cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Hidroteknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Hidroteknik ini terbit pertama kali pada tahun 2015. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Tujuan utama penerbitan jurnal ini adalah menampung karya tulis mahasiswa dan dosen teknik sipil dengan konsentrasi hidroteknik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, yang diterbitkan oleh Laboratorium Keairan dan Teknik Pantai ITS.
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
STUDI OPTIMASI PEMANFAATAN WADUK WAY APU DI PROVINSI MALUKU UNTUK JARINGAN IRIGASI, KEBUTUHAN AIR BAKU, DAN POTENSI PLTA Radita Ahadunnisa; Nadjadji Anwar; Nastasia F Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.82 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i2.1667

Abstract

Waduk Way Apu terletak di aliran Sungai Way Apu dan masuk wilayah Kecamatan Waeapo di Pulau Buru, Provinsi Maluku. Secara geografis sesuai dengan koordinat UTM, Waduk Way Apu terletak di koordinat X = 260630,764 dan Y = 9608598. Waduk Way Apu mampu mengairi 5726 ha sawah padi. Waduk Way Apu direncanakan mampu untuk memenuhi kebutuhan irigasi, air baku, dan potensi PLTA. Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, perlu adanya studi optimasi Waduk Way Apu untuk pemanfaatan irigasi, kebutuhan air baku, dan potensi PLTA. Dengan adanya studi optimasi dapat diketahui pengaturan cara pemberian air yang baik dan pengaturan pola tanam. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan studi optimasi antara pola tanam dan kebutuhan air baku serta potensi PLTA sehingga fungsi dari Waduk Way Apu dapat digunakan secara optimal. Untuk analisa ini digunakan program linier dengan program bantu POM-QM for Windows 3. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu Debit andalan yang digunakan untuk menghitung besar kebutuhan air adalah Debit Andalan 80% terbesar adalah 21.27 m3/detik dan Debit Andalan 80% terkecil adalah 0.95 m3/detik, Alternatif Pola Tanam yang paling optimal adalah Alternatif Pola Tanam 1 dengan masa awal tanam Nopember 1, besar kebutuhan air untuk kebutuhan air baku pada tahun 2012 pada kondisi jam puncak adalah sebesar 44.67 liter/detik, dan besar energi yang dihasilkan dari perhitungan potensi PLTA didapatkan daya sebesar 152.16 kW dengan Debit Andalan 90% sebesar 2.47 m3/detik.
STUDI PENGENDALIAN BANJIR DAN GENANGAN PADA SISTEM DRAINASE KALI PUCANG SIDOARJO Dwi Retnowati; Umboro Lasminto; Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.727 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i1.1660

Abstract

Kali Pucang termasuk di dalam kawasan Sub DAS Pucang yang memiliki panjang ± 26 km mulai dari hulu Kali Pucang (pertemuan Kali Bader dan Kali Suko) sampai ke hilir di selat Madura. Kali Pucang merupakan saluran yang paling parah ketika terjadi banjir. Banjir yang sering terjadi di kali Pucang Sidoarjo ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi pada musim hujan namun kapasitas tampung di saluran Kali Pucang tidak mampu menerima debit air yang mengalir, begitu juga dengan kapasitas drainase di permukiman penduduk yang tidak memadai dan ditambah dengan keadaan daerah disekitar Kali Pucang yang merupakan Permukiman yang cukup padat. Dikarenakan banjir yang terjadi secara terus-menerus setiap tahunnya maka kawasan Kali Pucang perlu dilakukan kajian tentang pengendalian banjir pada sistem drainasenya. Kajian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui cara penanggulangan banjir yang terjadi di Kali Pucang, Analisa yang dilakukan adalah dengan menghitung curah hujan menggunakan rumus Log Pearson Tipe III didapatkan besarnya curah hujan yang mungkin terjadi sebesar 118.946 mm. Debit rencana Q10 yang dihitung menggunakan metode Nakayasu menghasilkan debit pada muara Kali Pucang sebesar 103,569 m3/dtk. Kemudian debit banjir yang terjadi akan dibandingkan dengan kapasitas Kali Pucang untuk mengetahui kondisi fullbank pada penampang saluran. Untuk analisa Hidrolika digunakan program bantu Hec-Ras dengan asumsi aliran tidak tetap (unsteady flow). Dari kajian dan perhitungan yang telah dilakukan, alternatif yang digunakan sebagai pengendalian banjir di Kali Pucang adalah dengan melakukan normalisasi pada saluran dengan 2 cara yaitu normalisasi dengan cara memperlebar penampang sungai dan menambah kedalaman sungai. Sehingga diharapkan dengan adanya normalisasi yang dilakukan dapat mengurangi banjir pada daerah Kali Pucang.
Analisis Banjir Rancangan dengan Mempertimbangkan Karakteristik Fraktal Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus: Bendungan Way Apu di Pulau Buru, Provinsi Maluku) Mohamad Bagus Ansori; I Gede Tunas; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.131 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4411

Abstract

Penelitian ini menyajikan permodelan matematika untuk mensimulasikan banjir rancangan pada  bendungan Way Apu dengan mempertimbangkan karakteristik fraktal dari DAS. Bendungan Way Apu yang terletak di Sungai Way Apu, Maluku, Indonesia di bangun sebagai bendungan multiguna seperti irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), air baku, dan  untuk pengendali banjir sebagai tujuan utama. Analisa banjir rancangan pada bendungan ini mendapatkan beberapa kendala karena besarnya curah hujan di wilayah timur Indonesia, terutama di Pulau Buru Provinsi  Maluku. Desain banjir untuk Dam tipe urugan di bawah 40 m di Indonesia mengacu pada SNI-3432-1994, menggunakan kemungkinan banjir maksimum periode ulang 1000 tahun untuk perencanaan risiko besar. Makalah ini akan menganalisis desain banjir Bendungan Way Apu dengan periode ulang 1000 tahun  dengan mempertimbangkan karakteristik fraktal dari DAS menggunakan hidrograf sintetik ITS-2. Hasil perhitungan menggunakan HSS ITS-2 diperoleh nilai banjir rancangan sebesar 2454,15 m3/dt. Perhitungan penelusuran banjir (flood routing) diperoleh penurunan debit outflow sebesar 3,65% dengan Panjang pelimpah (spillway) 60 m, dengan elevasi mercu pada elevasi +134.
Perencanaan Jaringan Drainase Sub Sistem Kalidami Surabaya Risma Lupita Sari; Umboro Lasminto; Nastasia Festy Margini
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.273 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4399

Abstract

Saluran Kalidami berada di kawasan Surabaya bagian timur. Saluran ini memiliki panjang 4270 meter dengan lebar bervariasi antara 11-33 meter. Saluran Kalidami membentang dari Kelurahan Airlangga, Gubeng dan berakhir di Selat Madura. Berdasarkan Peta Genangan Kota Surabaya Tahun 2013 terdapat beberapa daerah genangan di sekitar saluran Kalidami, diantaranya pada kawasan Kertajaya, Pucang anom, Dharmawangsa, Gubeng, Mojo, dan Airlangga. Genangan yang terjadi memiliki tinggi yang bervariasi antara 10-50 cm. Pada saluran primer kalidami terdapat buzem yang dilengkapi dengan pintu air dan rumah pompa untuk pengendalian banjir. Namun, saat pompa air dihidupkan pada saat hujan, daerah hilir saluran tidak mampu mengalirkan debit buangan pompa sehingga air pada saluran meluber.Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perencanaan drainase pada sub sistem Kalidami dengan meninjau kondisi saluran eksisting dan menggunakan program bantu HEC-HMS dalam analisa hidrologinya. Kemudian debit hasil dari HEC-HMS digunakan sebagai input debit banjir rencana pada analisa hidrolika. Dilakukan dua kali analisa hidrolika, yang pertama dengan kondisi eksising dan yang kedua dengan dengan saluran hasil rencana. Analisa hidrolika untuk saluran tersier menggunakan perhitungan analitik sedangkan untuk saluran sekunder dan primer menggunakan program bantu HEC-RAS.Berdasarkan hasil analisa kondisi eksisting diperoleh bahwa genangan air yang terjadi pada DAS Kalidami terjadi karena kapasitas saluran yang tidak mampu mengalirkan debit banjir, baik akibat dimensi saluran yang kurang lebar, adanya sedimentasi maupun banyaknya sampah di saluran. Kapasitas saluran primer Kalidami saat ini tidak dapat mengalirkan debit banjir rencana, sehingga dibutuhkan perencanaan baru. Lebar saluran sekunder yang diperlukan berkisar antara 2 meter sampai 7 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Sedangkan lebar saluran primer yang diperlukan adalah 12 meter pada bagian hulu kemudian melebar hingga 40 meter pada bagian hilir yang berbatasan dengan laut dengan kedalaman 2,5 meter. Kapasitas boezem dengan 5 buah pompa berkapasitas 1,5 m3/dt serta 2 buah pompa berkapasitas 3 m3/dt yang ada saat ini dapat berfungsi mengalirkan debit banjir rencana.
Perencanaan Embung Ohoi Marvun Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggara Anna A Misdanik; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.754 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4406

Abstract

Desa Marvun merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara. Daerah tersebut dengan kondisi topografi berbukit di beberapa kawasan sering mengalami kekeringan khususnya pada musim kemarau. Oleh karena itu, di daerah ini perlu dikembangkan sumber daya airnya sebagai upaya peningkatan penyediaan air baku untuk kebutuhan air bersih maupun kebutuhan air irigasi.Dalam Tugas Akhir ini, direncanakan Embung Ohoi Marvun dengan kedudukan as bendung yang telah ditentukan pada analisa sebelumnya. Perencanaan dilakukan dengan menganalisa data-data yang ada sehingga mendapatkan desain Embung Marvun. Analisa yang dilakukan meliputi analisa untuk penentuan, analisa hidrologi, analisa hidrolika, serta kontrol stabilitas seluruh bangunan pada Embung Ohoi Marvun.Dari analisa yang dilakukan, diharapkan didapatkan output desain Embung Ohoi Marvun yang meliputi besar debit rencana Sungai Marvun,kebutuhan air Desa Marvun, mendapatkan dimensi Embung Ohoi Marvun yang meliputi dimensi main dam (termasuk lubang drainase), serta dimensi bangunan pelengkan Embung Ohoi Marvun.Perhitungan yang dipakai dalam perencanaan yaitu meliputi perhitungan curah hujan rencana dengan menggunakan Log Pearson Tipe III, analisa ketersediaan debit menggunakan metode FJ. Mock, debit rencana menggunakan metode hidrograf Nakayasu, analisa tampungan menggunakan lengkung kapasitas waduk, sedangkan untuk penelusuran banjir menggunakan metode tahap demi tahap (step by step), analisa tubuh embung dan kestabilannya, serta analisa pelimpah dan kestabilannya.Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh curah hujan rencana sebesar 264,93 mm, debit rencana periode ulang 100 tahun sebesar 8,09 m3/detik, dengan kapasitas tampungan efektif sebesar 125.451,50 m3 dan dengan debit andalan rata-rata sebesar 0,042 m3/detik. Kebutuhan air baku sebesar 19,53 liter/hari, tampungan embung dapat mengairi daerah irigasi dengan pola tanam palawija-palawija-palawija dengan luas lahan 4 ha. Mercu bangunan pelimpah menggunakan mercu tipe Ogee pada elevasi +23,00 dan elevasi muka air banjir pada elevasi +23,40. Tubuh embung menggunakan urugan tanah dengan ini tegak dengan kemiringan hulu 1:2,5 dan hilir 1:2. Elevasi puncak embung pada elevasi +25,00dengan dasar embung pada elevasi +15,00. Panjang dasar tubuh embung adalah 59 m. perhitungan stabilitas tubuh embung dan pelimpah aman terhadap gaya-gaya yang terjadi baik dalam kondisi muka air banjir maupun kondisi muka air normal.
Penerapan Low Impact Development (LID) Untuk Meminimalisir Genangan Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.807 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4400

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) merupakan salah satu kampus yang eco lingkungan berada di Surabaya bagian timur. Luas area keseluruhan ±  180 ha yang terdiri dari bangunan, fasilitas umum dan ruang terbuka hijau. Berdasarkan kondisi eksisting saat ini, banyak lahan kosong yang nantinya akan dikembangkan sesuai dengan rencana Master Plan. Dengan adanya pengembangan tersebut akan mengubah lapisan tidak kedap yang awalnya dapat dimanfaatkan sebagai tampungan sementara atau sebagai daerah resapan maka akan berubah menjadi kawasan kedap. Perubahan tersebut akan mengakibatkan limpasan air hujan yang semula jatuh pada lahan kosong tersebut, sebagian akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya dialirkan menuju saluran di sekitar. Maka, dengan adanya perubahan lapisan menjadi kedap akan memberikan dampak limpasan air hujan semakin besar untuk dialirkan menuju saluran drainase. Pada saat musim hujan, masih banyak terjadi genangan di beberapa tempat yang disebabkan oleh beberapa permasalahan diantaranya adalah saluran drainase yang belum terintegrasi dengan saluran bagian hilirnya sehingga air tidak dapat mengalir menuju pembuang akhir, kondisi street inlet yang tertutup oleh tanah dan sampah di beberapa lokasi mengakibatkan air hujan yang jatuh di jalan tidak dapat masuk ke saluran drainase, kapasitas saluran drainase yang kurang memenuhi, dll. Dengan adanya pengembangan kawasan, diharapkan tidak menambahkan beban seperti permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Pada penelitian ini, akan dilakukan simulasi terhadap pengembangan kawasan dengan menerapkan Low Impact Development (LID). Proses simulasi akan dilakukan dengan menggunakan program bantu Storm Water Management Model (SWMM), dimana didalamnya terdapat beberapa alternatif LID yang dapat diterapkan dalam pengembangan kawasan. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, dengan menerapkan LID untuk beberapa tipe diantaranya adalah green roof dan permeable pavement untuk menurunkan debit limpasan.
Studi Alternatif Perencanaan Pola Operasi Dan Alokasi Air Waduk Titab I Putu Aldy Pradana Elsaputra; Nadjadji Anwar
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.554 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4407

Abstract

Waduk Titab terletak di DAS Sungai Saba, kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Waduk Titab dirancang sebagai penyedia air untuk irigasi, air baku dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Waduk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Buleleng dan sekitarnya sebagai waduk serbaguna sehingga perlu adanya perencanaan operasional waduk yang baik.Waduk yang rampung pada tahun 2015 ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2016. Namun karena terdapat masalah struktur bada bendungan, pengoperasian diundur sampai tahun 2017. Pada awalnya dari pihak pembangun dari waduk ini sudah menyusun perencanaan pola pengoperasian waduk, akan tetapi penyusunan tersebut dilakukan ketika waduk masih belum selesai dibangun. Maka dari itu direncanakan alternatif pola operasi setelah waduk selesai dibangun sebagai pembanding pola operasi yang telah ada (eksisting).Dari hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu debit inflow waduk diperoleh dari perhitungan debit aliran rendah dengan metode FJ Mock, kemudian dibangkitkan untuk 30 tahun ke depan dengan metode Thomas Fiering. Hasil dari bangkitan debit inflow, debit maksimal sebesar 23,23 m3/detik dan debit terendah adalah 1,28 m3/detik. Untuk debit outflow maksimal sebesar 6,24 m3/detik dan debit terendah sebesar 3,55 m3/detik. Besar kebutuhan air irigasi maksimum untuk awal masa tanam Nopember I dengan luas daerah irigasi 3589,64 Ha D.I. Saba adalah 3,66 m3/detik dan untuk daerah irigasi puluran kebutuhan maksimum sebesar 1,02 m3/detik. Besar kebutuhan air baku untuk tahun 2017-2046 pada keadaan normal adalah sebesar 583,50 lt/dt. Sedangkan besar kebutuhan air baku pada hari maksimum adalah sebesar 671,02 lt/dt. Untuk jam puncak adalah sebesar 1021,12 lt/dt. Besar debit Andalan 80% yang digunakan adalah  sebesar 1.55 m3/detik untuk perhitungan potensi PLTA dan dapat membangkitkan daya sebesar 0,74 MW, serta energi listrik hingga mencapai 6510,61 MWh. Dan dari hasil perbandingan yang telah dibuat, dapat diketahui bahwa alternatif yang lebih baik adalah perhitungan perencanaan simulasi pola operasi hasil studi. Alasan dari penilaian ini adalah perencanaan hasil studi dilakukan setelah waduk sudah selesai dibangun, sudah dilakukan optimasi kebutuhan air yang diperlukan, dan tingkat keberhasilan waduk dari perencanaan studi yaitu rata–rata sebesar 98,50% yang mana tingkat keberhasilan tersebut lebih besar dari perencanaan pada eksisting.
Pemodelan Aliran 1D pada Bendungan Tugu Menggunakan Software HEC-RAS Sintya Maghfira Ismawati; Umboro Lasminto
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.747 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4412

Abstract

Dalam perencanaan bangunan air khususnya perencanaan bendungan dilakukan suatu perhitungan aliran untuk mendapatkan profil muka air. Perhitungan aliran tersebut menggunakan konsep steady atau unsteady flow. Perhitungan steady flow dapat dilakukan secara analitis sehingga diperoleh aliran seragam, sementara untuk perhitungan unsteady flow diperlukan suatu program bantu guna untuk mempermudah perhitungan, salah satu program bantu yang dapat digunakan adalah HEC-RAS. Program HEC-RAS merupakan salah satu program pemodelan analisis hidraulika aliran pada saluran/sungai.Pemodelan aliran dengan HEC-RAS pada Bendungan Tugu dapat disimulasikan menjadi 2 cara. Cara 1 yaitu dengan memodelkan waduk sebagai River Station dan bendungan sebagain Inline Structure. Sementara untuk cara ke 2, waduk dimodelkan sebagai Storage Area dan bendungan sebagai Inline Structure. Pemodelan geometri pelimpah dapat disimulasikan ke dalam kedua pemodelan tersebut. Hasil dari beberapa pemodelan tersebut salah satunya yaitu profil permukaan air, hasil inilah yang digunakan untuk membandingkan dengan hasil perhitungan analitis.Dari hasil beberapa pemodelan yang telah dilakukan diperoleh elevasi muka air waduk pada kondisi debit periode ulang 1000 tahun sebesar +256.07(pemodelan cara 1), dengan debit yang sama untuk pemodelan dengan cara 2 diperoleh elevasi muka air sebesar +255.99. Sementara untuk hasil perhitungan analitis tinggi muka air waduk berada pada elevasi +256.65(Q1000), dengan begitu maka selisih antara hasil perhitungan analitis dengan pemodelan menggunakan HEC-RAS tidak jauh berbeda. Salah satu kelebihan perencanaan desain hidraulik bendungan menggunakan software HEC-RAS adalah apabila terdapat alternatif desain baru maka dapat disimulasikan lebih cepat dibandingkan dengan perhitungan analitis. 
Analisa Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Dan ITB Pada Sub DAS Konto, Jawa Timur Nastasia Festy Margini; Danayanti Azmi Dewi Nusantara; Mohamad Bagus Ansori
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.264 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4401

Abstract

Perhitungan debit banjir rencana merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam merencanakan bangunan air. Dengan perencanaan debit banjir yang tepat dan sesuai akan menyebabkan pembangunan sarana prasarana keairan menjadi efektif dan efisien serta dapat mengurangi resiko akan kegagalan bangunan akibat bencana alam seperti banjir. Selain pemilihan periode ulang rencana yang tepat sesuai dengan resiko yang akan dihadapi oleh suatu bangunan keairan, dalam perhitungan debit banjir rencana juga diperlukan metode yang tepat untuk dapat menggambarkan hidrograf yang sesuai dengan karakteristik suatu daerah aliran sungai (DAS) dimana suatu bangunan keairan tersebut akan dibangun.Sub DAS Konto, salah satu anak Sungai Brantas, yang merupakan sungai besar dan penting di Jawa Timur. Sehingga keberadaan debit airnya juga sangat menentukan kebermanfaatannya untuk kehidupan masyarakat sekitar. Didalam penelitian akan menggunakan metode Nakayasu dan ITB yang dibandingkan dengan hasil pengukuran debit di lapangan.
Perencanaan Sistem Drainase Apartemen Royal Afather World, Waru-Sidoarjo Safira Nur Afifah; Umboro Lasminto; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.646 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i2.4408

Abstract

Seiring dengan laju pertumbuhan Kota Surabaya, investasi melalui kepemilikan properti menjadi tren saat ini. Apartemen menjadi properti yang perkembangannya cukup pesat, salah satunya yang terbaru adalah Apartemen Royal Afather World. Lokasi superblok apartemen ini sangat strategis, yaitu dekat dengan akses Tol Waru-Juanda di perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Oleh sebab itu, perencanaan drainase apartemen harus dilakukan sebaik mungkin untuk mencegah dampak banjir di kawasan sekitarnya.Namun, diketahui pembangunan apartemen ini menyebabkan alih fungsi lahan yang besar sehingga koefisien pengaliran (C) lahan berubah menjadi 4 kali lipat. Untuk mencapai prinsip Zero Delta Q,, sistem drainase Apartemen Royal Afather World direncanakan dengan cara <50% debit banjir kawasan (Q) boleh dibuang ke saluran kota, sedangkan >50% sisanya ditahan di dalam kawasan sampai hujan berhenti.Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, sistem drainase pada apartemen dibagi menjadi 2 sistem. Q dari sistem drainase jalan langsung dibuang ke saluran Kali Perbatasan, sedangkan Q sistem drainase atas/tower ditahan di kolam tampung. Kolam direncanakan dapat menampung Q dengan durasi hujan (td)=90 menit. Outflow kolam direncanakan menggunakan valve untuk mengatur tinggi muka air kolam (h) <0,9 m.

Page 2 of 4 | Total Record : 37