cover
Contact Name
Muh. Fajaruddin Natsir
Contact Email
ahmadfajarislam@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jnikunhas@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 26216507     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 47 Documents
FAKTOR DETERMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN DATA SET PRIORITAS DI DINAS KESEHATAN Rumainum A; A.L. Rantetampang; A. Zainuri
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.242 KB)

Abstract

Latar belakang:Data dan informasi menjadi penting di era Good Governance, di mana mengharuskan  penganggaran berbasis kinerja yaitu uang yang ada diharuskan menghasilkan target kinerja tertentu. Evaluasi kinerja tidak dapat diukur keberhasilannya apabila tidak ada data, atau data yang ada tidak lengkap atau tidak benar atau tidak tepat waktu sehingga menghambat kemajuan dalam hal pelayanan kesehatan. Ketidakmampuan membuat profil melalui penyediaan data set prioritas kabupaten/kota merupakan gambaran ketidaktahuan kabupaten/kota terhadap kondisi daerahnya.Tujuan penelitian: Diketahuinyafaktor determinan yang berpengaruh terhadap ketersediaan Data Set Prioritas pada dinas kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Papua.Metode Penelitian: Tipe penelitian deskriptif analitisdengan teknikanalisisis chi square. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016-Januari 2017 di empat Dinas Kesehatan Kabupaten (Merauke, Paniai, Sarmi, Biak Numfor) . Populasi sebanyak 78 orang dengan sampel sebanyak 55 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian:Faktor yang tidak berpengaruh terhadap ketersediaan data set prioritas yaitu sarana (ρ-value= 0,710; RP = 1,625; CI95%= 0,303 – 8,704), imbalan  (ρ-value= 0,703; RP = 7,555; CI95%= 0,166 – 3,430), dan SOP (ρ-value= 0,661; RP = 1,357; CI95%= 0,237 – 7,784). Faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaan data set prioritas yaitu supervisi (ρ-value= 0,000; RP = 2,000; CI95%= 1,290 – 3,100), dan dukungan atasan (ρ-value= 0,000; RP = 3,000; CI95%= 1,467 – 6,137).Kata Kunci : Determinan, Ketersediaan Data Set Prioritas .
PENGARUH PEMBERIAN BISKUIT UBI JALAR UNGU (Ipomea Batatas L. Poiret) TERHADAP STATUS GIZI KURANG PADA ANAK BALITA USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU Irviani A. Ibrahim; Syarfaini Syarfaini; Nur Muslimah. N
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.635 KB)

Abstract

Gizi kurang merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi, yang dinyatakan berdasarkan indikator BB/U dengan nilai z-score yaitu, -3 SD s/d <-2 SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biskuit ubi jalar ungu terhadap status gizi kurang pada anak balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja puskesmas Somba Opu. Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif lapangandengan desain non randomized pre-post controldesign melalui pendekatan quasi eksperimental.Jumlah sampel sebanyak 36 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling.Metode Analisis menggunakan paired-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak  ada pengaruh status gizi pada kelompok intervensi (p=0.067)dan kelompok kontrol (p=0.137), ada pengaruh asupan energi pada kelompok intervensi (p=0.003)dan kelompok kontrol (p=0.008),tidak ada pengaruh asupan protein pada kelompok intervensi (p=0.529)dan kelompok kontrol (p=0.395),tidak ada pengaruh asupan vitamin C pada kelompok intervensi (p=0.122)dan kelompok kontrol (p=0.445),ada pengaruh asupan zat besi pada kelompok intervensi (p=0.030)dan kelompok kontrol (p=0.030),ada pengaruh berat badan pada kelompok intervensi (p=0.000)dan kelompok kontrol (p=0.000).Pemberian biskuit ubi jalar ungu dan biskuit tepung terigu belum mampu mengubah status gizi (BB/U) anak balita gizi kurang selama 30 hari ditandai dengan rata-rata nilai Zscorenya masih berada pada angka <-2 SD menandakan anak balita masih berada pada kategori gizi kurang. Jadi disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui durasi dan frekuensi yang efisien untuk pemberian intervensi guna mendapatkan hasil yang optimal. Kata Kunci : Gizi Kurang, anak batita usia 12-36 bulan, biskuit ubi jalar ungu, biskuit tepung terigu
STUDI KARAKTERISTIK DAN KUALITAS BOD DAN COD LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DG. PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO Rahmat B. Anwar Mallongi
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.63 KB)

Abstract

Rumah Sakit sebagai salah satu tempat atau sarana pelayanan untuk menangani, merawat dan pengobatan akan menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang cukup banyak dan kualitasnya perlu mendapat perhatian karena di dalamnya mempunyai bahan yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik dan kualitas BOD, COD air limbah di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2015.Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dalam pendekatan deskriptif.Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, Sampel dalam penelitian ini adalah air limbah yang berasal dari 2 titik yaitu Inlet dan Outlet IPAL.Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel air limbah Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto, dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar BOD pada inlet dengan nilai rata-rata 112,3 mg/l, pada Outlet dengan nilai rata-rata 58 mg/l tidak memenuhi syarat, dan kadar COD pada inlet IPAL dengan nilai rata-rata 234,6 mg/l, pada Outlet IPAL dengan nilai rata-rata 92,3 mg/l tidak memenuhi syarat sesuai Standar Baku Mutu Air Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 69 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup Lampiran II Poin D.3 Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Rumah Sakit.Diharapkan kepada pihak pengelolah dan manajemen rumah sakit untuk mengalokasikan dana operasional yang dibutuhkan dalam rangka pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah terutama pada tangki aerob/anaerob serta filtrasi.Kata Kunci : Kualitas Air Limbah, BOD, COD, Suhu, dan pH
STUDY PERSEPSI PASIEN KUALITAS PENYEDIAAN MAKANAN TERHADAP CITRA RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA Gustiani Pakendek; A.L Rantetampang
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.074 KB)

Abstract

Latar belakang : Persaingan rumah sakit yang ketat memerlukan daya saing rumah sakit yang tinggi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan makanan. Kualitas pelayanan makanan rumah sakit akan berpengaruh terhadap citra rumah sakit. Tujuan : penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi kualitas pelayanan makanan yang terdiri atas kualitas menu makanan, kualitas penampilan makanan, kualitas rasa makanan, kualitas penyaji makanan, ketepatan waktu penyajian makanan terhadap citra rumah sakit. Metodologi penelitian : Pendekatan penelitian ini deskriptif kuantitatif cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Jayapura. Jenis data primerdan sekunder. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Populasi ini adalah pasien rawat inap RSUD Jayapura yang sedang menjalani perawatan. Teknik pengambilan sampel menggunakanPurposive Sampling. Metode pengumpulan data menggunakanwawancara, kuesioner, observasi. Teknik analisis menggunakan analisis univariat, bivariarat dan multivariat dengan analisis regresi logistic.Hasil penelitian : variabel persepsi kualitas menu makanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. variabel  persepsi penampilan makanan (X2) berpenngaruh signifikan terhadap citra rumah sakit (Y) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel persepsi kualitas  rasa makanan (X3) berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel persepsi kualitas penyajian makanan (X4) berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit dengan tingkat signifikansi 0,000  < 0,05. Variabel persepsi kualitas penyaji makanan (X5) berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel persepsi kualitas ketepatan waktu penyajian (X6) berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.  Kata kunci : pelayanan makanan, citra rumah sakit,kualitas
POTENSI RISIKO KEJADIAN DIARE AKIBAT KONDISI SANITASI DI PULAU KECIL KOTA MAKASSAR Makmur Selomo
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.508 KB)

Abstract

Masyarakat yang hidup di pulau kecil dengan kehidupan sehari-hari terpapar dengan risiko kesehatan, antara lain kejadian diare yang merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sanitasi lingkungan di Pulau Kodingareng. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di Pulau Kodingareng Lompo. Metode pengambilan sampel, yaitu proportional random sampling dengan besar sampel sebanyak 89 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 30 responden yang mengalami kejadian diare. Berdasarkan sarana penyediaan air bersih, terdapat 7 responden (23,3%) dengan penyediaan air bersih yang kurang baik. Sarana jamban, terdapat 12 responden (40%) dengan sarana jamban tidak memenuhi syarat. Sarana pembuangan sampah, seluruh responden (100%) tidak memiliki sarana pembuangan sampah. Saluran pembuangan air limbah (SPAL), terdapat 35 responden (59.3%) yang tidak memiliki SPAL. Sanitasi makanan, terdapat 13 responden (43,3%) dengan sanitasi makanan kurang baik. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), terdapat 28 responden (93,3%) dengan perilaku cuci tangan pakai sabun kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi penyediaan air bersih, jamban dan sanitasi makanan sudah cukup memadai, dan untuk sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah dan perilaku cuci tangan pakai sabun masih rendah dan belum memadai.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP MASYARAKAT KARUBAGA DISTRICT SUB DISTRICT TOLIKARA PROPINSI PAPUA Delwien Esther Jacob; Sandjaya Sandjaya
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.783 KB)

Abstract

Background : Quality life are individual perception about his position in the life based on culture, system of value which related with purpose of life, hope, standart and all related ones. Problems that related with quality of life are phisical health status, phsicology status, personal social and environment.Objectives : The objective of this research are to know the factors that affecting society of Karubaga District, Tolikara region quality of life.Method : This research are cross sectional research, in Health Department of Tolikara region. Population are all society of Karubaga District which in age range between 18 to 40 years old. The data was came from quisioner and be analyzed with chi-square test. Result: Quality of life from society of Karubaga District were affecting by physical factors (p-value0,000;RP= 4,030; CI95% = 2,120 – 7,664), phsicology factors (p-value0,000; RP= 4,788; CI95% = 2,560 – 8,955), social factors (p-value0,000; RP= 7,875; CI95%= 4,342 – 14,282) and environment factors (p-value0,000; RP= 23,324; CI95%= 5,591 – 89,125).Dominan factors that affecting quality of life society of Karubaga district was environment factors.  Key Words : Physical, Phsicology, Social, Environment, Quality of Life.
The Risk Factors for Treatment of Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) Patients in Labuang Baji General Hospital Makassar in 2017 Emmi Bijawati, SKM., M.Kes; Munawir Amansyah, SKM., M.Kes; Nurbiah , SKM
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.946 KB)

Abstract

Multidrug-Resistance (MDR) is a stage or condition in which Micobacterium tuberculosis becomes minimally resistant to rifampicin administration and also INH (insonicotinylhydrazine) with or without other OAT (Anti-TB drugs). The study is aimed at determining the description of risk factors for treatment of Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) patientsin Labuang BajiGeneral Hospital Makassarin2017.The studyis quantitative research using observational approach with descriptive method, with more than 50 peopleas population and using totalsampling technique.Univariate analysis is used in analyzing the collected data.The results of this study are the highest sex is male as 28 respondents (56%). The highest age group is 45-53 years as many as 10 respondents (20%). The highestlevel ofeducation is high school graduation as much as 16 respondents (32%). The highest job status is not working as many as 40 respondents (80%). Based on the origin of referral,60% is from Public Health Center, 20% from Hospital, 45% referenced from Hospital ccme from BBKPM. 100% of the drug needs are always met, 100% get information about MDR-TB, 100% feel the side effects, 49 respondents (98%) feel the side effects since the beginning of treatment,and 1 respondent (2%) just feel the side effects at 6 months treatment , 49 respondents (98%) felt side effects of nausea and dizziness,and 1 respondent (2%) hashearing loss, 100% hasPMO. For the next research, itshould conductresearch by looking at the relationship between variables, in order to observethe variables that become MDR-TB risk factors.Keywords        : MDR-TB, Side Effects, PMO
EFISIENSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN BIOFILTER SISTEM UPFLOW DENGAN PENAMBAHAN EFEKTIF MIKROORGANISME 4 ridwan haerun; Anwar Mallongi; Muh. Fajaruddin Natsir
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Oktober 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.545 KB)

Abstract

Industri tahu merupakan industri yang banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan menjadi salah satu industri rumah tangga yang telah menyatu dengan pemukiman penduduk. Limbah cair industri tahu merupakan bagian terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan karena kandungan zat organik yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan hasil pengolahan limbah tahu agar memenuhi standar buangan ke lingkungan serta mengembangkan konsep pengolahan limbah yang sederhana dan ekonomis sehingga dapat diterapkan kepada masyarakat luas.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental designs) rancangan pretest-postest dengan mengkombinasikan antara limbah cair industri tahu dengan bakteri EM4ke dalam reaktor melalui proses anaerob-aerob. Hasil pemeriksaan terhadap sampel limbah cair industri tahu dengan kapasitas aliran 20 ml/15 detik dan WTH 12 jam, diketahui bahwa penurunan kadar BOD limbah cair industri tahu tertinggi terdapat pada perlakuan VI yaitu 510 mg/l dengan persentase penurunan nilai BOD sebesar 62%. Sedangkan penurunan tertinggi kadar COD limbah cair industri tahu terdapat pada perlakuan I yaitu 2.799 mg/l dengan persentase penurunan nilai COD sebesar 29%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pengolahan dengan biofilter anaerob-aerob media tutup galon bekas belum mampu menurunkan kadar BOD dan COD sampai memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENGUNJUNG POSBINDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALLAPARANG KOTA MAKASSAR Jumriani Ansar; Indra Dwinata; Apriani M
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Februari 2019
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.125 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang dapat menjadi penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler. Oleh karena prevalensi hipertensi yang masih cukup tinggi di Indonesia, maka pemerintah mencanangkan program deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) yakni posbindu guna mengendalikan  faktor risiko yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada pengunjung posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian crossectional study, Populasi penelitian adalah masyarakat di wilayah kerja puskesmas ballaparang (18-60 tahun) yang melakukan kunjungan posbindu pada bulan April 2018. Besar sampel adalah 95 orang yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel riwayat keluarga (p=0,000), obesitas sentral (p=0,033), dan merokok (p=0,024) dengan kejadian hipertensi, sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan hipertensi adalah IMT (p=0,497) dan stres (p=0,330). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan antara riwayat keluarga, obesitas sentral, dan merokok dengan hipertensi pada pengunjung posbindu di wilayah kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar Tahun 2018.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN PENAMBAHAN EFFEKTIVE MIKROORGANISME-4 (EM-4) Winda Samsudin; Makmur Selomo; Muh. Fajaruddin Natsir
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Oktober 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.217 KB)

Abstract

Pencemaran lingkungan salah satunya disebabkan oleh limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu yang dibuang ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga menimbulkan bau busuk dan mengganggu estetika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengolahan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan Efektifitas Mikroorganisme- 4 (EM-4). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-postest design. Populasi pada penelitian ini adalah Limbah cair yang berasal dari industri tahu yang berada di kelurahan Tompobalang Kecamatan Sombaopu Kab. Gowa. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Kabupaten Gowa, pemeriksaan kandungan C-Organik, Nitrogen, Posfor dan Kalium di periksa di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N-total (0,47%), Kadar Posfor (0,03%), kadar Kalium (0,10%) dan kadar C-Organik (1,36%), namun belum memenuhi persyaratan minimal pupuk organik cair tetapi sudah bisa digunakan pada tanaman karena telah memenuhi unsur hara. Kadar zat besi  telah memenuhi persyaratan minimal pupuk organik cair. Hasil pemeriksaan kualitas limbah cair tahu yaitu BOD, COD dan TSS  yang diperoleh dari hasil pengolahan menjadi pupuk organik cair pada pengomposan hari ke-10 dan hari ke-14 belum memenuhi standar baku mutu buangan limbah industri kedelai (tahu). Disarankan kepada petani di kelurahan Tompobalang Kecamatan Sombaopu Kab. Gowa untuk memanfaatkan limbah cair tahu sebagai alternatif pupuk yang ramah lingkungan.