cover
Contact Name
Anita Setyowati Srie Gunarti
Contact Email
anitassgunarti@gmail.com
Phone
+6281323206332
Journal Mail Official
bentangunismabekasi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
ISSN : 23025891     EISSN : 25793187     DOI : https://doi.org/10.33558/bentang
Core Subject : Engineering,
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is theoritical and applied Civil Engineering journal for scientific publication issued twice in every volume (January and July). First published in January 2013, already indexed by Dimensions, Google Scholar, Base, Garuda, and Sinta. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is the journal open access. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil p-ISSN: 2302-5891, e-ISSN: 2579-3187 is a peer-reviewed, scientific journal published by Universitas Islam 45 Bekasi. FOCUS & SCOPE: Structural Engineering Construction Engineering & Management Geotechnical Engineering Transportation Engineering Water Resources Engineering
Articles 293 Documents
CALIFORNIA BEARING RATIO PADA TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KALIUM HIDROKSIDA Srie Gunarti, Anita Setyowati
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.13 KB)

Abstract

The minerals that make up soil that consists of elements and chemical compounds can react with other chemicals mixed in him. To the type of soil that inadequate technical ability but possessed with the chemical potential, can be enhanced by adding chemical substances which are chemical stabilization. The method used in this study is the method of chemical stabilization of the original soil by mixing with KOH powder chemicals and specific grafity test, standard proctor compaction and California Bearing Ratio Test Laboratory on original soil and the soil is mixed with the powder as much as 1% KOH and 2% are brooded for 24 hours. CBR test results showed a decrease of 7.6% CBR value of the original soil to soil mixed with powdered KOH 1%, and decreased by 22.5% CBR value of the original soil to soil mixed with 2% KOH powder. Key words: soil clay, KOH, CBR Laboratory, stabilization
PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON Alam, Guntur; Srie Gunarti, Anita Setyowati
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.084 KB)

Abstract

Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatan kualitas beton. Salah satu cara untuk meningkatan mutu beton adalah dengan memberikan bahan tambah (additive). Dari beberapa bahan tambah yang dikembangkan saat ini salah satunya adalah waterglass. Tujuan dari penelitian dan pengujian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif jenis waterglass dalam campuran beton terhadap slump, kuat tekan, dan kekedapan beton dengan mutu rencana K-200. Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji bahan material, mix design, dan membuat benda uji di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Balai Irigasi, Bekasi. Pedoman penelitian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Japanese Industrial Standard (JIS). Komposisi penambahan waterglass dalam penelitian ini sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4% dari berat semen dan 0% (beton normal) sebagai pembanding dengan umur perawatan 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Dari hasil penelitian dan pengujian nilai slump mengalami penurunan dari slump rencana yaitu 12 cm, pada 1% penambahan waterglass nilai slump turun sebanyak 16,67%, pada 2% turun 37,50%, pada 3% turun 58,33%, dan pada 4% turun 83,33%. Kuat tekan optimum didapat pada proporsi campuran waterglass 2% umur 28 hari, peningkatan mutunya sebesar 33,25% dari mutu rencana K-200 dengan pembanding kuat tekan beton normal pada umur 28 hari sebesar 19,68% dari mutu rencana yang sama. Untuk kekedapan beton pada proporsi campuran 2% lebih kedap 17,95% daripada beton normal. Secara umum, penambahan waterglass sebesar 2% terhadap berat semen dengan mutu beton K-200 memiliki kuat tekan dan kekedapan yang lebih baik dari beton normal dengan mutu beton yang sama. Kata kunci: additive, kuat tekan, porositas, sifat beton, waterglass
PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON Choiri, Nur
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.064 KB)

Abstract

Abu terbang (fly ash) merupakan salah satu bahan tambah (additive) campuran pembuatan beton. Selama ini pembuatan beton masih menggunakan semen dan kapur sebagai bahan ikat utama yang harganya cukup mahal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan menggunakan alternative bahan tambah abu terbang yang memiliki harga lebih murah dan diprediksikan dapat meningkatkan kuat tekan beton dan meningkatkan kekedapan/porositas beton. Penelitian dan pengujian ini dilaksanakan dengan cara pengujian terhadap kemampuan daya tekan beton dan kekedapan/porositas beton melalui media benda uji (specimen) yang berbentuk silinder berdimensi diameter 15cm dan tinggi 30cm dengan variasi penambahan abu terbang sebanyak 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap berat semen pada benda uji berumur 28 hari. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Beton Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum den diperoleh nilai slump menurun dari nilai rencana slump yaitu 12cm, dengan penambahan abu terbang 20% menurun menjadi 11,5cm, penambahan abu terbang 30% nilai slump menurun menjadi 10cm, penambahan abu terbang 40% nilai slump menurun menjadi 7cm dan penambahan abu terbang 50% nilai slump menurun menjadi 3cm. Kuat tekan maksimum diperoleh pada campuran tambahan abu terbang pada proporsi 40% dengan kuat tekan 349,5 kg/cm2 terjadi peningkatan mutu sebesar 35,83% dari beton konvensional. Dan dari hasil pengujian porositas diperoleh nilai kekedapan maksimum pada proporsi campuran tambahan beton 50% dengan nilai kekedapan (porositas) sebesar 1,134-10. Secara umum dengan penambahan abu terbang sebesar 40% terhadap berat semen dengan mutu rencana K-225 memiliki kuat tekan 349,5 Kg/m2 . Kata Kunci : fly ash, specimen, Slump, kuat tekan, porositas.
KONSERVASI DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR di INDONESIA Soenyoto, Soedarmin
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.304 KB)

Abstract

Penggunaan air dan sumber air yang kurang bijaksana mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem sumber daya air dan peningkatan pencemaran, sehingga ketersediaan dalam kuantitas maupun kualitas semakin rentan. Hal ini memberikan dampak negatif yang mengancam kelangsungan penyediaan pelayanan air. Untuk menjaga keberlanjutan dalam penyediaan pelayanan air yang semakin meningkat dari waktu kewaktu, maka perlu disusun kebijakan utnuk mengerahkan usaha-usaha konservasi dan pelestarian sumberdaya air. Dari studi lapangan diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi meliputi alih fungsi lahan pada daerah tangkapan air. Pengrusakan sempadan sungai, pencemaran oleh limbah industri, rumah tangga dan pertanian, penurunan muka air tanah dan intrusi air laut, kerusakan badan air oleh penambangan galian C, erosi dan sedimentasi, serta berkembang biaknya gulma di badan-badan air. Sementara itu peraturan perundangan yang ada ternyata tidak berjalan secara efektif. Hal ini disebab kan banyaknya peraturan yang bersifat sektoral dan departemental, tidak dipatuhinya peraturan oleh masyrakat dan aparat pemerintah, serta kurangnya sosialisasi dari peraturan perundangan yang ada. Dalam hal kelembagaan, ditemukan beberapa kenyataan antara lain kurangnya koordinasi antar lembaga yang terkait, kurang berfungsinya lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya air, kurang disadarinya pentingnya kegiatan operasi dan pemeliharaan, masih dilakukannya perencanaan secara terpadu dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, serta kurangnya usaha untuk mendorong partipasi masyarakat dalam menjaga pelestarian sumber daya air. Kesulitan lain yang dihadapi adalah kurangnya dana dan terbatasnya sumber-sumber pendapatan untuk menunjang konsercasi dan pelestarian sumber daya air. Sejalan dengan proses disentralisasi dan otonomi daerah, disarankan agar status kelembagaan dalam pengelolan daerah pengaliran sungai dipertegas; masing-masing daerah pengaliran sungai menyusun sebuah rencana induk pengmebangan secara terpadu dan menyeluruh; untuk mewujudkan rencana itu perlu disusun strategi pembiayaan yang sesuai dengan potensi dan nilai air pada masing-masing tempat; dan sebagai pegangan dalam pengelolaan sumber daya air, ketiga hal diatas perlu dikukuhkan dalam bentuk peraturan daerah. Kata kunci : ekosistem sumber daya air, keberlanjutan, peraturan perundangan, status kelembagaan, rencana induk terpadu dan menyeluruh, strategi pembiayaan, peraturan daerah.
PENGARUH AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-175 Wibowo, Wibowo
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.497 KB)

Abstract

Terjadinya instrusi air laut di wilayah Jakarta dan termasuk pula daerah Bekasi dan sekitarnya, makin lama mengkhawatirkan, dalam arti wilayah yang terkena instrusi air laut makin meluas. Untuk itu perlu diketahui dampak yang mungkin timbul akibat yang terjadi instrusi tersebut terutama pada beton. Dalam hal ini beton yang digunakan sebagai pondasi ataupun konstruksi lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah maupun air tanah. Penelitian ini melihat seberapa besar pengaruh air laut pada kuat tekan beton normal. Metodologi Penelitian yaitu dengan melakukan serangkaian uji material sehingga dinyatakan memenuhi syarat, kemudian dilakukan pembuatan dan pencetakan benda uji dengan mutu beton K-175 dan kemudian dirawat dengan air laut dan air tawar sesuai umur rencana lalu diuji dengan Alat Uji Kuat Tekan beton. Hasil Pengujian menunjukkan Beton normal K-175 yang dirawat menggunakan air laut mengalami penurunan kuat tekan sebesar 1,18 % pada usia 3 hari, 1,05% pada usia 7 hari , 1,24% pada usia 14 hari, 1,1% pada usia 28 hari. Untuk beton yang menggunakan air laut sebagai campuran beton mengalami penurunan kuat tekan beton terhadap beton normal sebesar 8,1 % pada usia 3 hari dan 7,24 % pada usia 7 hari. Kata Kunci: Air laut, Air tawar, Beton, Kuat Tekan, Agregat
PERENCANAAN INTAKE AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN SISTEM PENGOLAHAN BIO TEKNOLOGI PADA PERUMAHAN CITRA GRAN CIBUBUR Sumarno, Eko; Subari, Subari
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.859 KB)

Abstract

Pada awal pengembangan Perumahan Citra Gran mendesain clusternya dengan fitur laguna. Setelah beberapa tahun beroperasi, kondisi air dari laguna tidak tercapai pada level rencana. Salah satu upaya dari estate management, adalah dengan mengisi laguna dengan air sungai yang diangkut dengan mobil tangki. Namun hal ini menimbulkan biaya mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dibuat rencana desain intake air limbah rumah tangga dengan sistem pengolahan bio teknologi. Pengolahan bio teknologi yaitu mengumpulkan air limbah dari rumah warga, kemudian dilakukan pemisahan antara air dan lemak/oli. Air limbah kemudian masuk ke dalam tangki pengurai yang sistem kerjanya sama dengan septictank. Dari tangki pengurai air limbah kemudian disaring di dalam tangki filter. Pada tahap akhir, air limbah disalurkan ke dalam saluran aerasi dengan tujuan pemberian oksigen sebelum masuk ke laguna. Adapun dalam perencanaan intake dipergunakan data curah hujan di wilayah Jakarta dengan perhitungan menggunakan rumus rasional. Hasil perhitungan desain intake didapatkan pipa intake (PVC) 2 x ∅ 16 inci, dimensi tangki grease trap adalah panjang 1m, lebar 1m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 1m3. Dimensi tangki pengurai adalah panjang 17m, lebar 1,7m, tinggi 1,7m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 49,1m3. Dimensi tangki filter adalah panjang 1m, lebar 1m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 1m3. Dimensi saluran aerasi adalah panjang 61m, lebar 1,2m, tinggi 1m sehingga menghasilkan kapasitas sebesar 73.2m3. Kata kunci: intake, laguna, bio teknologi, curah hujan, air limbah.
ANALISIS DEFORMASI BALOK INDUK MESJID KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI DENGAN METODE MATRIKS KEKAKUAN Mardiana, Mamar; Darma, Eko
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.888 KB)

Abstract

Retakan pada penampang balok sering kali menjadi permasalahan, mengingat vitalnya fungsi balok pada sebuah konstruksi struktur bangunan, sebagaimana yang terjadi pada balok induk mesjid Al Fatah kampus Universitas Islam “45” (Unisma) Bekasi.Secara visual retak rambut terjadi di seluruh penampang tinggi bentang balok, dalam hal ini retakan tersebut dapat dimasukan dalam kategori retak non struktural, yaitu retak – retak permukaan yang salah satu penyebabnya adalah pergerakan bekisting. Mengingat elemen – elemen arsitektural bangunan berupa kubah – kubah belum terpasang, upaya pun dilakukan dengan menempelkan plat baja pada bagian bawah penampang balok induk (system steel plat bonding) Dengan pemodelan numeric (SAP 2000) dan analitis metode matrik kekakuan, inersia (I) balok pun diteliti, yaitu dengan membuat model balok dengan asumsi penurunan presentasi dimensi balok dari dimensi balok utuh, dengan tujuan untuk mendapatkan model dimensi balok yang memiliki nilai inersia yang hampir menyerupai kondisi aktual balok dilapangan. Dari hasil analitis tersebut menunjukan bahwa kondisi inersia (i) balok induk mesjid Al Fatah adalah 415937.5 yaitu inersia dari dimensi balok 30x55cm, atau 70% dari dimensi kondisi utuh yaitu 35x80cm. Kata Kunci: deformasi, lendutan
PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) Budhianty, Happy; Sylviana, Rika; Damayanti, Dewi; Al Ansari, Syahrul; Santoso, Angga
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.9 KB)

Abstract

Generally, DCP is only used to measure the CBR value of soil. In this research, it is tried to introduce the possibility of appliance DCP to measure the CBR value of penetration macadam pavement. Examination was executed at the critical asphalt condition (in the day time, since high burden and temperature) and used 30o cone. DCP was placed directly at the above of pavement surface. The data was analyzed to become the CBR value by using MS - Excel Macro program. The result of this research, appliance the standard DCP with cone 30° applicable to measure CBR value of penetration macadam pavement. Keywords : CBR, DCP
KAJIAN ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN VILLA MUTIARA CIKARANG Ruswandi, Yopi; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.672 KB)

Abstract

Lokasi perumahan merupakan kunci dalam menentukan nilai dan harga suatu rumah. Keberadaan suatu lokasi perumahan tidak dapat dapat dilepaskan dari berbagai aspek pendukung dari berbagai aspek pendukung disekitar lingkungan perumahan. Salah satu aspek pendukung yang tidak bisa diabaikan adalah aspek transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek transportasi terhadap pemilihan suatu lokasi perumahan. Survai dilakukan terhadap pemilik rumah dan pengembang perumahan Villa Mutiara Cikarang. Aspek transportasi yang dijadikan variabel penelitian meliputi: kelancaran lalu lintas, aksebilitas lokasi, ketersediaan sarana transportasi umum, kondisi jalan utama, lebar jalan utama, kondisi jalan dalam perumahan dan lebar jalan dalam perumahan. Hasil analisis menunjukan bahwa aspek transportasi pemilihan lokasi perumahan Villa Mutiara Cikarang dari pemilik rumah diurut berdasarkan jawaban “sangat penting” dari aspek transportasi yaitu: Kelancaran lalu lintas (44.17%) , Kondisi jalan utama (42.38%), Kondisi jalan perumahan (40.89%), Aksesibilitas lokasi (33.73%), Ketersediaan transportasi umum (33.43%), Lebar jalan utama (31.34%) dan Lebar jalan dalam perumahan (24.17%). Sedangkan urutan berdasarkan jawaban “penting” dari aspek transportasi yaitu: Lebar jalan dalam perumahan (69.25%), Aksesibilitas lokasi (64.77%), Lebar jalan utama (64.17%), Ketersediaan transportasi umum (61.49%), Kondisi jalan perumahan (50.41%), Kondisi jalan utama (54.92%) dan Kelancaran lalu lintas (54.62%). Sedangkan hasil survai terhadap pengembang (PT. ISPI), dapat diketahui bahwa jawaban “sangat penting” dipilih dari aspek transportasi Aksesibilitas lokasi dan Kondisi jalan dalam perumahan, sedangkan untuk jawaban “penting” yaitu Kelancaran lalu lintas, Ketersediaan transportasi umum, Lebar jalan dalam perumahan. Dan untuk jawaban “kurang penting” terdiri dari Kondisi jalan utama dan Lebar jalan utama. Kata kunci: Aspek transportasi, lokasi perumahan
ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG PANCANG PADA PEMBANGUNAN GUDANG KAWASAN PERGUDANGAN PT. WIDYA SAKTI KUSUMA Bustomi, Bustomi; Srie Gunarti, Anita Setyowati
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.369 KB)

Abstract

Dalam perencanaan fondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Setiap fondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Penelitian dilakukan di Pergudangan PT. Widya Sakti Kusuma, karena penulis bekerja sebagai staf teknik pada di Kawasan Pergudangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas dukung dan penurunan fondasi tiang pancang pada pembangunan Gudang di Kawasan Pergudangan PT. Widya Sakti Kusuma, Pondok Ungu Bekasi. Analisis dilakukan dengan metode statis dan dinamis untuk mengetahui kapasitas dukung tiang pancang dan penurunan yang terjadi. Kapasitas dukung tiang pancang dengan metode statis dihitung berdasarkan data uji laboratorium dan data lapangan (SPT), sedangkan metode dinamis dihitung berdasarkan data lapangan yaitu berat palu, tinggi jatuh palu, penurunan 10 pukulan terakhir. Dimensi tiang pancang yang digunakan berbentuk persegi 0,3m x 0,3m, panjang tiang 9 m dan terdapat 2 tiang pancang dalam satu pile cap (tiang kelompok). Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan berat total struktur bangunan (Pt) = 49,98ton. Berdasarkan metode statis untuk data laboratorium diperoleh kapasitas ijin tiang (Qa) = 98,21ton. Untuk data lapangan (SPT) diperoleh (Qa) = 113,35ton, sedangkan berdasarkan metode dinamis, dari rumus Modifikasi Engineering News Record (ENR) diperoleh kapasitas ijin tiang (Qa) = 98,21ton. Dari rumus modifikasi Danish diperoleh (Qa) = 97,8ton, berdasarkan data lapangan (SPT) didapatkan kapasitas dukung total kelompok tiang (ΣQu) = 453,4ton sedangkan dari perhitungan laboratorium sendiri diperoleh kapasitas dukung total kelompok tiang (ΣQu) = 204,4ton > berat total struktur bangunan (Pt) = 49,98ton sehingga kapasitas dukung tiang pancang aman mendukung beban struktur. Untuk penurunan pada lapisan tanah lempung, perhitungan penurunan dilakukan dengan metode konsolidasi didapatkan penurunan total sebesar 0,0053m Kata Kunci : pondasi, analisis, tanah, gudang, penurunan, kapasitas dukung.

Page 2 of 30 | Total Record : 293


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 2 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2025) Vol 13 No 1 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (January 2025) Vol 12 No 2 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2024) Vol 12 No 1 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2024) Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023 in press -1 Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023) Vol 11 No 1 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2023) Vol 10 No 2 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2022) Vol 10 No 1 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2022) Vol 9 No 2 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 2 (2020): Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2019) Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2019) Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2018) Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018) Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2017) Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2017) Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2016) Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2016) Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2015) Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2015) Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2014) Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2014) Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013) Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013) Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil More Issue