cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Media Agribisnis (MeA)
ISSN : 25487027     EISSN : 25416898     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Media Agribisnis (MEA) dipublikasikan dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan dua kali dalam setahun. Jurnal ini mempublikasikan paper ilmiah hasil penelitian dan review bidang ilmu ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas meliputi ekonomi produksi agribisnis, efisiensi dan risiko agribisnis, perubahan teknologi dan kelembagaan agribisnis, penyuluhan dan pengembangan kapasitas pelaku agribisnis, pembiayaan agribisnis dan usaha kecil, perdagangan produk agribisnis, agroindustri dan rantai pasok agribisnis serta aspek penting lainnya yang terkait dengan pengembangan agribisnis.
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Kontribusi Pendapatan Usahatani Tanaman Sela Dalam Meringankan Biaya Produksi Tanaman Kelapa Sawit Muda Siti Abir Wulandari
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.528 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i2.53

Abstract

Salahsatu kebijakan sektor perkebunan Provinsi Jambi tahun 2019 adalah peremajaan kelapa sawit dengan luas replanting kelapa sawit di Provinsi Jambi adalah 15.177 ha. Sesuai program pemerintah pusat, target peremajaan kelapa sawit di Propinsi Jambi pada tahun 2018 seluas 20 ribu hektar. Tersebar di enam kabupaten yakni Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Bungo, Merangin dan Tebo. Program peremajaan tanaman sawit diupayakan melalui bantuan dana hibah sebesar Rp 25 juta per hektaredan sisanya didanai kredit perbankan.Bantuan ini berasal dari Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Selain itu petani dianjurkan untuk melakukan usahatani tanaman sela selama masa tunggu kelapa sawit berproduksi.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar biaya yang dibutuhkan untuk usahatani kelapa sawit, mengitung besar biaya yang dibutuhkan untuk usahatani tanaman sela, menghitung pendapatan usahatani tanaman sela selama 5 tahun ( 1 periode = 3 bulan) serta menghitung  besar kontribusi tanaman sela untuk menutupi biaya tanaman kelapa sawit.Penelitian ini di laksanakan di  Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi, dipilihnya lokasi penelitian ini karena Kecamatan Sungai Bahar merupakan tempat penanaman kelapa sawit pertama di Provinsi Jambi oleh sebab itu Kecamatan Sungai Bahar menjadi contoh bagi petani eks Perkebunan Inti Rakyat (PIR-Trans) dan petani plasma dalam melakukan peremajaan di seluruh Provinsi Jambi. Jenis data yang di kumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan waktu adalah jenis data cross section (satu waktu tertentu), dan jenis data menurut skala pengukuran adalah data rasio. Sumber data yang digunakan berasal daridata primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil penelitian disederhanakan  dengan cara tabulasi dan persentase, kemudian dianalisis secara deskriptif. Kemudian dilanjutkan dengan analisis pendapatan usahatani kelapa sawit dan  tanaman sela. Kajian ekonomi selama 5 tahun dan melakukan uji beda dua rata-rata. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa :Biaya yang dibutuhkan untuk usahatani kelapa sawit usia muda yaitu sebesar Rp. 73.410 /ha/bln denga rata-rata luas lahan 2,8 Ha. Biaya yang dibutuhkan untuk usahatani tanaman sela yaitu sebesar Rp. 289.079/ha/bln.Rata-rata pendapatan usahatani tanaman sela yaitu sebesar Rp 7.139.003/ha/bln. Pendapatan usahatani tanaman sela berkontribusi 100 % dalam untuk menutupi biaya tanaman kelapa sawit kaena seluruh biaya operasional tanaman kelapa sawit muda tertutupi oleh pendapatan tanaman sela.  Kata Kunci : Usahatani, Kelapa sawit, Replanting, Tanaman sela,
SALURAN DAN MARJIN TATANIAGA KOPI DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Siti Abir Wulandari; Karmayanto Karmayanto
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.536 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.44

Abstract

Coffee production in Jambi Province in 2017 was 13,636 tons with an average productivity of 0.5 tons/ha. Coffee production in Tanjung Jabung Barat Regency amounted to 1,081 tons with an average productivity of 0.4 tons/ha. Betara District produces coffee of 594 tons with productivity of 0.4 tons/ha. Mekar Jaya Village has the largest planting area of 399 ha with a production of 133 tons and productivity of 0.33 tons / ha. This high coffee production, especially when viewed from the benefits received by farmers, does not reflect the efficiency of the marketing system. Farmers do not have the power to determine prices to consumers. The purpose of this study is to identify the trading channe and determine the coffee trading margin. This research was conducted in Mekar Jaya Village, Betara District, Tanjung Jabung Barat Regency. Sampling was done by survey method and Snowball sampling, analyzed descriptively both qualitatively and quantitatively. The results showed that there was 1 coffee trading channel pattern with an average trading margin between farmers and collectors of Rp. 3000/kg, while the average margin between collectors and collectors is Rp. 5000/kg. The total trading margin of the farmers' trading margins with collectors, collectors and collectors is Rp. 8000 / kg.Keywords: Coffee, marketing, merchantman AbstrakProduksi kopi di Provinsi Jambi pada tahun 2017 adalah 13.636 ton dengan produktivitas rata-rata 0,5 ton/ha. Produksi kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 1.081 ton dengan produktivitas rata-rata 0,4 ton/ha.  Kabupaten Betara menghasilkan kopi 594 ton dengan produktivitas 0,4 ton/ha. Desa Mekar Jaya memiliki luas tanam terbesar yaitu sebsar 399 ha dengan produksi 333 ton dan produkstivitas 0,33 ton/ha. Tingginya produksi kopi ini terutama bila dilihat dari keuntungan yang diterima petani belum mencerminkan efisiensi sistem pemasaran. Petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi saluran tataniaga dan menentukan marjin tataniaga kopi.Penelitian ini dilakukan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey dan Snowball sampling, dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 pola saluran tataniaga kopi dengan rata-rata margin tataniaga antara petani dengan pengumpul sebesar Rp. 3000/kg, sedangkan margin rata-rata antara pengumpul dengan pengumpul sebesar Rp. 5000/kg. Margin tataniaga total dari margin tataniaga petani dengan pengumpul, pengumpul dengan pengumpul sebesar adalah Rp. 8000/kg.Kata Kunci: Kopi, pemasaran, lembaga tataniaga
PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI KARET YANG MEMASARKAN KE PASAR LELANG DAN LUAR PASAR LELANG DI DESA TELUK KUALI KECAMATAN TEBO ULU KABUPATEN TEBO Nida Kemala; Yopi Gustian
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.813 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i2.55

Abstract

This research aimed to describe the rubber marketing activities  to the inside and outside of the aution market, to determine farmers income who sell rubber   to the inside and outside the aution market and to know the income differences  between both the farmers who sell to the inside and outside the inside in Teluk Kuali Village, Tebo District Ulu. This research was conducted in the Teluk Kuali Village there is a rubber inside as a reasan. There were 31 farmers as a sample. The results showed that there were a significant differences of income between farmers selling rubber products to the inside and outside the inside, viewed as sig. t (2-tailet) = 0,00 < α = 0.05. The income of farmers who sell bokar to the inside is Rp. 1,336,407 Ha/Month while farmers who sell bokar outside the inside are Rp. 952,962 Ha / Month.                                                                                                             Keywords: Difference, Income, Rubber                                                                                                                   ABSTRAK                                                     Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan pemasaran bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang dan mengetahui besarnya pendapatan petani yang menjual hasil bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang serta mengetahui perbedaan pendapatan petani yang menjual bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang di Desa Teluk Kuali Kecamatan Tebo Ulu.Penelitian dilaksanakan di Desa Teluk Kuali, dengan alasan karena di Desa terdapat pasar lelang karet. Jumlah sampel penelitian sebanyak 31 RTP. Hasil penelitian menunjukan terdapat adanya perbedaan pendapatan antara petani yang menjual hasil bokar ke pasar  lelang dan luar pasar lelang di Desa Teluk Kuali Kecematan Tebo Ulu Kabupaten Tebo, dilihat dari sig. t (2-tailet) = 0,00    = 0,05. Besar pendapatan petani yang menjualkan bokar ke pasar lelang Rp.1.336.407 Ha/Bln sedangkan petani yang menjualkan bokar ke luar pasar lelang sebesar Rp. 952.962 Ha/Bln.                                                                             Kata Kunci : Perbedaan, Pendapatan, Karet
KONDISI EKONOMI AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG (Manihot Utilissima) MBAK SUR DI DESA MEKARSARI KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI Rogayah Rogayah; Eko Haryanto
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.6 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.48

Abstract

This study was conveted in  Ms. Sur’s Agroindustry of cassava crispy at Mekarsari Village, Kumpeh District, Muaro Jambi Regeney. This research has the aims to find out the deskription of this Agroindustry activities and also to kno the economic aspect involved : income, break event point and payback period. Deskription analysis was applied in this study, completed by purposive random sampling method to get this Ms, Sur’s Groindustry as a sample.The result of this research showed that this agroindustry had high enough income as Rp. 8.451,560/month, witch production break event point as 9,245 packs/month and price break event point as Rp. 370/packs. While the payback period showed 0,75 month. And the value added/kilogram cassava was Rp. 37.371.Keyword : income, agroindustry, cassava ABSTRAK                            Guna membantu pengusaha mengetahui usaha yang dijalankan menguntungkan atau tidak dan  besarnya nilai tambah yang diperoleh maka dilakukan suatu penelitian pada usaha yang bersangkutan yaitu Agroindustri keripik singkong Mbak Sur di Desa Mekarsari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Dengan tujuan untuk melihat gambaran aktivitas agroindustri selain itu untuk mengetahui aspek ekonomi seperti : pendapatan, titik impas (BEP) dan titik balik modal (payback period).Menggunakan analisis deskriptif yang dilengkapi dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja yaitu pada Agroindustri Mbak Sur.Hasil penelitian menunjukan bahwa agroindustri ini memiliki pendapatan yang cukup besar yaitu Rp. 8.451, 560/bulan. Dengan break event point produksi 9.245 bungkus/bulan dan break event point harga  Rp 370/bungkus. Sedangkan titik balik modal terjadi pada waktu mencapai 0,75 bulan dan nilai tambah perkilogram singkong adalah Rp. 37.371.Kata kunci : Pendapatan, agroindustri, singkong
KAJIAN EKONOMI USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) DI KELURAHAN BAGAN PETE KECAMATAN ALAM BARAJO Rogayah Rogayah; Evi Kurniati
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.482 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i2.57

Abstract

Bagan Pete Village Alam BarajoSubditrict JambiCity Is one of the centers ofpeanut farmingin Jambi City.However,the farmer never details the costsincurred and never calculates the amount ofreceipts ina single harvest. The purpose of this study was to describe peanut farming and analyze the income of peanut farming in Bagan Pete Village,Alam  Barajo Subdistrict, Jambi City.This Study used a Survey method carried out in the Bagan Pete Sub-District of Alam BarajoSubdistrict wherethe kelurahan was farmers whocultivated peanut.The number of samplestaken in this study were 35 farmer households (RTP)oe the entire populatianin Bagan Pete Village by census. The results ofyhestudy showthat theaverage total cost is Rp 1,589,505 /Mt. Consisting of fixed costs of Rp 63,662/Mt and variable costs of Rp1,525,989/ Mt. The everage income obtained by farmers is Rp 4,498.000/Mt,whit and average income of Rp 2,908,238/Mt,Keywords : Kajian Ekonomi ,Usahatani Kacang Tanah Abstrak           Kelurahan bagan pete Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi merupakan salah satu sentra usahatani kacang tanah di Kota Jambi. Namun petani belum membuat perincian biaya-biaya yang dikeluarkan serta menghitung jumlah penerimaan dalam satu kali musim tanam.Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan kegiatan usahatani kacang tanah serta menganalisis pendapatan usahatani kacang tanah dengan menggunakan metode servay. Jumlah sampel sebanyak 35 rumah tangga petani(RTP) atau seluruh jumlah populasi yang ada dengan cara sensus.           Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya adalah sebesar Rp1.589.505-,/Mt yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp63.662-,/Mt dan biaya tidak tetap sebesar Rp1.525.986-,/Mt. Rata-rata penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 4.498.000-,/Mt dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 2.908.238,-/MtKata Kunci:Kajian Ekonomi, Usahatani, Kacang tanah
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI IKAN DI KECAMATAN DANAU SIPIN KOTA JAMBI Asmaida Asmaida; Zikri Sulaiman
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.634 KB) | DOI: 10.33087/mea.v5i1.66

Abstract

Communities of  “Danau sipin” District in  Jambi City especially housewives were mostly showed various ethnic groups with a different levels of education and have  an autonomy decision in determining their food consumption, especially fish. This study aimed to describe the characteristics, the level of knowledge, attitudes and behavior of housewives toward to the fish consumption, and also to analyze the relationship between both  knowledge and attitudes toward to fish consumption behavior. The Age of housewives ranging from 27 – 55 years with an average age of 38.18 years. The lowest last education level is the SLTP and the highest educated SI, with a majority educated SLTA (38.64%). The type of work is housewives, ASN, entrepreneurial, private employees and honorers, with a majority as housewives (38.64%). The number of family members ranges from 3 to 6 people with an average of 4 people. The results showed that the level of knowledge of housewives gave  75%. as high category while the attitude of fish consumtion  was showed an encouraged category  as 86.36%. Fish consumption behavior showed a good category of 54.54%. There was no relationship between the knowledge and fish consumption behavior. The same case there was also showed  no relationship between attitude and fish consumption behavior. Keywords: Relationships, Knowledge, Attitudes, Fish.
DAMPAK KEBERADAAN KOPERASI AL-HIKMAH TERHADAP KEKUATAN SOSIAL EKONOMI ANGGOTA KOPERASI TANI KARET DI DESA PERDAMAIAN KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN Nida Kemala; Andi Kuswandi
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.854 KB) | DOI: 10.33087/mea.v5i1.60

Abstract

AbstractThis research was conducted in Perdamaian village of Singkut District, Sarolangun Regency, this research was conducted in November-December. This study aimed were : 1) to described the activities of the cooperative “Al-Hikmah”, 2) to explained the socio-economic strength of cooperation members before and after this Cooperation existing, 3) to analyzed the differences between the socio-economic strengths of cooperation members before and after the Cooperation existing. There were 20 farmers as a sample. Primary data sources were obtained by survey methods. The results showed that the Al-Hikmah cooperation was engaged in the business unit of the production input shop, the rubber marketing business unit and the consumption shop business unit. The condition of socio-economic strength of rubber farmer as a cooperation members before the Al-hikmah cooperation showed an average score of 10.35. Where as after the existence of the cooperation the socio-economic strength conditions showed an average score of 29,  it included  the aspects of health, education, income, and types of capital access. It was mean that the socio-economic strength of  the cooperation members had changed better after the Al-Hikmah Cooperation existing.Keywords : Impact, Cooperation, RubberAbstrakPenelitian ini dilaksanakan di Desa Perdamaian Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun, penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) mendeskripsikan kegiatan koperasi Al-Hikmah, 2) menjelaskan kekuatan sosial ekonomi anggota koperasi sebelum dan setelah adanya Koperasi Al-Hikmah, 3) Menganalisis perbedaan antara kekuatan sosial ekonomi anggota koperasi sebelum dan setelah adanya Koperasi Al-Hikmah. Dengan  jumlah petani sampel 20 orang, sumber data primer diperoleh dengan metode survey dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi Al-Hikmah bergerak dalam bidang unit usaha warung saprodi, unit usaha pemasaran karet dan unit usaha warung konsumsi. Kondisi kekuatan sosial ekonomi anggota koperasi tani karet sebelum adanya koperasi Al-hikmah memiliki nilai skor rata-rata yaitu 10,35. Sedangkan setelah adanya koperasi Al-hikmah kondisi kekuatan sosial ekonomi masyarakat tani karet rata-rata nilai skor yaitu 29, dalam aspek kesehatan, pendidikan, penghasilan, dan jenis akses modal. Berarti kondisi kekuatan sosial ekonomi anggota koperasi tani karet Desa Perdamaian mengalami perubahan kearah yang lebih sejahtera bagi anggotanya setelah adanya Koperasi Al-Hikmah.Kata Kunci : Dampak, Koperasi, Karet
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG TEMPE DI PASAR ANGSO DUO KOTA JAMBI Rizki Gemala Busyra; Debry Meitin
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v5i1.61

Abstract

USAHATANI SINGKONG (Manihot Utilissima) DI KELURAHAN BAGAN PETE KECAMATAN ALAM BARAJO KOTA JAMBI DITINJAU DARI SISI EKONOMI Rogayah Rogayah; Wiwin Alawiyah; Septiana Wisnu
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.839 KB) | DOI: 10.33087/mea.v5i1.62

Abstract

This reseaech was conducted with the aim tofind outdescriptin ofcasava farming and economic aspects (income, R/C ratio, Break Event Poin (BEP) and PaybackPeriod (PP), in Bagan Pete Village, Alam Barajo Subdistrict, Jambi City. The researchobjective was to determine income, R/C ratio BEP and Payback Period. The resuts showed that the average cassava farming income was Rp 13,703,931 /MT,with anaverage income of Rp 13,976,351 /MT, the value of R/C Ratio obtained was 51.3,the business was said to be unprofitable,but it described an inadequate income,because with capital of Rp 272,420 obtained sales results of 51 time or equivalent to Rp13,976,351. BEP of production is 90.80 Kg . MT,meaning that thelowest price that must be achieved so that farmers do not experiencelosses is 90.80 Kg/MT. BEP price of Rp 58.4 / Kg, meaning the lowest price that must be achieved so that farmers do not experience losses is Rp 58.4 /Kg, while the Payback Period (PP) of 0,05 < 7,8,the business is said to be feasible because the payback period value is smaller that the economic age average tool,meaning that the timerequired to retur the investment itsef is not up to 7.8 MTKeywords: study, Farming,CasavaAbstrak Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bagan Pete Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.dengan tujuan  untuk mengetahui  sisi ekonomi usahatani seperti (Pendapatan,R/C ratio,Break Event Poin /BEP dan Payback Period/PP). Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata penerimaan sebesar Rp 13.976.351,-/MT dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp13.703,931,-/MT,nilai R/C Ratio sebesar 51,3 dan hasil perhitungan R/C ratio ini menunjukkan bahwa usahatani singkong yang dilakukan petani memperoleh keuntungan dan layak untuk diteruskan, dengan kata lain bahwa dengan modal sebesar Rp272.420,- diperoleh hasil penjualan sebesar 51,3 kali atau setara dengan Rp 13.796.351,-/MT. BEP produksi hasil perhitungan sebesar 90,80 Kg/MT yang memperlihatkan bahwa produksi terendah yang harus dihasilkan oleh petani adalah sejumlah 90,80 Kg/MT agar usahatani tidak mengalami kerugian sedangkan BEP harga sebesar Rp58,4,-/Kg, artinya dengan harga Rp 58,4,-/Kg petani sudah dapat mengembalikan modal usaha,sedangkan hasil perhitungan dari PP sebesar 0,05  yaitu kecil dari rata-rata umur ekonomis alat yang digunakan (7,8  MT) dengan demikian waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi tidak sampai 7,8 MT.Kata Kunci: Tinjauan ekonomi,Usahatani, Singkong.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP TEMPE DI PASAR ANGSO DUO KOTA JAMBI Siti Abir Wulandari; RA Rani Eka Fitri
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.368 KB) | DOI: 10.33087/mea.v5i1.64

Abstract

This research was conducted to find out about the general description of consumer perception towards tempe, consumer preference towards tempe and to find the correlation between perception and preference towards tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi. The reason this research was conducted in Pasar Angso Duo Kota Jambi Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin, because the market in this place is the largest market or the central market in Kota Jambi and costumer came from all the social class. Data collection for this research were implemented on November 2019. Number of sample studied was 50 people. The research hypothesis proposed is thought to have a correlation between perception and consumer preferences for tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi. Chi-Square test statistical analysis was used to examine the correlation between perception and consumer preferences for tempe. The results showed that there was no correlation between perception and consumer preferences for tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi, seen from count = 0.646 > table 0.481 with α = 5% the same as using SPSS where the results of  count = 0.646 ( Sig.2-sided) = 000 < α = 5%.Keyword : Perception, Preference, and Tempe.ABSTRAK            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi konsumen terhadap tempe, untuk mengetahui gambaran preferensi konsumen terhadap tempe dan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan preferensi terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Angso Duo Kota Jambi Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin, dengan alasan bahwa pasar tersebut merupakan pasar terbesar atau pasar induk yang ada di Kota Jambi dan konsumen yang berbelanja di Pasar Angso Duo terdiri dari berbagai lapisan masyarakat Jambi dan sekitarnya. Pengambilan data penelitian di laksanakan pada bulan November 2019. Adapun jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 50 orang. Hipotesis penelitian yang diajukan diduga terdapat hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi. Analisis statistik uji Chi-Square digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi, dilihat dari hitung = 0,646 > tabel 0,481 dengan  = 5% sama dengan menggunakan SPSS dimana hasil hitung = 0,646 (Sig.2-sided) = 000 < α = 5%.Kata Kunci : Persepsi, Preferensi, dan Tempe.

Page 4 of 14 | Total Record : 134