cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
wartapengabdian@unej.ac.id
Editorial Address
6th Floor, CDAST Building, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, East Java, Indonesia Postal Code 68121
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Warta Pengabdian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 26557509     DOI : -
Core Subject : Education,
Warta Pengabdian merupakan jurnal yang dikelola dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dan The Centre for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2) Universitas Jember. Di bawah naungan Universitas Jember, jurnal ini memiliki visi untuk menjadi sebuah lembaga unggulan dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat. Seturut dengan misinya, jurnal ini merupakan luaran lembaga sekaligus wadah yang memuat artikel-artikel ilmiah (penelitian dan pengabdian multidispliner) yang ditulis oleh para peneliti dan akademisi yang fokus pada pengabdian dan advokasi. Warta Pengabdian diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang mendorong adanya diskusi yang kritis antara para peneliti, pembuat kebijakan (decision maker) dan masyarakat secara umum terkait hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian" : 8 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif Reni Sulistyowati; Septi Kurniawati; Yeni Andriani
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9877

Abstract

Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi/anak yang optimal sekaligus mempertahankan kesehatan ibu setelah bersalin. Bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif selama enam bulan secara signifikan menurunkan resiko terjadinya diare, dan menurunkan resiko ISPA, dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI Ekslusif. Puskesmas Kedung Rejo mempunyai cakupan ASI yang masih rendah. Walaupun secara geografis Puskesmas ini berada di wilayah kecamatan Muncar. Dimana, Muncar merupakan penghasil ikan laut terbesar no dua di Indonesia. Melihat kondisi tersebut seharusnya cakupan ASI Eklsusif memenuhi target, karena sumber makanan yang baik untuk ibu menyusui sudah tersedia. Namun, pada kenyataannya cakupan ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas tersebut masih rendah. Untuk membantu meningkatkan pencapaian target ASI Ekslusif serta mengurangi penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian ibu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencanangkan Kelompok Pendukung ASI, dalam membatu pencanangan tersebut kami berupaya melakukan motivasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI Ekslusif. Salah satu permasalahan yang dialami di wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar guna meningkatkan cakupan ASI adalah belum optimalnya pelaksanaan motivator ASI yang ada di masyarakat karena Motivator yang tersedia masih 1 orang untuk setiap 1 desa wilayah kerja puskesmas. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah telah dilakukannya pelatihan motivator ASI di wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar yang diikuti oleh 30 orang sukarelawan. Dan telah dilakukan beberapa kali pertemuan kelompok pendukung ASI di 2 desa yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kedungrejo Muncar Banyuwangi. Dimana setiap motivator ASI dibekali dengan buku panduan motivator ASI dan laporan kegiatan motivator ASI yang berisi berita acara kegiatan, daftar hadir dan dokumentasi kegiatan
Pembentukan Pos UKK Industri Pembuatan Brem di Desa Kalibaru Wilayah Kerja Puskesmas Mejayan Madiun Ayu Munawaroh Aziz
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.8574

Abstract

Kegiatan pembentukan pos UKK dilakukan pada saat menempuh internship di Madiun. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan aktualisasi dari peraturan menteri kesehatan mengenai pos kesehatan bagi pekerja sekto informal. Kegiatan di lakukan di desa kaliabu mejayan madiun karena merupakan salah satu sentra industri pembuatan brem dan sektor informal lainnya. Kegiatan dilakukan mulai dari tahap survei identifikasi masalah kesehatan kerja, penyuluhan, pengobatan dasar dan evaluasi hasil kegiatan. Berkat kerjasama lintas sektoral yang telah dilakukan , telah terbentuk Pos UKK percontohan untuk masyarakat pekerja di sektor informal desa Kaliabu . Program pembentukan Pos UKK ini cukup berhasil dilihat dari antusiasnya pekerja dalam mengikuti kegiatan Pos UKK dan berubahnya perilaku pekerja dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
Status Kebersihan Mulut dan Karies Pada Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB Autis dan TPA B SLB Branjangan Kabupaten Jember Dessy Rachmawati; Tantin Ermawati
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9501

Abstract

Kesehatan rongga mulut merupakan bagian penting dari kesehatan secara menyeluruh. Gigi merupakan salah satu organ pencernaan paling penting dalam proses pencernaan makanan, sehingga kesehatan gigi merupakan salah satu hal terpenting bagi pertumbuhan anak. Tingginya resiko karies gigi pada anak-anak disebabkan karena secara fisiologis-anatomi gigi sulung mempunya pit dan fissure yang lebih dalam sehingga memudahkan plak menempel. Selain itu, konsumsi gula yang tinggi pada anak-anak memicu proses terjadinya kerusakan gigi (Suwelo, I.S. 1992). Anak-anak berkebutuhan khusus merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan sehingga membutuhkan bantuan dan kerjasama dengan orang lain untuk mendapatkan dan memelihara kesehatan, termasuk dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka. Kondisi gigi dan mulut yang bersih dan sehat sangat penting untuk menunjang kehidupan anak-anak tersebut. Masalah gigi yang biasanya muncul pada anak berkebutuhan khusus antara lain karies (lubang) gigi, gigi berdarah, dan gigi berjejalan (maloklusi). Oleh karena itu, anak-anak berkebutuhan khusus lebih membutuhkan perhatian dibandingkan anak-anak normal lainnya karena berbagai keterbatasan yang dimiliki terutama kurang mampu untuk membersihkan sendiri rongga mulutnya. Sehingga hal ini meningkatkan faktor resiko kerusakan gigi-gigi dan jaringan lunak rongga mulut disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan rongga mulut dan status kesehatan rongga mulut serta hubungan antara tingkat kebersihan rongga mulut dengan status gingivitis/penyakit periodontal pada siswa autis. Jenis penelitian ini adalah anayitic correlation dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil menggunakan teknik accidental sampling dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Subjek adalah 35 siswa autis di SLB Autis dan TPA B SLB Branjangan Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebersihan mulut siswa autis di SLB Branjangan sebagian besar adalah sedang (57,1%) dan sebagian besar siswa yang diperiksa mengalami karies dan penyakit periodontal sedang (70%). Semua siswa yang diperiksa mengalami karies, baik itu siswa dengan tingkat kebersihan mulut yang baik, sedang maupun buruk. Disarankan kepada siswa autis tersebut untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulutnya.
Kontruksi Agrowisata Kelompok Tani Durian di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember Joko Mulyono; Ahkmad Munif Mubarok
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9319

Abstract

Otimalnya pengelolaan potensi durian dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di kemuningsari lor menjadi bagian tujuan diselenggarakannya kegiatan pengabdian ini kontruksi agrowisata durian menjadi konsep yang diusung untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa kegiatan yang menjadi upaya untuk mengkonstruksi terbentuknya agrowisata durian diantaranya adalah Sosialisasi Organisasi dan Kelembagaan, Pembentukan Organisasi dan Kelembagaan, Pelatihan Manajemen Wisata, Studi Banding Agrowisata, Konstruksi Tata Kelola dan Tata Ruang Agrowisata, Peningkatan Kualitas Produk Melalui Pelatihan Pembibitan dan Pencegahan Hama Penyakit, Pemberian Bibit Durian pada Komunitas Petani, Mengoptimalisasi Pemanfaatan Website, Pemaparan Pekembangan Agrowisata dan Inisiasi Pembuatan Perdes Agrowisata, Menyusun Instrumen dan Pelaksanan Monev Tahap I. Keseluruhan kegiatan tersebut menjadi upaya untuk menyiapkan masyarakat dan mempersiapkan sumberdaya agrowisata dalam mendorong terjadinya agrowisata durian di kemuningsari lor. LKM agrowisata durian sebagai organisasi dan kelembagaan yang telah dibentuk diharapkan mampu menjadi media bagi masyarakat dan komunitas petani durian dalam mengkoptimalkan potensi durian dan potensi lain di desa kemuningsari lor.
Peningkatan Pengetahuan Gempa Dan Kemampuan Mitigasi Pada Siswa Disabilitas Kota Gorontalo Melalui Program Mie Titi Reskiyanto Fauzi Duwingik; Della Nawarita P. Kasim; Dewi ayu ayu; Mohamad Aristo Dano; Intan Noviantari Manyoe
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.12004

Abstract

Kondisi Kota Gorontalo memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bahaya gempa bumi, oleh karena itu pemahaman tentang gempa bumi perlu dilakukan sejak dini, terutama bagi anak-anak penyandang disabilitas. MIE TITI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitigasi gempabumi bagi siswa disabilitas di SDLB Kota Gorontalo, khususnya tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Metode yang akan digunakan adalah metode fun learning dengan instrumen yang digunakan berupa MINING (Music Fun Learning), MICARD (Mitigation Flascard), MINAME (Mitigation of Nature Game) dan MIGAS (Mitigation Praise). Sampel sebanyak 34 orang penyandang disabilitas di SDLB Kota Gorontalo yang terdiri dari siswa tunanetra, tunarungu dan tunagrahita. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan pengetahuan gempa dan kemampuan mitigasi gempa pada siswa disabilitas dimana pada anak tunanetra sebesar 50% dan 35%, tunarungu sebesar 45% dan 55%, dan tunagrahita sebesar 3% dan 2%. Kata Kunci: Pengetahuan, Mitigasi, Gempa, Fun Learning, Disabilitas, Gorontalo.
Pemberdayaan Pusat Kesehatan Pesantren (Poskestren) Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Erwin Nur Rif'ah
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.11862

Abstract

Pondok pesantren dikenal sebagai suatu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Banyaknya jumlah pesantren di Jember, serta besarnya jumlah santri pada tiap pesantren menjadikan lembaga ini memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumya ditemukan bahwa masalah yang sering dihadapi pesantren adalah rendahnya kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat. Akibatnya banyak santri yang mengalami sakit dan tinggi penularan penyakit infeksi di kalangan santri. Edukasi dasar-dasar PHBS kepada para santri diharapkan dapat meningkatkan nilai pengetahuan santri terkait urgensi dari implmentasi PHBS. Pembentukan dan pelatihan Kader Santri Sehat juga diharapkan mampu menjadi salah satu upaya meningkatkan lifeskill hidup sehat bagi santri untuk hidup sehat secara mandiri sekaligus menjaga kestabilan kualitas lingkungan sehat di pesantren yang akan dibentuk. Inisiasi dan pendampingan pembentukan Poskestren di kedua pesantren juga dilakukan guna menciptakan suatu sistem manajemen kesehatan terpadu dan terstruktur di lingkungan pondok pesantren. Sehingga harapan pengasuh pondok pesanten untuk meningkatkan mutu bekal keterampilan santri dapat tercapai. Solusi dalam peningkatan pengetahuan terkait PHBS di kedua pondok pesantren akan dilaksanakan melalui beberapa metode, antara lain: 1) Pembekalan atau alih teknologi; yaitu penyadaran dengan memberikan informasi dan keterampilan pada penghuni pondok pesantren tentang dasar-dasar, manfaat, dan urgensi PHBS komunitas di lingkungan pondok pesantren; 2) Pendampingan; yaitu melalui pendampingan terhadap pondok pesantren dalam membentuk Poskestren; 3) Pelatihan manajemen dan pembentukan Kader Santri Sehat; yaitu memberikan pengetahuan tentang pengelolaan dan pembangunan relasi kerja untuk Poskestren, serta melakukan pelatihan bagi Kader Santri Sehat sebagai investasi keberlanjutan program Poskestren yang telah didirikan. Partisipasi mitra dilakukan mulai tahap persiapan hingga pengelolaan Poskestren yang terbentuk. Partisipasi mitra dievaluasi pada setiap kegiatan, sehingga diharapkan pada saat akhir kegiatan, keberlanjutan program dapat tetap berjalan. Kata kunci: Pondok Pesantren, Sangria, Poskestren, PHBS.
Penerapan Entrepreneural Marketing Pada Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif (Creativepreneur) di Desa Pakis Dalam Upaya Penguatan Desa Pakis Sebagai Desa Sejahtera Mandiri (DSM) Intan Kartika; Honest Dody Molasy; Illia Seldon Magfiroh
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9808

Abstract

Universitas Jember memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mengupayakan pengentasan kemiskinan di Desa Pakis. Bekerjasama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Universitas Jember telah menetapkan Desa Pakis sebagai Desa binaan yang mendapatkan program Desa Sejahtera Mandiri (DSM). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kemandirian desa adalah dengan mendirikan Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif (Creativepreneur). Tujuan pengabdian ini adalah Melakukan pendampingan dan edukasi kepada mitra Kelompok Ekonmi Kreatif Desa Pakis mengenai (a) pemasaran produk dengan menerapkan Entrepreneural Marketing, (b) pengolahan produk berbasis potensi pertanian lokal dan pembuatan kerajinan tangan berbasis limbah produk, (c) strategi pengembangan bisnis dan analisis usaha, (d) manajemen organisasi usaha dan masyarakat. Kegiatan pengabdian PPK mulai dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan awal Desember 2018. Metode pelaksanaan dilakukan melalui tahapan (1) identifikasi permasalahan mitra, (2) sosialisasi kegiatan, (3) edukasi Entrepreneural Marketing, (4) pelatihan pembuatan kerajinan tangan, (5) pelatihan produk olahan berbasis potensi local, (6) edukasi analisis usaha, strategi pengembangan usaha serta manajemen organisasi dan masyarakat. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian PPK memberikan dampak positif bagi mitra. Indikatornya terlihat pada adanya perubahan pemikiran dan sikap terkait dengan manajemen dan pengembangan usaha, antara lain Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat lebih kreatif dalam memasarkan produk sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra yang nantinya akan menjadi mitra yang mandiri, Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang Entrepreneural Marketing, Meningkatnya ketrampilan dan kreatifitas usaha dibidang kerajinan tangan dan pengolahan produk makanan berbasis potensi pertanian lokal, Meningkatnya kemampuan menyusun analisis usaha dan menetapkan strategi pengembangan usaha, dan Meningkatnya kesadaran pentingnya manajemen organisasi dan masyarakat. Kata Kunci: Entrepreneural Marketing, Creativepreneur, Desa Pakis, Desa Sejahtera Mandiri
Pengelolaan Limbah Cair Industri Batik menggunakan Mikroorganisme di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi iis ni'matul jannah; Ifa Muhimmatin
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.12262

Abstract

UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya. Kasus ini membuat meningkatnya permintaan batik. Meningkatnya permintaan batik adalah peluang bisnis bagi sebagian orang. Dengan demikian, banyak industri kecil batik dan industri menengah batik (IKM) mulai bermunculan yang berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah meningkatnya ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. sedangkan dampak negatifnya adalah masih belum banyak pengrajin batik yang memiliki pengetahuan tentang cara mengolah limbah cair batik. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri batik di Kabupaten Cluring dalam bentuk sisa pewarna yang disimpan dalam reservoir dan dibiarkan meresap ke dalam tanah tanpa diproses terlebih dahulu. kasus ini sangat berbahaya jika pewarna yang tersisa merembes dan masuk ke sumber air tanah karena pewarna yang tersisa mengandung senyawa berbahaya. Hasil analisis situasi memperoleh masalah mitra, yaitu mitra kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengelola atau mengolah limbah cair batik yang dihasilkan oleh industri batik. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah dalam bentuk edukasi tentang bagaimana mengelola limbah cair batik dengan menggunakan metode lumpur aktif dengan memanfaatkan mikroorganisme. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para mitra tentang cara mengolah limbah cair batik. Metode lumpur aerob aktif digunakan untuk mengolah limbah cair batik karena dapat mendegradasi limbah secara efisien. Metode ini dilakukan dengan menyiapkan pembenihan, melakukan aklimatisasi, dan mengolah limbah cair batik dengan mikroorganisme yang telah dibuat. Berdasarkan hasil kegiatan layanan yang dilakukan oleh Najiha Batik sebagai mitra, Najiha Batik telah menerima pendidikan seperti pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengolah limbah cair batik dengan memanfaatkan mikroorganisme (mengaktifkan metode lumpur) yang dilakukan secara aerobik. Metode lumpur aktif dipilih karena mempertimbangkan beberapa hal termasuk bahan yang digunakan untuk membuat lumpur aktif dalam bentuk lumpur sungai dan lumpur dari selokan yang mudah diperoleh dari pembuangan limbah. Jadi, metode ini tidak hanya ekonomis tetapi juga membutuhkan daya listrik terus menerus karena digunakan untuk aerasi selama sistem lumpur aktif berjalan secara aerobik. Kata Kunci: Pegelolaan Limbah Cair, Batik, Mikroorganisme

Page 1 of 1 | Total Record : 8