Jurnal Aplikasi Teknik Sipil
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil (JATS) E-ISSN 2579-891X, memuat tulisan tentang aplikasi dibidang Teknik Sipil. Aplikasi ini boleh berasal dari semua cabang ilmu teknik sipil baik itu struktural, geoteknik, manajemen konstruksi, hidrologi, transportasi, dan informatika teknik sipil. Sehingga aplikasi ini tidak hanya mengenai urusan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi juga memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan software.
Articles
20 Documents
Search results for
, issue
"Vol 19, No 3 (2021)"
:
20 Documents
clear
Peningkatan Kinerja Biaya Berbasis Value Engineering Pada Proyek Green Hospital
Ali Imron Imron;
Albert Eddy Husin
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (910.541 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9144
Dalam pekerjaan Rumah Sakit yang berkonsep Green, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi bahwa semua proses baik material yang dipilh, metoda pelaksanaan maupun operasional bangunan harus mengacu pada kaidah Green. Dengan menggunakan metoda Value Engineering (VE) kemudian Life Cycle Cost Analysis (LCCA), peneliti mencoba menerapkan konsep Green Hospital pada proyek yang menjadi studi kasus namun tetap berbiaya efisien bahkan lebih rendah dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang awal. Untuk mengetahui pengaruh kedua metoda efesiensi biaya terhadap proyek green hospital, peneliti menyebarkan kuesioner kepada para stakeholder , hasil dari kuesioner tersebut dikumpulkan, diolah dan dianalisis menggunakan SPSS Ver. 21.0. Ternyata bahwa penggunaan metoda VE dan LCCA ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja biaya. Dari kesimpulan yang ada metoda LCCA menunjukkan pembayaran kembali (Payback Period) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan waktu = 9,64 Tahun ≈ 9 Tahun 7 Bulan, Pemusnah Limbah B3 dengan waktu = 4,28 Tahun ≈ 4 Tahun 3 Bulan
Pemahaman Pelaku Desain Residensial Bertingkat Tinggi pada Performance-Based Building Design (PBBD) di Surabaya
Sulfiah Dwi Astarini;
Christiono Utomo
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (612.933 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.8653
Pembangunan properti residensial tidak lepas dari permintaan akan hunian yang terus berkembang di kota Surabaya. Guna memenuhi permintaan tersebut, residensial berting- kat tinggi dituntut agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan pada saat proses desain. Namun proses desain sering terjadi kegagalan yang terukur pada saat konstruksi, sehingga berimbas kepada kepuasan pengguna pada masa pasca huni. Perfor- mance-Based Building Design (PBBD) membahas mengenai kinerja bangunan yang dapat ditentukan di awal sejak bangunan tersebut dalam tahap desain, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pelaku desain terhadap konsep PBBD. Dengan pemahaman terhadap PBBD, tim desain dapat meningkatkan inovasi dengan mengartiku- lasikan hasil kinerja bangunan dalam memenuhi kinerja secara efektif dan efisien. Selain itu pelaku desain juga dapat mempertimbangkan lebih banyak perspektif karena melibat- kan berbagai disiplin ilmu, serta desain yang dibuat, diterjemahkan dan diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir bangunan. Metode yang digunakan pada peneli- tian ini yaitu survei berupa kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang dibagikan kepa- da pelaku desain di kota Surabaya. Dari pengumpulan data tersebut dihasilkan sebanyak 42,65% pelaku desain mengetahui konsep PBBD, sebesar 19,12% pelaku desain yang belum mengetahui konsep tersebut, responden yang mengetahui dan menggunakannya dalam proses desain sebesar 22,06% dan 16,18% yang mengetahui PBBD namun belum menggu- nakannya dalam proses desain.
Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap Karakteristik Marshall Campuran Aspal Beton dengan Asbuton dan Bio Aditif Gondorukem
Hidayatul Amri;
I Dewa Made Alit Karyawan;
Ervina Ahyudanari
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (894.867 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9348
Campuran aspal dengan Asbuton mempunyai kualitas yang lebih rendah dari pada campuran dengan aspal minyak. Kandungan aspal yang tidak homogen pada mineral Asbuton merupakan salah satu penyebab. Disamping itu karakteristik aspal dalam Asbuton besifat keras, sehingga perlu diremajakan.Peremajaan ini berfungsi untuk membuat aspal menjadi lunak sehingga mempunyai kemampuan untuk mengikat agregat. Proses ini memerlukan waktu tertentu, secara umum diistilahkan dengan pemeraman. Lama pemeraman berpengaruh terhadap kinerja Marshall campuran , karena terjadi proses pengaktifkan bitumen pada Asbuton, sehingga agregat terselimuti secara merata. Penambahan aditif juga dapat meningkatkan kenerja campuran aspal beton. Salah satu aditif yang dapat digunakan adalah gondorukem (bio-aditif). Tujuan penelitian mengetahui karakteristik Marshall campuran aspal beton berdasarkan lama pemeraman dan penambahan gondorukem (bio-aditif). Penelitian ini menggunakan 4.5% bahan peremaja, 25% Asbuton, bio-aditif gondorukem dengan variasi 0%, 1%,2%,3% serta kadar aspal optimum 7.5 %. Variasi waktu pemeraman campuranyaitu 0 hari, 6 hari, 12 hari dan 18 hari. Hasil penelitian menunjukan lama pemeraman dan persentase penambahan bio-aditif (gondorukem) berpengaruh terhadap karakteristik Marshall campuran aspal beton. Karakteristik terbaik didapat dengan lama pemeraman 12 hari dan penambahan bio-aditif (gondorukem) sebesar 2%.
Analisis Kebutuhan Perkuatan Geotextile untuk Tinggi Timbunan Badan Jalan yang Bervariasi di atas Tanah Lunak Pada Kondisi dengan dan tanpa Pemasangan PVD (Prefabricated Vertical Drain)
Rohmahillah Aviskanasya Septiandri;
Indrasurya B. Mochtar;
Yudhi Lastiasih
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1403.577 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9504
Kebutuhan perkuatan geotextile dipengaruhi oleh kondisi tanah dasar itu sendiri. Perbedaan kondisi tanah dasar ketika dengan pemasangan PVD (Prefabricated Vertical Drain) dan tanpa pemasangan PVD terletak pada daya dukungnya. Daya dukung tanah dasar dengan pemasangan PVD lebih tinggi daripada tanpa pemasangan PVD, hal tersebut dikarenakan kenaikan harga Cu sebagai akibat pemampatan konsolidasi sehingga mempengaruhi jumlah kebutuhan perkuatan geotextile. Pada geotextile dengan Tult yang sama, kebutuhan jumlah perkuatan geotextile dengan pemasangan PVD lebih sedikit daripada tanpa pemasangan PVD, sedangkan pada geotextile dengan Tult yang bervariasi terdapat batasan untuk kondisi tanpa pemasangan PVD. Pada kondisi tanpa pemasangan PVD, semakin tinggi timbunan maka Tult geotextile yang digunakan semakin tinggi, sedangkan untuk kondisi dengan pemasangan PVD, Tult geotextile yang digunakan untuk semua variasi tinggi timbunan dalam penelitian ini minimal 50 kN.
Studi Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang (EMP) Pada Sepeda Motor Untuk Ruas Jalan 4/2D di Sidoarjo
Syafira Khayam;
Hera Widyastuti
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (793.634 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9241
Dalam menentukan kapasitas terdapat beberapa parameter yang dijadikan acuan, yaitu seperti Ekivalen Mobil Penumpang (EMP), hambatan samping, geometrik jalan, dan ukuran kota. Berdasarkan hasil Analisa kinerja ruas jalan yang dihitung menggunakan MKJI 1997 dirasa belum mewakili karakteristik lalu lintas yang ada saat ini. Perbandingan kinerja ruas jalan pada saat menggunakan EMP MKJI dan EMP time headway memiliki hasil yang signifikan, yaitu EMP time headway cenderung lebih besar dari EMP MKJI. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan volume kendaraan, karakteristik lalu lintas, geometrik jalan pada ruas jalan saat ini. Perbandingan kinerja jalan terbesar berada pada jam puncak sore pada ruas Jl. Majapahit arah Sidoarjo – Porong yaitu mencapai selisih derajat kejenuhan sebesar 0,646. Pada Jl. Jenggolo perbandingan terbesar berada pada jam puncak sore arah Sidoarjo – Surabaya yaitu mencapai selisih 0,939. Pada Jl. Pahlawan perbandingan terbesar berada pada jam puncak sore arah Sidoarjo – Krian yaitu mencapai selisih 0,144.
Analisis Faktor Penyebab CCO dan Pengaruhnya Terhadap Biaya Kontraktor Pada Proyek Jalan Tol
Zen Tenno;
Agus Suroso
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (731.523 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9537
This case study showed a 54% increase in Contract Change Order (CCO) work against the initial contract fee. The purpose of this study was to determine the factors that cause the occurrence of CCO, the influence of CCO on the contractor cost performance, and how much CCO affecting the contractor costs performance on toll road projects. The research method was using survey methods and data are processed with multiple linear regression. The results of this research shows that CCO work has the impact of increasing costs because of several factors such as contract documents, stakeholders, design, and construction. The most dominant variables that increase in costs were construction variables with a test value of 2,830, a significant value of 0.007, and a regression coefficient of 0.103. This research greatly influenced the performance of costs on toll road works by 80.9% of the remaining 19.1% described by other variables beyond the regression model analyzed.
Studi Numerik terhadap Kinerja serta Perilaku Elemen Reduced Bracing Section dan Stiffeners pada Concentrically Braced Frames
Arrahmatur Rizqi;
Budi Suswanto;
Harun Al-Harun
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1843.53 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.8778
Kualitas respon seismik dari CBF ditentukan dari kinerja pengakunya (bracing). Untuk mencapai kinerja terbaik dari CBF, pengaku harus gagal dahulu sebelum komponen lainya dari sistem rangka itu sendiri. Penggunakan reduced saction bracing bertujuan untuk mempercepat kegagalan pada bracing. Dalam penelitian ini reduced section pada bracing mengacu pada sistem yang ada pada reduced beam section (RBS) dan double reduced beam section (DRBS). Selain penerapan reduced section pada bracing dalam penelitain juga menggunakan diagonal stiffeners sebagai pengaku pada bracing. Penggunaan stiffeners bertujuan untuk memperkuat bagian tengah dari bracing. Penggunaan diagonal stiffeners di penelitian ini mengacu pada SNI 1729-2002. Diagonal stiffeners akan dipasang single stiffeners dan triple stiffeners dengan jarak antar stiffeners 200 mm dan tebal 10 mm. Dari hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan reduced section pada bracing menghasilkan energi disipasi yang cukup baik. Sedangkan penambahan diagonal stiffener pada bracing menghasilkan nilai daktilitas yang lebih baik.
Analisis Hasil Perencanaan pada Pemodelan Stabilitas Timbunan dengan Program Bantu XSTABL, GEO5, GeoStudio-SLOPE/W, dan PLAXIS
Manurung, Widya Indriyani;
Mochtar, Indrasurya B.;
Satrya, Trihanyndio Rendy
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2247.683 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9506
Stabilitas timbunan pada umumnya dapat dihitung dengan menggunakan metode keseimbangan batas berupa program bantu XSTABL, GEO5, GeoStudio-SLOPE/W dan metode elemen hingga berupa program bantu PLAXIS. Output utama dari program bantu tersebut adalah angka keamanan (SF), momen penahan, dan letak bidang longsor. Namun, masalah yang selalu timbul adalah adanya output yang berbeda untuk data input yang sama pada keempat program bantu tersebut. Dalam hal ini, para perencana masih belum mengetahui program bantu mana yang tepat untuk digunakan dalam menganalisis kondisi lapangan untuk perencanaan. Dari hasil penelitian ini, didapatkan dari analisis stabilitas timbunan untuk semua variasi ketinggian yang diletakkan di atas tanah dasar dengan ketebalan tanah lunak yang bervariasi yang belum mengalami pemampatan (tanpa dipasang PVD) yang dilakukan dengan XSTABL, GEO5, dan GeoStudio-SLOPE/W memberikan hasil SF yang sama; tetapi PLAXIS berbeda. Sedang kondisi yang telah mengalami pemampatan (dengan dipasang PVD) yang dilakukan dengan XSTABL, GEO5 adalah sama; tetapi GeoStudio-SLOPE/W dan PLAXIS berbeda.
Penerapan Model Strut-and-Tie untuk Memprediksi Kekuatan Geser Sambungan Balok-Kolom Interior Gedung PPIIG UPR
Ari Kusmawan;
Fransisco Happy Riadi Haputra Baru;
Lilik Hermawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1582.904 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9289
The beam-column conncetion under lateral load is an area that often experiences collapse in the form of shear failure, therefore a fairly accurate method is needed to calculate the shear capacity in this area. The softened Strut-and-Tie Model (STM) method was proposed to calculate the nominal shear force of the PPIIG UPR building beam-column joint. The analysis results showed that the shear force on the core of the beam-column connection under lateral load was 1480,28 kN which was greater than the shear capacity of the beam-column connection 996,58 kN, therefore the amount of shear reinforcement plus the shear capacity of the beam-column connection that met the requirements in the connection area was 3D12-100 mm with a total shear strength was 1706,96 kN.Sambungan balok-kolom di bawah beban lateral adalah daerah yang sering mengalami keruntuhan berupa kegagalan geser, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang cukup akurat untuk menghitung kapasitas geser pada daerah ini. Metode softened Strut-and-Tie Model (STM) diusulkan untuk menghitung gaya geser nominal sambungan balok-kolom gedung PPIIG UPR. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya geser pada inti sambungan balok-kolom di bawah beban lateral adalah 1480,28 kN lebih besar dari kapasitas geser sambungan balok-kolom 996,58 kN, sehingga jumlah tulangan geser ditambah kapasitas geser sambungan balok-kolom yang memenuhi persyaratan pada daerah sambungan adalah 3D12-100 mm dengan kuat geser total sebesar 1706,96 kN.
Batu Bata Ringan Dengan Filler Paduan Serat Ijuk Aren dan Sekam Padi Terkarbonasi
Laode Muh Musa;
Sulaiman .;
Ibrahim .;
La Ode Ahmad Nur Ramadhan;
Laode A. Kadir
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (831.141 KB)
|
DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.7035
Selama ini keberadaan ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi belum di manfaatkan secara maksimal terutama dalam dunia konstruksi yang bersifat non struktural dalam pembuatan batu bata ringan. Secara teoritis penambahan serat dalam pembuatan batu bata ringan dengan filler serat ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi mampu menambah kuat tekan pada pasangan batu bata ringan untuk keperluan non struktural, dimana secara terbatas material serat dapat di gunakan dari bahan-bahan alami. Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui pengaruh komposisi tanah liat dari serat ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi terhadap karakteristik batu bataringan (berat jenis, sifat mekanik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi terbaik antara batu bata dan filler serta ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi adalah komposisi 4.500/50 ijuk/450 sekam, dengan massa jenis 950 g/cm³, kuat tekan 3,012 MPa. Sedangkan batu bata ringan tanpa filler diperoleh massa jenis 1250 g/cm3 dan morfologi yang berpori. Peningkatan komposisi sekam padi terkarbonasi cenderung meningkatkan kekuatan mekaniknya, hal ini menja- dikan batu bata lebih ringan dan memperbaiki sifat mekaniknya.