mothers conducting IVA examination as early detection of cervical cancerKeywords: Role of midwives, IVA check behavior.
PENGARUH TERAPI PERILAKU TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN PADA KLIEN RIWAYAT PERILAKU KEKERASAN DI RSJ PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Suharsono Suharsono; Dwi Ari Murti W.; Nor Hidayah Poltekkes Kemenkes Semarang
Jurnal Kebidanan VOLUME 06 No.02, Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v6i02.136

Abstract

ABSTRAK Salah satu masalah keperawatan pada klien gangguan jiwa adalah riwayat perilaku kekerasan. Masalah ini dialami oleh 36, 64% dari klien yang dirawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Sedangkan terapi perilaku baru diberikan pada 30,34% bangsal rawat inap RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  terapi perilaku terhadap kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada klien riwayat perilaku kekerasan di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen. Variabel independen adalah terapi perilaku sedangkan variable dependen adalah kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. Populasi penelitian ini adalah semua klien riwayat perilaku kekerasan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive, besarnya 23 klien. Analisis statistik yang digunakan adalah paired sampel t-test. Variabel terapi perilaku dengan skala ukur nominal, variable kemampuan mengontrol perilaku kekerasan dengan skala ukur ordinal. Pengambilan data dengan lembar observasi untuk mengetahui tingkat kemampuan mengontrol perilaku kekerasan tingkat baik, cukup dan kurang. Melalui uji-T didapatkan hasil p value = 0,000 pada a 5% (0.05) sehingga p value < 0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa terapi perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan  kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada klien. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada klien setelah diberikan terapi perilaku. Kemampuan mengontrol perilaku kekerasan sebelum diberikan perlakuan tingkat baik 2 klien (8,70%), cukup 14 klien (60,90%), kurang 7 klien (30,40%). Setelah diberikan perlakuan didapatkan peningkatan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan menjadi tingkat baik 9 klien (39,10%), cukup 13 klien (56,50%), kurang 1 klien (4,40%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan  kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada klien.   Kata kunci : Terapi perilaku, Perilaku kekerasan
PENGARUH STRES PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP AKTIVITAS JANIN YANG DIKANDUNG DI WILAYAH PUSKESMAS GRABAG 1 KABUPATEN MAGELANG R, Wiwin Renny; Yuliastanti, Yeni
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.387

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Stres yang dialami ibu hamil trimester III dapat berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin yang dikandung. Menurut hasil penelitian, ibu hamil yang punya tingkat stres tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur, bahkan keguguran. Ketika ibu hamil merasakan kecemasan dan stres , tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang bisa berdampak kepada janin  yang berefek menghambat pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke janin, dan menyebabkan aktivitas atau gerakan tidak normal. Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh stres pada ibu hamil trimester III terhadap aktivitas janin yang dikandung di wilayah Puskesmas Grabag 1 Magelang. Metode Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sampel ditentukan dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Jumlah keseluruhan sampel sejumlah 35 responden yang memenuhi kriteria. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk Test dan analisa data menggunakan Uji Spearman’s. Hasil. Tidak ada hubungan antara stres pada ibu hamil trimester III terhadap aktivitas janin yang dikandung dengan p=0,000 (<0,05). Dan hasil uji diperoleh nilai p=0,778 (>0,05) yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Rekomendasi. dapat meningkatan pengetahuan mengenai stres pada ibu hamil dan menjadi bahan pembelajaran bagi penelitian selanjutnya. Kata kunci : stres, ibu hamil trimester III, aktivitas janin             STRESS EFFECT OF PREGNANT WOMEN ON TRIMESTER III FETUS ACTIVITIES IN THE HEALTH DISTRICT GRABAG 1 MAGELANGABSTRACTBackground. Stress experienced third trimester pregnant women may adversely affect pregnant women and fetus. According to the study, pregnant women who have high stress levels can increase the risk of preterm birth, even miscarriage. When a pregnant woman to feel anxiety and stress, the body will produce stress hormones that can affect the fetus that affects inhibit blood vessel and reduces the supply of oxygen to the fetus, and cause abnormal activity or movement. Objective. To determine the effect of stress on the third trimester pregnant women to the fetus activity in the health district Grabag 1 Magelang. Methods. This research design using cross sectional method. The sample was determined by purposive sampling in accordance with predetermined inclusion and exclusion criteria. The total sample size is 35 respondents who meet the criteria. The normality test used the Shapiro-Wilk Test and data analysis used the Spearman's Test. Results. There  was  no  association between stress  in  the  third  trimester  pregnant  women  to  the  fetus  activity with  p = 0.000 (<0.05).  And  test  results  obtained  p value = 0.778 (> 0.05), which  means  that  Ho  is  accepte d  and  Ha  is  rejected. Recommendation.  To increase  knowledge  about  stress  in  pregnant  women  and  become learning materials for  further research.Keywords:  stress,  third  trimester  pregnant  women,  fetal  activity
PENGARUH METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU PASCA BERSALIN NORMAL Aprilinawati Sri Rejeki; Asih Dwi Astuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan Volume 3 No. 2 Desember 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v3i2.92

Abstract

PENGARUH METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI  UTERI PADA IBU PASCA  BERSALIN NORMAL Aprilinawati Sri Rejeki & Asih Dwi Astuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Penyebab tingginya AKI disebabkan karena pendarahan, eklamsia, dan infeksi. Pendarahan pasca persalinan merupakan pendarahan yang paling banyakmenyebabkan kematian ibu. Lebih dari separuh jumlah seluruh kemati an ibu terjadidalam waktu 24 jam setelah melahirkan. Pendarahan pasca persalinan dapat disebabkan oleh atonia uteri, sisa plasenta, retensio plasenta, inversio uteri, laserasi jalan lahir dan gangguan pembekuan darah. Sebab terpenting perdarahan post partum ialah atonia uteri. Salah satu penyebab tidak adanya kontraksi karena faktor psikis, dimana ibu bersalin merasakan kecemasan.Telah dikembangkan metode non-farmakologis untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan tekanan-tekanan lain yaitu metode hypnobirthing.Wanita akan dilatih untuk menanamkan pikiran positif dan melakukan hipnosis diri, sehingga akan membantu ibu bersalin untuk mencapai kondisi yang senantiasa rileks dan tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode relaksasi hypnobirthingterhadap involusi uteri pada ibu pasca bersalin normal di BPS Sri Rahayu Singkil. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy experimental) dengan desain sesudah dengan kontrol (after only with control design) pendekatan diskriptif eksplanatori. Kelompok eksperimen atau perlakuan diberikan hypnobrithing, sebanyak 12 ibu bersalin. Pada kelompok kontrol yang tidak diberikan hypnobirthing sebanyak 12 ibu bersalin. Hasil t-test indepen diperoleh bahwa jika dilakukan hypnobirthing ada pengaruh terhadap involusi uteri dengan t= 7.091 dan p = 0.000 (p< 0.05).   Kata Kunci : Hypnobirthing, Involusi Uteri, Faktor Psikis.
PERBEDAAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA DENGAN KOMBINASI Handayani, Sri; ., Supartini
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.342

Abstract

ABSTRAKSalah satu metode dan alat kontrasepsi di Indonesia adalah metode kontrasepsi suntik. Metode kontrasepsi suntik ini telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai kontrasepsi suntik ini karena kepraktisan dan kepercayaan tentang ampuhnya suntikan. Keuntungan pemakaian kontrasepsi dengan metode suntik diantaranya sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila digunakan setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB). Kerugian dari pemakaian kontrasepsi suntik adalah terjadinya perubahan penambahan berat badan. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya perbedaan kenaikan berat badan akseptor KB suntik di BPM Tutik Nur Hidayati Desa Majenang Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen. Metode  penelitian analitik komparatif dengan desain cohort. Alat digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dan studi dokumentasi berupa Buku Register Akseptor KB untuk mengetahui jenis kontrasepsi suntik yang dipakai dan berat badan sebelum dan sesudah menjadi akseptor KB di BPM Tutik Nur Hidayati Desa Majenang Kecamatan Sukodono dengan jumlah populasi 302 dengan sampel sebanyak 60 responden. Teknik sampling quota sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney. Hasil penelitian analisa secara keseluruhan didapatkan kenaikan berat badan akseptor suntik DMPA (4,70 kilogram), kenaikan berat badan akseptor suntik kombinasi (1,03 kilogram) dan terdapat perbedaan sangat signifikan kenaikan berat badan antara akseptor KB suntik DMPA dengan KB suntik kombinasi (U = 123.000, ? = 0,000). Kesimpulan ada perbedaan sangat signifikan kenaikan berat badan antara akseptor KB suntik DMPA dengan KB suntik kombinasi di BPM Tutik Nur Hidayati Desa Majenang Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen.Kata Kunci : Kenaikan Berat Badan. Akseptor KB Suntik.DIFFERENCE WEIGHT INCREASE OF ACCEPTOR KB INJECTABSTRACTOne of the intrauterine device and method in Indonesia is contraception method inject. Contraception method inject this have come to part of family movement of berencana national and also its enthusiast more and more to increase. Enthusiasm height  of contraception inject this because practical and trust about its injection. Advantage of usage of contraception with method inject among others very effective to prevent pregnancy when used each every 1 months or 3 months (as according to type inject KB). Loss of usage of contraception inject  is the happening of change of heavy addition of body. Target of study to know the existence of difference of weight increase of acceptor KB inject in BPM Tutik Nur Hidayati Countryside of Majenang District Of Sukodono Sub-Province of Sragen. Method  study analytic  of comparability with cohort desain. Appliance used in data collecting is documentation study and kuesioner in the form of Book of Register Acceptor of KB to know contraception type inject weared and body weight before and after becoming acceptor of KB in BPM Tutik Nur Hidayati Countryside of Majenang District of Sukodono with amount of population 302 with sample used 60 responder. Sampling technique of quota sampling. Statistical test the used is Mann-Whitney. Result of study analysis is as a whole got weight increase of acceptor inject KB DMPA (4,70 kilogram), weight  increase acceptor of inject KB combination (1,03 kilogram) and there are difference very signifikan weight increase acceptor of KB inject DMPA with KB inject combination (U = 123.000, ? = 0,000). Conclusion there is difference very signifikan weight increase acceptor of KB inject DMPA with KB inject combination in BPM Tutik Nur Hidayati Countryside of Majenang District Of Sukodono Sub-Province of Sragen.Keyword : Weight Increase. Acceptor Of KB Inject.
PENGARUH STATUS GIZI DAN OLAHRAGA TERHADAP DERAJAT DISMENORE Septi Setyani; & Lies Indarwati , Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan VOLUME 06 No.02, Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v6i02.141

Abstract

ABSTRAK Dismenore merupakan nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi prostaglandin. Penyebab nyeri berasal dari otot rahim yang berkontraksi lebih kuat saat menstruasi. Sebagian masyarakat  beranggapan bahwa disminore adalah hal yang wajar terjadi saat menstruasi dan tidak membutuhkan penanganan khusus untuk mengatasi nyeri saat menstruasi. Meskipun banyak diantaranya yang mengalami gangguan beraktivitas, dari gangguan yang ringan sampai berat atau bahkan tidak bisa beraktivitas sama sekali yang disebabkan nyeri saat menstruasi. Beberapa factor yang diduga berpengaruh dengan dismenorea adalah kebiasaan olahraga dan status gizi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status gizi dan olahraga  terhadap derajat dismenore pada mahasiswi semseter II Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali Desain penelitian ini adalah survey analitik, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasis wi semester II Akademi kebidanan estu utomo Boyolali sejumlah 81 Mahasiswi, dengan teknik purposive sampling dan analisa data Spearman Rhank (Rho) dan regresi linear. Status gizi ada pengaruh yang signifikan dengan derajat dismenorea dengan p value = 0,010 (p < 0,05). Olahraga ada hubungan yang signifikan dengan derajat dismenorea dengan p value = 0,015 (p < 0,05). Status gizi memiliki pengaruh yang lebih erat dibandingkan dengan olahraga terhadap kejadian dismenorea, dengan koefisien korelasi status gizi 0,337 > koefisien olahraga 0,257 dan P value status gizi 0,010< P value olahraga 0,015. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh status gizi dan olahraga terhadap derajat dismenorea   Kata kunci : status gizi, olah raga disminorea
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KESIAPSIAGAAN KRISIS KESEHATAN KETIKA TERJADI BENCANA Handayani, Sri; ., Sarmi
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.400

Abstract

ABSTRAKLatar belakang penelitian: Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, oleh alam dan atau factor non alam maupun faktor manusia. Setiap bencana dapat menimbulkan krisis kesehatan. Kesiapsiagaan yang tepat diharapkan upaya penanggulangan dapat lebih cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisir jumlah korban dan kerusakan. Kesiapan bencana dapat ditingkatkan dengan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi remaja terhadap pengetahuan tentang  kesiapsiagaan krisis kesehatan pada bencana di SMAN 1 Cepogo. Metode penelitian: Jenis penelitian quasi eksperimen dengan metode Pretest-Posttest Group Design. Populasi seluruh siswa SMA N 1 Cepogo Kecamatan Boyolali dengan jumlah 516 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dengan jumlah sampel 40 responden.  Instrumen penelitia kuesioner. Analisis data dilakukan dengan wilcoxon.. Hasil penelitian: Hasil penelitian pengetahuan tentang kesiapsiagaan  krisis kesehatan ketika terjadi bencana pada pre test dengan rata-rata nilai 24  atau dalam kategori baik Pengetahuan tentang kesiapsiagaan krisis kesehatan ketika terjadi bencana pada post test dengan rata-rata nilai 24,85 atau dalam kategori baik. Hasil analisis didapatkan p value 0.007 yang berarti ada pengaruh signifikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan pengetahuan tentang kesiapsiagaan krisis kesehatan ketika terjadi bencana di SMA N 1 Cepogo karena p (0,007) < 0.05. Simpulan : Ada pengaruh signifikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan pengetahuan tentang kesiapsiagaan krisis kesehatan ketika terjadi bencana di SMA N 1 Cepogo. Kata kunci : pendidikan kesehatan, reproduksi remaja, pengetahuan, kesiapsiagaan krisis bencana                    THE EFFECT OF ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH EDUCATION TO KNOWLEDGE ABOUT PREPAREDNESS HEALTH CRISIS WHEN DISASTERABSTRACTResearch background: Disaster is an event that threatens and disrupts people's lives and livelihoods caused, by natural and / or non-natural factors as well as human factors. Every disaster can create a health crisis. With proper preparedness, it is hoped that prevention efforts can be faster and more precise so as to minimize the number of victims and damage. Disaster preparedness can be improved by health education. The research objective: To determine the effect of adolescent reproductive health education on knowledge about health crisis preparedness for disasters at SMAN 1 Cepogo. Research method: This type of research is quasi-experimental with the pretest-posttest group design method. The population of all students of SMA N 1 Cepogo, Boyolali District, with a total of 516 students. The sampling technique used cluster random sampling with a sample size of 40 respondents. Questionnaire research instrument. Data analysis was performed with Wilcoxon. Research results: The results of the research on knowledge of health crisis preparedness when a disaster occurs in the pre test with an average value of 24 or in the good category Knowledge of health crisis preparedness when a disaster occurs in the post test with an average value of 24.85 or in the good category. The analysis results obtained p value 0.007, which means that there is a significant effect of adolescent reproductive health education with knowledge about health crisis preparedness when a disaster occurs at SMA N 1 Cepogo because p (0.007) <0.05. Conclusion: There is a significant influence of adolescent reproductive health education with knowledge about health crisis preparedness when a disaster occurs at SMA N 1 Cepogo.Key words: health education, adolescent reproduction, knowledge, disaster crisis preparedness
ANALISIS POSISI IBU BERSALIN MIRING KE ARAH UBUN-UBUN KECIL TERHADAP LAMA FASE AKTIF KALA I DI PUSKESMAS SUKODONO SRAGEN Elmy Syaidah; Triani Yuliastanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan Volume 3 No. 2 Desember 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v3i2.89

Abstract

ANALISIS POSISI IBU BERSALIN MIRING KE ARAH UBUN-UBUN KECIL TERHADAP LAMA FASE AKTIF KALA  I DI PUSKESMAS SUKODONO SRAGEN Elmy Syaidah  & Triani Yuliastanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali   ABSTRAK Indonesia menempati urutan pertama jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup di ASEAN. Untuk itu penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) dituntut harus ada alasan yang kuat dan bukti manfaat apabila akan melakukan intervensi terhadap jalannya proses persalinan yang fisiologis. Hal ini dipicu persalinan fisiologis berlangsung dan cenderung berubah menjadi persalinan patologi karena lama persalinan kala I sebesar 27,7 % dengan indikasi persalinan tak maju. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya pada posisi ibu bersalin miring ke arah ubun-ubun kecil terhadap lama fase aktif kala I di Puskesmas Sukodono Sragen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin fisiologis baik nullipara maupun multipara pada bulan Juni-Juli 2010 di Puskesmas Sukodono Sragen. Sampel sejumlah 5 responden ibu bersalin yang ditemui peneliti dan bisa mewakili untuk menjawab tujuan penelitian. Jenis penelitian study Kualitatif Naturalistik yang bersumber pada Fenomenologi. Tehnik sampling menggunakan Theoritical Sampling dengan metode pengumpul data berupa observasi dan interview. Peneliti mengkaji perilaku dan pandangan responden kemudian dilakukan analisa serta mengadakan perbandingan dengan teori yang sudah ada. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tercatat 4 responden melakukan posisi miring ke arah ubun-ubun kecil dan 1 responden tidak miring ke arah ubun-ubun kecil. Kemudian diperoleh hasil 3 responden mengalami percepatan fase aktif kala I sedangkan 2 responden diantaranya mengalami konstan atau tetap dan perlambatan pada fase aktif kala I. Posisi miring ke arah ubun-ubun kecil bermanfaat positif terhadap percepatan lama fase aktif kala I persalinan pada ibu bersalin di Puskesmas Sukodono Sragen.   Kata Kunci: Posisi miring ke arah ubun-ubun kecil, Fase aktif kala I, Persalinan Fiologis.  
HUBUNGAN FREKUENSI MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA DI TKIT B MUTIARA HATI KLATEN Qoyyimah, Anna Uswatun; Aliffia, Cut Exshaldara
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.328

Abstract

Anna Uswatun Qoyyimah 1) , Cut Exshaldara Aliffia 2)1), 2) Prodi DIII Kebidanan, STIKES Muhammadiyah KlatenE-mail: Wonderfull_pices@yahoo.co.idABSTRAKPenyakit gigi dan mulut umumnya banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi. Data survey Bulan Kesehatan Gigi Nasional (2015), prevalensi karies anak usia 6 tahun sebanyak 74,44%. 62,4% murid sekolah tidak masuk sekolah dengan alasan karena sakit gigi. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak menimbulkan kematian, tetapi dapat menurunkan  aktifitas. Faktor yang menyebabkan tingginya penyakit gigi berlubang pada anak adalah kebiasaan menyikat gigi pada anak. Survey 69% anak usia enam tahun menyikat gigi dua kali sehari sedangkan 11,8% menyikat gigi kurang dari dua kali sehari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi menggosok gigi dengan kejadian karies gigi. Metode penelitian: Desain penelitiandeskriptif analitikdenganmetode  pendekatancross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah siswa TKIT Mutiara Hati Klaten yang berjumlah 84 anak.Tehnik sampling yang di gunakan adalah total sampling.Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan anak yang teratur menggosok gigi tidak mengalami karies gigi sebanyak (97,1%) dan anak yang tidak teratur menggosok gigi mengalami karies gigi sebanyak (97,1%), p value 0,000 (p < 0,05).Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan frekuensi menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa TKIT Mutiara Hati Klaten.Saran bagi orangtua diharapkan agar senantiasa tidak lupa membantu anak untuk selalu menggosok gigi terutama setelah selesai makan dan sebelum tidur.Kata kunci : Frekuensi menggosok gigi, karies gigiFREQUENCY  OF DENTAL WASTE WITH EVEVT OF DENTAL CARE IN KB MUTIARA HATI KLATEN TK STUDENTABSTRACTTooth and mouth ailments are commonly found in the community are dental caries National Dental Health Month survey data (2015), the prevalence of caries of 6-year-old children is 74,44%. 62,4% of school student do not attend school on the grounds of toothache.This condition shows that dental disease does not cause death, but can reduce activity Factors that cause high cavities in children are the habib of brushing teeth in children survey 69% of six years-olds brush their teeth twice a day while 11,8% brush teeth less than two times a day. This study aims to determine the relationship between the frequency of brushing teeth and the incidence of dental caries. Methods Descriptive analytic research design with cross sectional approach.Respondenst in this study were 84 children of TKIT MutiaraHatiKlaten. The sampling technique  usedwa total sampling. Data analysis use chi square. The result showed that children who regulary brushed their teeth did not experience dental caries (97,1%) and children who did not regularly brush their teeth experience dental caries (97,1%), p value 0,000 (p < 0,05). The  conclusion of the study was that there was a relationship frequency of brushing teeth with the incidence of dental caries in TKIT MutiaraHatiKlaten students suggestions for parents are expected to always not forget to help children to always brush their teeth especially after finishing eating and before going to bed. Keywords : the Frequency of brushing teeth, dental caries
GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOKERTO 01 KABUPATEN PEKALONGAN Rizki Rosyida; Maslikhah .; Suwondo .
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.188

Abstract

ABSTRAK Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa MMR global pada 2010 sebesar 220 / 100.000 KH, sedangkan di Indonesia 2010 oleh 210 / 100.000 KH MMR, MMR di Indonesia pada tahun 2012 359/100 000 KH. Angka kematian ibu yang tinggi disebabkan oleh pre-eklampsia dan eklampsia (48,39%), perdarahan (22: 58%), penyebab lain (29,03%). Puskesmas Wonokerto 01 pada bulan Januari - Desember 2013 ada 831 wanita yang disiapkan hanya 76 ibu berstiker. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian yang berhubungan dengan masalah kehamilan. P4K merupakan terobosan untuk penurunan dipercepat di MMR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu hamil tentang pengetahuan, sikap dan praktek dalam perencanaan program pencegahan dan komplikasi persalinan (P4K) Wilayah Kerja Puskesmas 01 Wonokerto Pekalongan. desain penelitian deskriptif. Populasi sampel dari 257 pria dan 144 responden melalui teknik proporsional random sampling. Instrumen melalui kuesioner dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi dari bangunan pengetahuan adalah pengetahuan ibu hamil dengan cukup banyak (43,1%), ibu hamil sebagai negatif (59,7%) dan kurang latihan P4K sebanyak (57,6%). Dianjurkan untuk profesional kesehatan, terutama Puskesmas dapat memberikan informasi atau lebih pendidikan kesehatan mendalam tentang kehamilan, terutama perencanaan dan pencegahan komplikasi persalinan, sehingga ibu hamil benar-benar - benar-benar memahami dan merencanakan pengiriman dan pencegahan komplikasi. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, praktek. DESCRIPTION OF PREGNANT WOMEN IN THE BEHAVIOR OF LABOR PROGRAM PLANNING AND PREVENTION COMPLICATIONS ( P4K ) WORKING IN THE HEALTH DISTRICT 01 WONOKERTO PEKALONGAN ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO) reported that the global MMR in 2010 amounted 220/100.000 KH, while in Indonesia 2010 by 210/100.000 KH MMR, the MMR in Indonesia in 2012 359/100 000 KH. High maternal mortality rate is caused by pre-eclampsia and eclampsia (48.39%), hemorrhage (22:58%), other causes (29.03%). Health center Wonokerto 01 from January - December 2013 there were 831 women who put up only 76 mothers berstiker. It is seen from the high number of deaths related to pregnancy problems. P4K is a breakthrough for the accelerated decline in MMR. The purpose of this study was to determine the behavior of pregnant women about the knowledge, attitude and practice in prevention program planning and delivery complications (P4K) Working Area Health Center 01 Wonokerto Pekalongan. Descriptive research design. Population sample of 257 men and 144 respondents through a proportional random sampling technique. Instrument through questionnaires using univariate analysis. The result showed that the highest percentage of premises knowledge is the knowledge of pregnant women with quite as much (43.1%), pregnant women as being negative (59.7%) and less P4K practice as much (57.6%). It is recommended to health professionals, especially health centers can provide information or more in-depth health education about pregnancy, especially planning and prevention of complications of childbirth, so that pregnant women really - really understand and plan the delivery and the prevention of complications. Keyword: Knowledge, attitudes, practices.