cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
hmj.fkump@gmail.com
Editorial Address
Street of KH. Ahmad Dahlan PO Box 202 Purwokerto Central Java, Indonesia 53182
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Herb-Medicine Journal
ISSN : -     EISSN : 2620567X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Herb-Medicine Journal (HMJ) merupakan Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran, dan Kesehatan diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan frekuensi terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu di bulan April dan Oktober. Jurnal ini merupakan media komunikasi ilmiah bagi siapapun yang tertarik menekuni bidang herbal baik dalam proses pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat yang dihubungkan dengan bidang kedokteran maupun kesehatan secara luas. Secara terbuka, redaksi menerima kontribusi artikel ilmiah tentang herbal, kedokteran, dan kesehatan dari pihak manapun yang ingin berpartisipasi dalam perkembangan dunia herbal, kedokteran, dan kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019" : 11 Documents clear
Uji Efek Analgetika Ekstrak Etanol Buah Ceplukan (Physalis angulata L.) pada Mencit Putih Jantan Indriani Indriani
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4501

Abstract

Salah satu tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional adalah ceplukan (Physalis angulata L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik dan seberapa besar daya analgetik ekstrak etanol buah ceplukan dibanding parasetamol. Penelitian ini menggunakan metode geliat dengan rangsangan kimia asam asetat dari hewan uji selama 60 menit. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur DDI, yang berumur 8-12 minggu, dengan berat badan 20-30 gram sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest, kelompok II sebagai kontrol positif diberi parasetamol dosis 65 mg/kg BB, kelompok III, IV dan V diberi ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dengan dosis 0,03 g/kg BB; 0,1 g/kg BB dan 0,3 g/kg BB secara peroral. Setelah diberi perlakuan, hewan uji didiamkan selama 5 menit, setelah itu disuntik dengan asam asetat 0,5 % v/v dosis 50 mg/kg BB secara intraperitoneal sebagai rangsang nyeri. Kemudian diamati jumlah kumulatif geliat tiap 5 menit selama 1 jam. Daya analgetika dihitung dengan menggunakan persamaan Hendersoth and Forsaith. Data yang diperoleh kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis varian satu jalan (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji-t  taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) mempunyai efek analgetika. Daya analgetika tiap kelompok perlakuan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) berturut-turut adalah kelompok III, IV dan V sebesar 22,20%; 47,84% dan 77,98%. Efek analgetika ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,03 g/kg BB (22,20%) dan ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,1 g/kg BB (47,84%) lebih kecil daripada parasetamol (66,42%). Ekstrak etanol buah ceplukan (Physalis angulata L.) dosis 0,3 g/kg BB (77,98%) mempunyai efek analgetika yang lebih besar daripada parasetamol (66,42%)
Pengaruh Sediaan Dekok Daun Zaitun (Olea europaea L.) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus) Galur Wistar Jantan yang Diinduksi Aloksan Ashfi Millati; Yenni Bahar; Titik Kusumawinakhyu
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4796

Abstract

Glukosa darah merupakan gula dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Diabetes Melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik dengan adanya hiperglikemia akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau campuran keduanya. Daun zaitun (Olea europaea L.) memiliki kandungan kaya fenol. Polifenol pada daun zaitun (Olea europaea L.), khususnya oleuropein diduga meiliki efek hipoglikemi dengan mekanismenya yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pelepasan insulin, memiliki efek untuk meningkatkan uptake glukosa ke dalam sel. untuk  menganalisis pengaruh  seduhan daun zaitun (Olea europaea L.) terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and  post test contol group design dengan uji yang digunakan adalah repeat ANOVA, jika salah satu syarat untuk uji ANOVA tidak terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji Friedman untuk mengetahui adanya perbedaan. Terdapat pengaruh seduhan daun zaitun terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan, Terdapat kecenderungan peningkatan kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar jantan pada kelompok kontrol sebesar 103 mg/dl, 3) Terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar jantan pada kelompok yang diberikan tanaman herbal seduhan daun zaitun pada perlakuan dosis I (540 mg/200 gram BB tikus), dosis II (1080 mg/200 gram BB tikus), maupun dosis III (2160 mg/200 gram BB tikus), 4) Terdapat penurunan lebih sebesar 207 mg/dl pada perlakuan dosis III dibandingkan kelompok perlakuan dosis I maupun dosis II. Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh seduhan daun zaitun (Olea europaea L.) terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan.     
Analisis Faktor Perilaku terhadap Deteksi Dini Tumor Payudara dengan Tindakan SADARI pada Siswi SMA di Kota Malang Febri Endra Budi Setyawan; Syelvi Rahmawati; Nur’aini Fatmawati
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.5629

Abstract

Insiden benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi perhatian lebih sering diberikan pada benjolan atau lesi yang bersifat ganas seperti kanker payudara. Prevalensi tumor menurut lokasi tumor bahwa tumor payudara di Indonesia memiliki Odd Ratio 15, Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan untuk mendeteksi atau mengindentifikasi secara dini kemungkinan adanya kanker payudara. Tindakan SADARI dapat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: predisposisi (predisposing),  pendukung (enabling) dan pendorong (reinforcing). Untuk menganalisis pengaruh faktor perilaku terhadap deteksi dini tumor payudara melalui tindakan SADARI pada siswi sekolah menengah atas Kota Malang. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan subyek penelitian siswa dan siswi SMAN 1 Kota Malang. Pelaksanaan pada bulan November 2018. Subyek penelitian 187 orang dengan stratified simple random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara. Analisis ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan korelasi menggunakan uji Sommer’s D. Faktor predisposisi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tindakan SADARI (r=0,87). Salah satu komponen faktor predisposisi adalah pengetahuan siswi terhadap SADARI. Faktor predisposisi ini menjadi bermakna apabila terdapat factor pemungkin dan faktor pendorong. Ketersediaan ruang pribadi dan dukungan dari keluarga menjadi factor pemungkin dan pendorong pada penelitan ini yang mempengaruhi tindakan SADARI. Faktor perilaku memberikan pengaruh yang kuat sampai sangat kuat (r = 0,58 – 0,87). Sebagian besar (>81%) siswi SMAN 1 Kota Malang telah melakukan tindakan SADARI dan melakukan dengan langkah yang tepat.
Hipertensi pada Kehamilan Haidar Alatas
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4169

Abstract

Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Pre-eklampsia/eklampsia dan hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar. Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai pre-eklampsia, dan hipertensi gestational. Pengobatan hipertensi pada kehamilan dengan menggunakan obat antihipertensi ternyata tidak mengurangi atau meningkatkan risiko kematian ibu, proteinuria, efek samping, operasi caesar, kematian neonatal, kelahiran prematur, atau bayi lahir kecil. Penelitian mengenai obat antihipertensi pada kehamilan masih sedikit. Obat yang direkomendasikan adalah labetalol, nifedipine dan methyldopa sebagai first line terapi. Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan memerlukan pendekatan multidisiplin dari dokter obsetri, internis, nefrologis dan anestesi. Hipertensi pada kehamilan memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi pada kehamilan berikutnya. Hypertension complicates 6% to 10% of pregnancies and increases the risk of maternal, fetal and perinatal morbidity and mortality. Preeclampsia / eclampsia and severe hypertension in pregnancy are at greater risk. Four major hypertensive disorders in pregnancy have been described by the American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG): chronic hypertension; preeclampsia-eclampsia; chronic hypertension with superimposed preeclampsia; and gestational hypertension. The current review suggests that antihypertensive drug therapy does not reduce or increase the risk of maternal death, proteinuria, side effects, cesarean section, neonatal and birth death, preterm birth, or small for gestational age infants. The quality of evidence was low. Recommendations for treatment of hypertension in pregnancy are labetalol, nifedipine and methyldopa as first line drugs therapy. Although the obstetrician manages most cases of hypertension during pregnancy, the internist, cardiologist, or nephrologist may be consulted if hypertension precedes conception, if end organ damage is present, or when accelerated hypertension occurs. Women who have had preeclampsia are also at increased risk for hypertension in future pregnancies.
Perbedaan antara Metode Pembelajaran Satu Arah dan Role-Play pada Program ETLS (Emergency Trauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment) terhadap Nilai Obstetri Ginekologi pada Mahasiswa FK UMM Kusuma Andriana
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.5630

Abstract

Keterampilan klinis merupakan satu dari 7 area kompetensi pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Model pembelajarannya bisa beragam salah satunya adalah bermain peran (role-play). FK UMM sudah melakukan perubahan metode pembelajaran keterampilan klinik dari satu arah ke metode role-play di program ETLS (Emergency Trauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment), namun belum pernah dilakukan evaluasi dampaknya. Untuk mengetahui perbedaan antara metode pembelajaran satu arah dan role-play  di program ETLS dan CSR terhadap nilai obstetri ginekologi pada  mahasiswa FKUMM. Penelitian observasional analitik dengan cara iris silang (cross sectional) terhadap nilai ETLS – CSR gelombang 14 dan 15 (metode satu arah) dan gelombang 20  tahap 1 dan 2 (metode role-play  ) dan nilai kepaniteraan klinik obstetrik dan ginekologi dari mahasiswa yang telah mengikuti ETLS-CSR gelombang 14, 15 dan 20 tahap 1 serta 20 tahap  2. Diperoleh nilai rerata, maksimal dan minimal OSCE ETLS-CSR dan kepaniteraan klinik obstetri ginekologi metode role-play lebih tinggi daripada metode satu arah. Untuk melihat perbedaan metode satu arah dan role-play dilakukan uji Mann Whitney pada nilai ETLS dan CSR station obstetri dan ginekologi dengan  α = 0,000 (< 0,005),  dilakukan independent sample T test  pada nilai kepaniteraan  obstetri dan ginekologi dan didapatkan nilai  α = 0,000 (< 0,005) dan  dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks untuk melihat pengaruh pola pembelajaran  ETLS-CSR terhadap nilai kepaniteraan klinik obstetri ginekologi dan diperoleh nilai  α = 0,000 (< 0,005). Terdapat perbedaan bermakna antara metode pembelajaran satu arah dan role-play    di program ETLS (Emergency Trauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment)  terhadap nilai obstetri ginekologi pada mahasiswa FK UMM
Perbandingan Terapi Topikal Natrium Klorida 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Waktu Transpor Mukosilliar Hidung Penderita Rinitis Alergi Fatimah Qonitah Diyanah; M Nurrizki Haitamy; Anis Kusumawati; Oke Kadarullah
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.3089

Abstract

Rinitis alergi terjadi 40% pada populasi dunia, di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Paparan allergen yang menstimulus gejala rinitis dapat menganggu proses bersihan hidung dan  meningkatkan waktu Transpor Mukosilliar  (TMS). Semprot hidung NaCl 0,9% merupakan salah satu terapi suportif rinitis alergi. Minyak Biji Jintan Hitam diketahui sebagai antihistamin dan antiinflamasi yang dapat memperbaiki gejala rinitis alergi danTMS hidung. Mengetahui perbandingan terapitopikal NaCl 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam terhadap waktu TMS hidung penderita rinitis alergi. Penelitian ini merupakan clinical trial dengan melibatkan 10 subyek penelitian. Subyek dipilih dengan menggunakan kuesioner SFAR. Subyek yang terpilih dibagi menjadi 2 kelompok yang diterapi dengan topikal NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam selama 14 hari. Sebelum dan sesudah terapi dilakukan pemeriksaan waktu TMS dengan tessakarin. Data perbedaan waktu TMS hidung sebelum dan sesudah terapi dianalisis dengan Paired T-Test. Data perbandingan waktu TMS hidung antara kelompok NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam dianalisis dengan Independent T-Test. Waktu TMS hidung sebelum dan sesudah terapi pada kelompok NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam masing - masing memiliki p>0,05. Perbandingan penurunan waktu TMS pada kedua terapi menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,831). Terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada waktu TMS hidung terapi topikal NaCl 0,9% dan minyak biji jintan hitam pada penderita rinitis alergi.
Hubungan Derajat Depresi dengan Nyeri Kepala pada Penderita yang Berobat Di Poliklinik Saraf RSU Anutapura Palu Tahun 2018 Karmila Sari Sulhaji; Ruslan Ramlan Ramli
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4444

Abstract

Depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan munculnya gejala penurunan mood, kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan konsentrasi. Depresi terbagi atas tiga yaitu depresi ringan, depresi sedang dan depresi berat. Nyeri kepala merupakan rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala. Hubungan antara gangguan jiwa seperti depresi dan nyeri kepala penting untuk diketahui karena depresi merupakan salah satu penyebab utama ketidakmampuan di dalam kehidupan seseorang dan gangguan jiwa pada pasien dengan nyeri kepala akan memberikan hambatan dalam terapi nyeri kepala. Pasien nyeri kepala dengan depresi lebih banyak menggunakan layanan kesehatan karena gejala nyeri kepala yang sering berulang dan berlangsung lama. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara derajat depresi dengan nyeri kepala pada penderita yang berobat di poliklinik saraf RSU. Anutapura tahun 2018. Penelitian ini merupakan analitik dengan desain case control study. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada semua pasien nyeri kepala yang di kelompokkan menjadi nyeri kepala akut dan nyeri kepala kronis. Dilakukan analisis dengan uji Chi-square menggunakan SPSS 21. Pada batas kemaknaan α=5%. Hasil penelitian adalah dari 41 sampel nyeri kepala akut dan 41 sampel nyeri kepala kronis ditemukan hubungan bermakna (p=0,026) antara depresi ringan dengan nyeri kepala kronis dengan Odds Ratio sebesar 2,752 . Juga ditemukan hubungan yang bermakna antara depresi sedang dengan nyeri kepala akut dengan Odds ratio sebesar 2,752. Kesimpulan bahwa derajat depresi berhubungan dengan nyeri kepala. Depresi ringan merupakan faktor resiko nyeri kepala kronis sedangkan depresi sedang merupakan faktor resiko nyeri kepala akut.
Awal Mula dan Rutinitas Bersepeda Tidak Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh (IMT) Muhammad Fadhol Romdhoni, M.Si.; Yuhantoro Budi Handoyo Sakti; Dewi Karita
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.6329

Abstract

Research in Semarang 9.1% and 10.6% of children aged 6-7 years, suffered from overweight and obesity, with the ratio of boys are higher than girls. Lifestyle changes is the first step to regulate body mass index back to normal. Healthy active lifestyle is now being campaigned, one of exercises that recently famous is biking. This research is to find out the relationship between time baseline with IMT and biking routine with IMT. This study is a one group survey without a control design. The method used in this study is a cross sectional survey. Respondents are biker who agreed to participated in this study. This study was conducted of 173 respondents. Non-parametric statistical analysis test using Kolmogorov smirnov (alternative test of chi square reasons the data does not meet the requirements). Data on the relationship between time baseline and BMI was p = 0.654 (p> 0.05), shows that time baseline is not related with body mass index (BMI) values. Furthermore, the relationship of biking routines with BMI was p = 0.376 (p> 0.05), which is not related between biking routines and body mass index (BMI) values. In conclusion, that time baseline and biking routines have no relationship to the body mass index value, as one of obesity indicator.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Viabilitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Jantan Yang Diinduksi Monosodium Glutamate (MSG) Cory Dwi Rizki; Dian Kurniasari; Andi Muh. Maulana; Agus Zuliyanto
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4510

Abstract

Monosodium glutamate(MSG) merupakan garam natrium yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Pemberian MSG dosis tinggi meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa. Pada kemangi terdapat kandungan flavonoid yang dapat menetralkan kadar radikal bebas dan arginin yang dapat memperkuat daya tahan sperma sehingga mencegah penurunan viabilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kualitassperma dilihat dari viabilitas spermatozoa pada tikus putih galur wistar jantan yang diinduksi MSG. Penelitian Laboratory Experimental Post Test Only with randomized controlled group design menggunakan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan  yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari kelompok I diberi MSG1,6g/kgBB/hari, kelompok II diberi MSG 1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 175 mg/kgBB/hari, kelompok III diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 350 mg/kgBB/hari dan kelompok IV diberi MSG1,6 g/kgBB/hari dan ekstrak etanol daun kemangi 700 mg/kgBB/hari. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSD. Rerata presentase viabilitas spermatozoa pada kelompok I, II, III dan IV sebesar 29,3%,72%, 79% dan 93.5%. Hasil analisis One-way ANOVA menunjukan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,000). Uji post hoc LSD menunjukan kelompok II, III dan IV berbeda nyata dengan kelompok I (p <0,05). Pada kelompok II dan III juga ditemukan adanya perbedaan nyata dengan kelompok IV (p < 0,05). Sedangkan kelompok III dengan kelompok II tidak terdapat perbedaan nyata (p > 0,05). Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memberikan pengaruh dalam meningkatkan presentase viabilitas spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar jantan yang diinduksi MSG.
Faktor Risiko Skabies di Pondok Pesantren Konvensional dan Modern Amanatun Avidah; Eko Krisnarto; Kanti Ratnaningrum
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Herb-Medicine Journal Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v2i2.4496

Abstract

Scabies masih menjadi masalah kesehatan dan menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi di lingkungan pondok pesantren. Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas faktor risiko scabies pada pondok pesantren, rumah sakit, dan wilayah kerja sebuah puskesmas, tetapi belum ada yang menganalisis faktor risiko scabies pada beberapa pondok pesantren sekaligus, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui faktor risiko skabies di pondok pesantren konvensional dan modern. Penelitian merupakan observasional analitik dengan desain case control, teknik simple random sampling. Penelitian menggunakan data primer berupa quesioner dan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis scabies. Analisis menggunakan uji chi square. Dari 190 sampel di dapatkan hasil usia 5,5 kali meningkatkan risiko terjadinya scabies (OR=5.531; 95% CI=2.214 - 13.822), kebersihan kulit 2,7 kali meningktakan risiko terjadinya scabies (OR=2.715; 95%=1.223 - 6.027), kebersihan tangan 2,5 kali meningkatkan risiko terjadinya scabies (OR=2.499, 95%=1.296 - 4.812), kebersihan tempat tidur 3,5 kali meningkatkan risiko terjadinya scabies (OR=3.519; 95%=1.538 - 8.052). Faktor berganti pakaian, berganti alat sholat, kebersihan pakaian, dan kebersihan handuk tidak signifikan meningktakan risiko terjadinya scabies.

Page 1 of 2 | Total Record : 11