cover
Contact Name
Irwan Desyantoro
Contact Email
filantropi@usm.ac.id
Phone
+6282138532903
Journal Mail Official
filantropi@usm.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi, Universitas Semarang, Jl. Soekarno-Hatta, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Philanthropy: Journal of Psychology
Published by Universitas Semarang
ISSN : 25806076     EISSN : 25808532     DOI : https://doi.org/10.26623/philanthropy
Philanthropy: Journal of Psychology includes articles on the results of applied concepts and psychology studies that are within the scope of positive psychology and mental health issues. It accepts articles that are based on the thorough and systematic examination of psychological constructs from the perspective of Indonesian context. Philanthropy: Journal of Psychology is published twice a year with the main issues published surrounding: Positive psychology / mental health in Industrial and Organizational Psychology Positive psychology / mental health in Clinical Psychology Positive psychology / mental health in Educational Psychology Positive psychology / mental health in Developmental Psychology Positive psychology / mental health in Experimental Psychology Positive psychology / mental health in Social Psychology Positive psychology / mental health in Forensic Psychology Positive psychology / mental health in Counseling Psychology
Articles 133 Documents
Ketakutan terhadap COVID-19 dengan Kecemasan Karier di Masa Depan pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fathia Nurul Amrina; Talitha Lintang Pertiwi
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4933

Abstract

Abstract. The condition of the COVID-19 pandemic has an impact on daily life, such as changes in routine, activities outside the home, decreased productivity, and a reduction in the labour. This impacts psychological aspects such as feelings of anxiety, especially for final year students who are planning their future careers. This study aimed to determine the relationship between fear of COVID-19 and future career anxiety. The population in this study were final year students, which consisted of 10 male participants and 78 female participants. The research instrument used is The Fear of COVID-19 Scale (FC-19S) and the Future Career Anxiety Scale. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The data analysis technique used was Spearman Rank correlation analysis. The analysis results stated that there was no significant relationship between the two variables, and it was very weak, with a significance value of 0.54Keywords: Fear of COVID-19, Future career anxiety, Final year studentsAbstrak. Kondisi pandemi COVID-19 memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari seperti perubahan rutinitas, kegiatan di luar rumah, produktifitas menurun dan pengurangan tenaga kerja. Hal ini memberikan dampak pada aspek psikologis seperti perasaan cemas, terutama pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang merencakan karier di masa depan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketakutan terhadap COVID-19 dengan kecemasan karier di masa depan. Populasi dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa tingkat akhir, yang terdiri dari 10 partisipan laki-laki dan 78 partisipan perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu skala The Fear of COVID-19 Scale (FC-19S) dan skala Future Career Anxiety Scale . Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan analisis korelasi Spearman Rank. Hasil analisis menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel dan sangat lemah, dengan angka signifikansi 0.54Kata kunci: Ketakutan terhadap COVID-19, Kecemasan karier di masa depan, Mahasiswa tingkat akhir.
The Effectiveness of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) for Reducing Depression in Post-Stroke Patients Nurmalita Sari; Margaretha Sih Setija Utami; Esthy Rahayu
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4681

Abstract

Abstract.  Stroke will experience setbacks such as difficulty in thinking, speaking and moving. This condition creates a feeling of helplessness with his life, so that post-stroke patients are prone to depression. The purpose of this study was to determine the effect of giving Acceptance and Commitment Therapy (ACT) in reducing depression in post-stroke patients. This study involved 6 post-stroke participants with major depression. The research method used was quantitative- true eksperiment. Based on the results of the Mann-Whitney posttest, there was a significant difference in scores between the groups that were given Acceptance and Commitment Therapy (ACT) and those who were not given Acceptance and Commitment Therapy (ACT) (0.023; p <0.05). So it can be concluded that Acceptance and Commitment Therapy (ACT) can be used to reduce depression in post-stroke patients.Keywords: Depression, Acceptance and Commitment Therapy (ACT), post-stroke.Abstrak. Stroke akan menyebabkan seseorang mengalami kemunduran seperti kesulitan dalam berpikir, berbicara dan bergerak. Kondisi ini menimbulkan perasaan tidak berdaya dengan hidupnya, sehingga pasien pasca-stroke rentan terhadap depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam menurunkan depresi pada pasien pasca-stroke. Penelitian ini melibatkan 6 partisipan pasca-stroke dengan depresi berat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-true eksperimen. Berdasarkan hasil posttest uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan skor depresi yang signifikan antara kelompok yang diberikan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dan kelompok yang tidak diberikan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) (0,023; p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Acceptance and Commitment Therapy (ACT) efektif digunakan untuk menurunkan depresi pada pasien pasca-stroke.Kata kunci: Depresi, Acceptance and Commitment Therapy (ACT), pasca-stroke.
Fear of Missing Out pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19 Feti Pratiwi; M. Nanang Irawan Budi Susilo; Cristine Roselvia Tri Amelia
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i1.4861

Abstract

Abstract. During the COVID-19 pandemic, the use of digital systems, especially the use of social media by teenagers, is increasing. Besides being used for learning activities, teenagers with their trademark who always want to know new things and are bound by relationships with peers make them want to always be connected with social media. This condition can lead to prolonged addiction and cause mental health problems in adolescents such as fear of missing out (FoMO). This study aims to see how the fear of missing a moment in adolescents during the pandemic. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Methods of data collection using interviews. The data analysis technique that will be used is the descriptive coding method. The results of the study showed that during the covid-19 pandemic, the perceived FoMO condition in both subjects caused them to experience high engagement with social media. The use of social media makes individuals feel themselves to be part of the activities carried out by their friends. Besides that, fulfillment of basic psychological needs in the form of need for competence, need for autonomy, and need for relatedness is carried out by subjects by doing various activities on social media such as posting and seeing other people s posts.Keywords: fear of missing out, adolescent, the covid-19 pandemicAbstrak. Di masa pandemi covid-19 penggunaan sistem digital terutama penggunaan media sosial oleh remaja semakin meningkat. Selain digunakan untuk kegiatan belajar, remaja dengan ciri khasnya yang selalu ingin mengetahui hal baru dan terikat relasi dengan teman sebaya membuatnya ingin selalu terhubung dengan media sosial. Kondisi ini bisa menimbulkan kecanduan yang berkepanjangan dan menimbulkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti perasaan takut kehilangan momen atau fear of missing out (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran ketakutan akan kehilangan momen pada remaja di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan yaitu metode pengkodean deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi covid-19, kondisi FoMO yang dirasakan pada kedua subjek menyebabkan mereka mengalami keterlibatan yang tinggi dengan media sosial. Penggunaan media sosial membuat individu merasakan dirinya menjadi bagian dari aktifitas yang dilakukan teman-temannya. Selain itu, pemenuhan akan kebutuhan dasar psikologis berupa need for competence (kebutuhan untuk berkompetensi), need for autonomy (kebutuhan psikologis akan self), dan need for relatedness (kebutuhan psikologis akan keterhubungan sosial dengan orang lain) dilakukan oleh subjek dengan melakukan berbagai aktivitas di media sosial seperti memposting dan melihat postingan orang lain.Kata kunci: ketakutan kehilangan momen, remaja, masa pandemi covid-19
Kepercayaan Diri dan Compulsive Internet Use (CIU) pada Mahasiswa Fakultas Psikologi di Masa Pandemi COVID-19 Cessna Aria; Maria Nugraheni M. Rahayu
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.5156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dan penggunaan internet secara kompulsif pada mahasiswa selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Penelitian ini mengambil sampel dengan metode simple random sampling sebanyak 159 mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Personal Evaluation Inventor dan Indonesia Problematic Internet Use Scale digunakan sebagai instrumen dalam pengumpulan data penelitian. Analisis menggunakan statistik deskriptif dan teknik Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel kepercayaan diri dengan variabel CIU pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2020 pada masa pandemi COVID-19 (r=-0,300; p<.01). Artinya bahwa semakin tinggi rasa percaya diri maka semakin rendah penggunaan internet secara kompulsif, dan sebaliknya semakin rendah kepercayaan maka semakin tinggi penggunaan internet secara kompulsif.Kata kunci: kepercayaan diri, penggunaan internet kompulsif, mahasiswa, pandemi COVID-19
Model Project Based Learning terhadap Learning Plateau Mata Pelajaran Lintas Minat Era Merdeka Belajar Ulik Arlina; Suroso Suroso; Muhammad Farid; IGAA Noviekayati
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.5365

Abstract

Model pembelajaran di era merdeka belajar adalah Project Based Learning (PjBL) fokus pada proyek dan melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran lintas minat perlu diwaspadai ditambah tugas yang berlebih (courseload) sehingga merasa jenuh. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui pengaruh PjBL terhadap Learning Plateau mata pelajaran lintas minat era merdeka belajar. Desain penelitian adalah eksperimen Posttest Only Design. Populasinya 4 kelas XI IPS dengan jumlah 124 siswa. Sampelnya secara cluster random sampling, berjumlah 62 siswa. Instrumen adalah skala Learning Plateau. Hasil Uji Hipotesis menunjukkan ada perbedaan signifikan Learning Plateau antara eksperimen dengan kontrol. Memiliki pengaruh Model PjBL terhadap Learning Plateau sebesar 5,99%. Learning Plateau Eksperimen lebih rendah daripada kontrol, menunjukkan hipotesis penelitian terbukti/diterima. Uji Mann Whitney U Test, menunjukkan ada perbedaan signifikan prestasi belajar Fisika antara eksperimen dengan kontrol. Nilai Fisika eksperimen lebih tinggi dari kontrol, artinya Model PjBL berpengaruh terhadap prestasi belajar Fisika siswa.Kata kunci: Kejenuhan Belajar, Model Project Based Learning, Lintas Minat
Perilaku Overprotektif Orangtua dan Penyesuaian Diri Remaja yang Merantau Eunike Claudia Pingkan Hetharia; Arthur Huwae
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.5002

Abstract

Perilaku overprotektif orang tua cenderung membuat remaja kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Kondisi ini juga terjadi pada remaja yang merantau, yang apabila dengan overprotektif dari orang tua menyebabkan individu memiliki pemikiran yang buruk akan dirinya sendiri, memiliki emosi yang tidak stabil, cenderung agresif, dan persmasalahan psikologis lainnya yang membuat drinya kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku overprotektif orang tua dengan penyesuaian diri remaja yang merantau. Metode yang digunakan yaitu kuantiatif dengan desain korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan google form yang disebarkan kepada remaja berusia 15-18 tahun yang sedang merantau dengan jumlah partisipan sebanyak 85 orang dengan menggunakan teknik random sampling. Skala penelitian terdiri dari dua, yaitu skala perilaku overprotektif orang tua (α = 0,869) dan skala penyesuaian diri (α = 0,703). Berdasarkan uji korelasi product moment didapatkan nilai koefisien sebesar -0,105 dengan sig. = 0,341 (P > 0,05), yang menunjukkan bahwa perilaku overprotektif orang tua tidak berhubungan dengan penyesuaian diri remaja yang merantau. Hasil ini mengimplikasikan bahwa perilaku overprotektif orang tua bukan menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan penyesuaian diri remaja perantauan.Kata Kunci: Penyesuaian diri, perilaku overprotektif orang tua, remaja perantauan.
Religiusitas dan Psychological Well-Being selama Masa Pandemi pada Anggota Gerakan Pemuda GPIB Tamansari Salatiga Theo Desiano Winman; Christiana Hari Soetjiningsih
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.4901

Abstract

Gerakan Pemuda GPIB merupakan persekutuan pemuda-pemudi di GPIB khususnya Tamansari Salatiga yang biasanya mengadakan pelayanan ibadah dan latihan paduan suara bersama di gereja, namun kegiatan-kegiatan tersebut sempat terhambat dan terpaksa diadakan secara online akibat pandemic COVID-19. Situasi dimasa pandemi ini juga berdampak pada psychological well-being khususnya para pemuda. Salah satu faktor yang mempengaruhi psychological well-being adalah religiusitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan psychological well-being pada pemuda GP GPIB Tamansari Salatiga selama masa pandemi COVID-19. Responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang pemuda GP GPIB Tamansari. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu Ryff s Psychological Well-Being Scale dan Centrality of Religiosity Scale. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif antara religiusitas dengan psychological well-being pada pemuda GP GPIB Tamansari Salatiga selama masa pandemi COVID-19 (r = 0,366; p<0,05).Kata Kunci: Psychological well-being, religiusitas, masa pandemi, COVID-19, pemuda, GPIB Tamansari Salatiga
Edukasi Literasi Digital untuk Meningkatkan Self Regulated Learning pada Mahasiswa Rida Ayu Sestiani; Amida Cindy Septiana; Xena Puspita Putri Setiawan; Abdul Muhid
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.5299

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan adanya edukasi literasi digital dapat meningkatkan self regulated learning pada mahasiswa. Self regulated learning sangat penting dimiliki dalam proses pembelajaran, dimana dengan self regulated yang tinggi mahasiswa dapat membangun kebiasaan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan belajar mereka untuk menilai kemajuan akademiknya. Dengan adanya literasi digital dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan menggunakan self regulated learning mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah One Group Pretes-Posttest Design. Subjek penelitian yang digunakan ialah mahasiswa psikologi semester 4 sebanyak 30 partisipan dengan usia 19 21 tahun. Kriteria yang dimiliki yakni mahasiswa aktif angkatan 2020 serta bersedia terlibat dalam penelitian. Berdasarkan hasil proses analisis data yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan pada mahasiswa sebelum edukasi literasi digital dan sesudah edukasi literasi digital dalam meningkatkan self regulated learning pada mahasiswa.  Kata kunci: Literasi Digital, Self Regulated Learning, Mahasiswa
Kesejahteraan Subjektif dan Burnout pada Perawat Ruang Isolasi Rumah Sakit selama Masa Pandemi COVID-19 Edward Jonathan Morel; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.4967

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara kesejahteraan subjektif dan burnout pada perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19 RSUD dr. Doris Sylvanus. Sampel dalam penelitian ini merupakan 53 perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19 serta diambil dengan teknik sampling total. Teknik pengumpulan data terdiri dari tiga skala psikologi yang mengukur burnout yaitu MBI-HSS serta dua skala terpisah yang mengukur kesejahteraan subjektif seperti SWLS dan SPANE. Hasil uji korelasi pearson menunjukan r = -0,620 (p < 0,05), yang memiliki arti bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kesejahteraan subjektif dengan burnout, dimana semakin tinggi kesejahteraan subjektif maka semakin rendah burnout pada perawat yang bekerja pada ruang isolasi COVID-19, begitu pula dengan sebaliknya. Sumbangan efektif kesejahteraan subjektif sebesar 38,5% memengaruhi burnout serta 61,5% merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain.Kata kunci: Burnout, Kesejahteraan Subjektif, Perawat, Ruang isolasi COVID-19
Efektivitas Terapi Reminiscence untuk Mengurangi Depresi pada Lansia dengan Penyakit Kronis Yashinta Nurisaraswati Hariman; Yohanes Bagus Wismanto; Erna Agustina Yudiati
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v6i2.5436

Abstract

Masa lansia merupakan masa hidup yang terakhir, dimana pada masa ini, para lansia mengalami kemunduran di berbagai aspek kehidupan, terutama dalam fungsi fisik, psikologis, dan sosial. Lansia dengan penyakit kronis cenderung mengalami ketidakberdayaan akan dirinya dalam menghadapi penyakit kronis yang dimiliki, sehingga lansia dengan penyakit kronis rentan mengalami depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Terapi Reminiscence dalam mengurangi depresi pada lansia dengan penyakit kronis. Penelitian ini melibatkan 5 partisipan lansia dengan penyakit kronis yang memiliki depresi berat. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan skor depresi yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan Terapi Reminiscence (0,023; p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Terapi Reminiscence dapat mengurangi depresi pada lansia dengan penyakit kronis.Kata kunci: Depresi, Lansia, Penyakit kronis, Terapi Reminiscence

Page 9 of 14 | Total Record : 133